Latar Belakang Masalah Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank memiliki peran strategis sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan financial intermediaries sebagai sarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian yaitu antara pihak yang memiliki dana lebih unit surplus dengan pihak yang kekurangan dana unit defisit. Dana yang dikelola masyarakat secara efektif dan efisien dapat diukur dari kinerja keuangannya Sigit dan Totok, 2006:10. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank Abdullah, 2005:120. Kegiatan operasional bank dapat dikatakan berjalan dengan baik jika bank tersebut memiliki modal yang cukup agar bank tetap dalam posisi aman. Modal merupakan faktor penting dalam upaya mengembangkan usaha bank. Penilaian aspek permodalan didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum. Penilaian tersebut didasarkan pada CAR Capital Adequacy Ratio yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara CAR adalah rasio kinerja bank yang mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Bank juga harus memiliki modal yang cukup untuk dapat terus memenuhi standar Capital Adequacy Ratio CAR yang sehat sehingga bank harus dapat memperoleh profit yang nantinya akan menambah permodalan bank. Kemampuan bank untuk menghasilkan profit disebut dengan istilah profitabilitas. Profitabilitas meningkat maka permodalannya juga akan meningkat. Profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan modal Ali, 2004:66. Kesehatan permodalan bank dipengaruhi oleh tingkat likuiditas bank, yaitu kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Bank tidak dapat mengoptimalkan permodalannya apabila bank menjaga likuiditasnya terlalu tinggi maka akan banyak dana menganggur, sehingga profitabilitas menjadi rendah. Profitabilitas rendah, maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya. Permodalan bank tidak optimal, sehingga bank tidak akan mampu memenuhi standar CAR yang sehat. Sehingga CAR juga berhubungan erat dengan kondisi likuiditas bank Dendawijaya, 2005:114. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 CAR, LDR, ROA dan ROE Pada Sektor Perbankan Terbuka di Indonesia Sumber : ICMD Data Diolah No. Bank CAR LDR ROA ROE 2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009 1 PT. Bank Agroniaga, Tbk 9,37 9,63 10,08 12,64 72,81 68,08 85,29 71,14 0,34 0,15 0,03 0,07 4,19 1,87 0,29 0,63 2 PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk 11,84 11,49 10,02 9,65 73,78 74,77 80,68 80,04 0,15 0,39 0,03 0,07 1,53 3,85 0,38 0,93 3 PT. Bank Capital Indonesia, Tbk 29,84 18,4 13,73 18,63 55,89 59,15 56,13 40,8 1,17 1,01 0,71 0,65 5,55 6,76 6,27 4,45 4 PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk 7,73 8,68 11,66 12,85 39,12 51,28 58,41 40,47 1,05 1,23 1,44 1,53 16,87 17,2 16,07 16,7 5 PT. Bank Central Asia, Tbk 15,85 14,83 15,5 17,18 34,62 38,12 47,27 43,8 2,39 2,06 2,35 2,41 23,48 21,96 24,8 24,44 6 PT. Bank Bukopin, Tbk 6,69 7,69 8,04 10,15 54,26 60,15 75,25 51,02 0,99 1,08 1,13 0,97 18,9 19,09 17,05 14,28 7 PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk 13,6 12,79 10,98 13,25 40,94 48,71 59,57 54,89 1,13 0,49 0,6 1,09 13,04 5,24 7,94 12,99 8 PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk 11,53 10,15 12,35 12,65 48,92 22,24 68,57 72,14 0,9 0,84 0,77 0,75 10,85 10,22 8,34 7,96 9 PT. Bank Rakyat Indonsia, Tbk 16,05 14,41 12,19 11,88 58,34 57,33 71,31 72,4 2,75 2,37 2,43 2,3 23,75 24,89 26,65 26,81 10 PT. Bank Danamon, Tbk 14,42 15,83 14,39 22,78 62,15 72,05 75,1 70,36 1,62 2,37 1,43 1,55 14,04 19,54 14,46 9,69 11 PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk 13,38 12,47 9,29 -4,94 65,85 69,57 66,52 74,6 1,02 0,05 -2,14 -2,44 11,8 0,61 -36,3 74,67 12 PT. Bank Kesawan, Tbk 8,06 7,31 8,1 9,87 64,31 63,14 68,79 58,52 0,199 1,29 0,14 0,17 3,24 4,73 2,3 2,23 13 PT. Bank Mandiri Persero, Tbk 13,25 13,37 12,55 11,76 42,67 44,04 50,88 52,08 0,91 1,36 1,48 1,82 9,2 14,87 17,41 20,5 14 PT. Bank Bumi Arta, Tbk 59,99 47,38 42,39 43,93 35,36 41,15 46,89 40,3 1,53 1,07 1,35 1,38 7,5 5,61 7,02 6,8 15 PT. Bank CIMG Niaga, Tbk 12,41 12,79 12,05 13,37 73,88 80,73 78,02 82,35 1,39 1,4 0,66 1,46 13,53 14,81 7,29 13,99 16 PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 14,07 12,84 12,15 12,32 47,11 61,93 72,68 70,98 1,19 0,74 0,82 -0,07 12,06 7,58 9,52 -0,77 17 PT. Bank Permata, Tbk 13,01 13,86 12,12 11,55 68,63 71,97 70,86 77,98 0,84 1,29 0,84 0,86 8,46 13,04 10,55 9,93 18 PT. Bank Swadesi, Tbk 25,8 20,54 28,2 27,44 46,38 53,82 61,94 60,92 0,85 0,73 1,41 2,4 7,12 6,61 6,8 12,21 19 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk 17,45 13,94 14 10,98 79,43 75,49 77,93 75,08 2,35 3,21 2,77 1,89 16,86 27,52 23,43 20,63 20 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 12,68 9,07 11,08 10,74 37,97 40,43 47,14 44,84 1,01 0,94 0,63 0,63 9,54 12,28 6,68 7,35 21 PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk 6,65 8,16 9,24 8,46 70,69 74,57 85,09 77,12 0,28 0,13 0,17 0,27 5,58 2,38 2,38 4,35 22 PT. Bank Mayapada, Tbk 13,84 26,98 21,57 15,46 73,13 77,46 93,16 83,27 1,03 0,91 0,74 0,54 10,72 4,33 4,31 4,14 23 PT. Bank Windhu Kentjana Internasional, Tbk 29,26 18,38 16,45 12,74 38,95 35,82 73,04 58,24 0,2 0,8 0,17 0,57 1,43 5,21 1,4 5,33 24 PT. Bank Mega, Tbk 6,77 10,35 10,79 10,69 39,14 41,99 86,56 99,04 1,49 1,49 1,44 1,35 7,84 17,72 17,48 15,79 25 PT. Bank NISP, Tbk 12,18 14,83 13,66 14 69,78 73,13 66,46 61,87 0,98 0,86 0,93 1,18 9,66 7,42 8,73 10,53 26 PT. Bank Pan Indonesia, Tbk 30,69 19,32 16,46 18,18 58,78 74,36 66,18 59,91 1,8 1,78 1,49 1,33 11,04 12,73 10,05 9,63 27 PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk 19,61 15,56 13,88 14,22 69,5 12,46 104,99 85,94 1,26 2,16 1,9 1,48 8,79 17,58 18,78 14,05 Universitas Sumatera Utara 19 Pada Tabel 1.1 Kondisi likuiditas Sektor Perbankan Terbuka di Indonesia diwakili oleh Loan to Deposit Ratio LDR. LDR menunjukkan kemampuan suatu bank untuk melunasi dana para deposannya dengan menarik kembali kredit yang telah diberikan Dendawijaya, 2005:116. LDR yang meningkat mengindikasikan profitabilitas turun Muljono, 2002:127 dan pada akhirnya CAR meningkat artinya pergerakan LDR searah dengan CAR. Peningkatan nilai LDR tidak sesuai dengan Nilai CAR secara teori bahawa seharusnya peningkatan LDR akan diikuti dengan peningkatan CAR seperti yang tampak pada PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk nilai CAR pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu pada tahun 2006 nilai CAR sebesar 13,38 mengalami penurunan pada tahun 2007 yaitu sebesar 12,47 sedangkan LDR mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2006 nilai LDR pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu pada tahun 2006 nilai LDR sebesar 65,85 mengalami peningkatan pada tahun 2007 yaitu sebesar 69,57 Menurut Abdullah 2005:67, laba usaha bank akan menambah kebutuhan modalnya, sementara apabila bank tersebut rugi akan ada kemungkinan modalnya terkikis sedikit demi sedikit. Pergerakan profitabilitas searah dengan pergerakan CAR. Kondisi Profitabilitas Sektor Perbankan Terbuka di Indonesia diwakili oleh Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE PT. CIMB Niaga Tbk nilai CAR pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu pada tahun 2006 nilai CAR sebesar 13,38 mengalami peningkatan pada tahun 2007 yaitu sebesar 12,47 sedangkan ROA mengalami penurunan yaitu dari tahun 2006 nilai Universitas Sumatera Utara LDR pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu pada tahun 2006 nilai ROA sebesar 1,39 mengalami peningkatan pada tahun 2007 yaitu sebesar 1,4. Nilai ROE mengalami penurunan yaitu dari tahun 2006 nilai LDR pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu pada tahun 2006 nilai ROA sebesar 7,5 mengalami peningkatan pada tahun 2007 yaitu sebesar 5,61 Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Capital Adequacy Ratio pada Sektor Perbankan Terbuka di Indonesia”.

B. Perumusan Masalah