Tbk, Prioneerindo Gournet International Tbk, dan Pudjaji Prestige Limited Tbk.
Perusahaan yang termasuk dalam kategori sehat mengalami peningkatan pada tahun 2011, dimana terdapat 8 perusahaan atau 42,1 yang
termasuk kateegori ini. Perusahaan tersebut adalah Bayu Buana Tbk, Destinasi Tirta Nusantara Tbk, Fast Food Indonesia Tbk, Indonesian Paradise
Property Tbk, Mas Murni Indonesia, Panorama Wisata, Pembangunan Graha Indah Lestari Tbk, dan Pudjaji and Sons Estate Tbk. Pada tahun 2012 terdapat
7 perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan sehat, yaitu Bayu Buana Tbk, Destinasi Tirta Nusantara Tbk, Fast Food Indonesia Tbk, Mas
Murni Indonesia, Panorama Wisata, Pembangunan Graha Indah Lestari Tbk, dan Pudjaji and Sons Estate Tbk.
4.2 Analisis dan Hasil Penelitian
Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa digunakan pada hubungan dependensi hubungan antarvariabel dimana sudah bisa
dibedakan mana variabel respon dan mana variabel penjelas. Lebih spesifik lagi, analisis diskriminan digunakan pada kasus dimana variabel respon berupa data kualitatif dan
variabel penjelas berupa data kuantitatif. Analisis diskriminan bertujuan untuk mengklasifikasikan suatu individu atau observasi ke dalam kelompok yang saling bebas
mutually exclusivedisjoint dan menyeluruh exhaustive berdasarkan sejumlah variabel penjelas.
Ada dua asumsi utama yang harus dipenuhi pada analisis diskriminan ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Sejumlah p variabel penjelas harus berdistribusi normal. 2. Matriks varians-covarians variabel penjelas berukuran pxp pada kedua kelompok harus
sama. Jika dianalogikan dengan regresi linier, maka analisis diskriminan merupakan
kebalikannya. Pada regresi linier, variabel respon yang harus mengikuti distribusi normal dan homoskedastis, sedangkan variabel penjelas diasumsikan fixed, artinya variabel
penjelas tidak disyaratkan mengikuti sebaran tertentu. Untuk analisis diskriminan, variabel penjelasnya seperti sudah disebutkan di atas harus mengikuti distribusi normal
dan homoskedastis, sedangkan variabel responnya fixed.
4.2.1 Uji Multikolinieritas
Tabel 4.2 Pooled Within-Groups Matrices
a
NWC TO TA RE TO TA
EBIT TO TA EQ TO TL
S TO TA Covariance
NWC TO TA .020
-.021 .003
-.046 -.018
RE TO TA -.021
.279 .002
-.046 -.009
EBIT TO TA .003
.002 .006
-.044 .000
EQ TO TL -.046
-.046 -.044
3.315 -1.255
S TO TA -.018
-.009 .000
-1.255 1.474
Correlation NWC TO TA
1.000 -.277
.278 -.179
-.101 RE TO TA
-.277 1.000
.047 -.047
-.014 EBIT TO TA
.278 .047
1.000 -.304
.002 EQ TO TL
-.179 -.047
-.304 1.000
-.568 S TO TA
-.101 -.014
.002 -.568
1.000
Sumber: Data Diolah SPSS, 2014
Universitas Sumatera Utara
Dari matriks korelasi sebelumnya, terlihat bahwa tidak ada angka yang mencapai 0,5 atau di atasnya sehingga kita mengidentifikasi tidak ada
multikolinieritas pada data.
4.2.2
Uji Kesamaan Vektor Rata-rata
Tabel 4.3 Tests of Equality of Group Means
Wilks Lambda F
df1 df2
Sig. NWC TO TA
.841 3.335
3 53
.026 RE TO TA
.841 3.339
3 53
.026 EBIT TO TA
.940 1.136
3 53
.343 EQ TO TL
.861 2.860
3 53
.045 S TO TA
.813 4.059
3 53
.011
Sumber: Data Diolah SPSS, 2014 Test of Equality of Groups Means memberikan Nilai Wilks’ Lamda dan
Univariate F Ratio untuk setiap variabel independen. Dengan melihat tingkat signifikansinya, maka dapat disimpulkan bahwa secara univariate semua variabel
independen, kecuali Earnings Before Interesrt an Tax To Total Assets X3 adalah signifikan yang berarti mampu membedakan antar kelompok independen.
4.2.3 Uji Kesamaan Matriks Varians-covarians
Tabel 4.4 Test Results
Boxs M 228.563
F Approx.
5.746 df1
30 df2
923.743 Sig.
.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Test Results
Boxs M 228.563
F Approx.
5.746 df1
30 df2
923.743 Sig.
.000 Sumber: Data Diolah SPSS,
2014.
Box’s M menguji asumsi homogenitas covariance matrik antar group. Hasil dari Box’s M menunjukkan nilai yang signifikan yang berarti terdapat perbedaan
coveriance matrix antar group dan ini menyalahi asumsi analisis diskriminan. Namun demikian analisis diskriminan tetap robust walaupun asumsi homoginitas tidak
terpenuhi dan tidak terdapat outlier.
Tabel 4.5 Variables in the Analysis
Step Tolerance
Sig. of F to Remove
Min. D Squared Between Groups
1 NWC TO TA
1.000 .026
2 NWC TO TA
.923 .006
.058 2,00 and 3,00
RE TO TA .923
.006 .082
3,00 and 4,00 3
NWC TO TA .912
.006 .059
2,00 and 3,00 RE TO TA
.921 .012
.226 3,00 and 4,00
S TO TA .988
.019 .496
1,00 and 2,00 4
NWC TO TA .818
.000 .289
2,00 and 3,00 RE TO TA
.898 .011
.463 3,00 and 4,00
S TO TA .624
.000 .635
1,00 and 2,00 EQ TO TL
.605 .000
.961 3,00 and 4,00
Sumber: Data diolah SPSS, 2014
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis dengan metode stepwise menunjukkan bahwa variabel pertama yang dimasukkan dalam analisis adalah X1 Net Working Capital to Total Assets,
variabel kedua yang dimasukkan kedalam analisis adalah X2 Retained Earninng to Total Assets
, kemudian variabel ketiga yang dimasukkan kedalam analisis adalah X3 Sales to Total Assets dan variabel berikutnya adalah X4 Total Equity to Total
Assets .
Tabel 4.6
Tabel 4.7 Eigenvalues
Functio n
Eigenvalue of Variance
Cumulative Canonical
Correlation 1
1.841
a
95.6 95.6
.805 2
.056
a
2.9 98.5
.231 3
.028
a
1.5 100.0
.165 Sumber: Data diolah SPSS, 2014
Tabel 4.8 Wilks Lambda
Test of Functions
Wilks Lambda Chi-square
df Sig.
1 through 3 .324
58.586 12
.000 2 through 3
.921 4.295
6 .637
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Wilks Lambda
Test of Functions
Wilks Lambda Chi-square
df Sig.
1 through 3 .324
58.586 12
.000 2 through 3
.921 4.295
6 .637
3 .973
1.437 2
.487
Jumlah fungsi diskriminan yang akan dihitung adalah g-1 jumlah grup pada variabel dependen minus 1. Oleh karena kita punya empat group pada variabel
dependen maka jumlah fungsi diskriminan ada tiga 4 – 1. Fungsi diskriminan dengan empat variabel independen X1, X2, X3, dan X4 ternyata signifikan hanya
untuk Fungsi Diskriminan 1, seperti yang terlihat dari nilai Chi-Square. Nilai eigenvalue menunjukkan berapa besar variasi pada variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh setiap fungsi diskriminan. Ternyata fungsi diskriminan 1 mampu menjelaskan 95,6 variasi sedangkan fungsi diskriminan 2 hanya mampu
menjelaskan variasi 2,9 dan fungsi diskriminan 3 hanya mampu menjelaskan variasi sebesar 1,5.
