UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Apakah Jumlah Pertemuan Dalam Komite Audit berpengaruh terhadap Akrual
Lancar?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui apakah usia dalam komite audit berpengaruh terhadap akrual lancar pada perushaan property dan real estate yang terdaftar di BEI.
2. Mengetahui apakah gender dalam komite audit berpengaruh terhadap akrual
lancar pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI 3.
Mengetahui apakah tingkat pendidikan dalam komite audit berpengaruh terhadap akrual lancar pada perushaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI 4.
Mengetahui apakah jumlah pertemuan dalam komite audit berpengaruh terhadap akrual lancar pada perushaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
khususnya tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas audit.
2. Bagi Auditor, untuk menambah wawasan auditor mengenai faktor
– faktor yang mempengaruhi kualitas audit serta membantu auditor agar dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menghindari faktor – faktor tersebut untuk menjaga kualitas audit yang
mereka hasilkan. 3.
Bagi Manajemen Perusahaan, untuk lebih teliti memilih auditor yang akan digunakan dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan agar laporan
audit yang dihasilkan merupakan laporan audit yang berkualitas serta dapat dipercaya oleh masyarakat dan para investor.
4. Bagi Bidang Akademik, dapat memberikasn kontribusi pada perkembangan
teori akuntansi terutama yang berkaitan dengan kualitas audit. 5.
Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi didalam melakukan penelitian sejenis serta menambah
pengetahuan dan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai kualitas audit dan faktor
– faktor yang mempengaruhinya, sehingga nantinya hasil yang diperoleh lebih baik dan dapat diterapkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori 2.1.1 Auditing
Menurut Mulyadi 2002:9 : Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan
– pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil
– hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut Boynton, Johnson, Kell 2003 : 5 “ Auditing adalah suatu proses sistematis
untuk memperoleh serta mengevaluasian bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil- hasilnya ke
pada pihak yang berkepentingan”
Defenisi auditing secara umum diataslah yang mendasari unsur-unsur penting berikut ini, yaitu :
1. Suatu proses sistematik
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, terorganisir, dan memiliki tujuan yang luas.
2. Pengumpulan dan pengevaluasian bukti secara objektif
Proses sistematik berkaitan dengan pemerolehan bukti sebagai dasar untuk pernyataan asersi yang dibuat oleh individu atau badan usaha yang membuat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
asersi tersebut. Proses ini juga ditujukan untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersbut.
3. Pernyataan mengenai kejadian atau kegiatan ekonomi
Pernyataan mengenai kejadian atau kegiatan ekonomi adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilakn satu pernyataan yang disajikan dalam bentuk laporan
keuangan yang menyajikan informasi keuangan perusahaan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
4. Penetapan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai asersi dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif.
5. Kriteria yang ditetapkan
Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa peraturan yang telah ditetapkan badan legislatif Undang-Undang,
anggaran yang ditetapkan manajemen suatu auditte, atau prinsip akuntansi yang diterima umum di indonesi. Penetapan kriteria yang dipakai dalam suatu audit
tergantung kepada tujuan audit yang bersasngkutan. 6.
Penyampain hasil Penyampaian hasil auditing disebut juga dengan atestasi. Penyampaian hasil audit
dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit audit report mengenai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
temuan-temuan audit yang ditemukan auditor independen terhadap auditee. Laporan audit tentunya akan berbeda-beda dari setiap auditor independen yang
mengaudit suatu entitas. Tetapi semua laporan pada dasarnya harus mampu menyampaikan informasi yang tepat mengenai suatu entitas kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Atestasi yang tertulis dalam laporan audit dapat menaikkan maupun menurunkan tingkat kepercayaan pihak yang berkepentingan terhadap
a uditee .
7. Pemakai yang berkepentingan
Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor,
organisasi buruh, dan kantor pelayanan pajak.
2.1.2 Teori Motivasi