Pengertian Pajak Intensifikasi dan Ekstensifikasi Perpajakan

b. Bagi InstansiTempat PKLM KPP Pratama Medan Kota Diharapkan dapat menjadi masukan atau sebagai pertimbangan untuk meningkatkan penerimaan Negara dari sector pajak. c. Bagi Universitas 1.Meningkatkan kerja sama antara Universitas dengan tempat PKLM. 2. Membuka interaksi antara perusahaan dengan dosen. 3.Mempromosikan sumber daya Universitas. 4.Menambah aplikasi nyata dari kurikulum. 5.Mengusahakan adanya umpan balik terhadap revisi kurikulum d. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang perpajakan sekaligus sebagai penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.

C. URAIAN TEORITIS

1. Pengertian Pajak

Para ahli dalam biidang perpajakan memberikan pengertian yang berbeda-beda tentang pengertian pajak, namun pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja dalam Brotodiharjo2003:5 Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Sedangkan menurut Prof. Dr. P.J. A. Adriani dalam Brotodiharjo2003:2 Pajak adalah iuran kepada Negarayang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Dari defenisi tersebut diatas dapat diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, yaitu a. Pajak dapat dipaksakan pemungutannya berdasarkan undang-undang Undang-undang memberikan wewenang kepada fiskus untuk memaksa wajib pajak untuk mematuhi dan melaksanakan kewajiban pajaknya. Sebab Undang-Undang menurut sanksi-sanksi pidana fiskal pajak sanksi administrasi yang termasuk wewenang dari perpajakan untuk mengadakan penyitaan terhadap harta bergerak tetap wajib pajak . b. Pajak tidak menerima kontraprestasi Ciri kas pajak dibanding dengan jenis pungutan lainnya adalah wajib pajak tax payer tidak menerima jasa timbal yang dapat ditunjuk secara langsung dari pemerintah namun perlu dipahami bahwa sebenarnya subjek pajak ada menerima jasa timbal tetapi diterima secara kolektif bersama dengan masyarakat lainnya. c. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara ` Dalam hal ini pendapatan yang telah diterima oleh Negara dari hasil pemungutan pajak akan dipergunakan sepenuhnya membiayai pengeluaran- pengeluaran umum Negara.

2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Perpajakan

Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia No. SE.32PJ2010 Tentang Penegasan Tindak Lanjut Kantor Pelayanan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Baru. Wajib Pajak Orang Pribadi Baru adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar dari hasil kegiatan ekstensifikasi atau selain hasil kegiatan ekstensifikasi yang belum membayar pajak terutang pertama kali atau belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan untuk pertama kali. Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Baru agar dihimbau untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Penyampaian surat himbauan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Baru hasil kegiatan ekstensifikasi dilaksanakan oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan selain itu dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

D. RUANG LINGKUP PKLM