Hati”. Begitu pula juga, tentang fatwa-fatwanya di Harian Republika dan
Majalah Ummat , selalu mengalami untuk mendapatkan kesegaran di tengah-
tengah masyarakat. Beliau juga, telah selalu dapat mengasuh rubrik “Tafsir al- Amanah”
dalam majalah pada waktu jangka dua mingguan yang telah terbit di Kota Jakarta. Selain itu, beliau juga pada waktu dahulu dapat tercatat menjadi
sebagai salah seorang anggota Dewan Redaksi Jurnal Studi Islamika; Indonesian Journal for Islamik Studies, ’Ulumul Qur’an Mimbar Ulama dan Reflesi; Jurnal
Kajian Agama dan Filsafat, kesemuanya itu telah terbit di Jakarta.
17
B. Karya Ilmiah M. Quraish Shihab
M. Quraish Shihab adalah merupakan seorang tokoh penulis muslim kontemporer Indonesia yang sangat produktif sekali. Dalam waktu yang sangat
relatif singkat ini, beliau sangat mampu untuk dapat menghasilkan sebuah karya- karya yang sangat banyak sekali; dan juga, sangat cukup bercorak. Sesuatu yang
sangat luar biasa, M. Quraish Shihab, di dalam karyanya itu sangat cukup bercorak. Karyanya itu sangat populer dan bisa diterima di berbagai kalangan.
Disela-sela kesibukannya ia masih sempat terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di dalam maupun di luar negeri, dan aktif dalam kegiatan tulis-menulis. Karya-
karya yang dihasilkan berupa buku-buku, makalah-makalah seminar, jurnal atau kolom tanya jawab dengan metode maudhui.
Dalam memetakan dari sebuah karya ini, Ahmad Abrori telah mampu dapat membedakan kepada tiga judul besar, yaitu pertama, sebuah karyanya yang
17
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, Ibid., h.7, Lihat juga Kusmana, Prof.Dr.H.M. Quraish Shihab; Membangun….., h.259.
dilakukan dengan melalui metode tematik maudhu’i, yaitu suatu penjelasan tafsir al-Qur’an tentang suatu tema-tema aktual tertentu yang bersyarat dengan
sebuah referensi kitab-kitab yang terkait, seperti: Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat 1992, Lentera Hati: Kesan dan
Hikmah Kehidupan 1994, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhu’I atas Berbagai Persoalan Umat 1996, Mukjizat al-Qur’an; Ditinjau dari Aspek Kebahasaan,
Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Ghaib 1997, Haji Mabrur Bersama M. Quraish Shihab 1997, Menyingkap Tabir Ilahi; Asma’ul Husna dalam Perspektif al-
Qur’an 1998, Fatwa-fatwa Seputar al-Qur’an dan Hadits 1999, Fatwa Seputar Ibadah dan Muamalah 1999, Fatwa-fatwa Seputar Tafsir al-Qur’an
1999, Fatwa-fatwa Seputar Agama 1999, Yang Tersembunyi: Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam al-Qur’an dan al-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama
Masa Kini dan Masa Lalu 1999, Saum Bersama M. Quraish Shihab di RCTIPresenter Arif Rahman 1999, Secercah Cahaya Ilahi: Kehidupan
Bersama al-Qur’an 2000, Menuju Haji Mabrur, ed.D.Rohandi 2000, Jalan Menuju Keabadian, Kematian, Surga dan Ayat-ayat Tahlil 2001, 40 Hadits
Qudsi 2002, Menjemput Maut 2002. Kedua,
karya yang telah dilakukan dengan menggunakan sebuah metode urai tahlili, yaitu dengan menulis sebuah kitab tafsir al-Qur’an yang sesuai
dengan urutan daria ayat per-ayat atau per-surah,sedangkan menurut kreteria tentang turunnya suatu ayat atau menurut urutan tertib Mushhaf Utsmani. Adapun
yang termasuk dalam kategori kedua ini misalnya, Mahkota Tuntunan Ilahi Tafsir Surah al-Fatihah 1988, Tafsir al-Amanah 1992, Tafsir al-Qur’an atas
Surah-surah Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu 1997 dan Hidayah Ilahi Ayat-ayat Tahlil 1997. Dan karya terbesarnya adalah Tafsir al-Mishbah;
Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an 2002 .
Sementara itu, yang ketiga, adalah suatu karya khusus di luar kedua kategori di atas, berupa bentuk laporan penelitian, kupasan tentang seorang tokoh
atau tentang dari satu tema tertentu,contohnya dalam: Peran Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur 1975, Masalah Wakaf di Sulawesi Selatan 1978,
Studi Kritis Tafsir al-Manar 1984, Karya Muhammad Abduh dan M. Rasyid Ridho; dan Sejarah ‘Ulum al-Qur’an 1999, sebuah karya akademis tentang ilmu
tafsir .
18
C. Metodologi Tafsir al-Mishbah