19
Jika digabungkan, rumus kebijakan publik yang dikemukakan Thomas R. Dye adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan
Winarno. 2002:15. Sedikit berbeda dengan Wildavsky dalam Kusumanegara 2010 yang mendefinisikan kebijakan publik adalah suatu hipotesis yang mengandung
kondisi-kondisi awal dari aktivitas pemerintah dan akibat-akibat yang bisa diramalkan. Selanjutnya menurut Anderson dalam Winarno 2002 sifat kebijakan
publik adalah tidak dapat dipahami secara lebih baik bila konsep ini dirinsi menjadi beberapa kategori, seperti tuntutan-tuntutan kebijakan policy demands, keputusan-
keputusan kebijakan policy decisions, pernyataan-pernyataan kebijakan policy statements hasil-hasil kebijakan policy outputs, dan dampak-dampak kebijakan
policy outcomes. Dari definisi-definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa kebijakan publik
adalah seperangkat putusan yang telah ditetapkan pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukkan dalam memenuhi kepentingan orang banyak
1.6.1.2 Tahapan Kebijakan Publik
Proses analisis kebiakan adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan didalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat politis. Aktivitas
politis tersebut dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur menurut urutan waktu
: penyusunan agenda kebijakan, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
20
kebijakan, dan penilaian kebijakan.
5
1. Penetapan agenda kebijakan agenda setting
Sedangkan aktivitas perumusan masalah, peramalan forecasting, rekomendasi kebijakan, pemantauan monitoring, dan
evaluasi kebikakan adalah aktivitas yang lebih bersifat intelektual. Dalam memecahkan masalah yang dihadapi kebijakan publik, lebih lanjut
Dunn mengemukakan tahapan analisis yang harus dilakukan, yaitu :
Perumusan masalah dapat memasok pengetahuan yang relevan dengan kebijakan yang mempersoalkan asumsi-asumsi yang mendasari definisi
maslah dan memasuki proses pembuatan kebijakan melalui penyusunan agenda. Perumusan masalah dapat membantu menemukan asumsi-asumsi
yang tersembunyi, mendiagnosis penyebab-penyebabnya, memetakan tujuan-tujuan yang memungkinkan, memadukan pandangan-pandangan
yang betentangan, dan merancang peluang-peluang kebijakan yang baru. Perumusan kebijakan harus difasilitasi berupa dukungan sosial, dukungan
politik, dukungan budaya. 2.
Formulasi kebijakan Dalam tahap formulasi kebijakan, peramalan dapat menyediakan
pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang masalah yang akan terjadi dimasa mendatang sebagai akibat dari diambilnya alternatif,
termasuk tidak melakukan sesuatu. 3.
Adopsi kebijakan
5
Dunn, William N. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Th. 2003, Hal.22
21
Pada tahap ini pengambil kebijakan terbantu dalam rekomendasi yang membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang
manfaat atau biaya alternatif yang akibatnya dimasa mendatang telah diestimasikan melalui peramalan.
4. Implementasi kebijakan
Pemantauan atau monitoring menyediakan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang akibat dari kebijakan yang diambil sebelumnya
terhadap pengambilan kebijakan pada tahap implementasi kebijakan. Pemantauan membantu menilai tingkat kepatuhan, menemukan akibat-
akibat yang tidak diinginkan dari kebijakan dan program, mengidentifikasi hambatan dan rintangan implementasi, dan menemukan letak pihak-pihak
yang bertanggung jawab pada setiap tahap kebijakan. Proses implementasi membutuhkan fasilitasi, seperti tim, lembaga, peraturan, dan sumberdaya.
5. Evaluasi kebijakan
Evaluasi kebijakan membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan yang
diharapkan dengan yang benar-benar dihasilakan.
1.6.2 ImplementasiKebijakan