Modal Pinjaman Landasan Teori

keuangan yang meliputi modal sendiri, modal pinjaman, tingkat keuntungan dan akumulasi modal, serta membedakan pengeluaran pribadikeluarga berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro dan kecil. 4

2. Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata bina, yang berarti proses, cara, perbuatan membina, pembaharuanpenyempurnaan usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 5 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil pada Pasal 1 Ayat 2 menyatakan bahwa Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah. 6 Kwik Kian Gie berpendapat bahwa kredit pinjaman harus diberikan dalam satu paket dengan bimbingan dan pembinaan 4 Musran Munizu, Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil UMK di Sulawesi Selatan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, Maret 2010,h.36 5 Definisi Pembinaan diakses pada 6 Febuari 2014 dari http:kbbi.web.idbina 6 Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil diakses pada 7 Febuari 2014 dari http:www.depkop.go.id manajemen, karena apabila pembinaan dijadikan syarat dalam pemberian modal maka para pelaku usaha mau tidak mau harus menerimanya. 7 Menurut Mudrajad Kuncoro, pembinaan bisa dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan. Kedua hal ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah utama yang dihadapi oleh usaha mikro, yaitu masalah permodalan, pemasaran dan keahlian. 8 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, pada Pasal 13 disebutkan bahwa jalur pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal. 9 Menurut Coombs dan Ahmed dalam Mustofa, definisi dari pendidikan formal dan nonformal adalah: a. Pendidikan formal ‘Sistem pendidikan’ yang berstruktur hirarkis dan memiliki kelas yang berurutan dari Sekolah Dasar sampai Universitas yang termasuk juga di dalamnya kegiatan tambahan bagi studi 7 Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996,h.216 221 8 Mudrajad Kuncoro, Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030?,Yogyakarta: CV.Andi Offset,2007,h.371 9 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional akademik umum dengan bermacam-macam program juga lembaga khusus untuk pelatihan teknis dan professional. 10 b. Pendidikan nonformal Setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal, diselenggarakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari sebuah sistem yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar atau membantu mengidentifikasi kebutuhan belajar agar sesuai dengan kebutuhan dan mencapai tujuan belajarnya. 11 Selanjutnya definisi pendidikan informal menurut Alan Rogers dalam Mustofa adalah sebuah proses pendidikan sepanjang hayat dimana setiap individu memperoleh dan mempelajari tingkah laku, norma-norma, keterampilan, pengetahuan dari pengalaman sehari- hari, dan pengaruh serta sumber-sumber pendidikan di lingkungan sekitarnya; dari keluarga, tetangga, dari lingkungan kerja dan lingkungan bermain, dari tempat belanja, dan dari perpustakaan serta media massa. 12 10 Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM, Bandung: Alfabeta,2009,h.7 11 Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM,h.8 12 Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM,h.8 Pendidikan yang diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang kepada peserta program PMU termasuk dalam pendidikan nonformal, karena pendidikan yang diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang merupakan bagian dari kegiatan PMU yang secara khusus diberikan hanya kepada peserta program sesuai dengan kebutuhan usahanya tanpa mengenal jenjang pendidikan yang dimiliki oleh peserta program. Pelatihan sebagai bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori. Pelatihan, secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan di masa mendatang. 13 Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan harus diberikan kepada pelaku usaha mikro yang menerima bantuan modal pinjaman dengan tujuan mengatasi masalah permodalan yang dialami oleh usaha mikro sekaligus meningkatkan kualitas kinerja para pelaku usaha mikro 13 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, cet. Pertama, h.226