Data Antropometri 1.Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan

5.2.3. Data Antropometri 5.2.3.1.Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Minimum Data antropometri yang sudah diperoleh dari operator makan selanjutnya akan ditentukan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum untuk masing-masing item pengukuran. Adapun persamaan yang digunakan dalam menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum pada masing-masing pengukuran adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata Untuk menentukan nilai rata-rata pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 Dimana : n = banyaknya pengamatan ∑ n X = jumlah pengamatana ke n Χ = X rata-rata Contoh : Nilai rata-rata pada lebar tangan Lt adalah : cm 47 , 7 10 7 , 74 10 9 , 7 ... 1 , 7 3 , 7 9 , 6 = = + + + + = Χ Universitas Sumatera Utara 2. Standar Deviasi Untuk menentukan nilai standar deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ Contoh : Nilai standar deviasi pada lebar tangan Lt adalah : 40 , 10 47 , 7 9 , 7 ... 47 , 7 3 , 7 47 , 7 , 6 2 2 2 = − + − + − = = σ SD 3. Nilai Maksimum dan Minimum Nilai maksimum dan minimum adalah nilai terbesar dan terkecil pada data hasil pengukuran setelah data tersebut diurutkan. Contoh : Nilai maksimum pada lebar tangan Lt = 8,2 cm Nilai minimum pada lebar tangan Lt = 6,9 cm Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum hasil pengukuran pada Tabel 5.96. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.96. Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum Dan Minimum Data Antropometri Pekerja Dimensi Χ σ X max X min Lt 7,47 0,40 8,2 6,9 TsB-Plb 55,45 4,56 64,1 48,4 DGT 3,32 0,26 3,7 2,95 Sumber : Hasil Pengolahan Data 5.2.3.2.Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data yang tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data yang tidak seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada percobaan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 sehingga diperoleh nilai k = 2. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : σ k X BKA + = σ k X BKB + = σ 2 + = X BKA σ 2 − = X BKB Jika X min BKB dan X max BKA maka Data Seragam Jika X min BKB dan X max BKA maka Data Tidak Seragam Universitas Sumatera Utara Contoh perhitungan untuk lebar tangan : BKA = 7,47 + 2 x 0,40 BKB = 7,47 – 2 x 0,40 = 8,26 cm = 6,68 cm Dengan perhitungan yang sama seperti diatas untuk semua dimensi diperoleh Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB seperti yang diperlihatkan pada tabel 5.97. Tabel 5.97. Perhitungan Uji Keseragaman Data Antropometri Pekerja Dimensi Χ BKA BKB X max X min Lt 7,47 8,26 6,68 8,2 6,9 TsB-Plb 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 DGT 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan perhitungan Tabel 5.97. diatas maka dapat digambarkan peta kontrol dari masing-masing data. Dari gambar peta kontrol akan terlihat apakah ada data yang out of control, sehingga untuk dimensi yang mempunyai data out of control perlu dilakukan revisi. Universitas Sumatera Utara 1. Lebar Tangan Lt Data dan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.98. Tabel 5.98. Perhitungan Data Lebar Tangan No Data Rata-rata BKA BKB X max X min 1 7.3 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 2 7.1 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 3 7.3 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 4 7.8 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 5 7.5 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 6 7.1 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 7 7.2 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 8 7.5 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 9 8.2 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 10 7.9 7.47 8.26 6.68 8,2 6,9 Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 5.13. Peta Kontrol Lebar Tangan Dari gambar 5.13 terlihat bahwa seluruh data masi berada dalam batas kendali. Universitas Sumatera Utara 2. Tinggi Siku Berdiri TsB – Panjang Lengan Bawah Plb Data dan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.99. Tabel 5.99. Perhitungan Data Tinggi Siku Berdiri – Panjang Lengan Bawah No Data Rata-rata BKA BKB X max X min 1 53.5 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 2 48.4 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 3 50.1 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 4 55.6 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 5 53.4 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 6 56 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 7 57.2 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 8 56 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 9 60.2 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 10 64.1 55,45 64,58 46,32 64,1 48,4 Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 5.14. Peta Kontrol Tinggi Siku Berdiri – Panjang Lengan Bawah Dari gambar 5.14. terlihat bahwa seluruh data masi berada dalam batas kendali. Universitas Sumatera Utara 3. Diameter Genggaman Tangan DGT Data dan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.100. Tabel 5.100. Perhitungan Data Diameter Genggaman Tangan No Data Rata-rata BKA BKB X max X min 1 2.95 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 2 3.21 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 3 3.08 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 4 3.08 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 5 3.20 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 6 3.32 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 7 3.70 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 8 3.45 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 9 3.58 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 10 3.60 3,32 3,83 2,81 3,7 2,95 Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 5.15. Peta Kontrol Diameter Genggaman Tangan Dari gambar 5.15 terlihat bahwa seluruh data masi berada dalam batas kendali. Universitas Sumatera Utara 5.2.3.3.Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 digunakan persamaan : 2 2 2 40           − = ∑ ∑ ∑ X X X N N Keterangan : N’ = Jumlah pengamatan minimal N = Banyaknya data Dengan ketentuan, N’N maka data sudah cukup untuk melakukan perancangan N`N maka data belum cukup untuk melakukan perancangan. Contoh perhitungan untuk dimensi lebar tangan : cm Xi 7 , 74 9 , 7 ... 1 , 7 3 , 7 9 , 6 = + + + + = ∑ 2 2 2 2 2 2 cm 43 , 559 9 , 7 ... 1 , 7 3 , 7 9 , 6 = + + + + = ∑ Xi 2 2 2 cm 09 , 5580 7 , 74 = = ∑ X 07 , 4 7 , 74 09 , 5580 43 , 559 10 40 2 =         − = N Hasil pengolahan data yang dilakukan didapat N 4,07 10, maka dapat disimpulkan data yang diperoleh sudah cukup. Selanjutnya hasil perhitungan uji kecukupan data pada dimensi antropometri lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.101. N Universitas Sumatera Utara Tabel 5.101. Uji Kecukupan Data Antropometri No Dimensi N Keterangan 1 Lt 10 74,7 5580,09 559,43 4,07 Data Mencukupi 2 TsB-Plb 10 554,50 307470,25 30934,43 9,75 Data Mencukupi 3 DGT 10 33,17 1100,25 110,61 8,52 Data Mencukupi Sumber : Hasil pengolahan data 5.2.3.4.Uji Normal dengan Kolmogorov Smirnov Test Uji kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil, disamping dapat menggunakan uji chi-square dapat juga digunakan uji kolmogorov smirnov. Suatu alternatif dari uji kesesuaian ini dikemukakan oleh A. Kolmogorov dan NV Smirnov matematis Bangsa Rusia yang meletakkan dasar teoritis dari alternatif uji kesesuaian. Dalam uji kolmogorov-smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah : 1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. 2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi kumulatif relatif, dan notasikan dengan FaX. 3. Hitung nilai Z dengan rumus 2       − = σ X Xi Z Xi ∑ 2 Xi ∑ 2 Xi ∑ N Universitas Sumatera Utara Keterangan : Xi = data ke-i X = nilai rata-rata σ = standar deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurva normal dan notasikan dengan FeX 5. Ambil selisih antara FaX dengan distribusi normal FeX 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D D = Max FaX – FeX 7. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai D α dari table uji kolmogorov- smirnov. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho diterima apabila D D α Ho ditolak apabila D D α Berikut akan diperlihatkan perhitungan uji kolmogorov-Smirnov pada dimensi yang digunakan dalam perancangan. Universitas Sumatera Utara 1. Lebar Tangan Lt Tabel 5.102. Uji Normal Lebar Tangan No Lt Fa Z Fe D D maks 1 6.9 0.1 -1.43 0.0764 0.0236 0.2967 2 7.3 0.2 -0.43 0.3336 0.1336 3 7.1 0.3 -0.93 0.1762 0.1238 4 7.3 0.4 -0.43 0.3336 0.0664 5 7.8 0.5 0.83 0.7967 0.2967 6 7.2 0.6 -0.67 0.2514 0.3486 7 7.5 0.7 0.08 0.5319 0.1681 8 7.5 0.8 0.08 0.5319 0.2681 9 8.2 0.9 1.83 0.9664 0.0664 10 7.9 1 1.08 0.8599 0.1401 Sumber : Hasil pengolahan data Tahap pengujian : a. Ho : Data berdistribusi normal b. Hi : Data tidak berdistribusi normal c. Level significance α = 0,05 d. Selisih maksimum D = 0,2967 e. D table = 0,409 D D α f. Kesimpulan Ho diterima Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa data berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 2. Tinggi Siku Berdiri TsB – Panjang Lengan Bawah Plb Tabel 5.103. Uji Normal Tinggi Siku Berdiri – Panjang Lengan Bawah No TsB-Plb Fa Z Fe D D maks 1.00 53.5 0.1 -0.43 0.3336 0.2336 0.2336 2.00 48.4 0.2 -1.55 0.0606 0.1394 3.00 50.1 0.3 -1.17 0.1210 0.1790 4.00 55.6 0.4 0.03 0.5120 0.1120 5.00 53.4 0.5 -0.45 0.3264 0.1736 6.00 56 0.6 0.12 0.5478 0.0522 7.00 57.2 0.7 0.38 0.6480 0.0520 8.00 56 0.8 0.12 0.5478 0.2522 9.00 60.2 0.9 1.04 0.8508 0.0492 10.00 64.1 1 1.90 0.9713 0.0287 Sumber : Hasil pengolahan data Tahap pengujian : a. Ho : Data berdistribusi normal b. Hi : Data tidak berdistribusi normal c. Level significance α = 0,05 d. Selisih maksimum D = 0,2336 e. D table = 0,409 D D α f. Kesimpulan Ho diterima Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa data berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 3. Diameter Genggaman Tangan DGT Tabel 5.104. Uji Normal Diameter Genggaman Tangan No DGT Fa Z Fe D D maks 1.00 2.95 0.1 -1.42 0.0778 0.0222 0.2278 2.00 3.21 0.2 -0.42 0.3372 0.1372 3.00 3.08 0.3 -0.92 0.1788 0.1212 4.00 3.08 0.4 -0.92 0.1788 0.2212 5.00 3.20 0.5 -0.46 0.3228 0.1772 6.00 3.32 0.6 0.00 0.5000 0.1000 7.00 3.70 0.7 1.46 0.9278 0.2278 8.00 3.45 0.8 0.50 0.6915 0.1085 9.00 3.58 0.9 1.00 0.8413 0.0587 10.00 3.60 1 1.08 0.8599 0.1401 Sumber : Hasil pengolahan data Tahap pengujian : a. Ho : Data berdistribusi normal b. Hi : Data tidak berdistribusi normal c. Level significance α = 0,05 d. Selisih maksimum D = 0,2278 e. D table = 0,409 D D α f. Kesimpulan Ho diterima Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa data berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 5.2.3.5.Perhitungan Persentil Data yang diperoleh sangat beragam, sehingga perlu ditentukan data yang dapat mewakili perancangan produk. Dalam penentuan data tersebut digunakan persentil yang dianggap mampu mewakili data yang diukur. Tiga prinsip antropometri yang digunakan dalam perancangan suatu produk adalah : 1. Prinsip penggunaan data antropometri yang ekstrem 2. Prinsip penggunaan data antropometri rata-rata 3. Prinsip penggunaan data antropometri yang dapat disesuaikan. Pengolahan data untuk menentukan dimensi rancangan alat bantu mesin pengurai ini menggunakan prinsip penggunaan data antropometri rata-rata., dengan tujuan hasil rancangan dapat digunakan dengan nyaman oleh seluruh populasi yang ada di UD. Pusaka Bakti. Dimensi mesin tersebut adalah: 1. Tinggi Pengangan Beko TPB a. Dimensi : Tinggi siku berdiri-panjang lengan bawah b. Ukuran data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak ada d. TPB : 64,81 cm 2. Panjang Pegangan Beko PPB a. Dimensi : Lebar tangan b. Ukuran data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak ada d. BDPB : 7,47 cm Universitas Sumatera Utara 3. Besar Diameter Pegangan Beko BDPB a. Dimensi : Diameter genggaman tangan b. Ukuran data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak ada d. BDPB : 3,32 cm Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Tingkat Keluhan Muskuloskeletal dan Lingkungan Kerja

Dari hasil identifikasi dengan menggunakan Standard Nordic Questionnaire SNQ maka diperoleh keluhan yang dialami oleh pekerja hampir diseluruh badan, dengan kategori sebagai berikut : 1. Kategori sangat sakit Rasa sangat sakit ini dirasakan oleh pekerja pada bagian pinggang, paha kiri dan paha kanan. Hal ini dikarenakan oleh kegiatan yang berulang-ulang, bertumpu pada paha saat melakukan kegiatannya. 2. Kategori sakit Dapat dirasakan pada bagian tubuh pekerja di lengan atas kiri, punggung, lengan atas kanan, bokong, pantat, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri dan betis kanan. Hal ini dapat disebabkan oleh kegiatan yang sikap kerjanya tidak alami dan kurang ergonomis. 3. Ketegori agak sakit Pekerja merasakan agak sakit pada bagian tubuh leher bagian bawah, punggung, telapak tangan kanan, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri dan betis kanan. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan dilakukan dengan sikap kerja yang tidak ergonomis. Lingkungan kerja terpapar oleh debu mengharuskan pekerjanya menggunakan masker demi menjaga kesehatannya. Universitas Sumatera Utara