5
I.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah sangat penting agar diketahui arah jalan suatu penelitian. Hal ini senada dengan pendapat yang mengatakan “agar peneltian
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka penulis merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi, dan dengan apa”
Arikunto, 1992:17 Berdasarkan penjelasan diatas maka di dalam melakukan penelitian ini
penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana proses pengolahan data menjadi informasi dalam implementasi sistem informasi
pengelolaan piutang pelanggan dalam pengambilan keputusan di PT. PLN Persero Ranting Parapat?
I.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : a.
Untuk mengetahui proses pengolahan data menjadi informasi sistem informasi pengelolaan piutang pelanggan SIP3.
b. Untuk mengetahui manfaat informasi yang dihasilkan oleh SIP3,
khususnya dalam mendukung pengambilan keputusan.
I.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a.
Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia pada umumnya dan Universitas Sumatera Utara pada khususnya
yakni pada bidang Sistem Informasi Manajemen.
Universitas Sumatera Utara
6 b.
Sebagai referensi bagi kalangan akademisi baik di lingkungan Civitas Akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara secara khusus maupun Universitas Sumatera Utara secara umum. c.
Memberikan suatu sumbangan pemikiran bagi perusahaan khususnya tempat penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
I.5. Kerangka Teori
Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut seorang peneliti
perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih
Selanjutnya teori adalah merupakan serangkaian asumsi, konsep, dan konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 1989:37. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah :
I.5.1. Implementasi
Dalam perumusan suatu kebijakan apakah menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu diiringi dengan suatu tindakan pelaksanaan atau
implementasi. Karena betapapun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi maka tidak akan banyak berarti. Dalam kaitan ini seperti dikemukakan oleh
Wahab 1990: 51, menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih penting daripada pembuatan kebijaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
7 Kebijaksanaan hanya sekedar impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi
dalam arsip kalau tidak mampu diimplementasikan. Van Master dan Van Hom merumuskan proses implementasi atau
pelaksanaan sebagai berikut : “Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah swasta yang diarahkan
pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Sedangkan dalam Ceema dan Rondinelli implementasi adalah
sebagai berikut: “Dalam pengertian luas, implementasi maksudnya adalah pelaksanaan dan melakukan suatu program kebijaksanaan dan dijelaskan bahwa
satu proses interaksi diantara merancang dan menentukan seseorang yang diinginkan. Sedangkan Jones menyatakan bahwa proses kebijakan publik meliputi
persepsidefinisi, agregasi, organisasi, respresentasi, penyusunan agenda, formulasi, legitimasi, penganggaran, pelaksanaanimplementasi, evaluasi dan
penyesuaianterminasi. Penekanan aktivitas birokrasi pemerintahan pada proses tersebut lebih pada tahapan implementasi, dengan menginterpretasikan
kebijaksanaan menjadi program, proyek, dan aktivitas Sumaryadi, 2005:15. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, implementasi sama dengan
pelaksanaan. Sedangkan menurut kamus webster, “to implement” implementasi berarti “to provide the means for carrying out” menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu. Dari definisi-definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan suatu kebijaksanaan sampai mencapai tujuan yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
8
I.5.2. Sistem
Menurut Lucas dalam Kumorotomo 1998:8, secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sementara itu, menurut James O’brien 2006:9 sistem
adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input masukan serta menghasilkan
output keluaran dalam proses tranformasi yang teratur.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan input, pengolahan processing, dan keluaran output. Disamping itu suatu
sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik feedback dapat berasal dari output tetapi dapat juga berasal dari lingkungan
sistem yang dimaksud. Organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki semua unsur-unsur itu.
Berikut ini definisi tentang sistem menurut beberapa ahli Moekijat 2005:3:
1. Gordon B. Davis dalam bukunya, Management Information Systems:
Conceptual Foundation, Structure, and Development, menyatakan sebagai
berikut : “System can be abstract or physical. An abstract system is an orderly
arrangement of interpendent ideas or construct. For example, a system of theology is an orderly arrangement of ideas about God, man, etc. A
physical system is a set of elements which operate together to accomplish an objective
. Sistem dapat abstrak atau fisis, Sistem yang abstrak adalah susunan yang
teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung. Misalnya, system teologi adalah susunan yang teratur dari
gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sistem yang
Universitas Sumatera Utara
9 bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan”.
2. Norman L. Enger dalam bukunya, Management Standards for Developing Information Systems,
menulis bahwa : “A system consists of related activities that meet company objectives such
as inventory control of production schedulling. suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna
mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.
1. Burch dan Strater dalam buku mereka yang berjudul Information Systems :
Theory and Practice, mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“A system can be defined as any integrated assemblage of components or sub-systems designed to achieve an objective.
suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai
tujuan”.
2. Menurut The Liang Gie dalam bukunya, Pokok - Pokok PPBS dan MIS, sistem
itu diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai
maksud tertentu. Teori sistem melahirkan konsep-konsep futuristik, antara lain yang
terkenal adalah konsep sibernatika cybernetics. Konsep atau bidang kajian ilmiah ini terutama berkaitan engan upaya-upaya untu menerapkan usaha-usaha
otomasi tugas-tugas yang dilakukan oleh manusia. Konsep lain yang terkandung dalam defenisi sistem adalah konsep sinergi. Konsep ini mengandaikan bahwa, di
dalam suatu sistem, output dari organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual atau output masing-masin bagian atau output masing-masing bagian.
Kegiatan bersama dari bagian terpisah tapi saling berhubungan secara bersama-
Universitas Sumatera Utara
10 sama akan mengahasilkan efek total yang lebih besar daripada jumlah bagian
secara individu dan terpisah murdi et al dalam kumorotomo, 1996:9. Karena itulah sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan di dalam tim. Selain
itu cara pandang sistem mengisyaratkan suatu pelaksanaan pekerja secara integratif baik menyangkut manusia, perkakas, metode maupun sumber daya yang
dimanfaatkan. Dari uarian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah bagian-bagian
yang saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan bekerja sama secara harmonis dan teraur untuk mencapai tujuan tertentu.
I.5.3. Data dan Informasi
Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama. Namun bagi kajian ilmiah atau bagi kaum professional, dua pengertian
ini mengandung perbedaan dasar. Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bangan, dan semacamnya. Apabila ia telah
disaring dan diolah melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi. Dengan
demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Menurut The Liang Gie dalam Sutabri 2005:17 data adalah hal
peristiwa, atau kenyataan lain apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau
penetapan keputusan. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah
data mentah yang di proses untuk menyajikan informasi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat gambar di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
11 .
Gambar 1: Pemrosesan Data Sumber : Sutabri.
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa data yang telah diproses akan menghasilkan informasi. Informasi inilah nantinya yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam menunjang kelancaran kegiatan organisasi.
Menurut Burch dan Strater dalam Moekijat 2005:22 dalam mengolah data ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1. Capturing
Yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu bentuk
2. Pemeriksaan Verifying
Yaitu pengecekan atau pengesajan data untuk menjamin agar data tersebut untuk menjamin dat tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat.
3. Penggolongan Classyfying
Yaitu menempatkan unsur-unsur data dalam kategori-kategori khusus yang memebrikan arti bagi si pemakai.
4. Penyusunan atau Penyortiran arranging, sorting
Penyimpanan Data
Pengolahan Data Data
Informasi
Universitas Sumatera Utara
12 Yaitu menempatkan unsur-unsur data dalam suatu rangkaian khusus atau
rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya. 5.
Peringkasan summarizing Yaitu menggabungkan atau mengumpulkan unsur-unsur data dalam satu
dari dua cara. 6.
Penghitungan calculating Yaitu memerlukan penanganan data secara ilmu hitung atau logika
7. Peyimpanan storing
Yaitu menempatkan data ke dalam suatu media penyimpanan seperti kertas, mikrofilm, dan sebagainya, dimana data dapat dipelihara untuk
pemasukan kembali dan pengambilan kembali apabila diperlukan, 8.
Pengambilan Kembali retrieving Yaitu pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan bagi unsur-
unsur data khusu dari media dimana unsur-unsur data tersebut disimpan. 9.
Reproduksi reproducing Yaitu memperbanyak data dari suatu media ke media yang lain atau dalam
kedudukan yang lain dalam media yang sama. 10.
Penyebaran Pengkomunikasian disseminating-communicating Yaitu memindahkan data dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Lebih lanjut Burch dan Strater dalam Moekijat 2005:24, mengatakan dalam mengolah data ada beberapa metode yang dilakukan, yaitu :
1. Manual
Dalam metode manual operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan- bantuan alat-alat penting seoerti pensil, kertas, dan mistar hitung.
Universitas Sumatera Utara
13 2.
Electromechanical Yaitu gabungan dari orang dan mesin. Misalnya seorang pegawai yang
bekerja menggunakan mesin catat kolom posting machine. 3.
Punched Card Equipment Yaitu penggunaan semua alat yang dipergunakan dalam apa yang kadang-
kadang disebut sebagai sustu sistem warkat unit unit record system. 4.
Electronic Computer Yaitu suatu susunan dari alat-alat masukan, suatu unit pengolah pusat
central processor unit , dan alat-alat keluaran.
Sedangkan menurut Sutabri 2005:21 Pengolahan data adalah suatu proses menerima data sebagai masukan input, memroses processing
menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi output. Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3
tiga langkah dasar, yaitu input, prosessing, dan output. Tiga langkah ini biasanya disebut siklus pengolahan data. Adapun metode dalam pegolahan data adalah
sebagai berikut, yaitu : 1.
Metode Batch Processing Metode ini merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan
dan umumnya pada beberapa tahun yang lalu. Sekarangpun metode ini masih banyak digunakan.”BATCH” berarti pengolahan terhadap data yang dikumpulkan
lebih dulu selama beberapa periode. Pengolahan data yang mengunakan kartu plong punch card merupakan contoh metode ini. Data dikumpulkan dalam
bentuk kartu plong. Setiap periode tertentu, kumpulan data ini bersama-sama diolah untuk memutakhirkan atau megupdate file induk. Sekarang ini sudah jarang
Universitas Sumatera Utara
14 yang menggunakan kartu plong. Kebanyakan menggunakan CRT cathode ray
tube terminal. Batch processing method juga masih banyak digunakan pada CRT
terminal karena sifat pengolaha data ini adalah mengumpulkan data selama periode tertentu harian, mingguan, bulanan. Metode ini disebut juga pengolaha
periodik. Periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahn berikutnya pada. Batch processing disebut siklus pengolahan. Lamanya periode siklus
pengolahan tergantung pada bebera faktor, yaitu volume transaksi, jumlah batch yang inginkan, dan kapasitas pengolahan yang tersedia.
2. Metode Online Processing
Metode ini disebut juga transaction processing. Metode pengolahan ini mempunya karakteristk tertentu, yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan
langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Online processing dapat terdiri dari program pemrosesan saja, sedangkan pada batch processing dapat
terdiri dari beberapa processing run. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan Tata Subrana, 2005:12. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau
tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada
keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.
Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan. Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis adalah, “information is
data that has been proccesd into a form that is meaningful to the recipient and is
Universitas Sumatera Utara
15 of real or perceived value in current or prospective decisions.”
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan
mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan- keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Penulis
lain, Burch dan Strater, menyatakan :”information is the aggregation or processing of data to provide knowledge or intelligence”
informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau
pengertian. George R. Terry menyatakan bahwa “information is meaningful data that conveys usable knowledge”
informasi adalah data yang penting dan memberikan pengetahuan yang berguna Moekijat, 2005:9.
Kendatipun informasi dapat diperoleh secara mudah, namun sesungguhnya masih banyak manajer yang kekurangan informasi kalau yang dimaksud adalah
informasi yang berkualitas baik. Informasi yang memiliki kualitas tinggi akan menentukan sekali efektivitas keputusan-keputusan manajer. Burch Grudnitski
dalam Kumorotomo 1998:11 menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi, yaitu:akurasi, kecepatan waktu, dan relevansi.
Syarat- syarat tentang informasi yang baik yang lebih lengkap diuraikan pula oleh Parker dalam Kumorotomo 1999:11. Berikut ini adalah syarat-syarat yang
dimaksud: 1.
Ketersediaan availability; Sudah barang tentu atau syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah
tersedianya informasi itu sendiri.. informasi harus dapat diperoleh accessible bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
2. Mudah dipahami comprehensibility;
Universitas Sumatera Utara
16 Informasi harus mudah dipahmi oleh pembuat keputusan, baik itu
menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat
kurang efektifnya keputusan manajemen. 3.
Relevan; Dalam konteks organisasi, informasi yanhg diperlukan adalah yang benar-
benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi. 4.
Bermanfaat; Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus
bermanfaat bagi organisasi. Karena itu informasi juga harus dapat tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi
yang bersangkutan. 5.
Tepat waktu; Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat
penting pada suatu organisasi yang membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6. Keandalan reliability;
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat di andalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan. 7.
Akurat; Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
Universitas Sumatera Utara
17 8.
Konsisten; Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi didalam penyajiannya
karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.
I.5.4. Sistem Informasi
Melaksanakan sebuah sistem informasi bukan sekedar mengotomatisasikan prosedur lama, tetapi menata dan memperbaharui bahkan
menciptakan aliran data yang baru yang lebih efisien, menetapkan prosedur pengolahan data yang baru secara tepat, sistematis dan sederhana, menentukan
model penyajian yang informatif dan standart, serta distribusi yang efektif. Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang memebentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusiakan
informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan
membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. Sutedjo 2002:11.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam sebuah organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial gengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan. Sutabri 2005:42 Menurut O’brien 2006:5, sistem informasi dapat merupakan kombinasi
dari orang-orang, perangkat keras hardware, perangkat lunak software,
Universitas Sumatera Utara
18 jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan
berbagai jenis alat fisik hardware, perintah dan prosedur pemrosesan informasi software
, saluran komunikasi jaringan, dan data yang disimpan sumber daya data sejak permulaan peradaban.
Ada tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi. Ketiga alasan tersebut dapat ditemukan dalam tiga peran penting yang
dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan, yaitu : 1.
Mendukung proses dan operasi perusahaan. 2.
Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajemen. 3.
Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. O’brien 2006:15 mengemukakan ada berbagai jenis sistem informasi,
yaitu : 1.
Sistem pendukung operasi Sistem ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat
dipergunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi ini adalah untuk secara efisien memproses transasksi perusahaan,
mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
Sistem ini terdiri atas 3 jenis, yaitu : a.
Sistem pemrosesan transaksi. Sistem ini yang mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam transaksi perusahaan.
Sistem ini memproses dengan dua cara dasar : pertama,
Universitas Sumatera Utara
19 pemrosesan batch, yaitu data transaksi dikumpulkan selama satu
periode waktu dan diproses secara periodik. Kedua, real-time online,
yaitu data diproses segera setelah suatu transaksi terjadi. b.
Sistem pengendalian proses. Sistem ini mengawasi dan mengendalikan proses fisik.
c. Sistem kerjasama perusahaan, yaitu untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas tim serta kelompok kerja, dan meliputi aplikasi yang kadang kala disebut sebagai sistem
otomatisasi kantor. 2.
Sistem pendukung manajemen Sistem ini berfokus kepada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan. Ada tiga jenis utama sistem pendukung manajemen, yaitu :
a. Sistem informasi manajeman, yaitu memberikan informasi dalam
bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk pengambilan keputusan.
b. Sistem pendukung keputusan, yaitu memberikan dukungan
interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis.
c. Sistem informasi eksekutif, yaitu memberi informasi penting dari
sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan , dan sumber lainnya yang dibentuk seseuai dengan kebutuhan informasi
para eksekutif.
Universitas Sumatera Utara
20 Gambar : 2
Bagan Sistem Informasi Sumber : O’Brien
Dari gambar di atas dapat kita lihat klasifikasi konseptual sistem informasi. Sistem informasi dikategorikan dalam cara ini untuk menekankan
peran-peran utama yang dimainkan oleh setiap sistem dalam operasi manajemen suatu bisinis atau perusahaan.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen. Komponen- komponen-komponen inilah yang pada akhirnya akan menciptkan suatu informasi
yang bermanfaat bagi internal maupun eksternal organisasi. Komponen- komponen itu terdiri dari :
1. Sumber daya manusia
Yaitu sumber daya yang akan mengoperasikan semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi dua hal, yaitu :
a. Pemakai akhir end user. Pemakai akhir adalah orang orang yang
akan menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut
Universitas Sumatera Utara
21 b.
Pakar Sistem Informasi SI . Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi. Mereka adalah meliputi analis sistem, pembuat software
, operator sistem, dan personel tingkat manajerial, teknis dan staf SI lainnya. Singkatnya, analis sistem mendesai sistem
sistem informasi berdasarkan kebutuhan sistem informasi dari pemakai akahir, pembuat software membuat perangkat komputer
berdasarkan pada spesifikasi analis sistem, dan operator membantu mengawasi serta mengoperasikan sistem komputer dan jaringn
besar. 2.
Sumber Daya Hardware perangkat lunak. Yaitu meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini tidak hanya meliputi mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga
data, yaitu objek berwujud tempat data dicatat, lembaran-lembaran kertas hingga disk magnetis atau optikal.
3. Sumber daya software perangkat lunak.
Yaitu meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi tidak hanya rangkaian operasi yang disebut
program, dengan hardware komputer pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang
dibutuhkan orang-orang. Berikut ini contoh-contoh sumber daya software : a.
Software Sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.
Universitas Sumatera Utara
22 b.
Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir.
c. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang
akan menggunakn sistem informasi. 4.
Sumber daya data. Yaitu sumber daya yang akan diproses menjadi informasi. Data dapat
berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi
bisinis dan kegiatan serta entitas lainnya. 5.
Sumber daya jaringan Yaitu sumber daya yang akan menjadi media komunikasi dalam
organisasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua
sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi : a.
Media Komunikasi. Contohnya, meliputi kabel twisted-pair, kabel tembaga, dan kabel optikal fiber; serta gelombang mikro, selular,
dan satelit yang nirkabel. b.
Dukungan jaringan. Kategori ini menekankan bahwa banyak hardware, software,
dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi.
Contohnya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antar jaringan, serta software pengendali, sperti software
sistem operasi dan penjelajah internet..
Universitas Sumatera Utara
23 Sumber daya-sumber daya yang telah dijelaskan adalah merupakan
komponen dasar sistem informasi. Komponen-komponen itu akan bekerja sama dalam melakukan aktivitas untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi
pihak-pihak yang akan memanfaatkan informasi tersebut. Adapun aktivitas sistem informasi menurut O’Brien 2006:39 adalah sebagai berikut :
1. Input Sumber Daya Data
Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap dan disiapkan untuk pemrosesan melalui aktivitas input. Input biasanya
berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para pemakai akhir biasanya memasukkan data secara langsung ke dalam
sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari berbagai media jenis fisik seperti formulir kertas.
2. Pemrosesan Data Menjadi Informasi
Data biasanya tergantung pada pada aktivitas pemrosesan, seperti penghitungan, perbandingan, pemilahan, pengklasifikasian, dan
pegikhtisaran. Aktivitas-aktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data, hingga mengubahnya ke dalam informasi bagi para
pemakai akhir. Kualitas data apapun yang disimpan dalam sistem informasi juga harus dipelihara melalui proses terus menrus dari aktivitas
perbaikan dan pembaruan. 3.
Output Produk Informasi Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan
untuk mereka melalui aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir.
Universitas Sumatera Utara
24 Kita secara rutin menggunakan informasi yang disediakan oleh produk-
produk ini ketika kita bekerja dalam organisasi. 4.
Penyimpanan Sumber Daya Data Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi.
Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
5. Pengendalian Kinerja Sistem
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian. Kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai
aktivitas input, pemrosesan, output dan penyimpanan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat gambar berikut ini :
Gambar 3 : Model Sistem Informasi Sumber : Obrien
Universitas Sumatera Utara
25 Gambar 3 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan
kerangka konsep dasar ubtuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia pemakai akhir dan pakar
sistem informasi, software program dan prosedur, data dasar data dan pengetahuan, hardware media komunikasi dan dukungan jaringan untuk
melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi informasi.
I.5.5. Pengambilan Keputusan
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepatyang akan dapat
memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian, pengambilan keputusan merupakan suatu proses memilih dari beberapa
alternatif yang dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Altternatif yang baik untuk memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan suatu pertentangan.
a. Unsur-unsur Pengambilan Keputusan
Alasan seorang manajer harus mengambil suatu keputusan adalah ia menghadapi suatu masalah atau suatu situasi pertentantangan. Tindakan
pengambilan keputusan mengakibatkan suatu penyelesaian masalah atau pertentangan. Proses yang teratur untuk mengambil keputusan mengandung empat
unsur. 1.
