reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Dengan demikian setiap individu mempunyai hak untuk mengatur jumlah keluarganya, kapan mempunyai anak, dan memperoleh
penjelasan lengkap tentang cara-cara kontrasepsi sehingga dapat memilih cara yang tepat dan disukai Pinem, 2009.
Keluarga berencana termasuk dalam empat pilar upaya Safe Motherhood. Tujuan dari upaya Safe Motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin, nifas, di samping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Untuk itu program KB memiliki peranan dalam menurunkan risiko
kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan Depkes RI, 2000.
2.2. Akseptor KB
Akseptor KB adalah pasangan usia subur yang mana salah seorang menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan, baik melalui
program maupun non program Hartanto, 2004.
2.3. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” dan
“konsepsi”. Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur ovum yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma tersebut Mansjoer, 1999.
Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi modern metode efektif :
Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alatobat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama
terputus dan pantang berkala. Sedangkan kontrasepsi dengan alatobat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly atau tablet
berbusa vaginal tablet. 1. Kontrasepsi Sederhana
Universitas Sumatera Utara
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi tidak permanen dapat dilakukan dengan pil,
AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, suntikan dan implant. Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi
tubektomi sterilisasi pada wanita dan vasektomi sterilisasi pada pria Mochtar, 1998.
2. Cara Kontrasepsi ModerenMetode Efektif
2.4 Intra Uterine Devices
IUD Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR
2.4.1 Pengertian
IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai
alat khusus oleh dokter atau bidan paramedik lain yang sudah dilatih Irianto, 2007.
2.4.2 Jenis IUD
Walaupun di masa lampau IUD dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang berbeda-beda, dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe :
1. Inert, dibuat dari plastik Lippes Loop atau baja antikarat The Chinese ring
2. Mengandung tembaga, termasuk di sini TCu 380A, TCu 200C, Multiload MLCu
250 dan 375 dan Nova T 3.
Mengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung progesterone dan Levanova yang mengandung levonorgestrel Irianto, 2007.
2.4.3 Efektifitas
IUD sangat efektif, Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 CuT-200 dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun .
Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian BKKBN, 2002.
Copper T 380 A
Universitas Sumatera Utara
IUD Copper T 380A bentuknya mirip huruf “T”. Bentuk ini terbukti sangat efektif, aman,dan mudah beradaptasi.
Dua faktor yang memperbesar hasil guna Copper T 380A adalah : −
Tidak ada IUD lain yang mempunyai luas permukaan tembaga seperti IUD Copper T 380A 380 mm2
− Tembaga di kedua lengan IUD ini menjamin tembaga akan dibebaskan di bagian
tertinggi fundus uteri. Jangka waktu Pemakaian
− Badan Pengawasan obat Federal amerika USFDA baru-baru ini telah menyetujui
pemakaian IUD Copper T 380A secara efektif sebagai kontrasepsi selama maksimum 8 tahun.
− Tiap kemasan IUD Copper T 380A mempunyai jangka waktu penyimpanan
selama 7 tahun. Hal ini berarti bahwa setiap kemasan yang masih utuh tidak robek dijamin akan tetap steril sampai tanggal kadaluwarsa sebagaimana
tercantum pada label kemasan. Setelah lewat tanggal kadaluwarsa, IUD dalam kemasan yang belum terpakai harus dibuangdimusnahkan BKKBN, 2002.
2.4.4 Mekanisme kerja IUD
Mekanisme kerja IUD adalah sebagai berikut : 1.
Perubahan pada endometrium yang mengakibatkan kerusakan pada spermatozoa yang masuk ke dalam rahim.
2. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
3. Memengaruhi fertilisasi ovum mencapai kavum uteri.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus BKKBN,
2002.
2.4.5 Keuntungan IUD
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan dari IUD ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai kontrasepsi efektifitas tinggi 2.
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan 3.
Metode jangka panjang 4.
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau suntik
5. Tidak memengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR CuT-380A
8. Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI seperti metode kontrasepsi
hormonal 9.
Dapat di pasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak terjadi infeksi
10. Dapat digunakan sampai menopause 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir 11.
Tidak ada interaksi dengan obat-obat 12.
Membantu mencegah kehamilan ektopik 13.
Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen 14.
Tidak bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang terkandung didalamnya BKKBN, 2002.
2.4.6 Kerugian a. Efek samping yang umum terjadi :
- Keputihan
- Perubahan siklus haid umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan. -
Haid lebih lama dan banyak. -
Perdarahan spotting antarmenstruasi. -
Saat haid lebih sakit.
b. Komplikasi lain :
Universitas Sumatera Utara
- Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.
- Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan
penyebab anemia. -
Perforasi dinding uterus sangat jarang apabila pemasangannya benar.
c. Tidak mencegah IMS Infeksi Menular Seksual termasuk HIVAIDS. d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
e. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai