Stadium ASI Menurut Masa Laktasi Komposisi ASI

8. Ibu kurang gizi, kualitas ASI kurang baik Sampai dengan batas tertentu, kualitas dan kuantitas ASI akan tetap dapat dipertahankan, walaupun harus dengan mengorbankan gizi ibu. Kualitas ASI baru berkurang apabila ibu menderita kekurangan gizi tingkat ke-3, sedangkan kualitas ASI masih tetap dipertahankan sampai tingkat kekurangan gizi ibu lebih lebih dari derajat ini. 9. ASI mengandung residu pestisida dioxin, DDT, PCBs dan bahan beracun Banyak ibu-ibu yang gelisah dengan adanya laporan yang menakutkan tentang tercemarnya selain susu formula juga ASI oleh zat beracun seperti dioxin atau logam berat yang berbahaya yang akan membahayakan kesehatan bayinya. Sebenarnya tidak ditemukan bukti-bukti secara kedokteran adanya bayi yang sakit karena disusui oleh ibu yang mengandung zat-zat beracun ini. 10. Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum memulai menyusui Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang biaknya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Membersihkan atau mencuci puting akan dapat menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting kering.

2.1.4 Stadium ASI Menurut Masa Laktasi

ASI stadium satu adalah kolostrum, dimana kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat setelah persalinan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup, kolostrum merupakan pencahar pembersih susu bayi yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan menerima ASI, hal ini menyebabkan bayi mendapat ASI pada minggu pertama sering defekasi dan feses berwarana hitam. Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah anti bodi yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi yang sangat lemah, protein, mineral terutama natirum, kalium dan klorida tinggi. Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi daripada yang larut dalam air. ASI stadium dua adalah ASI peralihan yang diproduksi pada hari keempat sampai hari kesepuluh. Komposisi makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, serta jumlah volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang makin aktif. ASI stadium tiga adalah ASI matur yang disekresi dari hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur ini merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur enam bulan Purwanti, 2004.

2.1.5 Komposisi ASI

ASI bersifat khas untuk bayi karena susunan kimianya, mempunyai nilai biologis tertentu, dan mempunya substansi yang spesifik. Ketiga sifat tersebut yang membedakan ASI dengan susu formula Hamilton, 2008. Komposisi ASI berlainan dengan komposisi susu sapi karena susu sapi desesuaikan dengan laju pertumbuhan anak sapi dan susu ibu disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak manusia. ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormone, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih Roesli, 2005. Universitas Sumatera Utara Menurut hasil penelitian Irawati 2007, ada beberapa komposisi ASI eksklusif yang sangat bermanfaat bagi bayi yaitu: 1. Karbohidrat Karbohidarat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7 : 4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan semakin sukses. Hidarat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan faktor bifidus di dalam usus faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadi tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi. 2. Protein Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein dalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80. Artinya protein dalam PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorbsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI. Universitas Sumatera Utara 3. Lemak Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase. Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak PASI sehinga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan PASI yaitu 6 : 1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu perkembanga sel syaraf otak bayi. 4. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak di pengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta mengganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan dalam bakteri yang merugikan sehigga mengakibat Universitas Sumatera Utara kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme. 5. Vitamin ASI menggandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitmin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.

2.2 Faktor-faktor yang menjadi penghambat ibu dalam pemberian ASI eksklusif

Faktor-faktor yang menghambat ibu dalam pemberian ASI eksklusif adalah faktor kesehatan bayi Akre, 1994, faktor kesehatan ibu Roesli, 2008, faktor pengetahuan ibu Rosida, 2004, faktor pekerjaan ibu Kabi, 1999, faktor estetika Roesli, 2005, faktor petugas kesehatan Roesli, 2005, faktor iklan Soetningsih, 1997, dan faktor budaya Siregar, 2004.

2.2.1 Faktor Kesehatan Bayi

Faktor kesehatan bayi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Ada beberapa kelainan bawaan pada bayi yang menyebabkan bayi tidak dapat diberikan ASI yaitu galaktosemia, bibir sumbing, dan celah palatum. Galaktosemia adalah kelainan metabolisme sejak lahir yang ditandai adanya kekurangan enzim galaktokinase yang dibutuhkan untuk mengurai laktosa menjadi galaktosa. Jika bayi diberi ASI atau bahan lain yang mengandung laktosa maka kadar laktosa dalam darah dan air kemih akan meningkat secara klinis akan timbul katarak. Bentuk lain adalah kekurangan enzim galaktose -1 – phosphataseuridyl tranferase, yang dapat menyebabkan bayi diare, muntah-muntah, hati dan limfa membesar kemudian Universitas Sumatera Utara