Optimasi Dengan Kendala Persamaan Menggunakan Multipilier Lagrange.

BAB 3 PEMBAHASAN Dalam masalah optimasi terdapat dua bentuk optimasi yaitu optimasi tak bersyarat dan optimasi bersyarat. Ada beberapa cara untuk menyelesaikan bentuk yang pertama seperti uji turunan pertama, uji turunan kedua, untuk fungsi satu variabel. Sedangkan optimasi bersyarat merupakan jenis yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan nyata. Banyak aplikasi dalam pemodelan matematika dari optimasi fungsi yang menggunakan syarat untuk memperoleh solusi optimal. Syarat yang mengoptimumkan fungsi tujuan yang dinamakan dengan optimasi bersyarat. Bentuk umum dari optimasi fungsi dengan kendala adalah menentukan nilai dari variabel keputusan nilai ekstrim x = x 1, x 2, … x n yang memaksimumkan ataupun meminimumkan fungsi dari permasalahan : Maksimumkan minimumkan : z = fx Dengan kendala : g 1 x ≤, =, ≥ b 1 …………………….. g m x≤, =, ≥ b m Dimana fx merupakan fungsi tujuan dan g 1 x ≤, =, ≥ b 1 merupakan fungsi kendala. Akan tetapi dalam penulisan skripsi ini akan di uraikan optimasi fungsi dengan kendala persamaan.

3.1 Optimasi Dengan Kendala Persamaan Menggunakan Multipilier Lagrange.

Metode multiplier lagrange merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan nilai ekstrim berkendala, dimana fungsi kendalanya berbentuk persamaan. Metode multiplier lagarange dikembangkan untuk mengatasi masalah Universitas Sumatera Utara optimasi dengan kendala persamaan dalam suatu bentuk sedemikian hingga syarat perlu bagi masalah optimasi tanpa kendala masih bisa diterapkan. Metode ini banyak digunakan karena cara kerjanya sederhana dan mudah dimengerti. Bentuk persoalan dari optimasi bersyarat dengan kendala persamaan dirumuskan sebagai berikut : Maksimumkan minimumkan : z = fx Dengan kendala g 1 x ≤, =, ≥ b 1 … g m x≤, =, ≥ b m Dimana fx merupakan fungsi tujuan dan g 1 x ≤, =, ≥ b 1 merupakan fungsi kendala. Akan tetapi dalam penulisan skripsi ini akan di uraikan optimasi fungsi dengan kendala persamaan, dari persoalan tersebut digunakan pengali lagrange λ i dengan fungsi kendala ke i dan persamaan fungsi Lagrangenya adalah Lx, λ = fx + m i 1 λ i g i x Seperti pada kasus optimasi tanpa kendala, syarat cukup pada kasus ini juga diekspresikan dalam bentuk determinan. Posisi determinan matriks Hessian pada optimasi dengan kendala persamaan digantikan dengan apa yang disebut Bordered Hessian. Syarat cukup ini diterapkan setelah syarat perlu dipenuhi dan digunakan untuk mengetahui prilaku dari L x , λ pada nilai kritisnya. Contoh : 1 Carilah fungsi fx, y = x 3 + y 3 + xy dengan syarat x + y – 4 = 0 Penyelesaian : Optimumkan : fx, y = x 3 + y 3 + xy Dengan kendala : gx,y = x + y – 4 = 0 Maka fungsi baru lagrangennya Fx, y, λ = fx, y + λgx + y - 4 Fx, y, λ = x 3 + y 3 + xy + λx + y – 4 Universitas Sumatera Utara Syarat perlu untuk mendapatkan titik ekstrim : Sehingga turunan pertama terhadap setiap variabel adalah sebagai berikut : Dari persamaan 1 dan 2 didapat : λ = - 3x 2 + y λ = - 3y 2 + x sehingga persamaannya menjadi λ = λ maka 3y 2 + x = 3x 2 + y 4 dari persamaan 3 didapat y = 4 – x maka disubtitusikan ke persamaan yang ke 4 34 – x 2 + x = 3x 2 + 4 – x 48 – 24x + 3x 2 + x = 3x 2 – x + 4 22 x = 44 x = 2 maka x = 2 → x + y – 4= 0 → y = 2 pada x = 2 dan y = 2 fungsi tujuannya memberikan nilai ekstrim fx ,y = 20 syarat cukup untuk menguji sifat titik stasioner untuk mengetahui perilaku fungsi Fx, y, λ = x 3 + y 3 + xy + λx + y – 4 pada x = 2, y = 2 Universitas Sumatera Utara x g y g x g 2 2 x L y x L 2 y g x y L 2 2 2 y L 2 H 1 1 2 H 1 x 6 1 1 1 y 6 Pada titik 2,2 diproleh nilai H 2 1 1 2 H 1 12 1 1 1 12 Maka untuk mendapatkan nilai determinan dari H 2 adalah H 2 = 0 + 1 H 2 = 0 – 11 + -11 = -22 Jadi pada nilai L pada 2, 2 dengan H 2 = -22 adalah minimum relatif

3.2. Utilitas Marjinal Persial Serta Keseimbangan Konsumsi