Pengaruh Jumlah Anak Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam Pengaruh Sikap Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam

PUS dalam penggunaan IUD, baik wanita PUS yang tinggal di pedesaan maupun yang di perkotaan. Menurut penelitian Karnadi Sigit dkk 1997, semakin rendah tingkat pendidikan responden ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi IUD p = 0,3553. Responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP keatas cenderung menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek dibandingkan responden yang pendidikannya SMP kebawah.

5.3 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam

Penggunaan KB IUD Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh antara faktor pengetahuan terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD. Menurut asumsi peneliti ada pengaruh pengetahuan terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD karrena mayoritas responden jarang bahkan tidak pernah mendapatkan informasi tentang berbagai macam alat kontrasepsi yang aman, efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien. Hasil penelitian sependapat dengan temuan Karnadi Sigit dkk 1997, dari hasil penelitiannya pengetahuan responden memengaruhi responden dalam menggunakan alat kontrasepsi IUD. Semakin baik pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi tersebut, maka responden dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat untuknya. Sama halnya dengan hasil penelitian Viviroy 2008, pengetahuan dan pendidikan responden yang tinggi dapat memengaruhi responden dalam memilih alat kontrasepsi IUD.

5.4 Pengaruh Jumlah Anak Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam

Penggunaan KB IUD Jumlah anak adalah keseluruhan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang ibu. Semakin sering seorang wanita melahirkan anak, maka akan semakin memiliki resiko kematian dalam persalinan. Hal ini berarti jumlah anak akan sangat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga secara maksimal Singarimbun, 1994. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh faktor jumlah anak terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD. Menurut asumsi peneliti jumlah anak tidak memengaruhi wanita PUS dalam menggunakan KB IUD disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi wanita PUS tentang KB IUD, sehingga wanita PUS tidak mengetahui alat kontrasepsi apa yang lebih tepat digunakan untuk wanita umur reproduktif yang telah memiliki anak dan ingin menjarangkan kehamilannya tanpa harus dibebani untuk mengingat jadwal makan pil KB atau KB hormonal lainnya yang masa pakainya cukup singkat. Sejalan dengan temuan Karnadi Sigit dkk 1997, dari penelitiannya di Jawa Tengah menunjukkan bahwa jumlah anak tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi jangka panjang khususnya IUD. Responden yang memiliki anak lebih dari 2 cenderung menggunakan IUD dibandingkan responden yang memiliki anak 0 – 2.

5.5 Pengaruh Sikap Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam

Penggunaan KB IUD Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh antara faktor sikap terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD. Menurut asumsi peneliti, seorang wanita PUS akan menggunakan KB IUD apabila ia mempunyai responn positif terhadap KB IUD. Hal ini tentunya didukung juga dengan pengetahuan dan informasi tentang KB IUD yang diperoleh wanita PUS tersebut. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap berasal dari pengalaman atau dari orang dekat dengan kita. Banyak ibu bersikap negatif terhadap alat kontrasepsi IUD, hal ini karena beredarnya rumor bahwa IUD bisa berpindah-pindah tempatnya bahkan bisa ke jantung. Dan mereka malu karena harus membuka bagian yang paling Universitas Sumatera Utara rahasia dari tubuhnya dan takut karena yang didengarnya sangat sakit ketika pemasangan IUD BKKBN, 2002. Sama halnya pendapat Viviroy 2008, ada pengaruh antara sikap ibu terhadap penggunaan KB IUD. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik, tentunya memiliki sikap yang baik pula terhadap kontrasepsi IUD sehingga setuju untuk menggunakan kontrasepsi IUD.

5.6 Pengaruh Efek Samping Terhadap Keikutsertaan Wanita PUS dalam

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kb Iud Pada Pasangan Usia Subur Di Desa Kedungwuni Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 - UDiNus Repository

0 0 2

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode010

0 0 3

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 16

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 9

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 1 23

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017 Chapter III VI

0 1 26

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

1 8 4

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 26