Pelayanan air bersih oleh PDAM

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1 transmisi air baku, Instalasi Pengolahan Air IPA Swadaya Damai dan pemasangan jaringan pipa distribusi primer sampai dengan tersier dan tandon serta pompa booster. Tahun 1990-an, dilaksanakan kembali pengembangan SPAM meliputi pembangunan IPA Batu Ampar dan IPA Gunung Tembak, peningkatan IPA Gunung Sari, pemasangan pipa transmisi air baku, pembuatan sumur dalam, pompa booster dan tandon serta perluasan jaringan pipa distribusi. Pengembangan dilakukan kembali pada tahun 200-an dengan pembangunan IPA Teritip, pembuatan sumur dalam, peningkatan IPA Batu Ampar, perbaikan pipa transmisi air baku serta perluasan jaringan pipa distribusi, pompa booster dan tandon. Pengembangan yang dilaksanakan menggunakan sumber dana APBN, APBD Prop, APBD Kota, Pinjaman RDI dan SLA, PDAM serta peran serta masyarakat. PDAM Balikpapan saat ini melayani sekitar 73,5 penduduk kota Balikpapan dengan 73.300 SR. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyakat tersebut, saat ini dioperasikan 6 Instalasi Pengelolaan Air IPA yang terbangun di seputar kota. Sumber air yang dipergunakan berasal dari air permukaan dan air tanah. Sumber air baku utama berasal dari Waduk Manggar yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, yang mampu menyediakan air baku sebesar 900 literdetik dan dapat bertahan selama 6 bulan tanpa hujan karena memiliki kapasitas tampung sebesar 16 juta m 3 . Air dari waduk Manggar saat ini dipergunakan sebagai air baku untuk IPA Batu Ampar dan IPA Swadaya Damai. Sumber air baku lainnya berasal dari air tanah sumur bor dan sungai. Sumur bor yang ada memiliki kedalaman sekitar 100 sd 200 m dan tersebar di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan IPA. Kapasitas produksi terpasang dari seluruh IPA sebesar 1.115 literdetik. IPA yang tergolong besar yakni IPA Batu Ampar 500 literdetik, IPA Swadaya Damai 400 literdetik dan IPA Gunung Sari 110 literdetik. Selebihnya memiliki kapasitas produksi sedang IPA Teritip – 50 literdetik dan kecil kurang dari 10 lliterdetik. Seluruh IPA menggunakan sistem pengolahan lengkap dikarenakan mutu air baku yang ada pada saat ini. Parameter air baku yang terutama berpengaruh dalam pengolahan air dari berbagai IPA antara lain kadar organik humus, warna, pH, kandungan besi, mangan, amoniak, serta suhu yang relatif tinggi 40 C sd 48 C dari beberapa sumber air tanah. Unit operasi yang biasa dipakai antara lain praklorinasi, aerasi, koagulasi, flokuasi, sedimentasiflotasi, filtrasi dan desinfeksi. Beberapa IPA menggunakan air baku dari gabungan air permukaan dan air tanah IPA Batu Ampar, IPA Swadaya Damai. Kapasitas IPA terpakai sekitar 1.035 literdetik. Pendistribusian air dari seluruh IPA menggunakan pompa. Tekanan pompa distribusi berkisar 1,5 sd 7 bar. Dikarenakan terletak di lokasi yang tinggi maka tekanan distribusi IPA Batu Ampar relatif rendah 1,5 sd 2,5 bar. IPA lainnya terletak pada lokasi rendah sehingga tekanan pompa distribusi cukup tinggi berkisar 4 sd 7 bar. Walaupun telah menggunakan pompa dalam pendistribusian air dari IPA, masih dipergunakan pompa booster dan tandon untuk melayani tempat-tempat yang terletak pada daerah tinggi dan jauh dari IPA. Saat ini PDAM memiliki 8 stasiun pompa booster dan 10 tandon di jaringan pipa distribusi. Kapasitas pompa booster berkisar 5 sd 25 literdetik dengan tekanan 4sd6 bar serta kapasitas tandon 50 m 3 sd 1000 m 3 . LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1 Jaringan pipa distribusi terpasang hampir mencapai daerah pinggiran kota dengan panjang keseluruhan lebih dari 850 km. Pipa distribusi yang dipergunakan berukuran mulai dari 50 mm sd 600 mm dan berbagai jenis material seperti baja, DCIP, galvanis sangat sedikit, asbes, PVC dan PE. Jaringan pipa ini mencakup sekitar 20 wilayah kota. Karena perkembangan kota yang sporadis tidak terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu, maka penyebaran jaringan pipa mengalami keterbatasan terutama pada tempat-tempat yang lereng dan tinggi serta belum tertata permukimannya. Masih terdapat permukiman di daerah perkotaan yang belum dapat dilayani PDAM. Pelayanan air bersih tersedia selama 24 jam kecuali pada tempat-tempat yang tinggi dan jauh dari IPA. Tekanan air di pelanggan relatif tergantung pada lokasinya, rata-rata 1 bar hingga 4 bar. Pada tempat- tempat tertentu dipasang alat pemantau tekanan yang berfungsi juga sebagai tempat pengambilan sampel pemeriksaan mutu air. Mutu air diperiksa setiap hari parameter tertentu, baik dari IPA, di jaringan pipa distribusi dan pelanggan. Secara berkala dilakukan pengurasan jaringan pipa distribusi dalam rangka mengendalikan mutu air agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Cakupan layanan PDAM kota Balikpapan teah mencapai 27 kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Data golongan dan jenis pelanggan layanan PDAM Kota Balikpapan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Golongan dan Jenis Pelanggan PDAM Kota Balikpapan No. Uraian Sambungan Aktif 1 Sosial umum 146 2 Sosial khusus 1 696 3 Sosial Khusus 2 348 4 Rumah Tangga A 455 5 Rumah Tangga B 63.005 6 Rumah Tangga C 7.773 7 Instansi Pemerintah 227 8 Niaga Kecil 2.658 9 Niaga Besar I 211 10 Niaga Besar II 4 11 Niaga Besar III 1 12 Niaga Besar IV 2 13 Industri Kecil 7 14 Industri Besar 8 15 Khusus 3 Jumlah 75.554 Sumber : PDAM Kota Balikpapan Tahun 2010 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa golongan pelanggan yang paling banyak di Kota Balikpapan adalah rumah tangga B, yaitu pelanggan yang masuk dalam kategori bukan kwalitas RSS dan rumah mewah atau cenderung pada golongan rumah tangga menengah yang mencapai 83,39 . Untuk golongan rumah tangga C, yaitu kategori rumah mewah mencapai 10,29. Untuk golongan pelanggan niaga dan industri mencapai 0,31 . LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1 Cakupan layanan PDAM Kota Balikpapan dapat dilihat dalam peta daerah pelayanan PDAM sebagai berikut: Gambar 3.26 Cakupan Layanan PDAM Kota Balikpapan Sumber : RDTRK Kota Balikpapan LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1 Gambar 3.27 Kondisi Waduk Manggar sebagai sumber air baku Sumber: Badan Lingkungan Hidup Tahun 2010 Gambar 3.28 Pengolahan air baku PDAM Kota Balikpapan Sumber: Badan Lingkungan Hidup Tahun 2010

V. Pengelolaan Persampahan

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Hal ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Kondisi limbah padat sampah domestik di Kota Balikpapan yang dihasilkan perhari sebesar 350 tonhari dengan komposisi 65 - 67 sampah organik dan 33 - 35 sampah anorganik dan jumlah sampah yang dapat diangkut dan dikelola DKPP Kota Balikpapan sebesar 250 tonhari. Jumlah dan penghasil limbah padat di Kota Balikpapan berasal dari : 1. Pasar : 170 m 3 2. PermukimanRumah Tangga : 867 m 3 3. Kawasan komersialpusat kota : 32 m 3 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1 4. Perkantoran : 9 m 3 5. Industri : 24 m 3 6. Fasilitas Umum : 3 m 3 7. Jalan : 7 m 3 8. Drainase : 2 m 3 9. Lain-lain : 36 m 3

A. Cara Pembuangan Sampah

Saat ini pengelolaan sampah di Kota Balikpapan dikelola oleh DKPP. Tapi sebagian besar sampah masih dibuang secara langsung ke sungai-sungai, ditanam maupun dibakar. Pengelolaan sampah di Kota Balikpapan, khususnya di kawasan yang merupakan pusat-pusat perkotaan dilakukan dengan proses berikut : 1. Proses pengumpulan sampah Proses pengumpulan sampah dilakukan baik secara individual maupun secara komunal melalui bak- bak penampungan yang di sediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit kegiatan komersial dan perkantoran. Proses pengumpulan sampah ini dapat dilakukan dengan sistem door to door dengan menggunakan gerobak sampah yang selanjutnya dikumpulkan di bak- bak penampungan yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh masing-masing unit lingkungan. Proses ini telah berjalan dengan baik, khususnya di lingkungan perumahan seperti Kompleks Perumahan Pemerintah Kota, Kompleks Perumahan Balikpapan Baru, Perumahan Korpri, dan lain- lain. 2. Proses pengangkutan sampah ke TPSTPA Proses pengangkutan sampah dilakukan dari bak-bak penampungan ke TPS atau Transfer Depo, selanjutnya diangkut dengan menggunakan truckdump truck menuju TPA. TPA yang masih layak digunakan untuk menampung sampah buangan rumah tangga di Kota Balikpapan berada di Kelurahan Manggar Baru. Adapun cara pembuangan sampah masyarakat Kota Balikpapan Tahun 2010 dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.13 Jumlah Rumah Tangga dan Menurut Cara Pembuangan Sampah No. Kota Jumlah RT Cara Pembuangan Angkut Timbun Bakar Ke Kali Lainnya 1 Balikpapan 193.878 144.61 2.793 Lainnya : diolah menjadi Kompos Keterangan : Di Kota Balikpapan tidak diperbolehkan melakukan Penimbunan, Pembakaran dan Pembuangan Sampah ke Kali Sumber: : DKPP Kota Balikpapan Tahun 2010 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2011 III.1

B. Tempat Pembuangan Sementara TPS

TPS merupakan salah satu sarana kebersihan yang diperlukan untuk menampung sampah sementara sebelum sampah tersebut diangkut oleh petugas ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Untuk mengetahui jumlah sarana dan prasana kebersihan yang ada, seperti jumlah TPS, gerobak sampah, dan lain-lain dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.14 Jumlah TPS Sarana Angkutan Gerobak No Kecamatan TPS Transfer Depo TPS Pejalan Kaki Container m 3 Gerobak Kayu Keramik dan Bata 1 Balikpapan Timur Selatan 5 175 3 - 56 67 2 Balikpapan Utara Tengah 5 87 1 - 39 16 3 Balikpapan Barat 3 25 2 45 17 52 Jumlah 13 287 6 45 112 135 Sumber : Buku Putih Kota Balikpapan, 2010 Gambar 3.29 Kondisi TPS Kota Balikpapan Sumber : Survey Primer, 2011

C. Tempat Pembuangan Akhir TPA

Seluruh sampah yang berasal dari TPS maupun Transfer Depo yang ada di Kota Balikpapan diangkut oleh truck maupun dump truck milik DKPP untuk selanjutnya dibawa ke TPA yang berada di Kelurahan Manggar Baru. Kondisi TPA dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: Gambar 3.30 Kondisi TPA Manggar Sumber: Badan Lingkungan Hidup Tahun 2010