bayi menjadi kuning. Bibir sumbing dan celah palatum meyebabkan bayi kesulitan menciptakan tekanan negativ dalam rongga mulut yang diperlukan
dalam proses menyusu, keadaan ini dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya Akre, 1994.
2.2.2 Faktor Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu adalah suatu kondisi ibu yang bebas dari penyakit Dani, 2002. Keadaan kesehatan ibu yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI
secara eksklusif kepada bayinya adalah kegagalan laktasi dan penyakit pada ibu serta adanya kelainan pada payudara yaitu terjadinya pembendungan air susu
karena penyempitan duktus laktiferus oleh karena tidak dikosongkan dengan sempurna, kelainan puting susu seperti puting susu terbenam dan cekung sehingga
manyulitkan bagi bayi untuk menyusu, mastitis suatu peradangan pada payudara disebabkan oleh kuman terutama staphylococcus aureus melalui luka pada puting
susu, tidak ada air susu agalaksia, dan air susu sedikit keluar oligogalaksia. Menyusui menjadi kontra indikasi bila ibu menderita penyakit berat seperti
penyakit paru-paru yang serius, dengan penyakit tuberklosis aktif masih dapat menyusui bayinya bila diberi terapi dalam dua bulan ibu tidak inefektif lagi,
biasanya bayi juga diberi terapi pencegahan dengan imunisasi BCG. Kurangnya dukungan sosial dalam mengatasi masalah diatas maka ibu cenderung tidak
memberikan ASI secara eksklusif pada bayi kurang dari enam bulan.
2.2.3 Faktor Pengetahuan Ibu
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
Universitas Sumatera Utara
rasa atau raba Notoadmojo, 1997. Pengetahuan ibu tentang kapan pemberian ASI eksklusif, fungsi ASI eksklusif dan ASI dapat meningkatkan daya tahan
tubuh sangatlah penting. Tetapi banyak ibu tidak mengetahui hal tersebut dan resiko yang akan timbul apabila tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada
bayi enam bulan Rosida, 2004.
2.2.4 Faktor Pekerjaan Ibu
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya Notoatmodjo,
2003. Pekerjaan yang dilakukan ibu ada yang berada di rumah, di tempat bekerja tidak tersedia tempat penitipan anak, jarak lokasi bekerja yang jauh dan kebijakan
cuti melahirkan yang kurang mendukung Suhardjo, 1992. Sehingga sebelum bekerja ibu sering memberikan makanan tambahan dengan alasan melatih atau
mencoba agar pada waktu ibu mulai bekerja bayi sudah mulai terbiasa Kabi, 1999.
2.2.5 Faktor Estetika Estetika merupakan suatu keindahan. Estetika menyusui terdapat pada
keindahan payudara. Bagi seorang wanita, payudara merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Payudara merupakan penanda kekhasan seorang wanita,
tempat produksi ASI, fungsi estetika keindahan dan sexual dengan jutaan simpul syaraf yang bias menghantarkan impuls ke otak dan memacu gairah
sexual. Banyak wanita khususnya ibu-ibu yang beranggapan bahwa meyusui dapat mempengaruhi atau merubah bentuk payudara secara permanen. Sebenarnya
Universitas Sumatera Utara
yang merubah bentuk payudara adalah kehamilan, bukan hanya menyusui. Kehamilan menyebabkan dikeluarkannya hormon-hormon dan menyebabkan
terbentuknya air susu yang mengisi payudara. Payudara yang sudah pernah terisi air susu akan berbeda bentukya dengan payudara yang belum pernah terisi oleh air
susu. Oleh karena itu banyak ibu yang lebih memilih untuk tidak menyusui bayinya secara eksklusif Roesli, 2005.
2.2.6 Faktor Petugas Kesehatan