Tabel 5.12 Tingkat Kesulitan yang Dialami dalam Mengikuti Program Life Skill
No Tingkat Kesulitan
Jumlah Persentase
1 2
Mudah Sulit
16 14
53,33 46,67
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.12 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat 16 responden atau 53,33 menyatakan mudah dalam mengikuti pendidikan life skill. Hal ini
dikarenakan semangat tinggi mereka serta faktor pembimbing yang baik dan sangat sabar dalam membimbing responden sehingga mereka merasa bahwa setiap materi
yang diberikan sangat mudah. Terdapat 14 responden lainnya atau 46,67 menyatakan sulit dalam mengikuti program life skill. Hal ini umumnya disebabkan
karena materi pelatihan keterampilan tersebut merupakan hal baru yang mereka jumpai dalam pendidikan mereka. Sehingga mereka merasa sulit dalam
mengikutinya. Walaupun demikian mereka menyatakan semangat yang tinggi untuk tetap dapat mengikuti program life skill dan tidak akan menyerah.
5.2.2. Sikap Anak Asuh Terhadap Program Life Skill
Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon anak asuh terhadap program life skill adalah melalui sikap masyarakat. Pengukuran suatu program
melalui sikap masyarakat dapat melalui beberapa bagian seperti yang diuraikan pada hasil penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13 Sikap Responden Terhadap Program Life Skill Di
Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Sikap Responden
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 Sangat menyenangi
Menyenangi Kurang menyenangi
Tidak menyenangi Sangat tidak menyenangi
11 19
36,67 63,33
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Data pada tabel 5.13 di atas, terdapat 19 responden atau 63,33 menyatakan menyenangi adanya program life skill kemudian 11 responden lainnya atau 36,67
menyatakan sangat menyenangi program ini karena mereka menganggap bahwa pihak yayasan peduli terhadap kehidupan anak asuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa
responden menyambut baik adanya program life skill di Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai. Tidak ada responden yang kurang menyenangi, tidak menyenangi
atau bahkan sangat tidak menyenangi adanya program life skill di Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai ini dikarenakan bahwa mereka sangat bersyukur
mendapatkan program keterampilan hidup ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Perasaan Responden Terhadap Pelayanan yang Diberikan oleh Yayasan Al
Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Perasaan Terhadap Pelayanan
Jumlah Persentase
1 2
3 Suka
Kurang Suka Tidak Suka
22 8
73,33 26,67
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, menunjukkan bahwa terdapat 22 responden atau 73,33 menyatakan suka terhadap pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Al
Jam’iyatul Washliyah Binjai. Hal ini dikarenakan bahwa sebahagian besar dari responden telah diasuh oleh yayasan sejak duduk di Sekolah Dasar. Oleh karena itu
responden tersebut memiliki ikatan yang begitu kuat terhadap yayasan. Selain itu, responden tersebut juga merasa ditolong oleh yayasan sehingga sangat tidak wajar
jika mereka menyatakan kurang suka atau tidak suka terhadap pelayanan yang diberikan oleh yayasan.
Sebanyak 8 responden lainnya atau 26,67 menyatakan kurang suka terhadap pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai.
Umumnya responden yang menyatakan kurang suka terhadap pelayanan yang diberikan oleh yayasan adalah karena mereka merasa kurang begitu diperhatikan
oleh yayasan dalam hal makanan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena umumnya makanan yang mereka dapatkan setiap hari begitu monoton sehingga mereka merasa
bosan. Selain itu kasur atau tempat tidur mereka juga sudah sangat tipis sehingga mereka merasa tidak nyaman saat tidur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15 Suka Tidaknya Responden Terhadap Program Life Skill di
Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Perasaan Responden terhadap Program
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 Sangat menyukai
Menyukai Kurang menyukai
Tidak menyukai Sangat tidak menyukai
11 19
36,67 63,33
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.15 di atas, terdapat 19 responden menyukai adanya program life skill ini di Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai. Terdapat 11
responden atau 36,67 menyatakan sangat menyukai program life skill karena mereka menyukai pembimbing dalam program life skill di Yayasan Al Jam’iyatul
Washliyah yang menurut mereka sangat ramah dan mampu menerangkan secara rinci apa yang mereka tidak ketahui. Berbeda dengan metode belajar di kelas dimana
pembimbing program life skill melakukan pengajaran dengan santai. Sedangkan 19 responden atau 63,33 menyukai adanya program life skill ini karena mereka merasa
beruntung untuk mendapatkan materi pendidikan keterampilan hidup sehingga mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Keinginan Responden Dalam Memperoleh Program Life Skill di
Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Keinginan Memperoleh Program
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 Sangat menginginkan
Menginginkan Kurang menginginkan
Tidak menginginkan Sangat tidak menginginkan
24 6
80,00 20,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.16 di atas, menunjukkan bahwa 24 responden atau 80,00 menyatakan sangat menginginkan untuk memperoleh program life skill di
Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai. Kemudian 6 responden lainnya atau 20 mengatakan menginginkan untuk memperoleh program life skill. Tidak ada yang
menyatakan kurang menginginkan, tidak menginginkan atau sangat tidak menginginkan adanya program. Hal ini disebabkan karena responden sadar akan
pentingnya program life skill ini bagi kehidupannya kelak. Selain itu pemilihan pembimbing yang baik juga membuat anak asuh merasa beruntung mendapatkan
program life skill tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 Tanggapan Responden Terhadap Program Life Skill Yang Diberikan Yayasan
Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Manfaat Program
Jumlah Persentase
1 2
3 Bermanfaat
Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfaat
30 100,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.17 di atas, dapat kita lihat bahwa keseluruhan responden yaitu 30 responden atau 100 memiliki anggapan bahwa Program life skill yang
diberikan oleh Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai bermanfaat bagi responden. Hal ini disebabkan oleh kesadaran responden terhadap pentingnya program life skill
bagi masa depan mereka.
Tabel 5.18 Jenis Keterampilan Yang Lebih Disukai Responden
No Keterampilan Yang Disukai
Jumlah Persentase
1 2
Komputer Sablon
21 9
70,00 30,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.18 di atas, dapat kita lihat bahwa mayoritas responden memiliki minat lebih tinggi terhadap materi keterampilan komputer yaitu sebanyak
21 responden atau 70. Sedangkan 9 responden lainnya atau 30 lebih menyukai
Universitas Sumatera Utara
materi keterampilan sablon. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal dimana sebagian responden mengatakan bahwa materi keterampilan komputer merupakan suatu hal
yang sangat wajib dikuasai, oleh sebab itu maka mereka lebih berminat dalam materi tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa pembimbing materi keterampilan
komputer sangat baik dalam memberikan bimbingan dan materi pembelajarannya tidak membosankan.
Sedangkan yang menyukai materi sablon juga memiliki alasan beragam. Yang paling utama adalah mereka menyukai keterampilan sablon karena mereka
merasa memiliki bakat dalam hal menggambar dan memang menyukai sablon- menyablon. Namun ada juga yang menyukai keterampilan sablon karena menurut
mereka materi ini lebih mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam hal pelaksanaannya kelak ketika akan membuka usaha penyablonan.
Tabel 5.19 Tanggapan Responden Terhadap Fasilitas Pelaksanaan Kegiatan Program Life
Skill
No Fasilitas Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah Persentase
1 2
3 Memadai
Kurang Memadai Tidak Memadai
20 10
66,67 33,33
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.19 di atas, sebanyak 20 responden atau 66,67 menyatakan fasilitas terhadap pelaksanaan kegiatan sudah memadai. Hal ini
dikarenakan menurut mereka fasilitas seperti komputer, peralatan sablon sudah
Universitas Sumatera Utara
mencukupi. Walau memang mereka mengakui belum maksimal tetapi bagi mereka itu sudah cukup. Kemudian 10 responden atau 33,33 lainnya merasa fasilitas dalam
pelaksanaan kegiatan kurang memadai. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa fasilitas seperti komputer tergolong lambat. Dalam kegiatan keterampilan
sablon juga mereka berharap agar setiap peserta harus mendapat satu kain dan perlengkapan tinta. Saat ini memang pada pelaksanaan program keterampilan sablon
peserta dibagi menjadi menjadi 10 kelompok. Sehingga setiap tiga orang peserta hanya mendapat satu set perlengkapan sablon
Tabel 5.20 Kesesuaian Keterampilan Dengan Kebutuhan
No Kesesuaian Keterampilan
Jumlah Persentase
1 2
3 Sesuai
Kurang Sesuai Tidak Sesuai
25 5
83,33 16,67
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.20 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat 25 responden atau 83,33 menyatakan bahwa sudah sesuai antara keterampilan yang diperoleh
dengan kebutuhan responden. Hal ini dikarenakan responden begitu menyukai program-program keterampilan yang diberikan oleh yayasan. Yayasan sendiri
menyatakan bahwa sebelum mereka memilih program pelatihan seperti apa yang akan diberikan, mereka bertanya juga kepada anak-anak asuh, apa yang mereka
butuhkan ketika mereka diberikan program keterampilan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 5 orang responden atau 16,67 yang menyatakan kurang. Hal ini dikarenakan bahwa mereka merasa membutuhkan keterampilan lain. Selain itu
responden yang menyatakan kurang sesuai umumnya memiliki kesulitan dalam mengikuti program ini karena mereka merasa materi program adalah sesuatu yang
baru bagi mereka.
Tabel 5.21 Tanggapan Responden Tentang Kelanjutan Program Life Skill di Yayasan Al
Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Tanggapan Kelanjutan Program
Jumlah Persentase
1 2
3 Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
30 100,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.21 di atas, dapat kita lihat bahwa 30 orang responden atau 100 menyatakan setuju dengan kelanjutan program life skill di Yayasan Al
Jam’iyatul Washliyah Binjai. Hal ini dikarenakan mereka merasakan bahwa program life skill ini sangat bermanfaat bagi anak-anak asuh lainnya. Mereka berharap agar
program ini dapat terus terlaksana di Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22 Tanggapan Responden Tentang Kesiapan Hidup Setelah
Mengikuti Program Life Skill
No Kesiapan Hidup
Jumlah Persentase
1 2
3 Siap
Belum tahu Tidak siap
21 9
70,00 30,00
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.22 di atas, dapat dilihat bahwa 21 responden atau 70 menyatakan lebih siap dalam menghadapi hidup setelah mengikuti program life skill
ini. Hal ini ditunjukkan karena mereka merasa bahwa selama mereka mengikuti kegitan, mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap masa depannya.
Namun terdapat 9 responden atau 30 yang menyatakan belum tahu. Hal ini dikarenakan karena mereka tidak begitu memiliki kepercayaan dalam menghadapi
hidup. Selain itu belum tahu apakah dengan keterampilan yang mereka peroleh akan memudahkan mereka memperoleh pekerjaan kelak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Pembimbing Program Life Skill di
Yayasan Al Jam’iyatul Washliyah Binjai
No Sikap Pembimbing
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 Sangat menyenangkan
Menyenangkan Sedikit menyenangkan
Tidak menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
11 14
5 36,67
46,67 16,66
Jumlah 30
100,00
Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.23 di atas, dapat kita lihat bahwa 14 responden atau 46,67 menyatakan bahwa sikap pembimbing program life skill menyenangkan. Ada
11 responden atau 36,67 yang menyatakan sangat menyenangkan. Hal ini disebabkan karena mereka merasa bahwa pembimbing program life skill sangat
berbeda dengan pembimbing di sekolah. Hal ini dikarenakan pembimbing masih berusia muda sehingga lebih mengerti keadaan dan keinginan peserta bimbingan.
Sedangkan 5 responden lain atau 16,67 menyatakan sedikit menyenangkan.
5.2.3. Partisipasi Anak Asuh Terhadap Program Life Skill