b. Kebiasaan Belajar Berisi 20 item dengan perincian yang tercantum dalam tabel:
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kebiasaan Belajar
Variabel Indikator
Butir Jumlah
Kebiasaan Belajar
1. Cara  siswa  mengikuti pelajaran.
2. Cara  belajar  siswa belajar
mandiri di
rumah. 3. Cara  siswa  belajar
kelompok. 4. Cara
siswa mempelajari
buku pelajaran.
5. Cara siswa
menghadapi ujian. 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11
12, 13, 14, 15 16, 17, 18
19, 20 6
5
4 3
2
Jumlah
20 : Butir pernyataan negatif
c. Disiplin Belajar Berisi 15 item dengan perincian yang tercantum dalam tabel:
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar
Variabel Indikator
Butir Jumlah
Disiplin Belajar
1. Tepat waktu dalam belajar 2. Menyelesaikan  tugas  tepat
waktu 3. Patuh pada peraturan sekolah
4. Tidak malas belajar 5. Tidak  menyuruh  orang  lain
bekerja untuk diri sendiri 6. Tidak suka berbohong
7. Tidak menyontek saat ulangan 8. Tidak  mengganggu  orang  lain
yang sedang belajar 1, 2
3, 4
5, 6 7, 8
9, 10,11
12, 13,
14, 15 2
2
2 2
3
1 1
2
Jumlah
15 : Butir pernyataan negatif
d. Lingkungan Belajar Berisi 25 item dengan perincian yang tercantum dalam tabel:
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar
Variabel Indikator
Butir Jumlah
Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Sosial a Orang Tua
b Teman
c Masyarakat d Lingkungan Sekolah
2. Lingkungan Nonsosial a Tempat Belajar
b Alat-alat Belajar c Suasana
1, 2, 3, 4, 5, 6 7,  8,  9,  10,
11, 12 13, 14
15, 16,
17, 18, 19, 20 21, 22
23, 24, 25 6
6
2 2
4 2
3
Jumlah
25 : Butir pernyataan negatif
e. Perhatian Orang Tua Berisi 20 item dengan perincian yang tercantum dalam tabel:
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang Tua
Variabel Indikator
Butir Jumlah
Perhatian Orang
Tua 1. Pemenuhan
Kebutuhan Fisik
2. Pemenuhan Kebutuhan
Psikis 3. Pemenuhan
Kebutuhan Sosial
1,  2,  3,  4,  5, 6, 7, 8, 9
10,  11,  12, 13,  14,  15,
16, 17 18, 19, 20
9 8
3
Jumlah 20
f. Prestasi Belajar Akuntansi
Teknik  pengumpulan  data yang  digunakan  untuk
mengumpulkan  data  mengenai  variabel  terikat  Prestasi  Belajar Akuntansi  Siswa  Kelas X  Kompetensi  Keahlian  Akuntansi  SMK
YAPEMDA 1  Sleman
adalah  dokumentasi.  Dokumentasi digunakan  untuk  mengetahui  rata-rata  nilai  ulangan  harian  mata
pelajaran  Akuntansi siswa pada semester genap dan nilai Ulangan Tengah Semester Genap tahun ajaran 20132014.
2. Uji Coba Instrumen
Sebelum  instrumen  digunakan dalam  penelitian,
maka instrumen harus diuji cobakan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
untuk  memperoleh hasil  penelitian  yang  valid  dan  reliabel. Uji  coba instrumen dilakukan  pada  siswa  kelas  XI  Kompetensi  Keahlian
Akuntansi  SMK  YAPEMDA  1  Sleman  sebanyak  30  siswa.  Uji  coba diambil  secara  acak  sejumlah  30  siswa  pada  siswa  kelas  XI
Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK YAPEMDA 1 Sleman. Menurut Suharsimi  2010: 253  “...untuk  unit  analisis  siswa,  subjek  uji  coba
dapat  diambil  sejumlah  antara  25-40,  suatu  jumlah  yang  sudah memungkinkan  pelaksanaan  dan  analisisnya”.  Uji  coba  instrumen  ini
menggunakan:
a. Uji Validitas
Uji  validitas  digunakan  untuk  mendapatkan  kesahihan dalam  data  yang  sesungguhnya  terjadi  pada  objek  dengan  data
yang  dapat  dikumpulkan  dalam  penelitian.  Dalam  penelitian  ini, rumus  yang  digunakan  untuk  menguji  validitas  instrumen  adalah
Korelasi Product Moment Karl Pearson, yaitu sebagai berikut: =
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
= jumlah skor butir = jumlah skor total
= jumlah perkalian antara skor X dan skor Y = jumlah kuadrat dari skor butir
= jumlah kuadrat dari skor total = jumlah responden
Suharsimi, 2010: 213 Jika  r
hitung
lebih  besar  atau  sama  dengan  r
tabel
pada  taraf signifikan  5,  maka  butir  pernyataan  tersebut  valid.  Namun,  jika
r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka butir pernyataan tidak valid. Perhitungan  uji  validitas  ini  menggunakan  program  SPSS
Statistik  20.0 for  windows pada  lampiran  2. Berdasarkan  hasil analisis  data  dapat  diketahui  bahwa  untuk  angket  Minat  Belajar
yang  terdiri  dari  20  butir  pernyataan,  angket  Kebiasaan  Belajar yang terdiri dari 20 butir pernyataan, angket Disiplin Belajar  yang
terdiri  dari  15  butir  pernyataan,  angket  Lingkungan  Belajar  yang terdiri  dari  25  butir  pernyataan,  dan  angket  Perhatian  Orang  Tua
yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Sehingga  dapat  diketahui  untuk angket  Minat  Belajar
terdapat  1  butir  pernyataan  dinyatakan  gugur,  angket  Kebiasaan Belajar  terdapat  4  butir  pernyataan  dinyatakan  gugur,  angket
Disiplin  Belajar  terdapat  5  butir  pernyataan  dinyatakan  gugur, angket  Lingkungan Belajar terdapat 6 butir pernyataan dinyatakan
gugur, dan angket Perhatian Orang Tua terdapat 4 butir pernyataan yang dinyatakan gugur.
Hasil uji validitas instrumen dirangkum dalam tabel berikut: Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen.
Variabel Jumlah
butir awal Jumlah
butir gugur No butir
gugur Jumlah
butir valid Minat Belajar
20 1
14 19
Kebiasaan Belajar 20
4 2, 7, 8, 18
16 Disiplin Belajar
15 5
6, 8, 10, 11, 14
10 Lingkungan
Belajar 25
6 1, 8, 12,
22, 24, 25 19
Perhatian Orang Tua
20 4
7, 15, 16, 20
16 Jumlah
100 20
80 Butir-butir  pernyataan  yang  gugur  atau  tidak  valid  telah
dihilangkan  dan  butir  pernyataan  yang  valid  masih  mewakili masing-masing  indikator  yang  akan  diungkapkan,  sehingga
instrumen tersebut masih layak digunakan.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas reliability  secara  sederhana  berarti  tahan  uji atau  dapat  dipercaya.  Sebuah  alat  evaluasi  dipandang  reliabel
reliable  atau  tahan  uji,  jika memiliki  hasil  yang  tetap  walaupun dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Rumus yang
digunakan  untuk menguji reliabilitas  instrumen  adalah  rumus Alpha sebagai berikut:
= 1
Keterangan: = reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pernyataan = jumlah varian butir
= varians total
Suharsimi, 2010: 239
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  untuk menginterpretasikan hasil uji adalah pedoman dari Sugiyono, yaitu:
Tabel 9. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sugiyono, 2007: 231 Instrumen  dikatakan  reliabel  jika  r
hitung
lebih  besar  atau sama  dengan  r
tabel
.  Jika  r
hitung
lebih  kecil  dari  r
tabel
instrumen dikatakan  tidak  reliabel  atau  nilai  r
hitung
dikonsultasikan  dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r
hitung
≥ 0,600.
Perhitungan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS Statistik  20.0 for  windows pada  lampiran 2  yang  mendapatkan
kesimpulan  umum  bahwa  instrumen  Minat  Belajar,  Kebiasaan Belajar, Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Perhatian Orang
Tua dapat dikatakan reliabel. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen untuk variabel
Koefisien Alfa
Keterangan Reliabilitas
Minat Belajar 0,918
Sangat Kuat Kebiasaan Belajar
0,894 Sangat Kuat
Disiplin Belajar 0,679
Kuat Lingkungan Belajar
0,860 Sangat Kuat
Perhatian Orang Tua 0,893
Sangat Kuat
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Kuesioner  adalah  sejumlah  pertanyaan  pernyataan tertulis yang  digunakan  untuk  memperoleh  informasi  dari  responden  dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui Suharsimi, 2010: 194. Kuesioner ini terdiri atas beberapa pertanyaan  yang dapat
memberikan  informasi  mengenai  Minat  Belajar, Kebiasaan  Belajar, Disiplin  Belajar, Lingkungan  Belajar dan  Perhatian  Orang  Tua  siswa
kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK YAPEMDA 1 Sleman tahun ajaran 20132014.
2. Dokumentasi
Menurut  Suharsimi  2010:  201  “metode  dokumentasi  yaitu mencari  data  mengenai  hal-hal  atau  variabel  yang  berupa  catatan,
transkip,  buku,  surat  kabar,  majalah,  prasasti,  notulen  rapat,  lengger, agenda,
dan sebagainya”.
Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan  data  Prestasi  Belajar  Akuntansi  siswa  kelas X
Kompetensi  Keahlian  Akuntansi  SMK YAPEMDA 1  Sleman dari guru kelas yang mengampu mata pelajaran akuntansi berupa rata-rata
nilai  ulangan  harian  semester  genap  dan Ujian  Tengah  Semester Genap  kelas X  Kompetensi  Keahlian  Akuntansi  SMK YAPEMDA 1
Sleman tahun ajaran 20132014.
H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Linieritas
Uji  linieritas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada hubungan  secara  langsung  antara  variabel  bebas  X  dengan
variabel terikat Y serta untuk mengetahui apakah ada perubahan pada  variabel  X  diikuti  dengan  perubahan  variabel  Y.  Untuk
mengetahui  hubungan  linieritas menggunakan rumus seperti  yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 2004: 13 sebagai berikut:
= Keterangan:
= harga bilangan F untuk garis regresi = rerata kuadrat garis regresi
= rerata kuadrat residu
Sutrisno, 2004: 13 Pengaruh  antara  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat
dikatakan  linier  apabila  F
hitung
sama  dengan  atau  lebih  kecil  dari F
tabel
.  Sebaliknya,  jika  F
hitung
lebih  besar  atau  sama  dengan  F
tabel
maka data dikatakan tidak linear pada taraf signifikansi 5.
b. Uji Multikolinieritas
Teknik  statistik  yang  digunakan  adalah  korelasi Product Moment dari  Pearson.  Uji  multikolinieritas  digunakan  untuk
memenuhi  persyaratan  analisis  regresi  ganda  yaitu  untuk mengetahui  apakah  hubungan  antara  variabel  bebas  terjadi
multikolinieritas atau tidak. Multikolinieritas antara variabel bebas
terjadi  bila  koefisien  korelasi  antara  variabel  bebas  sama  dengan atau lebih besar dari 0,60. Adapun rumusnya:
=
Keterangan: = koefisien korelasi antara X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, dan X
5
= jumlah variabel X
1
= jumlah variabel X
2
= jumlah variabel X
3
= jumlah variabel X
4
= jumlah variabel X
5
= jumlah perkalian antara X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, dan X
5
= jumlah variabel X
1
dikuadratkan = jumlah variabel X
2
dikuadratkan = jumlah variabel X
3
dikuadratkan = jumlah variabel X
4
dikuadratkan = jumlah variabel X
5
dikuadratkan = jumlah responden
Suharsimi, 2010: 213 Harga  interkorelasi  antar  variabel  bebas  bila  sama  dengan
atau  lebih  kecil  dari  0,60 berarti  tidak  terjadi  multikolinieritas. Kesimpulannya  jika  terjadi  multikolinieritas  antar  variabel  bebas
maka  uji  regresi  ganda  tidak  dapat  dilanjutkan,  akan  tetapi  jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji regresi
ganda dapat dilanjutkan Danang Sunyoto, 2007: 80.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Purbayu dan Anshari 2005:242, uji ini bertujuan untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi  ketidaksamaan
varian  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain.  Dalam regresi,  salah  satu  asumsi  yang  harus  dipenuhi  adalah  bahwa
varians  residual  dari  satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain tidak  memiliki  pola  tertentu.  pola  yang  tidak  sama  inilah  yang
dinamakan gejala heteroskedastisitas, sedangkan untuk gejala yang polanya  sama  dinamakan  homokedastisitas.  Salah  satu  cara  untuk
menguji heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat penyebaran dari varians residual.
Heteroskedastisitas  bisa  dideteksi  dengan  berbagai  cara, salah  satunya  dengan uji Park. Uji Park dilakukan  dengan
meregresi  logaritma  dari  kuadrat  residual  hasil  regresi  awal  dari variabel-variabel  independennya.  Kriteria  pengujiannya  adalah
dengan  melihat  nilai  koefisien  regresi  pada  persamaan.  Apabila nilai  t
hitung
t
tabel
atau  signifikansi    0,05  maka  Ha  diterima  yang berarti  menunjukkan  adanya  homoskedastisias  atau  tidak
menunjukkan gejala heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011: 141- 142. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana : ln resid
2
= nilai residual kuadrat yang ditransformasikan ke dalam log natural sebagai variabel dependen
= konstanta X
= Koefisien regresi dari variabel X
1
X = Koefisien regresi dari variabel X
2
e = eror term