Riwayat Hidup Peranan Muhammad Abduh di Bidang Politik Pemikiran Pembaruan Muhammad Abduh

a. Riwayat Hidup

Muhammad Abduh merupakan salah satu tokoh pembaru Islam. Beliau adalah murid dari Jamaluddin al-Afgani. Dalam perjuangannya, beliau banyak memiliki kesamaan dengan gurunya. Muhammad Abduh lahir di Mesir tahun 1949 M. Ayahnya Abduh Hasan Khairullah, berasal dari Turki, sedangkan ibunya seorang Arab yang silsilahnya sampai kepada suku Umar bin Khattab. Muhammad Abduh termasuk anak yang cerdas, meskipun berasal dari keluarga petani miskin. Sejak kecil beliau tekun belajar. Beliau melanjutkan studinya di al-Azhar. Ketika di al-Azhar, beliau bertemu dengan Jamaluddin al-Afgani yang datang dari Mesir. Beliau sangat terkesan dengan pemikiran-pemikiran Jamaluddin al- Afgani. Setelah menyelesaikan studinya di al-Azhar tahun 1977 M, beliau mengajar di sana, kemudian Darul Ulum serta di rumahnya. Selain itu, beliau juga aktif menulis di al-Ahram.

b. Peranan Muhammad Abduh di Bidang Politik

Akibat ketidaksenangan dan perlawanannya terhadap penguasa, beliau dan Jamaluddin al-Afgani diusir ke Paris. Di kota ini, mereka mendirikan majalah ‘Urwatul Wu qā ṡ . Setelah selama setahun di Perancis. Beliau diizinkan kembali ke Mesir dan kemudian diangat menjadi rector al-Azhar, Kairo. Sebagai rector, beliau memasukkan kurikulum filsafat dalam pendidikan di al- Azhar. Upaya ini dilakukan untuk mengubah cara berfikir orang-orang al-Azhar. Usahanya ini mendapat tantangan keras dari para syekh al-Azhar lainnya yang masih berpikiran kolot. Oleh karena itu, usaha pembaruan yang dilakukannya lewat pendidikan di al-Azhar tidak berhasil. Meskipun begitu, ide-ide pembaruan yang dibawa Muhammad Abduh membawa dampak positif bagi perkembangan pemikiran dalam Islam.

c. Pemikiran Pembaruan Muhammad Abduh

Diantara ide-ide pembaruan yang dicanangkan Muhammad Abduh, antara lain:  Penghapusan paham jumud yang berkembang di dunia Islam saat itu,  Pembukuan pintu ijtihad sebagai dasar yang penting dalam menginterprestasikan kembali ajaran Islam,  Kekuasaan Negara harus dibatasi konstitusi yang telah dibuat Negara bersangkutan, dan  Memodernisasikan sistem pendidikan Islam di al-Azhar.

d. Menilai Pemikiran Pembaruan Muhammad Abduh