Model Model menunjukkan suatu gambaran masalah secara kuantitatif dan
kualitatif 2.
Kriteria
Universitas Sumatera Utara
26 Kriteria yang dirumuskan menunjukkan tujuan dari masalah keputusan
misalnya untuk mencapai jasa langganan yang maksimum. Apabila ada beberapa kriteria yang berentangan misalnya menambah jasa langganan
dan mengurangi persediaan, pengambilan keputusan harus mengadakan kompromi.
3. Pembatas
Ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemecahan masalah keputusan. Kurangnya dana menjadi suatu contoh pembahasan.
4. Optimalisasi
Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-jelasnya model, manajer menentukan apa yang diperlukan kriteria dan apa yang
diperbolehkan pembatas. Pada titik ini pengambilan keputusan siap untuk memilih penyelesaian yang terbaik atau yang optimum.
b. Tingkat-tingkat Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari jenis keputusan sepintas lalu yang sangat rutin keputussan terprogramkan. Untuk menggolongkannya,
kita membagi pengambilan keputusan itu kedalam tiga tingkat : 1.
pengambilan keputusan tingkat strategis Keputusan strategis ditandai oleh banyak ketidak pastian dan
berorientasikan masa depan. Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang memenuhi seluruh organisasi. Tujuan organisasi
ditentukan dan beberapa strategi di buat yang dapat mengandung misalnya perluasan pabrik, penentuan susunan produksi,
penggabungan, penggolongan, pengeluaran modal, atau penjualan
Universitas Sumatera Utara
27 organisasi. Oleh karena itu, strategi ini bergabung dengan perencanaan
jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara
keseluruhan. 2.
pengambilan keputusan tingkat taktis Pengambilan keputusan tingkat taktis berhubungan dengan kegiatan
jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan di hubungkan dengan bidang-bid ang
seperti perumusan anggaran, analisis aliran dana, penentuan tata ruang pabrik, masalah kepegawaian, perbaikan produk serta penelitian dan
pengembangan. Sementara pengembalian keputusan strategis sebagian besar
mengandung kegiatan perencanaan, pengambilan keputusan taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan kegiatan
perngawasan yang hampir sama. Jenis pengambilan keputusan ini mempunyai sedikit, apa bila ada, kemungkinan untuk mengambil
keputusan terprogramkan. Untuk sebagian besar aturan-aturan keputusan dalam pengambilam keputusan taktis tidak tersusun dan
tidak dapat di pertanggung jawabkan terhadap kebiasaan sehari-hari dan peraturan yang mengatur sendiri.
3. pengambilan keputusan tingkat teknis
Pada tingkat pengambilan keputusan ini standar-standar di tentukan dan hasil keputusan sifatnya menentukan. Pengambilan keputusan
teknis adalah suatu proses untuk menjamin agar tugas-tugas khusus
Universitas Sumatera Utara
28 dapat di laksanakan dengan cara yang efektif dan efesien. Pengambilan
keputusan ini merupakan diberikannya perintah-perintah khusus yang khusus yang mengawasi operasi-operasi khusus. Fungsi manajemen
utama yang termasuk kedalam golongan pengambilan keputusan ini adalah fungsi pengawasan dengan perencanaan yang di laksanakan
agak terbatas. Contoh jenis pengambilan keputusan ini adalah penerimaan atau penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan
waktu, penerimaan, pengiriman, pengawasan investasi dan penempatan karyawan.
I.6. Definisi Konsep
Konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995 : 33 . Definisi konsep dimaksudkan untuk menghindari interpretasi ganda dari variabel yang diteliti.
1. Implementasi adalah perbuatan atau tindakan yang sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
3. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses pengambilan
keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera
diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
29 4.
Informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan,
argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan
keputusan.
5. Pemrosessan data adalah proses merubah data menjadi informasi melalui
suatu metode tertentu ynag mencakup kegiatan penyimpanan data dan
penanganan data.
6. Penyimpanan data adalah menyimpan data dalam bentuk laporan-laporan
kertas micro film dan lain-lainnya yang dapat disimpan dan dilihat
kembali pada saat data tersebut diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
30
Input
Proses
Output
I.7. Definisi Operasional