dengan cemeti. Mendengar jeritan di luar itu barulah seluruh ratap tangis itu berhenti.
67
Khalifah Abu Bakar Ash Siddiq wafat hari senin petang setelah matahari terbenam 21 Jumadil Akhir tahun ke-13 sesudah hijrah 22 Agustus 832 M.
Setelah malam tiba jenazahnya dimandikan dan dibawa ke Masjid di tempat pembaringan yang dulu dipakai Rasulullah, disholatkan dan dibawa ke makam
Rasulullah. Pemakaman dilakukan oleh Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah dan Abdurrahman bin Abu Bakar.
68
B. Umar bin Khattab Menjadi Khalifah
Ketika Abu Bakar wafat, diangkatlah Umar bin Khattab sebagai khalifah sesudahnya. Sewaktu beliau menjabat sebagai khalifah, orang-orang
menyangka bahwa ia akan bersikap keras terhadap mereka. Karena itu, orang- orangpun merasa takut terhadap Khalifah Umar bin Khattab.
Menyadari hal ini, Umar bin Khattab bangkit berkhutbah di hadapan manusia dengan isi khutbah yang menampakkan betapa dalam pemahamannya
terhadap agama Islam. Beliau berkata kepada umatnya: ”Orang-orang Arab seperti halnya seekor unta yang keras kepala dan
ini akan bertalian dengan pengendara di mana jalan yang akan dilalui, dengan nama Allah, begitulah aku akan menunjukkan kepada kamu ke jalan
yang harus engkau lalui.”
69
67
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Khulafa’ur Rasyidin, Jakarta: Bulan Bintang, 1979, h. 140.
68
Muhammad Husain Haekal, Op. Cit., h. 90.
69
Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Penterjemah: Djahdan Human, Yogyakarta: Kota Kembang, 1989, h. 15.
Allah SWT telah memberi ilham dan taufik kepada Umar bin Khattab dalam memperkenankan panggilan zaman, menjawab tantangan hidup baru,
dan membangun negara Islam.
70
Di zaman Khalifah Umar bin Khattab, gelombang ekspansi perluasan daerah kekuasaan pertama terjadi, ibukota Syria, yaitu Damaskus jatuh tahun
635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan
memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan ’Amr bin ’Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi
Waqqash. Iskandaria, ibukota Mesir ditaklukan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota
dekat Hirah ke ibukota Persia, Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah
Arab, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
71
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Khalifah Umar bin
Khattab segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur
menjadi delapan wilayah provinsi; Makkah, Madinah, Syria, Jazirah, Basrah, Kuffah, Palestina dan Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu
didirikan.
72
Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga
yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar
juga mendirikan Bait al-Maal membuat mata uang, menciptakan tahun hijriyah dan mengadakan nisbah pengawasan terhadap pasar, pengontrolan
terhadap timbangan dan takaran, penjagaan terhadap tata tertib dan susila, pengawasan terhadap kebersihan jalan dan sebagainya.
73
Khalifah Umar bin Khattab bukan saja menciptakan peraturan-peraturan
baru, Khalifah Umar bin Khattab juga memperbaiki dan mengadakan
70
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1987, Jilid 1, h. 263.
71
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1985,
72
Syibli Nu’man, Umar Yang Agung, Bandung: Penerbit Pustaka, 1981, h. 264-276 dan 324-418.
73
A. Syalabi, Op. Cit., h. 263.
perubahan terhadap peraturan-peraturan yang telah ada, bila kelihatan bahwa peraturan itu perlu diperbaiki dan dirubah. Misalnya peraturan yang telah
berjalan, yaitu: ”Bahwa kaum Muslimin diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat dengan berperang.” Khalifah Umar mengubah
peraturan ini, yaitu tanah-tanah itu harus tetap dalam tangan pemiliknya semula, tetapi berkaitan dengan ini diadakan pajak tanah al-Kharaj.
Khalifah Umar bin Khattab juga meninjau kembali bagian-bagian zakat yang diperuntukkan kepada orang-orang yang dijinaki hatinya al muallafatu
qulubum mengenai syarat-syarat pemberiannya bagi mereka.
Nabi Muhammad SAW telah dapat memenuhi dunia ini dengan cahaya agama Islam yang terang benderang. Dengan kesabaran dan ketabahan hati
Abu Bakar cahaya yang terang benderang itu dapat dikembalikan lagi. Kemudian datanglah Umar bin Khattab, dihiasinya dunia Islam dengan
peraturan-peraturan yang paling baik dan bagus. Hingga sampai sekarang alam islami masih tetap hidup, menikmati cahaya utama yang sebagian
terbesar bersumber dari Nabi Muhammad SAW dan dua orang sahabatnya yang besar itu.
Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada
mereka untuk memilih salah seorang diantaranya menjadi Khalifah.
74
Orang- orang tersebut adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin
Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin ’Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk
74
A. Syalabi, Ibid., h. 263.
Utsman bin Affan sebagai Khalifah, melalui persaingan yang agak ketat dengan Ali bin Abi Thalib.
Beberapa hari kemudian, Khalifah yang agung itu berpulang kerahmatullah, dengan meninggalkan kenang-kenangan yang indah.
Perjalanan hidup Umar bin Khattab adalah salah satu dari perjalanan hidup yang paling abadi yang pernah diriwayatkan oleh sejarah.
Masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab itu sepuluh tahun enam bulan, yaitu dari tahun 13 H634 M sampai tahun 23 H644 M. Ia meninggal
dalam usia 63 tahun.
75
Ia meninggal karena dibunuh, tragedi ini merupakan pembunuhan politik yang pertama kali terjadi di dalam sejarah Islam. Ia
dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lu’lu’ah. Khalifah Umar bin Khattab menjalankan kekhalifahan dengan mencapai
banyak kemajuan. Masa kekhalifahannya lama menjadi salah satu kesempatan baginya untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar.
76
Umar bin Khattab dimakamkan pada bekas rumah Aisyah binti Abu Bakar, bersebelahan dengan makam Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar
Ash Siddiq, yang sekarang ini sudah termasuk ke dalam lingkungan Masjid Nabawi.
C. Prestasi-prestasi Khalifah Umar bin Khattab