2.a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk
mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian. 2.b.
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menyebarkan angket kepada sampel.
2.c. Wawancara, yaitu dimaksudkan untuk mengajukan pertanyaan secara tatap
muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Subjek penelitian dihadapkan pada pernyataan positif dan negatif
dalam jumlah yang berimbang dan mereka diminta untuk menyatakan apakah sangat setuju, setuju, kurang setuju atau tidak setuju Faisal, 2005:143.
Pemberian skor data dilakukan mulai respon yang negatif menuju respon positif, yakni:
a. Skor tidak setuju negatif adalah -1
b. Skor kurang setuju netral adalah 0
c. Skor setuju positif adalah 1
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah: a.
Pengkodingan, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut macamnya
Universitas Sumatera Utara
b. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah
dianalisa serta disimpulkan untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian
c. Tabulasi, yaitu dengan menggunakan tabel tunggal untuk mengetahui
jawaban dan skor dari masalah yang diteliti.
Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap dan partisipasi, maka ditentukan interval kelas sebagai berikut:
i = H - L K
= 1 – -1 i
= interval kelas 3
H = nilai tertinggi
= 2 L
= nilai terendah 3
K = banyak kelas
= 0,66 negatif
netral positif
-1 -0,66 -0,33 0 0,33 0,66 1
Maka dapat ditentukan kategori respon positif atau negatif dengan adanya batasan nilai yang telah diperoleh sebagai berikut:
Respon dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 = respon negatif
Respon dengan nilai -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral
Respon dengan nilai 0,33 sampai dengan 1 = respon positif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPTIF LOKASI PENELITIAN
4.1. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang lahir pada 30 November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan, Sumatera Utara. Al
Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda Nederlandsh Indie.
Sehingga, para pendiri Al Jam’iyatul Washliyah ketika itu turut berperang melawan penjajah Belanda. Tidak sedikit para tokoh Al Jam’iyatul Washliyah yang ditangkap
Belanda dan dijebloskan ke penjara hingga menjadi shahid demi mempertahankan agama dan negara .
Tujuan utama berdirinya organisasi Al Jam’iyatul Washliyah ketika itu adalah sebagai sarana pemersatu umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan.
Adapun arti dari Al Jam’iyatul Washliyah adalah perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan manusia dengan Allah SWT
dan menghubungkan manusia dengan manusia sesama umat Islam http:www.al- washliyah.com?page_id=989, diakses pada tanggal 8 Februari 2010 pukul 16.30.
Seiring perjalanan tersebut, maka dengan maksud menghubungkan manusia dengan manusia maka pendiri dari Al Jam’iyatul Washliyah sepakat untuk
mendirikan Panti Asuhan. Panti asuhan Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Kota Binjai dibentuk sebagai wadah partisipasi sosial menampung, mengasuh, mendidik
dan membina warga masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial seperti anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, anak yatim, anak piatu dan
Universitas Sumatera Utara