Kebijakan Transformasi Digital Tujuan Transformasi Digital Perpustakaan

41

4.2 Kategori

Setelah melakukan wawancara peneliti menyusun kerangka awal analisis sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan coding, memilih data yang relevan dengan judul penelitian sehingga menghasilkan beberapa kategori.

4.2.1 Kebijakan Transformasi Digital

Salah satu kegiatan di Perpustakaan Universitas Negeri Padang yang sudah memiliki konsep hybrid library, adalah transformasi digital perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan pada bagian pengolahan, pelestarian dan layananan bahan pustaka. Dalam melakukan transformasi digital kebijakan yang dimaksud adalah keputusan yang diambil ketika melakukan kegiatan transformasi digital dari perpustakaan konvensional ke perpustakaan digital. Kebijakan transformasi digital perpustakaan dari hasil wawancara dengan informan terkait dapat dilihat dari uraian berikut: I 1 : “Kalau kebijakan untuk sekarang itu baru untuk terbitan-terbitan local content. Jadi local content itu seperti penelitian-penelitian dosen, buku- buku karya dosen, diktat dosen. Kalau dari karya mahasiswa ada tugas akhir, skripsi, thesis dan disertasi dosen kami terima dalam bentuk digital atau softcopy. Jadi karya-karya tadi yang dulunya dalam bentuk cetak diubah bentuknya menjadi bentuk digital dalam format pdf. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Informan 2 I 2 sebagai berikut: I 2 : “Kalau kebijakan sudah ada, tapi hanya sebatas karya civitas akademika saja. Kalau untuk buku kami tidak punya hak untuk mengalihmediakannya karena melanggar hak cipta. Koleksi dialihmediakan dalam bentuk CD supaya disamping perawatannya mudah, tempat penyimpanannya banyak, kalau ada yang hilang masih ada back up-nya” 42 Berdasarkan dari beberapa pernyataan informan dapat diketahui bahwa kebijakan terhadap transformasi digital pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang sudah ada. Hanya saja kebijakan tersebut masih diberlakukan untuk karya civitas akademika saja. Untuk koleksi tercetak seperti buku itu tidak bisa dialihmediakan dalam bentuk digital karena melanggar hak cipta. Koleksi dialihmediakan dalam bentuk softcopy dalam format pdf.

4.2.2 Tujuan Transformasi Digital Perpustakaan

Tujuan dari transformasi digital adalah untuk meningkatkan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi pada perpustakaan. Saleh 2010,4 juga menjelaskan kelebihan perpustakaan digital dibanding dengan perpustakaan konvensional adalah sebagai berikut. 1. Menghemat ruangan Karena koleksi perpustakaan digital adalah dokumen-dokumen berbentuk digital, maka penyimpanan akan sangat efisien. 2. Akses ganda multiple acces Kekurangan perpustakaan konvesional adalah akses terhadap koleksinya bersifat tunggal. Artinya apabila ada sebuah buku dipinjam oleh seorang pemustaka, maka anggota lain yang akan meminjam harus menunggu buku tersebut dikembalikan terlebih dahulu. Koleksi digital tidak demikian. 3. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu Perpustakaan dapat dikses dari mana saja dan kapan saja dengan catatan ada jaringan komputer computer internetworking. Sedangkan perpustakaan konvensional hanya bisa diakses jika orang tersebut datang ke perpustakaan pada saat perpustakaan membuka layanan. 4. Koleksi dapat berbentuk multimedia Koleksi perpustakaan digital tidak hanya bersifat teks atau gambar saja. Koleksi perpustakaan digital dapat berbentuk kombinasi antara teks gambar dan suara. 5. Biaya lebih murah Secara relatif dapat dikatakan bahwa biaya untuk dokumen digital termasuk murah. Mungkin tidak sepenuhnya benar. Namun melihat sifat e-book yang bisa digandakan dengan jumlah yang tidak terbatas dan 43 dengan biaya yang murah, mungkin kami akan menyimpulkan bahwa dokumen elektronik tersebut biayanya sangat murah. Hal ini sesuai dengan tujuan dari transformasi digital pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang yang ingin meningkatkan layanan perpustakaan digital yang dijabarkan dari pernyataan informan berikut: I 1 : “Tujuannya sudah jelas untuk mengurangi space, karena kalau diterima dalam bentuk cetak akan butuh ruangan atau tempat yang lebih besar lagi. Tapi kalau sudah dalam bentuk digital, tentu saja space yang dibutuhkan berkurang.” I 2 : “Tujuannya pasti untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Bagi kami pustakawan tentu akan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Kalau bagi pemustakan tentu saja memudahkan dalam akses informasinya. Bagi perpustakaan sendiri sudah jelas akan mengurangi tempat penyimpanan koleksinya. Koleksi tersebut juga nantinya akan berubah wujud dalam bentuk yang lebih minimalis.” Dari kutipan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa tujuan utama dari transformasi digital Perpustakaan Universitas Negeri Padang adalah untuk meningkatkan layananan perpustakaan terutama layanan digital. Dengan begitu pemanfaatan teknologi mampu memberikan efektivitas dalam pemanfaatan ruang, kemudahan akses, alih media dan pengelolaan anggaran yang lebih murah.

4.2.3 Sumber Daya Manusia