Nilai gizi Sagu Degradasi Polimer

2.4. Nilai gizi Sagu

Komposisi kimia tepung sagu genus Metroxxylen, sp menurut muller 1976, sangat dipengaruhi oleh cara pengolahanya. Analisis kimia terhadap tepung sagu dan ampas dari batang sagu dapat dilihat pada table 2.2. Tabel 2.2. Hasil Analisis kimia Tepung dan Ampas dari batang sagu genus Metroxxylen, sp Susunan Analis Bahan Kering Bahan Uji Penguji Kadar Air Protein Kasar Lemak Serat Kasar Abu BETN Tepung sagu LIM, 1967 13,2 1,2 0,4 6,2 4,1 88,2 FAO, 1972 13,1 1,6 0,5 0,5 97,7 Ampas dari batang sagu LIM, 1967 13,3 1,9 0,4 6,0 3,0 88,7 Jalaludin, dkk 1970 12,2 3,3 0,3 14,0 5,0 64,6 Dari tabel diatas terlihat bahwa sagu merupakan bahan makanan dengan kandungan karbohidrat mudah larut BETN yang sangat tinggi, sedangkan kandungan protein, mineral dan lemak sangat rendah. Dengan kandungan karbohidrat tersebut sagu merupakan sumber makanan yang cukup penting bagi manusia.Perlu ditambahkan pula bahwa setiap 100 g tepung sagu juga mengandung Ca: 11,0 mg; P: 13,0 mg : Fe 1,5 mg : Vitamin B: 0,01 mg. Beberapa macam zat gizi yang essensial bagi tubuh manisia adalah karbohidrat, protein, lemak, beberapa unsur logam dan berbagai macam vitamin telah tersedia pada sagu Bambang H dan Philipus P, 1992

2.5. Degradasi Polimer

Degradasi polimer merupakan suatu proses kerusakan atau penurunan mutu yang pada dasarnya berkaitan dengan terjadinya perubahan sifat, karena terputusnya Universitas Sumatera Utara ikatan rantai. Selama proses pengolahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, bahan polimer ini juga mengalami degradasi secara mekanis dan panas.Pada pemakaiannya menjadi barang jadi, bahan polimer ini juga mengalami degradasi oleh pengaruh radiasi ultra violet dalam sinar matahari.Disamping itu kondisi lingkungan seperti adanya oksigen atau bahan-bahan kimia oksidator turut pula mempengaruhi kecepatan degradasi. Jika bahan baku polimer dikenakan terhadap kondisi tertentu maka akan mengalami degradasi.Perubahan yang diamati selama degradasi dapat dihasilkan dari perubahan struktur dari bahan polimer,kehilangan atau perubahan dalam setiap bahan senyawa dan perubahan sifat-sifat mekanis kudoh,1996. Valdya,1994. Menyelidiki biodegradasi campuran polimer yang mempunyai gugus fungsi dan polimer alam misalnya: Karbohidrat,protein. Selama pencampuran, kedua polimer dapat mengalami reaksi kimia dengan polimer yang dapat terbiodegradasi dan menghasilkan ikatan diantara kedua polimer.

2.6. Degradasi Pati