2.2 Kenyamanan Termal di Dalam Ruangan Kelas 2.2.1 Standar Ruangan Kelas untuk Tingkat Pendidikan Dasar
Berdasarkan  Permendiknas  No.  24  Tahun  2007,  ada  beberapa  ketentuan untuk  ruangan  kelas  untuk  tingkat  pendidikan  dasar,  yaitu  kapasitas  maksimum
siswa  di  dalam  kelas  adalah  28  orang,  dimana  rasio  minimum  luas  ruang  kelas adalah  2  m
2
siswa.  Namun,  menurut  aplikasi  Dapodik  yang  terbaru,  kapasitas maksimum  siswa  di  dalam  kelas  adalah  32  orang  dan  minimumnya  adalah  20
orang.  Hal  ini  mungkin  terjadi  karena  beberapa  ruang  kelas  sudah  mengalami perluasan dan pertimbangan mengenai sirkulasi siswa di dalam ruangan.
2.2.2 Hubungan  Antara  Kenyamanan  Termal  di  Dalam  Kelas  dengan Kinerja Belajar Siswa
Menurut Karimpanah 2007 dalam Foong 2008, kenyamanan termal dan kualitas  udara  dalam  ruangan  kelas  yang  baik  dapat  memberi  pengaruh  positif
tidak  hanya  pada  kesehatan  para  siswa  di  dalamnya  tetapi  juga  dapat  membantu meningkatkan konsentrasi dan kinerja belajar siswa. Ketidakpuasan secara termal
seperti ruangan kelas yang terasa panas atau dingin dapat diasosiasikan ke dalam stress  fisik  secara  termal  dan  dapat  menyebabkan  para  siswa  di  dalamnya
menjadi sakit atau kurang berkonsentrasi Paulo, 2004 dalam Foong, 2008. Oleh karena itu, kenyamanan termal di dalam kelas penting untuk diperhatikan karena
kepadatan  siswa  yang  tinggi  di  dalam  kelas  dapat  memberi  pengaruh  negatif terhadap kinerja belajar siswa Foong, 2008.
2.3 Kenyamanan Termal Pada Manusia 2.3.1 Faktor-faktor  yang  Mempengaruhi  Kenyamanan  Termal  Pada
Manusia
Menurut Levin 1995, tingkat kenyamanan termal pada manusia berbeda- beda,  sehingga  tidak  mungkin  membuat  semua  orang  merasa  nyaman  sesuai
dengan  tingkat  kenyamanan  termal  masing-masing  orang.  Hal  ini  merupakan tantangan  bagi arsitek,  insinyur, dan operator bangunan  adalah untuk  merancang
dan  memelihara  bangunan  dengan  kondisi  kenyamanan  termal  yang  hanya
Universitas Sumatera Utara
sebagian  kecil  saja  penghuni  yang  merasa  tidak  nyaman.  Para  desainer  harus menentukan  rentang  kondisi  termal  yang  dapat  diterima  dan  kemudian
memutuskan  bagaimana  untuk  mempertahankan  kondisi  tersebut.  Dalam menentukan  rentang  yang  dapat  diterima,  penting  untuk  mengetahui  berapa
banyak  penghuni  yang  akan  merasa  tidak  nyaman  pada  setiap  suhu  tertentu  dan berapa  banyak  akan  merasa  tidak  nyaman  bahkan  pada  suhu  optimal.  Faktor-
faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal pada manusia dibagi menjadi tiga faktor utama Auliciems dan Szokolay, 2007, yaitu :
a.  Lingkungan
Kenyamanan termal di lingkungan sekitar manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor,  yaitu  temperatur  udara,  pergerakan  angin,  kelembaban,  serta  radiasi.
Temperatur  udara  merupakan  faktor  lingkungan  yang  paling  penting. Temperatur  ini  merupakan  temperatur  udara  kering  dry  bulb  temperature
yang  akan  menentukan  penyaluran  panas  bersama  dengan  pergerakan  udara. Pergerakan  udara  yang  diukur  dengan  kecepatannya  v,  dalam  ms  dapat
membantu  agar  permukaan  tubuh  dapat  beradaptasi  terhadap  kenaikan  suhu lebih cepat dan mempengaruhi penguapan air dari kulit, sehingga memberikan
efek pendinginan. Kelembaban udara juga mempengaruhi tingkat penguapan. Hal  ini  dapat  dinyatakan  dengan  kelembaban  relatif  RH,.  Pertukaran
radiasi  akan  bergantung pada  suhu rata-rata dari  permukaan  sekitarnya,  yang disebut  sebagai  suhu  radiasi  rata-rata  MRT  atau  adanya  radiasi  satu  arah
yang kuat, misalnya dari matahari.
b.  Individu