Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Skala Pengukuran Variabel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Penelitian empiris berfokus pada tujuan untuk penyelesaian masalah dan memiliki tahap – tahap logika, metodenya kuat dan terorganisasi untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisanya dan membentuk suatu kesimpulan. Selain penelitian empiris, penelitian ini juga merupakan penelitian korelasi yaitu melihat adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data – data yang diperlukan dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan data dari website sahamok.com. Data yang diteliti adalah data perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 – 2013.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional merupakan penentuan batasan untuk menjelaskan ciri-ciri yang subtantif dari suatu konsep, yang untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, batasan operasional yang menjadi proses atau operasionalnya alat ukur yang digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar dib Bursa Efek Indonesia 2010 – 2013. 2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit 3. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari : karakteristik komite audit yang pada penelitian ini di proksikan gender dan usia, kompetensi audit yang di proksikan ke tingkat pendidikan, dan aktivitas audit yang di proksikan ke jumlah pertemuan. 3.4 Defenisi Operasional Variabel 3.4.1.Usia Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan tugasnya. Anggota komite audit yang berusia dewasa madya 40 – 60 tahun akan mencapai jenjang karir sejauh yang mereka mampu serta posisi karir yang paling stabil. Semakin bertambah usia seseorang maka mereka dianggap akan semakin bijaksana dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, semakin bertambah usia seseorang mereka dianggap memiliki banyak pengalaman. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh usia terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan variabel dummy, dimana nilai ‘1’ jika usia anggota komite audit 40 tahun dan ‘0’ jika 40 tahun.

3.4.2. Gender

Gender merupakan hal yang perlu diperhatikan didalam sebuah organisasi. Ada yang menganggap keberadaan pria lebih dibutuhkan didalam organisasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karena menurut sebagian orang pria lebih berani dan tegas dalam pengambilan keputusan. Namun ada juga yang menganggap bahwa keberadaan wanita juga penting didalam sebuah organisasi karena dianggap wanita lebih teliti dan lebih hati – hati dalam membuat sebuah keputusan. Karena perbedaan pendapat itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh keberadaan wanita dalam komite audit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan variabel dummy,dimana nilai ‘1’ jika ada anggota wanita didalam komite audit dan ‘0’ jika tidak.

3.4.3. Tingkat Pendidikan

Kompetensi komite audit dalam perusahaan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal akademik yang dimiliki anggota komite audit. Tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang merupakan karakteristik kognitif yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan kemampuan dalam pengambilan keputusan. Semakin tinggi pendidikan anggota komite, maka semakin luas pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat memiliki solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan. Tingkat pendidikan pada jenjang universitas membantu anggota komite untuk memiliki peluang karir yang lebih menjanjikan. Diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana nilai ‘1’ jika anggota komite audit berpendidikan S2, dan ‘0’ berpendidikan S1.

3.4.4. Jumlah Pertemuan

Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan komite audit dalam pelaksanaan tugasnya adalah melakukan pertemuan secara formal antar anggota komite, dewan komisaris, dewan direksi, maupun auditor eksternal. Pertemuan formal komite audit merupakan hal penting bagi kesuksesan kinerja komite audit. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jumlah pertemuan ditentukan berdasarkan ukuran perusahaan dan besarnya tugas yang diberikan kepada komite audit. Diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana nilai ‘1’ jika komite audit melakukan pertemuan dan nilai, ‘0’ tidak melakukan pertemuan.

3.4.5 Kualitas Audit

Tingginya tingkat akrual berhubungan positif dengan kegagalan audit serta kurangnya konservatisme auditor. Tingkat akrual yang rendah diasosiaskan dengan tingginya tingkat konservatisme yang dimiliki seorang auditor sehingga dipandang dapat meningkatkan kualitas audit. Adapun akrual lancar dapat dirumuskan sebagai berikut : Accrual Lancar = ΔAL – ΔKAS – ΔLL - ΔLJP Keterangan: ΔAL = Perubahan aset lancar ΔKAS = Perubahan kas dan ekuivalen kas ΔLL = Perubahan liabilitas lancar ΔLJP = Perubahan dalam utang wesel jangka pendek dan utang jangka panjang yang akan jatuh tempo

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan, skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan memakai skala nominal. Berikut ini adalah tabel yang berisikan defenisi dan pengukuran masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Table 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Variabel Penelitian Definisi Pengukuran Skala I N D E P E N D E N Usia X 1 Usia adalah suatu waktu untuk mengukur lamanya keberadaan makhluk didunia. Usia komite audit yang tercantum di annual report perusahaan Rasio Gender X 2 Gender adalah konstruksi sosial yang ditanamkan oleh masyarakat yang membedakan pria dan wanita. Variabel dummy = 1 jika terdapat wanita dalam komite audit, = 0 jika tidak ada Nominal Tingkat pendidika n X 3 Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan yang di tempuh seorang komite audit. Varibel dummy ‘1’ jika berpendidikan S2, ‘0’ jika berpendidikan S1 Nominal Jumlah pertemuan X 4 Jumlah pertemuan adalah aktivitas rutin yang dilakukan oleh komite audit Variabel dummy ‘1’ jika komite audit melakukan pertemuan, ‘0’ jika tidak Nominal UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam pelaksanaan tugas nya untuk melakukan pertemuan formal. melakukan pertemuan DEPENDEN Kualitas Audit Y Kualitas audit diproksikan dengan accrual lamcar Akrual Lancar = ΔAL – ΔKAS – ΔLL - ΔLJP Rasio Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2015 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 0 1

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 0 7

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 0 30

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 0 3

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

0 1 15