Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

para peserta programnya yang merupakan pelaku-pelaku usaha mikro di Kota Tangerang. Di dalam pelaksanaan program PMU, tentunya banyak kendala yang dihadapi BAZDA Kota Tangerang, salah satunya adalah resiko tidak dikembalikannya angsuran pinjaman oleh peserta program, untuk itu BAZDA Kota Tangerang melakukan strategi dengan cara menyertakan pembinaan kepada peserta program, sehingga modal pinjaman yang diberikan mampu dikelola dengan benar dan resiko tersendatnya pembayaran angsuran pinjaman bisa diperkecil. Menurut data yang diperoleh dari BAZDA Kota Tangerang, jumlah peserta program PMU dari tahun 2005 – 2012 berjumlah 418 peserta dengan jumlah dana Rp. 1.609.840.000. Tabel 1.1 Daftar Peserta Program Pinjaman Modal Usaha PMU Tahun 2005 - 2012 No. Tahun Jumlah yang Dipinjam Jumlah Peserta Keterangan 1. 2005 Rp. 11.500.000 4 PMU 2. 2006 Rp. 12.500.000 3 PMU 3 2007 Rp. 58.500.000 11 PMU 4 2008 Rp. 128.500.000 27 PMU 5 2009 Rp. 213.500.000 50 PMU 6 2010 Rp. 403.800.000 103 PMU 7 2011 Rp. 511.250.000 123 PMU 8 2012 Rp. 274.290.000 100 PMU Sumber: Laporan Keuangan BAZDA Kota Tangerang Bantuan yang diberikan oleh BAZDA Kota Tangerang melalui program PMU bisa menjadi salah satu strategi untuk mengatasi masalah permodalan yang dialami oleh usaha mikro, namun yang menjadi permasalahan adalah apakah program PMU secara nyata dapat meningkatkan kinerja para peserta programnya sebagai pelaku usaha mikro, untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Modal Pinjaman dan Pembinaan Terhadap Kinerja Usaha Peserta Program Pinjaman Modal Usaha PMU BAZDA Kota Tangerang” .

B. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi beberapa uraian yang menjadi permasalahan terkait dengan topik penelitian, diantaranya: 1. Usaha mikro adalah unit usaha yang paling banyak dijalani oleh masyarakat, namun besarnya jumlah usaha mikro dan potensi yang dimiliki tidak sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan, padahal usaha mikro merupakan bentuk ekonomi kerakyatan yang potensinya masih bisa digali lebih dalam. 2. Usaha mikro sulit mengakses lembaga keuangan untuk mendapatkan bantuan berupa pinjaman dana untuk menambah modal usaha, padahal permodalan merupakan masalah yang krusial bagi usaha mikro karena mempengaruhi produktivitasnya.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan, maka penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Penelitian ini menggunakan faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan kinerja usaha mikro. b. Penelitian ini menggunakan variabel independen berdasarkan dengan kegiatan yang dilakukan pada program PMU BAZDA Kota Tangerang, yaitu modal pinjaman dan pembinaan. Kemudian variabel dependennya adalah tujuan dari program PMU BAZDA Kota Tangerang, yaitu peningkatan kinerja usaha mikro. c. Penelitian ini dilakukan hanya pada peserta program PMU di tahun 2012 yang telah melunasi angsuran pinjamannya. 2. Perumusan masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana pengaruh modal pinjaman terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang? b. Bagaimana pengaruh pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang? c. Bagaimana pengaruh modal pinjaman dan pembinaan secara simultan terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh modal pinjaman terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang b. Untuk mengetahui pengaruh pembinaan terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang. c. Untuk mengatahui pengaruh modal pinjaman dan pembinaan secara simultan terhadap kinerja usaha peserta program PMU BAZDA Kota Tangerang. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Praktis Untuk menambah khazanah pengetahuan tentang pola pendayagunaan dana zakat, infaq dan shadaqah dalam membantu meningkatkan usaha-usaha mikro. b. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan dan referensi pada pihak yang terkait, seperti lembaga-lembaga penghimpun dana zakat dan lembaga keuangan syariah lainnya yang memiliki kegiatan membantu para pelaku usaha mikro untuk meningkatkan usahanya.

E. Pedoman Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah pada buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012-2013. F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 lima bab yang dibagi dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Dalam bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pedoman penulisan skripsi dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka