Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinieritas

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE terhadap Capital Adequacy Ratio CAR, yang disusun dalam bentuk persamaan berikut : Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = CAR Capital Adequacy Ratio a = Koefisien konstanta b 1, b 2, b 3 = Koefisien regresi variable independent X 1 = LDR Loan to Deposit Ratio X 2 = ROA Return on Asset X 3 = ROE Return on Equity e = Error Model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang, dkk., 2009: 55. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov-sminov. Variabel residual berdistribusi normal, jika tingkat signifikan 5, maka nilai Asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas merupakan pengujian apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut Situmorang, dkk., 2009: 63. Uji heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser, dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secata statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Probabilitas yang memiliki signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang, dkk, 2009: 78. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson DW Test dengan kriteria pengambilan keputusan: Tabel 1.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif dan negatif Tidak ditolak du d 4 - du Sumber: Situmorang, dkk 2009: 86 Universitas Sumatera Utara

d. Uji Multikolinieritas

Menurut Situmorang, dkk. 2009: 96 uji multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang dapat menjelaskan dari model regresi. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolorance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: 1 VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 2 VIF 5, maka tidak terdapat multikolinieritas. 3 Tolorance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 4 Tolorance 0,1, maka tidak terdapat multikolinieritas.

e. Pengujian Hipotesis 1 Uji Simultan dengan F-Test ANOVA