komputerisasi, lalu barang tersebut dapat dipergunakan sebagaimana fungsinya.
Dalam observasinya peneliti menemukan kelemahan dari prosedur perencanaan perpustakaan SMP Negeri 1 Sentolo, sebelum mengadakan
perencanaan kepala sekolah selaku pemimpin yang ada di sekolah tidak mengkoordanisasikan kepada pihak
– pihak yang berhubungan langsung dengan perpustakaan. Ketidakterlibatan petugas perpustakaan dalam
perencanaan perpustakaan khususnya pengadaan koleksi mengakibatkan ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan petugas perpustakaan dengan
apa yang sudah dibelanjakan pihak sekolah untuk kebutuhan perpustakaan dalam hal ini adalah pengadaan koleksi perpustakaan.
Menurut peneliti kepala sekolah selaku pimpinan di sekolah harus melibatkan petugas perpustakaan dan koordinator perpustakaan dalam
kegiatan perencanaan perpustakaan. Petugas dan koordinator perpustakaan berperan sangat penting dalam mengelola perpustakaan, dan mengetahui
semua masalah yang ada dalam perpustakaan, sehingga saran – saran yang
disampaikan petugas
dan koordinator
perpustakaan dalam
mengembangkan perpustakaan sangat dibutuhkan sekali.
c. Perencanaan Anggaran atau Dana Perpustakaan
Dana merupakan unsur yang sangat penting dalam semua kegiatan, khususnya dalam hal perencanaan. Perencanaan program yang telah dibuat
secara rinci akan tidak terlaksana apabila anggaran yang dimiliki oleh
suatu lembaga tidak mencukupi untuk program tersebut. Anggaran yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Sentolo adalah anggaran dari pemerintah.
Dana dari pemerintah yang diberikan kepada pihak sekolah salah satunya adalah dana BOS. Dana BOS terdiri dari dua macam yaitu,dana BOS
untuk operasional sekolah dan dana BOS untuk buku. Perpustakaan SMP Negeri 1 Sentolo dalam pendanaan sudah
sesuai dengan UU No 43 Tahun 2007 pasal 39 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran perpustakaan dalam
anggaran pendapatan dan belanja negara APBN dan anggaran pendapatan dan belanja daerah”.
Angaran perpustakaan SMP Negeri 1 Sentolo didapatkan dari dana BOS buku dan dana sumbagan dari alumni. Menurut urusan sarana
prasarana dana khusus untuk perpustakaan adalah dari BOS buku, BOS buku di dapatkan dari BOS rutin, besarnya BOS rutin per siswa adalah
Rp.570.000. Dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk pembelian buku pegangan siswa tiap tahunnya, karena dengan dana BOS buku
tersebut siswa tidak perlu menganggarkan dana sedikitpun untuk pembelian buku pelajaran.
Dana dan anggaran perpustakaan di SMP Negeri 1 Sentolo dikelola oleh bendahara sekolah, di dalam struktur bendahara sekolah terdapat
bendahara BOS dan bendahara POSDA. Semua urusan yang menyangkut dana harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada bendahara sekolah,
karena semua urusan yang menyangkut dana harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada bendahara sekolah, maka pendanaan yang ada di
SMP Negeri 1 Sentolo tidak bisa dilakukan secara insidental. Dalam masalah pendanaan perustakaan, tenaga perpustakaan dan koordinator
perpustakaan tidak ikut mengelola. Hal ini diperkuat oleh penjelasan petugas perpustakaan, karena petugas dan koordinator perpustakaan tidak
mengetaui masalah tentang pendanaan, petugas dan koordinator perpustakaan kesulitan dalam membuat laporan pertanggung jawaban
pengadaan koleksi dan sarana yang ada di perpustakaan. Untuk mendapatkan pengeluaran dana secara efektif dan efisien
seharusnya pengeluaran dana perpustakaan harus dikoordinasikan kepada pihak
– pihak yang terkait langsung dengan perpustakaan, yaitu Evi Indriawati selaku petugas perpustakaan dan Yusri, S.Pd selaku
koordianator perpustakaan. Dengan adanya koordinasi terlebih dahulu, maka kemungkinan akan adanya pengeluaran dana yang tidak efisien bisa
diminimalisasikan, dan membantu petugas perpustakaan dalam membuat laporan pertanggung jawaban pembelian koleksi dan sarana perpustakaan.
Pendanaan yang baik dan transparan akan membatu program yang sudah direncanakan menjadi berhasil.
d. Perencanaan Koleksi Buku dan Sarana Perpustakaan