dikota medan yaitu masih kurangnya kuantitas karyawan yang diperlukan dalam bidangnya disetiap kantor cabang. Pada KCPS Asrama Syariah misalnya, hanya terdapat satu orang
karyawan, sering kali pimpinan ikut turun tangan menjadi seorang karyawan yang langsung melayani transaksi dengan nasabah. Kalau itu sering terulang maka kerja pimpinan tidaklah
maksimal pada kinerjanya dikarenakan mendapat dua bagian kerja sekaligus yaitu menjadi seorang karyawan dan juga menjadi seorang pimpinan. Begitu juga dengan kantor pegadaian
syariah yang lainnya yang kekurangan karyawan dalam setiap bidangnya, yaitu para karyawan merangkap tugas yang sebenarnya bukan tugas dari karyawan tersebut. Misalnya
seorang karyawan bagian kasir bisa merangkap tugas sebagai penaksir, bagian gudang atau bagian administrasi sekaligus sehingga membuat kerja karyawan tersebut menjadi lambat dan
tidak bekerja dengan baik.
4.2.4 Prospek Pegadaian Syariah Kota Medan
Dengan asumsi bahwa pemerintah mengizinkan berdirinya perusahaan gadai syariah maka yang dikehendaki adalah perusahaan yang cukup besar. Maka untuk mendirikan
perusahaan seperti ini perlu pengkajian kelayakan usaha yang hati – hati dan aman. Prospek suatu perusahaan dapat dilihat dari suatu analisa yang disebut dengan analisa SWOT
strenghts, weakness, opportunities, dan threats yaitu analisa perusahaan dengan melihat adanya faktor internal perusahaan kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang
dan ancaman yang ada. Perusahaan pegadaian syariah kota Medan cukup pesat dan cerah, minat masyarakat
semakin hari semakin meningkat apalagi pegadaian syariah tidak menekankan pada pemberian bunga dari barang yang digadaikan, walau tanpa bunga pegadaian syariah tetap
memperoleh keuntungan dilihat dari omset atau keuntungan dari bulan ke bulan yang terus mengalami peningkatan. Dilihat dari outlet atau unit syariah yang masih terbilang sedikit
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan pegadaian konvensional 4 unit pegadaian syariah, pegadaian syariah memiliki peluang untuk membuka lebih banyak unit syariah. Prospek yang dilihat dari
beberapa tahun kebelakang semenjak berdirinya pegadaian syariah di kota Medan sampai pada saat ini, prospek dan perkembangannnya sangat pesat, masyarakat lebih antusias dan
merasa nyaman menjadi nasabah atau bagian dari pegadaian syariah. Dengan melihat prospek yang cukup pesat dalam menjalankan bisnis yang lebih cerah dan menjanjikan, maka banyak
macam produk baru berbasis syariah yang dipasarkan sehingga tidak hanya terfokus pada produk gadai.
4.3 Penyajian Data dan Analisis Data Analisis SWOT 4.3.1 Hasil Wawancara Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah
Untuk mendapatkan informasi yang valid mengenai penelitian ini yaitu tentang apa potensi dan kelemahan yang dimiliki pegadaian syariah serta apa – apa saja peluang dan
ancaman yang akan dihadapi oleh pegadaian syariah dikta Medan ini, maka penulis mendapatkan jawaban informasi tersebut langsung dari pimpinan pegadaian syariah yang ada
dikota Medan. Adapun hasil wawancara penulis dengan pimpinan pegadaian syariah yang ada dikota Medan ayitu sebagai berikut:
I. Kelebihan Yang dimiliki Pegadaian Syariah Kota Medan
Disini penulis menanyakan atau mewawancarai langsung kepada informan yaitu pimpinan pegadaian syariah yang ada dikota Medan mengenai apa – apa saja potansi atau
kelebihan yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan. Penulis memberikan pertanyaan yang sama terhadap pimpinan pegadaian syariah untuk mendapatkan informasi yang sama tentang
penelitian. Disini penulis memuatkan empat jawaban dari hasil wawancara dengan pimpinan pegadaian syariah yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kantor Cabang Sei Wampu Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj.
