Catatan Model 2: 1.
Antara bagian layanan teknis dan bagian layanan pembaca dikerjakan secara terpisah.
2. Guru pustakawan atau petugas perpustakaan membawahi bagian
layanan teknis dan layanan pembaca. Guru pustakawan merangkap bagian tata usaha perpustakaan.
3. Model ini sesuai untuk sekolah yang kondisi minat baca mulai tumbuh
dan jumlah koleksi yang dimiliki perpusatakaan belum begitu banyak.
3. PenggerakanPengarahan Perpustakaan Sekolah
Pengarahan perpustakaan menurut Sudjana, 2004: 146 adalah: “Perpustakaan sekolah memerlukan suatu pengarahan. Pengarahan
merupakan tugas yang berkesinambungan dari pengambilan keputusan dan menyatukanya dalam perintah umum dari
pengambilan keputusan dan menyatukannya dalam perintah umum dan khusus serta melaksanakan perintah tersebut. Penggerakan
motivating
dapat diartikan sebagai upaya pimpinan untuk menggerakan memotivasi seseorang atau kelompok orang yang
dipimpin dengan menumbuhkan dorongan atau motivasi dalam diri orang
– orang yang dipimpin untuk melakukan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya sesuai dengan rencana dalam rangka
mencapai tujuan organisasi”. ”Pengarahan merupakan proses kompleks menyangkut semua yang
dilaksanakan dengan semestinya oleh semua karyawan. Pengarahan merupakan salah satu tantangan ba
gi para manajer ” Sulistya Basuki, 1993: 93.
” Petugas perpustakaan sekolah seperti halnya kayawan pada umumnya, memerlukan pembinaan moral kerjanya. Kebutuhan-kebutuhan
seseorang merupakan kekuatan pendorong bagi dirinya untuk mengerjakan
sesuatu. Apabila kebutuhan-kebutuhan dapat terpenuhi maka ia akan berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya
” Ibrahim Bafadal, 1992: 185.
Ibrahim Bafadal 2005: 186 lebih lanjut mengatakan, usaha –
usaha yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan petugas perpustakaan sekolah meliputi:
” 1 gaji atau tunjangan, 2 perhatian terhadap kondisi dan lingkungan kerja, yaitu kenyamanan ruang kerja, perlengkapan
kerja dan kepimimpinan yang baik, 3 perhatian terhadap kegiatan di perpustakaan, seperti kunjungan pimpinan ke perpustakaan,
membantu mencari solusi kesulitan
– kesulitan yang dihadapi oleh petugas, memberi masukan tentang program kerja, 5 memberi
kesempatan untuk maju dan berkembang, 6 mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan sekolah dan pembentukan kebijakan-
kebijakan sekolah ”.
Noerhayati 1987: 126 ” menyatakan bahwa kegiatan utama dalam
pengarahan adalah
mengarahkan petugas
perpustakaan untuk
melaksanakan kegiatan kerja sesuai denagan wewenang dan tanggung jawabnya agar memperoleh hasil kerja yang maksimal
”.
Menurut Sulistyo Basuki 1993: 192 ”menyatakan bila
perencanaan, organisasi, dan
staffing
telah ditentukan maka langkah selanjutnya ialah pelaksanaan. Namun pelaksanaan tidak akan berlangsung
terkecuali telah
diambil keputusan
memulai pelaksanan
serta melanjutkannya
”. ”Pengelolaan perpustakaan diharapkan memberikan perintah sesuai dengan kebijakan
– kebijakan perpustakaan” Sutarno 2003: 84
Menurut Hani Handoko 2003: 25, ”sesudah rencana dibuat
organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkan berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah
ditentukan ”. Fungsi pengarahan
leading
, secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan
– kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.
Selanjutnya Lasa 2005: 305 ”mengatakan untuk mendorong
kinerja tenaga perpustakaan perlu dipahami tingkat kebutuhan mereka ”.
Dalam hal ini Abraham H. Maslow membagi tingkat kebutuhan psikologi manusia: 1 kebutuhan keamanan yang mencakup keamanan fisik dan
jiwa. Untuk menciptakan keamanan jiwa diperlukan adanya suasana yang menggairahkan, tidak ada perasaan takut menghadapi atasan, adanya
kesesuaian upah, dan kebebasan mengemukakan pendapat demi kemajuan perpustakaan, 2 kebutuhan sosial, pada prinsipnya tiap orang ingin
dihargai, ingin berpartisipasi, ingin merasa penting, dan mempunyai rasa ingin berkembang, 3 kebutuhan penghargaan dalam sikap.
4. Pengawasan Perpustakaan Sekolah