Tabel 28. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua
No. Interval Skor
Frekuensi
1 2
3 4
5 6
7 30-34
35-39 40-44
45-49 50-54
55-59 60-64
1 2
2 8
14 18
2 Jumlah
47 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat
digambarkan histogram sebagai berikut:
Gambar 13. Histogram Variabel Perhatian Orang Tua Data  tersebut kemudian  digolongkan  ke dalam  kategori
kecenderungan Perhatian
Orang Tua.
Untuk mengetahui
kecenderungan  masing-masing  skor  variabel  digunakan  skor  ideal dari  subjek  penelitian  sebagai  kriteria  perbandingan. Harga mean
ideal  Mi  dan  standar  deviasi  ideal SDi  diperoleh  berdasarkan rumus sebagai berikut:
1 2
2 8
14 18
2 2
4 6
8 10
12 14
16 18
20
F re
k u
e n
si
Kelas Interval
29,5       34,5        39,5 44,5
49,5         54,5        59,5         64,5
Mean ideal Mi = ½ skor maksimal + skor minimal
= ½ 64 + 16 = 40
Standar Deviasi ideal SDi =
1 6
skor maksimal - skor minimal =
1 6
64 – 16 = 8
1,5 SDi = 1,5 8
= 12 Mi+1SDi
= 48 Mi-1SDi
= 32 Berdasarkan  perhitungan  di  atas,  variabel Perhatian  Orang
Tua dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 29. Identifikasi Kategori Variabel Perhatian Orang Tua
No. Kategori
1 2
3 4
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
X ≥ 48 40 ≤ X  48
32 ≤ X  40 X  32
Berdasarkan kategori di atas, dapat dibuat tabel identifikasi kategori variabel Perhatian Orang Tua sebagai berikut:
Tabel 30. Kategori Kecenderungan Perhatian Orang Tua
No. Rentang Skor
Frekuensi Frekuensi Kategori
1 2
3 4
X ≥ 48 40 ≤ X  48
32 ≤ X  40 X  32
37 7
3 79
15 6
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
Jumlah 47
100,00 Tabel  di  atas  menunjukkan  terdapat 37 siswa  79  yang
memiliki Perhatian  Orang  Tua dalam  kategori  sangat  tinggi, 7
siswa  15 yang  memiliki Perhatian  Orang  Tua dalam  kategori tinggi, 3 siswa 6 yang  memilki Perhatian  Orang  Tua dalam
kategori rendah, dan tidak ada siswa 0 yang memilki Perhatian Orang  Tua dalam  kategori  sangat  rendah. Berdasarkan  distribusi
kecenderungan Perhatian  Orang  Tua di atas, disajikan dalam Pie Chart sebagai berikut:
Gambar 14. Pie Chart Kecenderungan Perhatian Orang Tua Berdasarkan  data  dari  identifikasi  kategori  variabel
Perhatian Orang Tua, menunjukkan bahwa kecenderungan variabel Perhatian Orang Tua berpusat pada kategori sangat tinggi.
B. Uji Prasyarat 1. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui  ada  tidaknya  hubungan  linier  suatu distribusi  data
penelitian.  Hasil  yang  diperoleh  melalui  uji  linieritas  akan menentukan teknik analisis regresi yang digunakan, apabila dari hasil
79 15
6 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah
uji  linieritas  didapatkan  kesimpulan  bahwa  distribusi  data  penelitian dikategorikan linier maka penelitian harus diselesaikan dengan teknik
analisis  regresi  linier.  Demikian  sebaliknya  apabila  ternyata  tidak linier  maka  distribusi  data  penelitian  harus  dianalisis  dengan  teknik
analisis regresi non-linier. Uji linieritas diketahui dengan menggunakan uji F, kriterianya
adalah  apabila  nilai  P    0,05,  maka  hubungan  variabel  bebas  dengan variabel  terikat  tidak  linier.  Setelah  dilakukan  perhitungan  dengan
bantuan  komputer  program  SPSS  Statistik  20.0 for  windows pada lampiran  6,  hasil  pengujian  linieritas  seperti  terangkum  dalam  tabel
berikut ini. Tabel 31. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No Variabel
Db F
Hitung
F
tabel
SigP Kesimpulan
Bebas Terikat
1 X
1
Y 1926
0,818 2,003
0,670 Linier
2 X
2
Y 1827
0,933 2,002
0,551 Linier
3 X
3
Y 1134
1,724 2,084
0,110 Linier
4 X
4
Y 2223
0,981 2,025
0,517 Linier
5 X
5
Y 1926
0,952 2,003
0,536 Linier
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  uji linieritas data Minat Belajar Akuntansi X
1
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Y, hasil analisis  menunjukkan  nilai  P 0,670 lebih  besar  dari  0,05.  Dengan
demikian  variabel Minat  Belajar  Akuntansi mempunyai  hubungan yang linier dengan  Prestasi  Belajar  Akuntansi. Uji linieritas variabel
Kebiasaan Belajar X
2
, hasil analisis menunjukkan nilai P 0,551 lebih besar  dari  0,05.  Dengan  demikian  variabel Kebiasaan  Belajar
mempunyai hubungan  yang linier dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Uji
linieritas variabel
Disiplin  Belajar X
3
,  hasil  analisis menunjukkan  nilai  P 0,110 lebih  besar  dari  0,05.  Dengan  demikian
variabel Disiplin  Belajar mempunyai  hubungan  yang linier dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Uji linieritas variabel Lingkungan Belajar
X
4
,  hasil  analisis  menunjukkan  nilai  P 0,517 lebih  besar  dari 0,05. Dengan demikian variabel Lingkungan Belajar mempunyai hubungan
yang linier dengan  Prestasi  Belajar  Akuntansi. Uji linieritas variabel Perhatian  Orang  Tua X
5
,  hasil  analisis  menunjukkan  nilai  P 0,536 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian variabel Perhatian Orang Tua
mempunyai hubungan  yang linier dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Berdasarkan  hasil  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linier, maka analisis regresi linier dapat dilanjutkan.
2. Uji Multikolinieritas
Uji  multikolinieritas  merupakan  bentuk  pengujian  untuk asumsi  dalam  analisis  regresi  berganda.  Asumsi  multikolinieritas
menyatakan  bahwa  variabel  bebas  harus  terbebas  dari  gejala multikolinieritas,  apabila  terjadi  gejala  multikolinieritas,  maka
hubungan  antar  variabel  bebas  dengan  variabel  terikatnya  menjadi terganggu sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid. Menurut
Danang  Sunyoto  2007:  80,  syarat  tidak  terjadinya  multikolinieritas jika  koefisien  korelasi  antar  variabel  bebas  sama  dengan  atau  lebih