Ernawati, SE: “ menurut saya kelebihan yang dimiliki pegadaian syariah disini yaitu
pertama adanya dukungan dari umat islam itu sendiri terutama dari masyarakat kota sekitar lokasi ini, yang kedua kami memberikan pelayanan yang baik dan bersahabat
terhadap semua nasabah, persyaratan yang mudah dan murah, prosedur yang cepat hanya butuh waktu 15 menit saja, perhitungan ijarah per 10 hari mendapatkan
tanggapan positif dari nasabah karena cenderung menguntungkan nasabah”. Wawancara 3 Februari 2014
2. Kantor Cabang AR. Hakim Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak
Sentot Sunarso, SE: “potensi yang dimiliki pegadaian syariah disini yaitu dalam proses pencairan
dana tidak membutuhkan waktu yang lama, adanaya persyaratan administrasi yang mudah, terdapatnya jasa simpan yang tidak besar denganbarang jaminan
diasuransikan, tempat yang strategis dekat lokasi perumahan masyaraka”. Wawancara 21 Februari 2014
3. Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Semi,
SE: “potensi yang dimiliki pegadaian syariah disini saya rasa yaitu tempat yang
strategis dekat perumahan penduduk sehingga akses yang mudah dekat persimpangan jalan padat perumahan dan pegadaian syariah disini satu – satunya, sistem syariah
perhitungan per 10 harisementara pegadaian konvensional per 15 hari. Lalu masalah biaya cukup dipungut biaya administrasi dan biaya ijarah atau sewa tempat.
Dan juga barang jaminan yang dasuransikan, waktu pinjaman dapat diperpanjang,
Universitas Sumatera Utara
persyaratan yang mudahdan cepat dan produk yang bervariatif dan terjangkau oleh masyarakat”.
Wawancara 22 Januari 2014 4.
Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Aden T. Syaeful Bahri, ST:
“potensi kami yaitu kami mempunyai pegawai yang ramah dan bersahabat, pelayanan yang diberikan memuaskan kepada pelanggan, memberikan kenyamanan
kepada nasabah baik dari pelayanan pegawai maupun lingkungan kerja, produk yang bervariatif dan terjangkau oleh masyarakat. Tidak terkecuali adanya dukungan dari
masyarakat untuk beralih dari konvensional ke syariah karena prinsip dari konvensional yang tidak ejalan dengan prinsip syariah terutama bagi umat islam itu
sendiri yang menyadari bahwa bunga adalah haram baik bagi penerima maupun bagi yang memberikan. Prosedur yang mudah hanya membawa barang yang akan
digadaikan dan membawa KTP dari penggadai, barang yang diasuransikan dan trejamin keamanannya serta waktu perpanjangan tanpa harus membayar biaya adm.
lagi tapi cukup membayar biaya sewa tempat ijarah”. Wawancara 24 Februari 2014
Dilihat dari semua jawaban dari informan dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan kelebihan yang dimiliki pegadaian syariah yang ada dikota Medan yaitu pertama adanya
dukungan dari umat Islam itu sendiri terutama umat Islam dikota Medan. Kedua, untuk mendapatkan pembiayaan dari pinjaman yang persyaratannya yang mudah dan murah. Ketiga,
prosedurnya yang sederhana dan cepat yaitu hanya butuh waktu 15 menit saja. Keempat, cukup dipungut biaya administrasi dan biaya ijarah sewa tempat. Kelima, barang jaminan
tersebut diasuransikan sehingga nasabah merasa aman akan barangnya. Keenam, terdapatnya
Universitas Sumatera Utara
tempat yang startegis dekat perumahan penduduk sehingga memudahkan bagi nasabah untuk bertransaksi. Ketujuh, produk yang ditawarkan bervariatif dan sesuai dengan kebutuhan
nasabah dan masyarkat sekitar serta terjangkau oleh masyarakat. Kedelapan, waktu pinjaman yang bisa diperpanjang tanpa harus membayar biaya administrasi lagi tapi cukup membayar
biaya sewa tempat ijarah.
II. Kelemahan Kendala Yang dimiliki Pegadaian Syariah Kota Medan
Kelemahan dari organisasi atau perusahaan selalu ada disamping adanya kelebihan yang dimiliki, begitu juga dengan pegadaian syariah yang terdapat dikota Medan ini. Berikut
hasil wawancara penulis dengan pimpinan pegadaian syariah dikota Medan mengenai kelemahan yang dimilikinya dengan memberikan pertanyaan yang sama.