4.2.4 Pembentukan Fungsi Linier
Tabel 4.9 Standardized Canonical Discriminant Function
Coefficients
Function 1
2 3
NWC TO TA .713
.765 .333
Universitas Sumatera Utara
RE TO TA .551
-.342 .800
EQ TO TL 1.013
.000 -.581
S TO TA 1.001
-.325 -.451
Sumber: Data diolah SPSS, 2014
Tabel 4.10 Canonical Discriminant Function Coefficients
Function 1
2 3
NWC TO TA 5.003
5.370 2.336
RE TO TA 1.044
-.649 1.515
EQ TO TL .556
.000 -.319
S TO TA .824
-.267 -.372
Constant -3.006
.046 -.111
Unstandardized coefficients
Sumber: Data diolah SPSS, 2014 Standarlized koefisien fungsi diskriminan menunjukkan kontribusi parsial dari
setiap variabel terhadap fungsi diskriminan. Sedangkan struktur matrik menunjukkan korelasi sederhana antara variabel dengan fungsi diskriminan. Jadi struktur koefisien
pada struktur matrik digunakan untuk menetukan label arti atau makna pada fungsi diskriminan, sedangkan standarlized koefisien fungsi diskriminan digunakan untuk
menilai unique kontribusi dari setiap variabel independen terhadap fungsi diskriminan. Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat dituliskan fungsi diskriminan
sebagai berikut:
Fungsi 1 Z1= -3,006 + 5,003 X1 + 1,044 X2 + 0,824 X3 + 0,556 X4 Fungsi 2 Z2= 0,046 + 5,370 X1 – 0,649 X2 – 0,267 X3 + 0,000 X4
Universitas Sumatera Utara
Fungsi 3 Z3= -0,111 + 2,336 X1 + 1,515 X2 – 0,372 X3 + 0,319 X4
Fungsi diskriminan yang digunakan adalah fungsi diskriminan 1 yaitu Z= - 3,006 + 5,003 X1 + 1,044 X2 + 0,824 X3 + 0,556 X4
karena fungsi diskriminan 1 mampu menjelaskan 95,6 variasi.
4.2.5 Hit Ratio
Pada lampiran akan diperlihatkan tabel Casewise Statistics, pada tabel ini akan terlihat jumlah preiksi aktual dan kesalahan prediksi dari setiap group. Group 1
yang merupakan group perusahaan sehat, dari 22 data terjadi kesalahan prediksi sebesar 10, sehingga fungsi diskriminan dapat mengelompokkan kasus dengan benar
sebesar 54,54 1222. Pada group 2 yang merupakan klasifikasi untuk kategori perusahaan rawan bangkrut, terjadi kesalahan analisis sebanyak 2 data dari 15 data.
Fungsi diskriminan dapat mengelompokkan kasus group 2 dengan benar sebesar 86,66 1315. Group 3 adalah group untuk kategori perusahaan kurang sehat,
dimana terjadi kesalahan 4 data dari 6 data yang ada. Fungsi diskriminan dapat mengelompokkan kasus group 3 dengan benar sebesar 33,33 26. Group 4 adalah
perusahaan dengan kategori bangkrut, dimana terlihat pada group ini, perusahaan yang terdeksi bangkrut sebanyak 11 data dan tidak terjadi kesalahan pada klasifikasi.
Fungsi diskriminan dapat mengelompokkan kasus group 4 dengan benar sebesar 100 1111.
��� ����� = 54,54 + 86,66 + 33,33 + 100
4 = 68,63
Universitas Sumatera Utara
Hit ratio menunjukkan seberapa baik fungsi diskriminan dalam memprediksi kebangkrutan. Dari hasil tersbut terihat bahwa fungsi diskriminan dapat
mengkelompokan kasus dengan keakuratan 68,63.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan