BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian bab-bab di muka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kebijakan hukum pidana dalam perampasan aset hasil tindak pidana korupsi
menunjukkan bahwa tujuan utama dari penyusunan undang-undang perampasan hasil tindak pidana yaitu untuk menekan tingkat kejahatan dan
meletakkan keadilan di dalam masyarakat di Indonesia melalui penyitaan dan perampasan hasil dan instrumen tindak pidana. Perampasan hasil dan
instrumen tindak pidana diharapkan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan salah satu motif dasar perilaku atau calon pelaku tindak
pidana yaitu medapatkan keuntungan ekonomis. Selain pengenaan sanksi pidana, harta kekayaan yang dihasilkan dari tindak pidana dan juga sarana
yang digunakan untuk memfasilitasi tindak pidana akan dirampas oleh negara. Dengan berkurang atau hilangnya salah satu motif untuk melakukan tindak
pidana diharapkan dapat menekan tingkat kejahatan. Substansi sistem hukum pengembalian aset melalui jalur hukum pidana umumnya terdiri dari
ketentuan-ketentuan mengenai proses pengembalian aset melalui empat tahap yang terdiri dari : pertama, pelacakan aset untuk melacak aset-aset; kedua,
tindakan-tindakan penghentian perpindahan aset-aset melalui mekanisme pembekuan atau penyitaan; ketiga, penyitaan. Hanya setelah melalui dan
168
Universitas Sumatera Utara
memenuhi tahapan-tahapan tersebut baru dapat dilaksanakan tahap keempat, yaitu penyerahan aset dari negara penerima kepada negara korban tempat aset
diperoleh secara tidak sah. 2. Kendala yuridis terhadap perampasan aset dalam tindak pidana korupsi yaitu
dalam hal konstruksi sistem hukum pidana yang dikembangkan saat ini masih difokuskan pada upaya untuk mengungkap tindak pidana yang terjadi,
menemukan pelakunya serta menghukum pelaku tindak pidana dengan sanksi pidana, terutama pidana badan baik pidana penjara maupun pidana kurungan.
Masalah penyitaan dan perampasan hasil tindak pidana dan instrumen tindak pidana belum menjadi bagian penting di dalam sistem hukum pidana. Upaya
untuk melumpuhkan bentuk kejahatan yang terorganisir atau organized crime hanya akan efektif jika pelaku tindak pidana ditemukan dan dihukum serta
hasil dan instrumen tindak pidananya disita dan dirampas oleh negara. Pembuktian merupakan masalah yang memegang peranan dalam proses
pemeriksaan sidang pengadilan. Dengan pembuktian inilah ditentukan nasib terdakwa. Pembuktian merupakan suatu proses yang dengan menggunakan
alat-alat bukti yang sah dilakukan tindakan dengan prosedur khusus, untuk mengetahui apakah suatu fakta atau pernyataan, khususnya fakta atau
pernyataan yang diajukan ke pengadilan adalah benar atau tidak seperti yang dinyatakan.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran