Keterangan Penelitian:
Penelitian ini membahas tentang pengaruh pinjaman modal kerja X1 dan profesionalisme SDM X2 terhadap laba usaha kecil
dan menengah Y. Sampel yang digunakan berjumlah 32 responden merupakan pelaku usaha kecil dan menengah yang
menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Kota Banda Aceh dengan menggunakan perhitungan uji regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja usaha kecil dan menengah.
Perbedaan:
Pada penelitian ini penulis menambahkan variabel pembinaan. Adapun laba usaha merupakan indikator dari variabel terikat
yang juga digunakan dalam penelitian ini. Objek pada penelitian ini yaitu pelaku usaha mikro yang tergabung di program PMU
BAZDA Kota Tangerang.
C. Model Kerangka Peneltian
Berdasarkan landasan teori variabel penelitian di atas, maka dapat disusun model kerangka penelitian ini sebagai berikut:
Kesimpulan Uji Regresi Berganda
1. Uji Koefisien Determinasi
2. Uji F 3. Uji t
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas 2. Uji
Multikolinearitas 3. Uji
Heteroskedastisitas
Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas
Variabel Y
Kinerja Y
Variabel X
Modal Pinjaman X1 Pembinaan X2
Gambar 2.1 Model Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi.
26
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan model penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut: Ha1
= Terdapat pengaruh positif modal pinjaman terhadap kinerja usaha.
26
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi,Jakarta:Mitra Wacana Media,2009,h.108.
Ha2 = Terdapat pengaruh positif pembinaan terhadap kinerja usaha.
Ha3 = Terdapat pengaruh positif modal pinjaman, dan pembinaan
terhadap kinerja usaha.
E. Indikator Variabel
1. Indikator Variabel Modal Pinjaman
Pada pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa BAZDA Kota Tangerang memberikan modal pinjaman kepada para peserta
program PMU dengan skema Qardhul Hasan. Qardhul Hasan gabungan dari dua kata, qardh dan hasan. Menurut bahasa
etimologi qardh berasal dari kata qat’u yang berarti potongan, yang dimaksud adalah potongan atas harta piutang untuk
dipinjamkan. Sedangkan hasan artinya baik. Apabila digabungkan Qardhul Hasan berarti pinjaman yang baik, dimana pinjaman ini
bertujuan untuk menolong menyelesaikan masalah keuangan atau untuk keperluan peminjam.
27
Qardhul Hasan merupakan produk yang ditawarkan dari segi pembiayaan. Qardhul Hasan atau
benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata-mata. Dalam hal ini, pinjaman tidak
dituntut untuk mengembalikan apa pun kecuali modal pinjaman.
28
Qardhul Hasan adalah meminjamkan harta kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan dan disebut juga akad ta’awuniah yaitu
27
Osman Sabran, Urus Niaga Al-Qard Al-hasan dalam Pinjaman Tanpa Riba, Johor Baru: University Teknologi Malaysia, 2002, h.59-60.
28
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h. 44.
akad yang berdasarkan prinsip tolong-menolong.
29
Maka, dapat disimpulkan bahwa Qardhul Hasan merupakan trasnsaksi yang
berupa pinjaman yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, tanpa dituntut adanya jaminan dan tambahan pengembalian cicilan
sehingga peminjam
hanya mengembalikan
jumlah pokok
pinjamannya saja. BAZDA Kota Tangerang memberikan modal pinjaman
tanpa adanya jaminan, biaya administrasi, bunga pinjaman, dan denda
keterlambatan pelunasan, sehingga seharusnya para peserta program tidak mengalami kesulitan dalam meminjam dan mengembalikan
modal pinjaman untuk usahanya. Jadi variabel modal pinjaman dalam penelitian ini dinilai dari pemberian pinjaman berdasarkan
skema Qardhul Hasan yang dapat diukur melalui indikator: a. Prosedur pinjaman
b. Pengelolaan modal pinjaman
2. Indikator Variabel Pembinaan
Pada pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa program bantuan modal usaha untuk usaha kecil harus disertai dengan
pembinaan, hal ini selaras dengan Kwik Kian Gie yang berpendapat bahwa kredit pinjaman harus diberikan dalam satu paket dengan
29
Abdul Ghofur Ansori, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2009, h.146.