Pengertian Potensi Pengertian Peluang Pengertian Ancaman Kerangka Konseptual

Tabel 2.3 Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah No. Pegadaian Konvensional Pegadaian Syariah 1. Gadai menurut hukum perdata disamping berprinsip tolong menolong juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal Rahn dalam hukum Islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong tanpa mencari keuntungan mencari keuntungan yang sewajarnya 2. Dalam hukum perdata hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak Rahn berlaku pada seluruh benda baik harus yang bergerak maupun yang tidak bergerak 3. Adanya istilah bunga memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda Dalam rahn tidak ada istilah bunga biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran. Singkatnya biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan 4. Dalam hukum perdata gadai dilaksanakan melalui suatu lembaga yang ada di Indonesia disebut PT Pegadaian Rahn menurut hukum Islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga 5. Menarik bunga 10-14 untuk jangka waktu 4 bulan, plus asuransi sebesar 0,5 dari jumlah pinjaman. Jangka waktu 4 bulan itu bisa terus diperpanjang, selama nasabah mampu membayar bunga Hanya memungut biaya termasuk asuransi barang sebesar 4 untuk jangka waktu 2 bulan. Bila lewat 2 bulan nasabah tak mampu menebus barangnya, masa gadai bisa diperpanjang dua periode. Tidak ada tambahan pungutan biaya untuk perpanjangan waktu. 6. Bila pinjaman tidak dilunasi, barang jaminan akan dijual kepada masyarakat Bila pinjaman tidak dilunasi, barang jaminan dilelang kepada masyarakat 7. Kelebihan uang hasil lelang tidak diambil oleh nasabah, tetapi menjadi milik pegadaian Kelebihan uang hasil dari penjualan barang tidak diambil oleh nasabah, tetapi diserahkan kepada lembaga BAZIS Sumber: Ali, Zainuddin 2008 Perbedaan yang mendasar antara pegadaian syariah dengan konvensional adalah dalam memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda. Lain halnya biaya dipegadaian syariah tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Singkatnya biaya di pegadaian syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan.

2.11 Pengertian Potensi

Universitas Sumatera Utara Kata potensi berasal dari bahasa Inggris yaitu to potent, yang berarti keras atau kuat. Dalam pemahaman lain kata potensial mengandung arti kekuatan, kemampuan dan daya. Potensi adalah sesuatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan manusia maupun yang dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya potensi dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita. Sementara itu, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang, namun belum digunakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya yang dimiliki oleh manusia, tetapi daya tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. 2.12 Pengertian Kendala Kendala adalah halangan dan rintangan dalam pencapaian sasaran. yaitu adanya hambatan yang menghalangi jalannya usaha yang dilakukan pegadaian syariah dalam mengembangkan usahanya.

2.13 Pengertian Peluang

Peluang adalah kondisi eksternal yang menunjang perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu perusahaan. Peluang sangat penting dalam dunia bisnis karena dengan adanya peluang maka suatu perusahaan akan lebih bisa dalam menguasai pangsa pasar yang ada karena peluang adalah kesempatan bagi perusahaan.

2.14 Pengertian Ancaman

Ancaman adalah kondisi eksternal dari perusahaan, yaitu adanya hal – hal yang menghambat kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan yang berasal dari luar perusahaan dan ini akan sangat menganggu apabila suatu perusahaan tidak bisa mengendalikannya karena ancaman bisa lebih berat dari pada kelemahan disebabkan ancaman datangnya dari luar perusahaan yang tak terduga dan bisa mengancam sewaktu – waktu. Universitas Sumatera Utara

2.15 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pengembangan Strategi dalam pencapian tujuan organisasi dapat dirumuskan sebelumnya dengan melakukan suatu analisis terhadap keseluruan indikasi dalam organisasi tersebut. Dengan mengadakan analisis maka pemimpin mampu menemukan formula strategi yang baik untuk mengarahkan seluruh potensi organisasi, guna pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin seperti inilah yang cerdas dalam memimpin serta mengarahkan organisasi maju kedepan, dan bukan pada hanya rutinitas organisasi. Selain itu, kegiatan analisis organisasi juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan suatu masalah. Dengan menggunakan analisis yang menyeluruh dan tepat, maka pemimpin akan tepat dalam mengambil keputusan serta lebih memberdayakan pelaku-pelaku organisasi. Analisis sangat penting dalam kehidupan organisasi. Salah satu contoh analisis yang sangat mudah dan sangat efesien untuk digunakan adalah analisis SWOT Strength, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Analisis SWOT adalah cara menganalisis faktor internal dan faktor eksternal menjadi langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih Lingkungan Internal: Kekuatan Potensi Kelemahan Kendala Lingkunagn Eksternal: Peluang Ancaman Strategi Pengembangan Universitas Sumatera Utara menguntungkan Rangkuti, 2005. Dengan menggunakan SWOT, organisasi akan lebih mudah memetakan berbagai potensi internal dan eksternal, serta menemukan strategi yang tepat untuk pengembangan selanjutnya atau pencapaian tujuan tertentu. Dengan SWOT organisasi akan mengembangkan kekuatan potensial dengan memanfaatkan peluang, serta menekan pengaruh dari kelemahan yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. Kekuatan Strengths adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat. Kelemahan Weaknesses adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana. Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang-orang baru yang belum terampil. Peluang Opportunities adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif,yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya ; Kebutuhan lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus. Ancaman Threats adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakan organisasi. Misalnya : masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan pesimis terhadap organisasi tersebut. Strategi yang diambil saat ini bagi organisasi merupakan titik tumpu bagi pergerakan organisasi selanjutnya. Lewat analisis tersebut akan memahami apa dan bagaimana organisasi yang dirintis, serta bagaimana cara menggerakannya. Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta merta menciptakan budaya kerja yang efektif bagi keseluruan aktivitas organisasi. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui kemana ia akan melangkah.

2.16 Penelitian Terdahulu