Ruang Lingkup Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi

B. Pengertian Intensifikasi dan Ekstensifikasi Wajib Pajak

1. Ekstensifikasi Berdasarkan arti kamus Ekstensifikasi merupakan perluasan,perpanjangan dan pemanjangan tentang tanah,waktu,jalan,dsb. Di bidang perpajakan ekstensifikasi dilakukan terhadap wajib pajak yang dikenal dengan istilah ekstensifikasi wajib pajak dan dapat didefenisikan sebagai usaha kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak sehingga di dapat sumber-sumber pajak baru dalam Administrasi Diirektorat Jenderal Pajak, sesuai dengan SE-06PJ.92001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Wajib Pajak. 2. Intensifikasi Intensifikasi Pajak adalah Kegiatan Optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap Subjek Pajak yang telah dicatat atau terdaftar dalam Administrasi Direktorat Jenderal Pajak dan hasil pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak.

C. Ruang Lingkup Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi perpajakan meliputi : 1. Pemberian NPWP dan atau pengukuhan sebagai PKP, termasuk pemberian NPWP secara jabatan terhadap wajib pajak PPh orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan perusahaan, orang pribadi yang bertempat tinggal di wilayah atau lokasi pemukiman atau perumahan, dan orang pribadi lainnya termasuk orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, yang menerima atau memperoleh penghasilan melebihi batas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. 2. Pemberian NPWP dilokasi usaha, termasuk pengukuhan sebagai PKP, terhadap orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai lokasi usaha disentra perdagangan atau perbelanjaan atau pertokoan atau perkantoran atau mall atau plaza atau kawasan industry atau sentra ekonomi lainnya. 3. Pemberian NPWP dan atau pengukuhan sebagai PKP terhadap Wajib Pajak Badan yang berdasarkan data yang dimiliki atau diperoleh ternyata belum terdaftar sebagai Wajib Pajak dan atau PKP baik di domisili atau lokasi. 4. Unit organisasi dan petugas pelaksana yang melaksanakan kegiatan ekstensifikasi ada 2 yaitu : a. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI pada Kantor Pelayanan Pajak serta kantor penyuluhan pajak yang berada di luar kota kedudukan KPP. b. Petugas yang memenuhi kualifikasi sebagai pelaksana. 5. Data yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak meliputi data intern dan data ekstern, antara lain : a. Pelanggan listrik untuk rumah tinggal dengan daya 6.600 Watt atau lebih; b. Pelanggan Telkom dengan pembayaran pulsa rata-rata perbulan Rp.300.000,- atau lebih; c. Pemilik mobil dengan nilai Rp.200.000.000,- atau lebih, atau pemilik motor dengan nilai Rp.100.000.000,- atau lebih; d. Pemegang Paspor Indonesia, kecuali pemegang paspor Haji dan pemegang Paspor Tenaga Kerja Indonesia tidak termasuk awak pesawat terbang atau kapal laut; e. Tenaga Kerja Asing expatriate yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; f. Karyawan local kedutaan besar asing atau organisasi internasional; g. Pemilik tanah dan atau bangunan dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP Rp. 1.000.000.000,- atau lebih berdasarkan data kartu jalan atau peta blok atau data SPOP; h. Data orang pribadi atau badan selaku penjual atau pembeli tanah dan atau bangunan dari laporan Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT atau informasi dari Notaris dengan nilai Rp.60.000.000,- atau lebih; i. Pemilik telepon selular pasca bayar; j. Pemegang kartu kredit; k. Pemegang polis atau premi asuransi; l. Pemegang kartu keanggotaan Golf; m. Artis; n. Pemilik atau Penyewa ruang apartemen atau kondominium; o. Pemilik kapal pesiar atau “yacht”,”speed boat”,dan pesawat terbang; p. Pemilik saham yang diperdagangkan di pasar bursa; q. Pemilik rumah sewa dan kost; r. Pemegang saham, komisaris, direktur dan penerima dividen; s. Pemilik atau penyewa atau pengguna dan pengelola ruangan pada sentra perdagangan atau perbelanjaan atau pertokoan atau perkantoran atau mal atau plaza atau kawasan industry atau sentra ekonomi lainnya. Subjek pajak yang berdasarkan data pada lampiran Surat Pemberitahuan SPT, telah memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak,tetapi belum mempunyai NPWP; t. Data yang ditemukan pada pelaksanaan kegiatan PSL; 6. Pencarian data dilakukan oleh : Untuk wilayah di luar Daerah Khusus Ibukota Jakarta, jika pada kota kedudukan Kanwil DJP hanya terdaftar lebih dari satu KPP. a. Kanwil DJP b.KPP, dalam hal sumber data berada di wilayah KPP tersebut. Selain data pada kanwil DJP. 7. Persiapan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan ketentuan sebagai berikut : a. KPP membuat daftar nominatif Wajib Pajak yang belum mempunyai NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SP PKP sesuai dengan data yang dimiliki. b.KPP mempersiapkan sarana dan prasarana administrative yang diperlukan. c. KPP melaksanakan koordinasi dengan instansi di Luar DJP yang terait dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifkasi Wajib pajak. 8. Pelaksanaan Ekstensifikasi wajib pajak. Sesuai dengan tujuan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak, prioritas utama kegiatan ekstensifikasi wajib pajak ditujukan untuk menambah jumlah wajib pajak dan atau PKP.

D. Uraian Prosedur Pencarian Data Potensi Perpajakan Dalam Rangka