IV.3.1 Hasil Uji Korelasi Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan Nelayan.
Tabel 30 Hasil Uji Korelasi Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dan Peningkatan Pendapatan
Nelayan Correlations
Karakteristik Difusi
Inovasi Penangkapan
Ikan X Peningkatan
Pendapatan Nelayan Y
Spearmans rho Karakteristik Correlation
Coefficient 1.000
.190 .235
Sig. 2-tailed .
.045 .013
N 112
112 112
Difusi Inovasi Penangkapan Ikan X
Correlation Coefficient
.190 1.000
.872 Sig. 2-tailed
.045 .
.000 N
112 112
112 Peningkatan
Pendapatan Nelayan Y
Correlation Coefficient
.235 .872
1.000 Sig. 2-tailed
.013 .000
. N
112 112
112 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel 28 diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
IV.3.2 Hubungan Variabel Karakteristik dengan Variabel Peningkatan Pendapatan.
Hasil analisa menunjukkan Hubungan Variabel Karakteristik dan Variabel Peningkatan Pendapatan Y pada output di atas berhubungan dalam koefisien 0,235. Hal ini menunjukan
terdapatnya hubungan linier yang rendah dan positif antara kedua variabel. Sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
hasil penelitian sebelumnya oleh Herman Subagio dan Conny. N. Manoppo tentang Hubungan Karakteristik Petani dan Usaha Tani Cabai.
1. Untuk mengetahui signifikansi hubungan tersebut digunakan rumus
= ₅⎷ � −
− Dimana t = nilai terhitung, r
₅ = nilai koefisien korelasi, n = jumlah sampel.
= , ⎷
− − ,
2. Dari hasil hitung tersebut diperoleh nilai t
hitung
= 2,8175. 3.
Dari hasil t tabel dimana N= 112, diperoleh nilai t
tabel
= 1.65870. 4.
Berdasarkan ketentuan dibawah ini, jika t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya signifikan H
a
diterima dan H
o
ditolak. jika t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya tidak signifikan H
a
ditolak dan H
o
diterima. 5.
Oleh karena t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya tidak signifikan H
a
ditolak dan H
o
diterima. 6.
Kesimpulan : Hubungan Variabel Karakteristik dan Variabel Peningkatan Pendapatan Nelayan Y memiliki hubungan linier yang rendah dan postif antara
kedua variabel namun tidak signifikan.
IV.3.3 Hubungan Variabel Difusi Inovasi Penangkapan Ikan dengan Variabel Peningkatan Pendapatan Nelayan.
Hasil analisa menunjukkan hubungan Variabel Difusi Inovasi Penangkapan Ikan X dan Variabel Peningkatan Pendapatan Nelayan Y pada output di atas berhubungan dalam
koefisien 0,872. Hal ini menunjukan terdapatnya hubungan linier yang sangat kuat dan postif antara kedua variabel. Sesuai dengan hasil penelitian oleh Andri Joko Purnomo tentang
Analisis Efektifitas Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang.
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui signifikasi hubungan tersebut digunakan rumus
= ₅⎷ � −
− Dimana t = nilai terhitung, r
₅ = nilai koefisien korelasi, n = jumlah sampel a.
= , ⎷
− − ,
2. Dari hasil hitung tersebut diperoleh nila t
hitung
= 25,562 3.
Dari hasil t tabel dimana N= 112, diperoleh nilai t
tabel
= 1.65870. 4.
Berdasarkan ketentuan di bawah ini, jika t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya signifikan H
a
diterima dan H
o
ditolak jika t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya tidak signifikan H
a
ditolak dan H
o
diterima 5.
Oleh karena t
tabel
t
hitung
, maka hubungannya tidak signifikan H
a
ditolak dan H
o
diterima 6.
Hubungan Variabel Difusi Inovasi Penangkapan Ikan X dan Variabel Peningkatan Pendapatan Nelayan Y memiliki hubungan linier yang sangat kuat dan postif
antara kedua variabel namun tidak signifikan.
IV.3.4 Independent Sample Test