d. Uji Multikolinieritas
Menurut Situmorang, dkk. 2009: 96 uji multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel yang dapat menjelaskan dari model regresi. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dapat
dilihat dari besarnya Tolorance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut:
1 VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
2 VIF 5, maka tidak terdapat multikolinieritas.
3 Tolorance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan
multikolinieritas. 4
Tolorance 0,1, maka tidak terdapat multikolinieritas.
e. Pengujian Hipotesis 1 Uji Simultan dengan F-Test ANOVA
Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yg dimasukkan dalam model meiliki pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H
o
: b
1
,b
2,
b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: b
1
,b
2,
b
3
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y. Dengan kriteria pengambil keputusan:
H tidak ditolak bila F
Hitung
≤ F
Tabel
pada α = 5
H ditolak terima H
1
bila F
Hitung
F
Tabel
pada α = 5
2 Uji-t Uji secara Parsial
Uji-t yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel terikat terhadap variabel bebas.
Kriteria pengujiannya adalah: H
o
: b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y.
H
1
: b
1
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y.
Dengan kriteria pengambil keputusan: H
tidak ditolak , jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak terima H
1
, jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
f. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model regresi dalam menerangkan
variasi variabel dependen atau variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien
Universitas Sumatera Utara
determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. Nilai R Square yang berkisar antara 0 – 1 yang berarti semakin kecil besarnya R
Square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah, artinya semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. R Square semakin
mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Sinaga 2006 yang berjudul “Hubungan
Profitabilitas dan Likuiditas dengan Capital Adequacy Ratio CAR pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk” menunjukkan bahwa pergerakan Interest Margin on
Loans IML searah Capital Adequacy Ratio CAR sedangkan pergerakan Return on Equity ROE tidak searah dengan Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio yang
digunakan untuk mengukur likuiditas adalah Loan to Deposit Ratio LDR dan Quick Ratio QR memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan
terhadap Capital Adequacy Ratio CAR. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi Rank Spearman dan uji statistik t dengan menggunakan alat
bantu program SPSS versi 16.0. Penelitian yang dilakukan Siahaan 2008 yang berjudul “Hubungan
Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE dengan Capital Adequacy Ratio CAR dengan PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk” menunjukkan
bahwa Return On Equity ROE tidak memiliki hubungan yangsignifikan terhadap peningkatan modal CAR. Sedangkan rasio Return on Asset ROA memiliki
hubungan yang signifikan terhadap peningkatan Capital Adequacy Ratio CAR. Penelitian ini menggunakan metode analisis Korelasi Spearman dan uji statistik t.
Universitas Sumatera Utara
35
B. Pengertian Bank