Uji Signifikasi Parameter Individual Uji t Statistik

independen, yaitu modal pinjaman X1 dan pembinaan X2, variabel dependen kinerja usaha Y memiliki nilai sebesar 4,224. Dari persamaan regresi tersebut juga diketahui bahwa setiap nilai dari variabel independen, yaitu modal pinjaman X1 dan pembinaan X2 memberikan kontribusi pengaruh terhadap nilai variabel dependen, yaitu kinerja usaha Y. Adapun besaran nilai kontribusi pada masing-masing variabel independen tersebut antara lain: variabel modal pinjaman memiliki koefisien regresi sebesar 0,948 dan variabel pembinaan memiliki koefisien regresi sebesar 0,112. Jika nilai variabel independen bertambah 1, maka tambahan tersebut mempengaruhi variabel dependen sebesar nilai dari masing-masing koefisien regresi yang dimiliki oleh variabel independen.

E. Elaborasi

Setelah dilakukan analisis data dan pengujian melalui analisis regresi linier berganda, maka didapatkan hasil uji hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya. Kinerja usaha peserta program PMU dapat dijelaskan oleh modal pinjaman dan pembinaan sebesar 0,717 atau 71,7. Sedangkan sisanya sebesar 28,3 dijelaskan oleh pengaruh lain di luar penelitian ini. Kemudian dilihat dari model persamaan regresi yang didapatkan bahwa variabel modal pinjaman memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja usaha peserta program PMU apabila dibandingkan dengan variabel pembinaan, karena modal pinjaman memberikan nilai kinerja usaha sebesar 0,948 dan pembinaan memberikan nilai kinerja usaha 0,112. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial antara variabel modal pinjaman terhadap kinerja usaha peserta program PMU diperoleh hasil bahwa modal pinjaman berpengaruh terhadap kinerja usaha peserta program PMU dengan nilai signifikasi 0,000 0,05 dan nilai t hitung t tabel 10,288 1,667. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Munizu, bahwa modal pinjaman berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro dan kecil. Selanjutnya uji hipotesis secara parsial juga dilakukan antara variabel pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU. Dari uji hipotesis tersebut, diperoleh hasil bahwa variabel pembinaan memiliki pengaruh terhadap kinerja uasaha peserta program PMU dengan nilai signifiaksi 0,002 0,05 dan nilai t hitung t tabel 3,285 1,667. BAZDA Kota Tangerang memberikan pembinaan secara bersamaan dengan pemberian modal pinjaman dengan tujuan agar bisa meningkatkan kualitas para peserta program PMU, sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja usahanya. Hal ini sesuai dengan Sumampouw yang menyatakan bahwa kinerja suatu usaha tidak dapat dipisahkan dari kualitas sumber daya manusianya. Kesimpulannya bahwa secara parsial variabel modal pinjaman dan variabel pembinaan memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja usaha peserta program PMU. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan antara variabel modal pinjaman dan pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU diperoleh hasil bahwa modal pinjaman dan pembinaan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja usaha peserta program PMU dengan 0,000 0,05, kemudian nilai F hitung F tabel 63,065 3,20. Hal ini sesuai dengan Kwik Kian Gie yang menyatakan bahwa pemberian kredit pinjaman harus diberikan satu paket dengan bimbingan dan pembinaan. Dalam pelaksanaannya, BAZDA tidak hanya memberikan modal pinjaman semata tanpa disertai dengan pembinaan, artinya BAZDA memahami kebutuhan pelaku usaha mikro bahwa usaha mikro tidak hanya membutuhkan modal pinjaman tetapi juga membutuhkan pembinaan, sehingga pemberian modal pinjaman yang disertai dengan pembinaan merupakan strategi agar modal pinjaman yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.