development“ Roy dalam Jayaweera dan Anumagama, 1987. Siebert, Peterson dan Schramm 1956 menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia,
seseorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut suatu masyarakat tentang asal usul manusia, masyarakat dan negara. Sehingga dapat kita artikan
bahwa komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam
rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. Komunikasi pembangunan sendiri memiliki dua
pengertian, baik secara luas maupun secara sempit. Pengertian komunikasi pembangunan secara luas adalah peran dan fungsi komunikasi sebagai aktivitas pertukaran pesan secara
timbal balik di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
terhadap pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan
penbangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan pada masyarakat luas.
11
II.3.1 Komunikasi Kelompok
II.3.1.1 Defenisi Komunikasi Kelompok Menurut Anwar Arifin 1984 komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya. Michael Burgoon dalam Wiryanto, 2005
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang
11
Rogers,E.M., dan Shoemaker,F.F., 1969 dan 1971,
Communication and inequita ble development : na rrowing the socio- economic benefits ga p:,Media Asia ,5.
Universitas Sumatera Utara
atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota-anggota yang lain secara tepat.Dari dua definisi di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai
tujuan kelompok. Menurut Dedy Mulyana 2007 kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Pada komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya. Berikut beberapa klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya menurut para ahli :
II.3.1.2 Kelompok primer dan sekunder. Charles Horton Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaludin Rakhmat, 1994
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan
kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya : 1.
Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstageperilaku yang kita tampakkan dalam
Universitas Sumatera Utara
suasana pribadi saja. Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi
bersifat dangkal dan terbatas. 2.
Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
3. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok
sekunder formal. 4.
Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok
sekunder instrumental. II.3.1.3 Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb 1930 melahirkan istilah kelompok keanggotaan membership group
dan kelompok rujukan reference group. Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.
Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur standard untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, kelompok rujukan
mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. II.3.1.4 Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright 1980 membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif melihat proses pembentukan kelompok secara
alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga:
· kelompok tugas.
Universitas Sumatera Utara
· kelompok pertemuan. · kelompok penyadar.
Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan
diri mereka sebagai acara pokok. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas
sosial politik yang baru. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh setiap
anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel,
forum, kolokium, dan prosedur parlementer.
II.4.1 Peningkatan Pendapatan