1. Kantor Cabang Sei Wampu Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj.
Ernawati, SE: “kendala yang ada pada pegadaian syariah dsini yaitu lokasi kurang mendukung dan
banyak dikelilingi pegadaian lain dengan jarak relatif dekat yaitu UPC Gajah Mada, UPC Babura, UPC Petisah, UPC Medan Plaza. Lalu ruang penyimpanan barang yang
terbatas. Masih adanya karyawan yang merangkap tugas lain sehingga kurang efektifnya kinerja dari seorang karyawan tesebut dan juga tidak semua karyawan disini memahami
denhgan betul perbedaan antara konvensional dengan syariah”. Wawancara 3 Februari 2014
2. Kantor Cabang AR. Hakim Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Sentot
Sunarso, SE: “kendala pegadaian syariah disini dan dikota medan pada Umumnya yaitu banyaknya
persaingan dengan perusahaan lain sehingga kami harus lebih kompetitif dalam menjalankan usaha ini, lalu cabang yang masih terbatas dan terbilang sedikit yaitu hanya
Universitas Sumatera Utara
4 cabang saja bila dibandingkan dengan pegadaian konvensional yang memiliki hampir disetia daerah dan juga karena bangunannya atau tempat yang masih kecil dan ruang
penyimpanan yang terbatas hanya pada barang – barang kecil saja”. Wawancara 21 Februari 2014
3. Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Semi, SE:
“kelemahan pegadaian syariah disini menurut saya yang pertama dari cara pemasaran yaitu masih banyaknya nasabah yang merasa malu untuk datang kepegadaian. Kedua pelayanan yaitu
masih adanya nasabah menyepelekan pegadaian sehingga saat diberikan penjelasan mengenai SOP pegadaian dan berdampak pada aturan yang berlaku. Contohnya bila terjadi lelang barang
jaminan, nasabah komplain tidak dapat menerima apa yang terjadi ketentuan perusahaan padahal dari awal perjanjian telah dinerikan penjelasan mengenai SOP. Ketiga adanya cabang
yang terbatas dikota medan, lalu kurangnya keprofesionalan dari karyawan yang ada, ruang penyimpanan yang masih terbatas, adanya karyawan yang merangkap tugas untuk diperlukannya
penambahan karyawan disetiap bidangnya”.
Wawancara 22 Januari 2014 4.
Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Aden T. Syaeful Bahri, ST:
“adanya pesaing dari gadai abal – abal, bank yang sudah menerima jasa gadai, cabang yang masih terbatas, karyawan kami yang merangkap tugas sehingga tidak
berjalannya dengan baik kinerja kami dan terdapatnya ruang penyimpanan yang terbatas sehingga hanya diperuntukkan untuk barang jaminan yang kecil – kecil”.
Wawancara 24 Februari 2014 Dari jawaban masing – masing pimpinan pegadaian syariah yang ada dikota Medan
tentang kelemahan pegadaian syariah dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan yaitu pertama, cabang pegadaian syariah yang masih tergolong sedikit. Kedua adanya karyawan
Universitas Sumatera Utara
yang merangkap tugas sehingga tidak efesiennya kinerja dari seorang karyawan dalam menjalankan tugasnya. Ketiga, tidak semua SDM nya memahami betul tentang syariah.
Keempat, kurang adanya tenaga profesional yang handal. Kelima, harus adanya barang jaminan untuk memperoleh pinjaman. Keenam, masih banyak nasabah yang merasa malu
untuk datang kepegadaian syariah. Ketujuh, ruang penyimpanan barang jaminan yang terbatas.
III. Peluang Yang dimiliki Pegadaian Syariah Kota Medan
Peluang ini yaitu terdapatnya kekuatan dari luar perusahaan yang akan menentukan berkembangnhya perusahaan untuk kemajuan kedepannya sehingga pimpinan haruslah pandai
dalam menguasai peluang yang ada untuk kemajuan dari perusahaan yang dipimpinnya. Berikut hasil wawancara penulis dengan pimpinan pegadaian syariah dikota Medan mengenai
peluang yang ada bagi pegadaian syariah kota Medan: 1.
Kantor Cabang Sei Wampu Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Ernawati, SE:
“peluangnya lokasi kantor yang cukup strategis, ramai penduduk sehingga diharapkan dapat meningkatkan omset kedepannya, adanya anggapan dari sebagian
masyarakat bahwa bunga adalah haram, untuk itu nasabah cenderung memilih produk syariah terutama bagi umat Islam itu sendiri yang beranggapan bahwa konvensional
tidak sejalan dengan prinsip syariah, ditambah lagi nasabahnya bukan hanya dari umat islam saja serta adanya peluang ekonomi bagi nasabah dalam bertransaksi dengan
pegadaian syariah disini seperti berkembangnya usaha dari nasabah tersebut”. Wawancara 3 Februari 2014
2. Kantor Cabang AR. Hakim Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Sentot
Sunarso, SE:
Universitas Sumatera Utara
“pertama adanya dukungan dari umat Islam itu sendiri untuk keluar dari bisnis haram yang dijalankan pegadaian konvensional dengan prinsip bunga yang tidak sejalan
dengan prinsip syariah Islam sehingga nasabah cenderung memilih produk berbasis syariah, terdapatnya lokasi yang strategis dan yang terpenting adalah nasabahnyan
bukan hanya dari umat Islam saja sehingga pegadaian syariah dapat dikenalluas oleh masyrakat dan berpeluang bagus untuk kemajuan kedepannya”.
Wawancara 21 Februari 2014 3.
Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Semi, SE: “yaitu masih banyaknya masyarakat kota Medan yang cenderung memilih produk
syariah terutama karena sistemnya sesuai syariah dan masyarakat kota Medan mayoritas muslim, nasabah bisa dari umat selain Islam karena kami disini memberikan jasa dan
mendukung program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian rakyat dengan cara usaha gadai syariah yang kami berikan”.
Wawancara 22 Januari 2014 4.
Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Aden T. Syaeful Bahri, ST:
“semakin tingginya rasa antusias nasabah masyarakat untuk mencoba datang kepegadaian syariah dibanding konvensional, nasabah bukan hanya dari umat Islam saja
dan anggapan masyarakat bahwa konvensional yang ada tidsk sejalan dengan syariat Islam serta adanya peluang ekonomi dari berkembangnya pegadaian ini utnuk
masyarakat atau nasabah”. Wawancara 24 Februari 2014
Setelah penulis mendapatkan informasi dari informan terpilih mengenai penelitian ini tentang peluang yang ada bagi berkembangnya pegadaian syariah dikota Meda, maka penulis
Universitas Sumatera Utara
berkesimpulan bahwa adanya kesamaan peluang yang dimiliki, yaitu pertama bahwa anggapan masyarakat tentang bunga adalah haram karena tidak sesuai dengan prinsip syariah
Islam. Kedua, dengan berprinsip syariah sesuai syariat Islam amka nasabah lebih memilih produk syariah. Ketiga, nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja, akan
tetapi mencakup untuk semua umat. Keempat, adanya peluang ekonomi dari berkembnagnya pegadaian syariah baik bagi nasabah maupun dari pegadaian syariah itu sendiri terlihat dari
meningkatnya omset dari waktu ke waktu.
IV. Ancaman Yang dihadapi Pegadaian Syariah Kota Medan
Selain adanya kekuatan, kelemahan, peluang maka suatu perusahaan atau organisasi terdapat adanya ancaman yang datang yang setiap waktu akan membuat perusahaan akan
mengalami kemunduran dari usahanya. Begitupun dengan pegadaian syariah, apalagi pegadaian syariah yang masih baru bila dibandingkan dengan pegadaian konvensional.
Berikut ancaman yang datang pada pegadaian syariah yang ada dikota Medan: 1.
Kantor Cabang Sei Wampu Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Ernawati, SE:
“usaha gadai emas dalam lini syariah sudah mulai banyak dilirik oleh pihak perbankan, sehingga sudah mulai banyak bank syariah yang membuka usaha gadai emas
yang cepat atau lambat pasti akan menjadi ancaman besar bagi pegadaian syariah, lalu terdapatnya ancaman lain seperti adanya perampokan dan adanya anggapan dari
masyarakat bahwa citra keuangan syariah belum mapan”. Wawancara 3 Februari 2014
2. Kantor Cabang AR. Hakim Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Sentot
Sunarso, SE:
Universitas Sumatera Utara
“ancamannya yaitu terdapatnya persaingan yang banyak yang mereka sudah mulai melirik usaha gadai syariah, kejahatan dari pihak lain seperti perampokan dan ancaman
dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk uang rakyat seperti rentenir”. Wawancara 21 Februari 2014
3. Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Semi, SE:
“pertama karena banyaknya lembaga lain yang menawarkan produk yang sama dengan syarat yang lebih mudah seperti bank syariah dan pegadaian konvensional yang
telah lama berdiri dan memberikan produk yang sama pada masyarakat yang mengeluarkan usaha gadai syariah juga, lembaga lain seperti leasing yang menawarkan
pinjaman dengan jaminan BPKB, adanya para rentenir yang masih merajalela dan tidak dipungkiri lagi adanya kejahatan perampokan yang sewaktu – waktu akan terus
mengancam”. Wawancara 22 Januari 2014
4. Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Aden T.
Syaeful Bahri, ST: “banyaknya pesaing yang membuka usaha gadai seperti bank yang sudah bisa
menyalurkan produk gadai, ada sebagian masyarakat beranggapan bahwa pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama dan hanya untuk umat Islam saja. Dan yang
terpenting susahnya menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar ditengah masyarakat serta adanya tangan yang tidak bertanggung jawab seperti kemalingan dan
perampokan pada pegadaian syariah disini. Adanya masyarakat yang memberikan pinjaman mendesak kepada masyarakat lain dengan bunga yang lebih seperti rentenir”.
Wawancara 24 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Dapat disimpulkan bahwa ancaman yang terdapat pada pegadaian syariah dikota Medan terdiri dari usaha gadai syariah sudah mulai dilirik oleh lembaga lain, adanaya tindak
kriminal seperti perampokan , citra lembaga syariah belum mapan dimata masyarakat, anggapan masyarakat bahwa pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama, ancaman
dari para rentenir dan susahnya untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar ditengah masyarakat.
V. Strategi Yang Diambil Oleh Pegadaian Syariah Kota Medan
Dalam suatu perusahaan perlu adanya membuat strategi dalam menghadapi kelemahan dan ancaman yang ada untuk mendukung berkembangnya kelebihan dan peluang yang
terdapat pada perusahaan dan guna mencapai tujuan yang telah dibuat agar apa yang sudah direncanakan akan berjalan lancar dengan baik. Berikut hasil wawancara penulis dengan
informan mengenai strategi perusahaan pegadaian syariah kota Medan dalam menghadapi dan merumuskan masalah untuk tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
1. Kantor Cabang Sei Wampu Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj.
Ernawati, SE:
“strategi yang diambil oleh KCPS sei wampu ini adalah peningkatan pelayanan yang lebih mengedepankan kekeluargaan kepada masyarakat atau nasabah, peningkatan
sosialisasi produk – produk pegadaian syariah kepada masyarakat sekitar terutama masyarakat yang belum familiar dengan pegadaian, sosialisasi produk – produk baru
pegadaian seperti MPO, arrum, amanah kepada nasabah lama dan baru”. Wawancara 3 Februari 2014
2. Kantor Cabang AR. Hakim Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Sentot
Sunarso, SE:
Universitas Sumatera Utara
“strategi yang kami jalankan adalah dengan lebih menciptakan produk yang lebih bervariatif, lebih menciptakan sistem keamanan kantor dengan adanya sekuriti dan
kamera CCTV yang dipasang, lebih meningkatkan cara pelayanan kami terhadap nasabah”.
Wawancara 21 Februari 2014 3.
Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Ibu Hj. Semi, SE: “ strategi yang kami luncurkan yaitu pertama peningkatan pelayanan baik dengan
naasbah lama maupun baru, meningkatkan kualitas pelayanan, kesungguhan dan keakuratan kami dalam bekerja dan mengutamakan kejujuran dan kebenaran dalam
pelayanan yang kami berikan”. Wawancara 22 Januari 2014
4. Kantor Cabang Setia Budi Syariah Dengan Pimpinan Pegadaian Syariah Bapak Aden T.
Syaeful Bahri, ST: “strategi kami yaitu kami melaksanakan promosi seperti menyebarkan brosur,
mengadakan pertemuan dengan instansi sekitar untuk memasarkan produk pegadaian syariah, mengisi acara dipengajian warga sekitar sekaligus memperkenalkan produk
pegadaian syariah”. Wawancara 24 Februari 2014
Hal tersebut diatas lah strategi yang diluncurkan atau direncanakan oleh pihak pegadaian syariah yang ada dikota Medan dalam mengenalkan dan memajukan perusahaan
kedepannya supaya apa yang telah direncanakan tercapai dengan baik, dan juga bisa meminimalisir kelemahan yang ada dan dapat mengatasi ancaman yang datang serta
meningktakan potensi yang dimiliki dan mengambil peluang yang ada.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Pegadaian Syariah Kota Medan Analisis SWOT