Struktur Birokrasi ANALISIS DATA

79

5.4 Struktur Birokrasi

Birokrasi adalah suatu mesin politik yang melksanakan kebiijakan publik yang dibuat oleh pejabat politk. Oleh karena ia sebuah mesin mestinya birokrai tidak mmemiliki kepentingan pribadi. Ia tidak memiliki tanggungjawab politik, kecuai kepada bidang tuga yang dibebankan kepadanya. Dalam dunia pemerintahan, konsep birokrasi dimaknai sebagai proses dan sistem yang diciptakan secara rasional untuk menjamin mekanisme dan sistem kerja yang teratur, pasti, dan mudah dikendalikan. Firnas,2011:21 Struktur birokrasi juga merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan kebijakan. Struktur birokrasi menggambarkan garis komando, arah hubungan, serta pola koordinasi atar unit kerja dalam sebuah organisasi. Aspek penting dalam struktur organisasi adalah adanya Standart Operating Procedures SOP atau prosedur standar pelaksanaan dan pragmentasi atau pola hubungan antar baggian dalam organisasi. Ketersedian aturan yang jelas mengenai wewenang dan tanggungjawab masing-masing pelaksana kebijakan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa terdapa SOP yang jelas mengenai pelaksanaan kebijakan sertifikasi guru di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari wawancara dengan kepala sekolah dan guru di SD Negeri Nomor 106812 Bandar Klippa. Yang menjadi SOP dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru ini diantaranya Undang-undang Nomor 14 tahun 20005 tentang Guru dan 80 Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009, serta petunjuk teknis mengenai sertifikasi. Namun ada hal yang perlu dicermati, yakni petunjuk teknis dari pelaksanaan sertifikasi ini selalu berubah setiap tahunnya. Seperti tahun 2015 ini, sebelumnya didalam salah satu persyaratan untuk penerimaan tunjangan sertifiksi itu tidak ada diminta PKG Penilaian Kinerja Guru untuuk dicantumkan. Namun untuk tahun ini PKG Penilaian Kinerja Guru menjadi salah satu syarat untuk bisa menerima tunjangan tersebut. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa SOP dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru ini ada dan sudah jelas, karena sudah ada panduan aturan dari pusat mengenai prosedur pelaksana sertifikasi guru. Namun diskresi pelaksana kebijakan di daerah mengakibatkan berubah- ubahnya aturan, terutama masalah syarat calon peserta sertifikasi untuk mengikuti sertifikasi. Hal lain yang perlu diiperhatikan dari struktur birokrasi selain SOP, yaitu pembagian wewenang dan tanggungjawab. Pembagian wewenang dan tanggungjawab sampai saat ini berjallan dengan baik. Yang perlu diperhatkan adalah koordinasii masing-masing pihak dalam organisasi tersebut yang seharusnya lebih ditingatkan. 81

5.5 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat