BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Defenisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan tanpa bahan cairan lain seperti susu formula, air gula, air madu, atau air biasa juga tanpa
bahan tambahan makanan lainnnya seperti pisang, biskuit, bubur susu, atau nasi tim Roesli, 2005. Menurut Institute of medicine, ASI eksklusif didefenisikan
sebagai konsumsi bayi akan air susu tanpa suplemen jenis apapun air, jus, makanan dalam bentuk apapun kecuali untuk vitamin, mineral, dan pengobatan
Arixs, 2005. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya
air putih sampai bayi berumur enam bulan Purwanti, 2004.
2.1.2 Manfaat pemberian ASI eksklusif
Roesli 2005, mengatakan ada beberapa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi dan ibu yaitu:
A. Manfaat ASI eksklusif bagi bayi
1. Sebagai nutrisi
Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan, kelenjar air susu akan
memproduksi air susu khusus untuk makanan bayi. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan
kebuthan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar,
Universitas Sumatera Utara
ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan bayi normal sampai umur 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi yang masih berada dalam kandungan, secara alamiah akan mendapat imunoglobin zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui tali plasenta. Namun kadar
zat ini akan cepat menurun setelah bayi lahir. Tubuh bayi baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia 9
sampai 12 bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka terjadi kesenjangan zat pada
bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi, virus, parasit, dan jamur. 3.
Meningkatkan kecerdasan Perkembangan kecerdasan berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Ada
dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan. Faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor bawaan menentukan potensi genetik atau
bawaan yang diturunkan oleh orang tua. Faktor ini tidak dapat dimanipulasi ataupun direkayasa. Faktor lingkungan adalah faktor yang menetukan apakah
faktor genetik akan dapat tercapai secara optimal. Faktor ini mempunyai banyak aspek dan dapat dimanipulasi atau direkayasa.
Selain hal tersebut diatas faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi dan anak adalah nutrisi atau gizi yang diterimanya. ASI yang didapat
bayi selama proses menyusui akan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sehingga dapat menunjang perkembangan kognitifnya. Perkembangan otak paling pesat
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada usia 0 – 2 atau 3 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80. Karenanya, pemberian ASI sangat dibutuhkan pada masa ini. Walaupun otak telah
mengalami perkembangan yang pesat pada masa ini, bukan berarti bahwa perkembangan otak berhenti sampai disitu saja. Volume otak akan terus
berkembang hingga usia 12 tahun. Nutrisi terbaik bagi bayi untuk perkembangan otaknya adalah ASI yang di dalamnya terkandung LC-PUFA. Dua jenis LC-
PUFA yang sangat dibutuhkan bayi untuk perkembangan otaknya adalah DHA asam dokosaheksanoat sebagai salah satu jenis asam lemak omega-3 dan AA
asam arakhidonat sebagai salah satu jenis asam lemak omega-6. Pada saat lahir dan masa awal kehidupan telah dihasilkan kurang lebih
6 – 10 ribu hubungan sinaps antar sel syaraf. Materi dasar untuk terbentuknya sinaps ini adalah adanya asam lemak esensial asam linoleat dan asam linolenat
di dalam ASI sebagai prekursor dalam sintesa AA dan DHA. Oleh karena itu, perkembangan mental dan kecerdasan bergantung pada kecukupan suplai asam
lemak esensial dan LCPUFA pada tahap-tahap krusial tersebut. Kadar DHA di dalam ASI yang sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi, juga memungkinkan proses
plastisitas proses pembentukan hubungan baru di antara sel-sel saraf berjalan dengan optimal. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan kecerdasan berbahasa
yang baik serta IQ Intelegence Quotient yang tinggi. 4.
Meningkatkan jalinan kasih sayang Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui akan
merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak
dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi merupakan dasar
Universitas Sumatera Utara
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
5. Dasar perkembangan kepribadian anak
Menyusui bayi akan memperkuat ikatan batin ibu-anak. Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati
sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan. Kondisi tersebut merupakan dasar bagi
perkembangan emosi yang hangat pada diri anak. Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi dan memberikan kasih sayang pada orang-orang di
sekitarnya.
B. Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu