24
BAB III PEMBAHASAN
3. Terjemahan Kata ﻝﺎﻗ qāla Pada Hadits Arba’in
3.1 Makna-Makna Kata ﻝﺎﻗ qāla pada Hadits Arba’in
Hasil penelitian ini diperoleh melalui analisis kata ﻝﺎﻗ qāla pada Terjemahan
Hadits Arba’in An-Nawaawi oleh Muhil Dhofir. Makna-makna kata ﻝﺎﻗ qāla ditentukan
berdasarkan teori konteks dan keperihalan keadaan. Hadits ke-1:
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ِﺏﺎﱠﻄَﺨﻟْﺍ ِﻦْﺑَﺮَﻤُﻋ ٍﺺْﻔَﺣ ْﻲِﺑَﺃ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤﻟْﺍ ِﺮْﻴِﻣَﺃ ْﻦَﻋ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ
ُﻝْﻮُﻘَﻳ :
ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِ ﱠﷲ ﻰَﻟِﺇ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ْﺖَﻧﺎَﻛ ْﻦَﻤَﻓ ,ﻯَﻮَﻧ ﺎَﻣ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ﱢﻞُﻜِﻟ ﺎَﻤﱠﻧِﺇَﻭ ِﺕﺎﱠﻴﱢﻨﻟﺎِﺑ ُﻝﺎَﻤْﻋَ ْﻷﺍ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ َﺮَﺟﺎَﻫ ﺎَﻣ ﻰَﻟِﺇ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ ﺎَﻬُﺤِﻜْﻨَﻳ ٍﺓَﺃَﺮْﻣﺍ ﻰَﻟِﺇ ْﻭَﺃ ﺎَﻬُﺒﻴِﺼُﻳ ﺎَﻴْﻧُﺪﻟ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ْﺖَﻧﺎَﻛ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِ ﱠﷲ ﻰَﻟِﺇ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ
. ِﻪْﻴَﻟِﺇ
, ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍﺔﺑﺯﺩﺮﺑ ﻦﺑ ﺓﺮﻴﻐﻤﻟﺍ ﻦﺑ ﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ ﻦﺑ ﻞﻴﻋﺎﻤﺳﺇ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﷲ ﺪﺒﻋ ﻮﺑﺃ ﻦﻴﺛﺪﺤﻤﻟﺍ ﻡﺎﻣﺇ ﻩﺍﻭﺭ
ﺐﺘﻜﻟﺍ ﺢﺻﺍ ﺎﻤﻫ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺎﻤﻬﻴﺤﻴﺤﺻ ﻱﺭﻮﺑﺎﺴﻴﻨﻟﺍ ﻱﺮﻴﺸﻘﻟﺍ ﻢﻠﺴﻣ ﻦﺑﺍ ﺝﺎﺠﺤﻟﺍ ﻦﺑ ﻢﻠﺴﻣ ﻦﻴﺴﺤﻟﺍ ﻮﺑﺃﻭ ﺔﻌﻨﺼﻤﻟﺍ
’an amīri al-muminīna abī ḥafṣin ‘umara bni al-khaṭṭabi raḍiya Allahu ‘anhu qāla: sami’tu rasūla Allah ṣalla Allahu ‘alaihi wa sallam yaqūlu: innamā al-‘amālu binniyyāti
wa innamā likulli imriin mā nawā faman kānat hijratuhu ilā Allahi wa rasūlihi fahijratuhu ilā Allahi wa rasūlihi wa man kānat hijratuhu lidunyā yuṣībuhā awimraatin
yanki ḥuhā fahijratuhu ilā mā hājara ilaihi. riwāhu imāmun al-muḥadiṡayni abū
‘abdullah mu ḥammad bin ismāīl bin ibrahīm bin al-mugīrah bin bardizbah al-bukhāri,
wa abū al-ḥusayni muslim bin al-ḥajjāji ibnu muslimun al-qusyairī al-naisāburī ṣaḥīḥīhuma al-żīna humā aṣḥu al-kutubu al-muṣna’tu. Amirul Mukminin Abi Hafsh
Umar bin Khattab ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,” Sesungguhnya amal perbuatan itu disesrtai niat dan setiap orang mendapat balasan
amal sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijranya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang
hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan. Diriwayatkan oleh dua orang ahli
Universitas Sumatera Utara
25
hadits: Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-
Naisaburi, di dalam kedua kitab tershahih diantara semua kitab hadits.
Hadits di atas mengadung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengabarkan kepada umatnya tentang pahala pekerjaaan ditentukan oleh
niatnya. Kabar tersebut berupa pengumuman, isinya suatu perintah bahwa beliau mengumumkan kepada umatnya: setiap amalan pekerjaan sesuai dengan niatnya. Jika
baik niatnya maka akan mendapatkan kebaikan begitupun sebaliknya. Dan setiap yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijranya akan sampai kepada yang dituju,
jika hijrahnya selain karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada yang diinginkan. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemhakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengumumkan.
Hadits ke-2:
ْﺫِﺇ ٍﻡْﻮَﻳ َﺕﺍَﺫ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ِﻝﻮُﺳَﺭ َﺪْﻨِﻋ ٌﺱْﻮُﻠُﺟ ُﻦْﺤَﻧ ﺎَﻤَﻨْﻴَﺑ : َﻝﺎَﻗ ﺎًﻀْﻳَﺃ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺮَﻤُﻋ ْﻦَﻋ ٌﺪَﺣَﺃ ﺎﱠﻨِﻣ ُﻪُﻓِﺮْﻌَﻳ َﻻَﻭ ِﺮَﻔﱠﺴﻟﺍ ُﺮَﺛَﺃ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻯَﺮُﻳ َﻻ ِﺮَﻌﱠﺸﻟﺍ ِﺩﺍَﻮَﺳ ُﺪﻳِﺪَﺷ ِﺏﺎَﻴﱢﺜﻟﺍ ِﺽﺎَﻴَﺑ ُﺪﻳِﺪَﺷ ٌﻞُﺟَﺭ ﺎَﻨْﻴَﻠَﻋ َﻊَﻠَﻁ
ﺎَﻳ َﻝﺎَﻗَﻭ ِﻪْﻳَﺬِﺨَﻓ ﻰَﻠَﻋ ِﻪْﻴﱠﻔَﻛ َﻊَﺿَﻭَﻭ ِﻪْﻴَﺘَﺒْﻛُﺭ ﻰَﻟِﺇ ِﻪْﻴَﺘَﺒْﻛُﺭ َﺪَﻨْﺳَﺄَﻓ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ َﺲَﻠَﺟ ﻰﱠﺘَﺣ ,
ِﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ ِﻦَﻋ ﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺃ ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ َﻝﺎَﻘَﻓ
ُ ﱠﷲ ﱠﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ َﺪَﻬْﺸَﺗ ْﻥَﺃ ُﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﺖْﻴَﺒْﻟﺍ ﱠﺞُﺤَﺗَﻭ َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ َﻡﻮُﺼَﺗَﻭ َﺓﺎَﻛﱠﺰﻟﺍ َﻲِﺗْﺆُﺗَﻭ َﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ َﻢﻴِﻘُﺗَﻭ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﺍًﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﱠﻥَﺃَﻭ
, ِﻥﺎَﻤﻳِ ْﻹﺍ ِﻦَﻋ ﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺄَﻓ َﻝﺎَﻗ ُﻪُﻗﱢﺪَﺼُﻳَﻭ ُﻪُﻟَﺄْﺴَﻳ ُﻪَﻟ ﺎَﻨْﺒِﺠَﻌَﻓ َﻝﺎَﻗ َﺖْﻗَﺪَﺻ َﻝﺎَﻗ ًﻼﻴِﺒَﺳ ِﻪْﻴَﻟِﺇ َﺖْﻌَﻄَﺘْﺳﺍ ِﻥِﺇ
َﻝﺎَﻗ ْﻥَﺃ :
ﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺄَﻓ َﻝﺎَﻗ َﺖْﻗَﺪَﺻ َﻝﺎَﻗ ِﻩﱢﺮَﺷَﻭ ِﻩِﺮْﻴَﺧ ِﺭَﺪَﻘْﻟﺎِﺑ َﻦِﻣْﺆُﺗَﻭ ِﺮِﺧ ْﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ِﻪِﻠُﺳُﺭَﻭ ِﻪِﺒُﺘُﻛَﻭ ِﻪِﺘَﻜِﺋ َﻼَﻣَﻭ ِ ﱠﻟﺎِﺑ َﻦِﻣْﺆُﺗ ,
ِﻥﺎَﺴْﺣِ ْﻹﺍ ِﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ﺎَﻣ َﻝﺎَﻗ , ِﺔَﻋﺎﱠﺴﻟﺍ ِﻦَﻋ ﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺄَﻓ َﻝﺎَﻗ َﻙﺍَﺮَﻳ ُﻪﱠﻧِﺈَﻓ ُﻩﺍَﺮَﺗ ْﻦُﻜَﺗ ْﻢَﻟ ْﻥِﺈَﻓ ُﻩﺍَﺮَﺗ َﻚﱠﻧَﺄَﻛ َ ﱠﷲ َﺪُﺒْﻌَﺗ ْﻥَﺃ : ,
ﺎَﻬِﺗَﺭﺎَﻣَﺃ ْﻦَﻋ ﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺄَﻓ َﻝﺎَﻗ ِﻞِﺋﺎﱠﺴﻟﺍ َﻦِﻣ َﻢَﻠْﻋَﺄِﺑ ﺎَﻬْﻨَﻋ ُﻝﻮُﺌْﺴَﻤْﻟﺍ َﻝﺎَﻗ
َﺓﺎَﻔُﺤْﻟﺍ ﻯَﺮَﺗ ْﻥَﺃَﻭ ﺎَﻬَﺘﱠﺑَﺭ ُﺔَﻣَ ْﻷﺍ َﺪِﻠَﺗ ْﻥَﺃ :
Universitas Sumatera Utara
26
ﱠﻢُﺛ ,ﺎًّﻴِﻠَﻣ ُﺖْﺜِﺒَﻠَﻓ َﻖَﻠَﻄْﻧﺍ ﱠﻢُﺛ َﻝﺎَﻗ ِﻥﺎَﻴْﻨُﺒْﻟﺍ ﻲِﻓ َﻥﻮُﻟَﻭﺎَﻄَﺘَﻳ ِءﺎﱠﺸﻟﺍ َءﺎَﻋِﺭ َﺔَﻟﺎَﻌْﻟﺍ َﺓﺍَﺮُﻌْﻟﺍ َﻝﺎَﻗ
ﻱِﺭْﺪَﺗَﺃ ُﺮَﻤُﻋ ﺎَﻳ ﻲِﻟ : ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ . ْﻢُﻜَﻨﻳِﺩ ْﻢُﻜُﻤﱢﻠَﻌُﻳ ْﻢُﻛﺎَﺗَﺃ ُﻞﻳِﺮْﺒِﺟ ُﻪﱠﻧِﺈَﻓ : َﻝﺎَﻗ . ُﻢَﻠْﻋَﺃ ُﻪُﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ُ ﱠﷲ : ُﺖْﻠُﻗ ؟ُﻞِﺋﺎﱠﺴﻟﺍ ِﻦَﻣ
’an ‘umara ra ḍiya Allahu ‘anhu aiḍan qāla: bainamā naḥnu julūsun ‘inda rasūli Allahi
ṣalā Allahu ‘alaihi wa sallama żāta yaumin iżṭala’a ‘alainā rajulun syadīdu bayāḍi al- ṡiyābi syadīdu sawādi al-sya’ri, lā yurā ‘alaihi aṡaru al-safari wa lā ya’rifuhu minnā
a ḥadun, ḥattā jalasa ilā al-nabiyyi ṣalā Allahu ‘alaihi wa sallama, fa-asnada rukbataihi
ilā rukbataihi, wa waḍa’a kaffaihi ‘ala fakhiżaihi, wa qāla: yā muḥammadu akhbirnī ‘an al-
islāmi, faqāla rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: al-islāmu an tasyhada an lā ilaha illā Allahu wa ‘inna muḥammadan rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa
sallama wa tuqīma al-ṣalāta wa tutiya al-zakāta wa taṣūma ramaḍāna wa taḥujja al- bayta inista
ṭa’ta ilaihi sabīlan qāla fa’ajibnā lahu yasaluhu wa yuṣaddiquhu qāla faakhbirnī ‘an al-īmāni, qāla: an tumina billāhi wa malāikatihi wa kutubihi wa
rusulihi wa al-yaumi al- ākhiri wa tumina bilqadari khairihi wasyarrihi qāla ṣadaqta
qāla faakhbirnī ‘an al-iḥsāni, qāla: an ta’buda Allaha kaannaka tarāhu fain lam takun tarāhu fainnahu yarāka. Qāla: faakhbirnī ‘an al-sā’ati qāla: mā al-maūlu ‘anhā bi-
a’lama min al- sāili qāla faakhbirnī ‘an amāratihā wa an tarā al-ḥufāta al-‘urāta al-
‘ālata ri’āa al-syāi yataṭāwalūna fī al-bunyāni qāla śumma inṭalaqa falabiśtu maliyyan, śumma qāla: lī yā ‘umaru atadrī man al-sāilu? Qultu: Allahu wa rasūluhu
a’lamu. Qāla: fainnahu jibrīlu atākum yu’allimukum dīnakum rawāhu muslimun. Umar bin Khathab ra. berkata, “Suatu ketika kami para sahabat duduk didekat
Rasulullah saw. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas
perjalanaan dan tak seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Ia segerah duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua
tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, ‘Hai Muhammad Beritahukan kepadaku tentang Islam’. Rasulullah saw. menjawab, ‘Islam adalah
engkau bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bualan
Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu melakukannya’. Lelaki itu berkata, ‘Engkau benar’. Maka kami heran; ia yang bertanya
ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang iman’. Nabi menjawab,
“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk’. Ia
berkata, ‘Engkau benar’. Dia bertanya lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang ihsan’. Nabi menjawab, “Hendaklah
engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau engkau tdak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”.
Lelaki itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat’. Nabi menjawab
, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari pada yang bertanya”. Dia pun
bertanya lagi, ‘Beritahukan kepadaku tanda-tandanya’ Nabi menjawab, “Jika seorang budak budak telah melahirkan anak tuannya; jika engkau melihat orang yang
Universitas Sumatera Utara
27
bertelanjang kaki, tanpa memakai baju miskin papa serta mengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ia adalah Jibril yang mnengajarkan kalian tentang agama kalian.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah memberikan pemahaman kepada umatnya tentang islam, iman, dan ihsan.
Rasulullah menjawab semua pertanyaan dari seorang lelaki yaitu islam terdiri dari lima
rukun Islam, iman terdiri dari enam rukun iman, dan ihsan adalah khusyuk saat beribadah kepada Allah serta pemahaman tentang hari pembalasan kiamat. Setelah
lelaki tersebut pergi maka Rasul memberitahu Umar bahwa dia adalah Jibril. Oleh
karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahkan menjawab telah sesuai dalam terjemahan
dan kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahkan bersabda dapat diterjemahkan dengan memberitahu.
Hadits ke-3:
ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ َﻝﺎـَﻗ ، ﺎَﻤُﻬْﻨـَﻋ ِﷲ َﻲِﺿَﺭ ِﺏﺎﱠﻄَﺨﻟﺍ ِﻦـْﺑ َﺮَﻤـُﻋ ِﻦْﺑ ِﷲ ِﺪْﺒَﻋ ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍ ِﺪﺒْـَﻋ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻢﱠﻠـَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ
ُﻝْﻮـُﻘَﻳ ٍﺲْﻤَﺧ ﻰَﻠَﻋ ُﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ َﻲِﻨُﺑ :
ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﺍًﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﱠﻥَﺃَﻭ ُ ﱠﷲ ﱠﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ِﺓَﺩﺎَﻬَﺷ .
َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ ِﻡْﻮَﺻَﻭ ِﺖْﻴَﺒْﻟﺍ ِ ّﺞَﺣَﻭ ِﺓﺎَﻛﱠﺰﻟﺍ ِءﺎَﺘﻳِﺇَﻭ ِﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ ِﻡﺎَﻗِﺇَﻭ ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī ‘abdi al-raḥmani ‘abdi Allahi bni ‘umarabni al-khaṭṭābi raḍiya Allahi ‘anhumā, qāla sami’tu rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: buniya al-islāmu ‘alā
khamsin syahādati an lā ilaha illā Allah wa anna muḥammadan rasūlu Allahi wa iqāmi al-
ṣalāti wa ītāi al-zakāti waḥajji al-baiti waṣaumi ramaḍāna rawāhu al-bukhāri wa muslimun. Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. berkata, Aku perna
mendengar Rasulullah bersabda, “Islam dibangun atas lima pilar: 1 Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, 2 mendirikan shalat, 3
mengeluarkan zakat, 4 melaksanakan ibadah haji, dan 5 berpuas Ramadhan.” H.R Bukhari dan Muslim
Universitas Sumatera Utara
28
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa
Rasulullah membahas tentang rukun islam. Beliau mengajarkan kepada umatnya untuk
mengetahui islam dan landasannya, bahwa rukun Islam terdiri dari lima pilar; syahadat, shalat, zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadhan. Lima pilar itulah yang membangun
Islam. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahkan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengajarkan.
Hadits ke-4:
ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺩْﻮُﻌْﺴَﻣ ِﻦْﺑ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍِﺪْﺒَﻋ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ : ُﻕْﻭُﺪْﺼَﻤﻟﺍ ُﻕِﺩﺎﱠﺼﻟﺍ َﻮُﻫَﻭ
َﻞْﺜِﻣ ًﺔَﻘَﻠَﻋ ُﻥﻮُﻜَﻳ ﱠﻢُﺛ ًﺔَﻔْﻄُﻧ ﺎًﻣْﻮَﻳ َﻦﻴِﻌَﺑْﺭَﺃ ِﻪﱢﻣُﺃ ِﻦْﻄَﺑ ﻲِﻓ ﻪَﻘْﻠَﺧ ُﻊَﻤْﺠُﻳ ْﻢُﻛَﺪَﺣَﺃ ﱠﻥﺇ : ِﻪِﻗْﺯِﺭ ِﺐﺘَﻜِﺑ ٍﺕﺎَﻤِﻠَﻛ ِﻊَﺑْﺭَﺄِﺑ ﺮَﻣْﺆُﻳَﻭ َﺡﻭﱡﺮﻟﺍ ِﻪﻴِﻓ ُﺦُﻔْﻨَﻴﻓ ُﻚَﻠَﻤْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ُﺚَﻌْﺒُﻳ ﱠﻢُﺛ َﻚِﻟَﺫ َﻞْﺜِﻣ ًﺔَﻐْﻀُﻣ ُﻥﻮُﻜَﻳ ﱠﻢُﺛ َﻚِﻟَﺫ
ُﻥﻮُﻜَﻳ َﻻ ﻰﱠﺘَﺣ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ ِﻞَﻤَﻌِﺑ ُﻞَﻤْﻌَﻴَﻟ ْﻢُﻛَﺪَﺣَﺃ ﱠﻥِﺇ ُﻩُﺮْﻴَﻏ ﻪﻟِﺍ َﻻ ﻯِﺬﱠﻟﺍ ِﷲَﻮﻓ ٌﺪﻴِﻌَﺳ ْﻡَﺃ ﱞﻲِﻘَﺷَﻭ ِﻪِﻠَﻤَﻋَﻭ ﻪِﻠَﺟَﺃَﻭ ِﻞَﻤَﻌِﺑ ُﻞَﻤْﻌَﻴَﻟ ْﻢُﻛَﺪَﺣَﺃ ﱠﻥِﺇَﻭ َﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ُﻞُﺧْﺪَﻴَﻓ ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ ِﻞَﻤَﻌِﺑ ُﻞَﻤْﻌَﻴَﻓ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻖِﺒْﺴَﻴَﻓ ٌﻉﺍَﺭِﺫ ﱠﻻِﺇ ُﻪَﻨْﻴَﺑَﻭ ﺎَﻬَﻨْﻴَﺑ
. ﺎَﻬُﻠُﺧْﺪَﻴَﻓ ِﺔﱠﻨَﺠْﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ َﻞَﻤَﻋ ُﻞَﻤْﻌَﻴَﻓ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻖِﺒْﺴَﻴَﻓ ٌﻉﺍَﺭِﺫ ﱠﻻِﺇ ُﻪَﻨْﻴَﺑَﻭ ﺎَﻬَﻨْﻴَﺑ ُﻥﻮُﻜَﻳ ﺎَﻣ ﻰﱠﺘَﺣ ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ
ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an ‘abī ‘abdi al-raḥamani ‘abdillāhhi bni mas’ūdin raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: ḥaddaśanā rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallam wa huwa al-ṣādiqu al-maṣdūqu:
inna a ḥadukum yujma’u khalqahu fī baṭni ummihi arba’īna yauman nuṭfatan śumma
yakūnu ‘alaqatan miśla żālika śumma yakūnu muḍgatan miśla żālika śumma yub’aśu ilaihi al-
malaku fayanfukhu fīhi al-rūḥa wa yu‘maru biarba’i kalimātin bikatbi rizqihi wa ajalihi wa ‘amalihi wa syaqiyyun au sa’īdun fawa Allāhillażī lā ilāha gairuhu inna
a ḥadakum laya’lamu bi’amali ahli al-jannati ḥattā mā yakūnu bainahu wa banahā illā
żira’un fayasbiqu ‘alaihi al-kitābu faya’malu bi’amali ahlihi al-nāri fayadkhuluhā , wa inna a
ḥadakum laya’malu bi’amali ahlihi al-nāri ḥattā mā yakūnu bainahu wa bainahā illā żira’un fayasbiqu ‘alaihi al-kitābu faya’malu bi’amali ahlihi al-jannati fayad
khuluhā rawāhu al-bukhārī wa muslimun. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah bersabda kepada kami, sedang beliau orang yang jujur dan
terpercaya, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama empat puluh hari berupa nutfah air mani yang kental, lalu menjadi
Universitas Sumatera Utara
29
alaqah segumpal darah selama itu pula, lalu menjadi mudghah segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya
dan mencatat 4 empat hal yang telah ditentukan, yakni: rezeki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagianya.
Demi Allah, Dzat yang tiada tuhan selain Dia, sesugguhnya setiap kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni surga hingga jarak antara dia dengan surga hanya
sehasta dari siku sampai ke ujung jari. Lalu suratan takdir mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka.
Ada juga di antara kalian yang beramal dengan amalan penghuni neraka hinggah jarak antara dia dan neraka hanya sehasta. Lalu suratan takdir mendahuluinya, sehingga dia
beramal dengan amalan ahli surga maka ia pun masuk surga.”
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah pernah berkata tentang tahapan penciptaan manusia dan amalan terakhirnya.
Beliau menjelaskan kepada umatnya tentang proses tahapan terciptanya manusia dalam rahim seorang ibu. Beliau juga menjelaskan bahwa setiap manusia telah ditetapkan
takdirnya, menjadi penghuni surga atau neraka tergantung amalannya. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menjelaskan.
Hadits ke-5:
: ْﺖَﻟﺎَﻗ ﺎَﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺔَﺸِﺋﺎَﻋ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ﱢﻡُﺃ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤﻟْﺍ ِﻡُﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ِﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ْﻦَﻣ : ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ . ﱞﺩَﺭ َﻮُﻬَﻓ ُﻪْﻨِﻣ َﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻧِﺮْﻣَﺃ ﻲِﻓ َﺙَﺪْﺣَﺃ
: ٍﻢِﻠْﺴُﻤِﻟ ٍﺔَﻳﺍَﻭِﺭ ْﻲِﻓَﻭ
ًﻼَﻤَﻋ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ .
ﱞﺩَﺭ َﻮُﻬَﻓ ﺎَﻧُﺮْﻣَﺃ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﺲْﻴَﻟ
’an ummi al- mu`minīna ummi ‘abdi allāhi ‘ā`isyata raḍiya allāhu ‘anhā qālat: qāla
rasūlu allāhi: man aḥdaś fī amrinā haẓā mā laisa minhu fahuwa raddun. Wa fī riwāyatin limuslimin: man ‘amila ‘amalan laisa ‘alai
hi amrunā fahuwa raddun. Ummul
Mukminin, Ummu Abdillah, ‘Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. telah bersabda, “Barang siapa yang membuat-buat hal baru dalam urusan ibadah yang tidak ada
dasar hukumnya maka ia tertolak.” H.R Bukhari dan Muslim Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, ”Barang siapa melakukan amalan,
yang tidak didasari perintah kami, maka ia tertolak.”
Hadits di atas mengadung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan kabar tentang menolak kemungkaran dan bid’ah. Beliau menegaskan
Universitas Sumatera Utara
30
kepada umatnya untuk tidak melakukan amalan yang tidak diperintahkan, bahkan berupa
ancaman karena jika dilakukan maka amalan tersebut tidak diterima. Oleh karena itu,
kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menegaskan atau mengancam.
Hadits ke-6:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝﺎَﻗ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺮْﻴِﺸَﺑ ِﻦْﺑ ِﻥﺎَﻤْﻌﱡﻨﻟﺍ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ُﻝْﻮُﻘَﻳ
ِﺕﺎَﻬُﺒﱡﺸﻟﺍ ﻰَﻘﱠﺗﺍ ِﻦَﻤَﻓ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ٌﺮﻴِﺜَﻛ ﱠﻦُﻬُﻤَﻠْﻌَﻳ َﻻ ٌﺕﺎَﻬِﺒَﺘْﺸُﻣ ﺎَﻤُﻬَﻨْﻴَﺑَﻭ ٌﻦﱢﻴَﺑ َﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ ﱠﻥِﺇَﻭ ٌﻦﱢﻴَﺑ َﻝ َﻼَﺤْﻟﺍ ﱠﻥِﺇ : ْﻥَﺃ ُﻚِﺷﻮُﻳ ﻰَﻤِﺤْﻟﺍ َﻝْﻮَﺣ ﻰَﻋْﺮَﻳ ﻲِﻋﺍﱠﺮﻟﺎَﻛ ِﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ ﻲِﻓ َﻊَﻗَﻭ ِﺕﺎَﻬُﺒﱡﺸﻟﺍ ﻲِﻓ َﻊَﻗَﻭ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺿْﺮِﻋَﻭ ِﻪِﻨﻳِﺪِﻟ َﺃَﺮْﺒَﺘْﺳﺍ
ْﺖَﺤَﻠَﺻ ﺍَﺫِﺇ ًﺔَﻐْﻀُﻣ ِﺪَﺴَﺠْﻟﺍ ﻲِﻓ ﱠﻥِﺇَﻭ َﻻَﺃ ُﻪُﻣِﺭﺎَﺤَﻣ ِ ﱠﷲ ﻰَﻤِﺣ ﱠﻥِﺇَﻭ َﻻَﺃ ﻰًﻤِﺣ ٍﻚِﻠَﻣ ﱢﻞُﻜِﻟ ﱠﻥِﺇَﻭ َﻻَﺃ ِﻪﻴِﻓ َﻊَﺗْﺮَﻳ ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻯﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ُﺐْﻠَﻘْﻟﺍ َﻲِﻫَﻭ َﻻَﺃ ُﻪﱡﻠُﻛ ُﺪَﺴَﺠْﻟﺍ َﺪَﺴَﻓ ْﺕَﺪَﺴَﻓ ﺍَﺫِﺇَﻭ ُﻪﱡﻠُﻛ ُﺪَﺴَﺠْﻟﺍ َﺢَﻠَﺻ
’an abī ‘abdillāhi al-nu’māni bni basyīrin raḍiya Allāhu ‘anhumā qāla sami’tu rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: innalḥalāla bayyinun wa innalḥarāma
bayyinun wa bainahumā ‘umurun musytabihātun lā ya’lamuhunna kaśīrun minannasi, famanittaqa al-
syubuhāti istabraa lidīnihi wa ‘irḍihi. Wa man waqa’a fī al-syubuhāti waqa’a fil
ḥarāmi karrā’ī yar’ā ḥaulalḥimā yūsyiku an yarta’a fīhi. ‘alā wa in likulli maliki
ḥimā, ‘alā wa inna ḥimallāhi maḥārimuhi, ‘alā wa inna fī al-jasadi muḍgatan iżā ṣalaḥat ṣalaḥaljasadu kulluhu wa iżā fasadat fasada al-jasadu kulluhu: iżā alā wa hiya
al- qalbu rawāhu al-bukhārī wa muslimun.Abu Abdillah Nu’man bin Basyir ra.
berkata, Aku mendegar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas. Sedangkan di antranya ada masalah yang samar-
samar syubhat yang kebanyakan manusia tidak mengethaui hukum-nya. Barang siapa yang menghindari yang samar-samar, maka ia telah membersihkan agama dan
kehormatannya. Barang siapa yang jatuh ke dalam yang samar-samar maka ia telah jatuh ke dalam perkara yang haram. Seperti penggembala yang berada di dekat pagar
milik orang lain; dikhawatirkan ia akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah, bahwa setiap raja memiliki pagar aturan. Ketahuilah, bahwa pagar Allah
adalah larangan-larangannya. Ketahuilah, bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka
rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati.” H.R Bukhari dan Muslim
Universitas Sumatera Utara
31
Hadits di atas mengadung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
membicarakan tentang halal dan haram. Beliau menakuti umatnya untuk berhati-hati
terhadap masalah yang samar-samar syubhat, karena yang halal dan haram telah jelas.
Jadi, seakan-akan beliau menakut-nakuti umatya agar menghindari yang samar-samar,
karena kebanyakan manusia tidak mengtahui hukumnya dan barang siapa yang jatuh ke dalam yang samar-samar maka dia telah jatuh ke perkara yang haram. Oleh karna itu,
kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menakuti.
Hadits ke-7:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ﱠﻥَﺃ : ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺭﺍﱠﺪﻟﺍ ٍﺱْﻭَﺃ ِﻦْﺑ ِﻢْﻴِﻤَﺗ َﺔﱠﻴَﻗُﺭ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ُﻦﻳﱢﺪﻟﺍ : ؟ ْﻦَﻤِﻟ :ﺎَﻨْﻠُﻗ ُﺔَﺤﻴِﺼﱠﻨﻟﺍ
َﻝﺎَﻗ ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ْﻢِﻬِﺘﱠﻣﺎَﻋَﻭ َﻦﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ِﺔﱠﻤِﺋَ ِﻷَﻭ ِﻪِﻟﻮُﺳَﺮِﻟَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺘِﻜِﻟَﻭ ِ ﱠ ِﻟ :
’an abī ruqayyata tamīmibni ausin al-dāriyyi raḍiya Allāhu ‘anhu: anna al-nabiyyi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama qāla: al-dīnu al-naṣīḥatu qulnā: liman? Qāla: lillāhi
wa likitābihi wa lirasūlihi wa liaimmati al-muslimīna wa’ammatihim rawāhu
muslimun. Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dary ra. menerangkan bahwa Nabi saw. bersabda
, “Agama itu nasehat.” Kami bertanya, “Bagi siapa?” Beliau bersabda, “Bagi
Allah, Kitab Allah, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin dan bagi kaum Muslimin pada umumnya.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah berbicara tentang agama adalah nasehat. Saat itu beliau menyampaikan
suatu pernyataan bahwa agama itu nasehat. Kemudian menjadi suatu diskusi, karena ada yang bertnya terkait pernyataan tersebut, maka beliaupun menjawab pertanyaan itu.
Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan berdiskusi dan menjawab.
Hadits ke-8:
Universitas Sumatera Utara
32
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﱠﻥَﺃ ,ﺎَﻤَﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑﺍ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ﻰﱠﺘَﺣ َﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻞِﺗﺎَﻗُﺃ ْﻥَﺃ ُﺕْﺮِﻣُﺃ : ﺍﻮُﻤَﺼَﻋ َﻚِﻟَﺫ ﺍﻮُﻠَﻌَﻓ ﺍَﺫِﺈَﻓ َﺓﺎَﻛﱠﺰﻟﺍ ﺍﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ َﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻤﻴِﻘُﻳَﻭ ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﺍًﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﱠﻥَﺃَﻭ ُ ﱠﷲ ﱠﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ﺍﻭُﺪَﻬْﺸَﻳ
. ﻰَﻠَﻌَﺗ ِ ﱠﷲ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻬُﺑﺎَﺴِﺣَﻭ ِﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ ﱢﻖَﺤِﺑ ﱠﻻِﺇ ْﻢُﻬَﻟﺍَﻮْﻣَﺃَﻭ ْﻢُﻫَءﺎَﻣِﺩ ﻲﱢﻨِﻣ
ﻢﻠﺴﻣﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an ibni ‘umara ra ḍiya Allahu ‘anhumā, anna rasūla Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa
sallama qāla: umirtu an uqātila al-nāsa ḥattā yasyhadū an lā ilaha illā Allahu wa anna mu
ḥammadan rasūlu Allahi wa yuqīmū al-ṣalāta wa yutū al-zakāta faiżā fa’alū żālika ‘a
ṣamū minnī dimāahum wa amwālahum illā biḥaqqi al-islāmi wa ḥisābuhum ‘alā Allahi ta’ālā rawāhu Al-bukhārī wa muslimun. Ibnu Umar ra. menerangkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mau bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah,
mendirikan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan hartanya dariku kecuali ada haq hukum Islam,
sedangkan hisab mereka terserah kepada Allah swt.” H.R Bukhari dan Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah memberi kabar tentang haramnya seorang muslim tidak boleh dibunuh. Beliau
berwasiat kepada umatnya untuk memerangi siapa saja yang tidak bersaksi kepada Allah
dan Rasul-Nya, tidak mendirikan shalat, dan tidak membayar zakat. Pernyataa itu
disebut wasiat, karena isinya suatu perintah yang harus dilaksanaakan yakni untuk
memerangi orang kafir. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan berwasiat.
Hadits ke-9:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺮْﺨَﺻ ِﻦْﺑ ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍِﺪْﺒَﻋ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ُﻝْﻮُﻘَﻳ
: ُﺓَﺮْﺜَﻛ ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻚَﻠْﻫَﺃ ﺎَﻤﱠﻧِﺈَﻓ ْﻢُﺘْﻌَﻄَﺘْﺳﺍ ﺎَﻣ ُﻪْﻨِﻣ ﺍﻮُﺗْﺄَﻓ ِﻪِﺑ ْﻢُﻜُﺗْﺮَﻣَﺃ ﺎَﻣَﻭ ُﻩﻮُﺒِﻨَﺘْﺟﺎَﻓ ُﻪْﻨَﻋ ْﻢُﻜُﺘْﻴَﻬَﻧ ﺎَﻣ
ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ْﻢِﻬِﺋﺎَﻴِﺒْﻧَﺃ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻬُﻓ َﻼِﺘْﺧﺍَﻭ ْﻢِﻬِﻠِﺋﺎَﺴَﻣ
’an abī hurairata ‘abdi al-raḥmani bni ṣakhrin raḍya Allhu ‘anhu qāla: sami’tu rasūla Allahi
ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama yaqūlu: mā nahaitukum ‘anhu fajtanibūhu, wa mā amartukum bihi fatū minhu mastaṭa’tum, fainnamā ahlaka al-lażīna min qablikum
kaśratu masāilihim wakhtilāfuhum ‘alā anbiyāihim rawāhu al-bukhārī wa muslimun.
Universitas Sumatera Utara
33
Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda
, “Apa yang kularang untuk kalian, maka tinggalkanlah dan apa yang kuperintahkan kepada kalian, maka lakukan sesuai dengan kemampuan kalian.
Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan perselisihan terhadap para Nabi mereka.” H.R Bukhari dan Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya untuk memilih yang mudah dan meninggalkan yang
susah. Sesungguhnya hadits ini diperuntukkan kepada orang yang banyak bertanya
tentang apa yang telah jelas perintah atau larangan dari Rasul. Beliau mencela orang
yang banyak bertnya, karena Rasul telah menjelaskan untuk meninggalkan yang dilarang dan melaksanakan yang diperintahkan sesuai kemapuan. Maka jangan banyak bertanya
yang telah jelas, karena kehancuran umat sebelumnya adalah banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan
bersabda dapat diterjemahkan dengan mencela.
Hadits ke-10:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑُﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ ﱠﻻِﺇ ُﻞَﺒْﻘَﻳ َﻻ ٌﺐﱢﻴَﻁ َﷲ ﱠﻥِﺇ : َﻢَﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ َﻝﺎَﻘَﻓ . َﻦْﻴِﻠَﺳْﺮُﻤﻟﺍ ِﻪِﺑ َﺮَﻣَﺃ ﺎَﻤِﺑ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤﻟْﺍ َﺮَﻣَﺃ َﷲ ﱠﻥِﺍَﻭ ،ﺎًﺒﱢﻴَﻁ ِﺕﺎَﺒﱢﻴﱠﻄﻟﺍ َﻦِﻣ ﺍﻮُﻠُﻛ ُﻞُﺳﱡﺮﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ :
: ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ ﺍﻮُﻠَﻤْﻋﺍَﻭ
٥۱ :
ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ ﺎَﻣ ِﺕﺎَﺒﱢﻴَﻁ ْﻦِﻣ ﺍﻮُﻠُﻛ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ :ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ َﻝﺎَﻗَﻭ ۱۷۲
, ٌﻡﺍَﺮَﺣ ُﻪُﻤَﻌْﻄَﻣَﻭ , ﱡﺏَﺭ ﺎَﻳ ﱡﺏَﺭ ﺎَﻳ ِءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﻪْﻳَﺪَﻳ ﱡﺪُﻤَﻳ َﺮَﺒْﻏَﺃ َﺚَﻌْﺷَﺃ َﺮَﻔﱠﺴﻟﺍ ُﻞﻴِﻄُﻳ َﻞُﺟﱠﺮﻟﺍ َﺮَﻛَﺫ ﱠﻢُﺛ
. ُﻪَﻟ ُﺏﺎَﺠَﺘْﺴُﻳ ﻰﱠﻧَﺄَﻓ ِﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺎِﺑ َﻱِﺬُﻏَﻭ , ٌﻡﺍَﺮَﺣ ُﻪُﺴَﺒْﻠَﻣَﻭ , ٌﻡﺍَﺮَﺣ ُﻪُﺑَﺮْﺸَﻣَﻭ
ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī hurairata raḍiya Allahu ‘anhu qāla: qāla rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: innallaha
ṭayyibun lā yaqbalu illā ṭayyiban, wa inna Allaha amara al- muminīna bimā amarabihi al-mursalīna. Faqāla ta’ālā: yā ayyuhā al-rasulu kulū min
al- ṭayyibāti wa’malū ṣāliḥan al-muminūna: 51 wa qāla ta’ālā: yā ayyuhā al-lażīna
āmanū kulū min ṭayyibāti mā razaqnākum al-baqaratu: 172. Śumma żakara al-rajula yu
ṭīlu al-safara asy’aśa agbara yamuddu yadaihi ilā al-samāi yā rabbu yā rabbu, wa ma
ṭ’amuhu ḥarāmun, wa masyrabuhu ḥarāmun, wa malbasuhu ḥarāmun, w gużiya
Universitas Sumatera Utara
34
bil ḥarāmi, faanna yustajābu lahu rawāhu muslimuun. Abu Hurairah ra. berkata,
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin segala apa yang
diperintahkan kepada Rasul. Allah berfirman, “Wahai para Rasul, makanlah kalian dari makanan yang baik-baik,
dan kerjakanlah amal shalih.” Al-Mukminun: 51 Allah juga berfirman, “Waha orang- orang yang beriman makanlah kalian dari makanan yang baik-baik yang Kami
rezekikan kepada kalian.” Al-Baqarah: 172 Lalu Rasulullah bercerita tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan jauh,
hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, minumannya
haram, pakaiannya haram dan ia kenyang dengan barang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dapat dikabulkn?” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan tentang baik dan halal adalah syarat diterimanya doa. Beliau
bercerita kepada umatnya tentang seorang lelaki yang melakukan perbuatan baik
seperti haji, jihad, dan perbuatan baik lannya tetapi, makanan, minuman, dan pakaiannya didapatkan dengan cara yang haram. Jadi, bagaimana doanya dapat
dikabulkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah hanya menerima yang baik, karena Allah itu baik. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan bercerita.
Hadits ke-11:
َﻲِﺿَﺭ ِﻪِﺘَﻧﺎَﺤْﻳَﺭَﻭ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ِﻝْﻮُﺳَﺭ ِﻂْﺒِﺳ ٍﺐِﻟﺎَﻁ ْﻲِﺑَﺃ ِﻦْﺑ ﱢﻲِﻠَﻋ ِﻦْﺑ ِﻦَﺴَﺤﻟﺍ ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ :
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ِﻝْﻮُﺳَﺭ ْﻦِﻣ ُﺖْﻈِﻔَﺣ : َﻝﺎَﻗ ,ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ ﻩﺍﻭﺭ . َﻚُﺒﻳِﺮَﻳ َﻻ ﺎَﻣ ﻰَﻟِﺇ َﻚُﺒﻳِﺮَﻳ ﺎَﻣ ْﻉَﺩ
ﺢﻴﺤﺻ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ :ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻝﺎﻗﻭ ,ﻲﺋﺎﺴﻨﻟﺍ ﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ
’an abī muḥammadin al-ḥasani bni ‘aliyyi abī ṭālibin, sibṭi rasūli Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama wa rai
ḥānatihi raḍiya Allahu ‘anhumā, qāla: ḥafiẓtu min rasūli Allahi
ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: da’ mā yarībuka ilā mā lā yarībuka rawāhu al- tarmiżī wa al-nisāi, wa qāla al-tarmiżī: ḥadīśun ḥasanun ṣaḥīḥun. Abu Muhammad
Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra., cucu kesayangan Rasulllah saw. berkata, Aku telah hafal sabda Rasulullah saw., “Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan
Universitas Sumatera Utara
35
perkara yang tidak meragukanmu.” H.R Tirmidzi dan Nas’I, Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih”
Hadits di atas tidak ditemukan kata ﻝﺎﻗ qāla dari Rasulullah, sehingga makna ﻝﺎﻗ
qāla tidak ada pada hadits ini. Hadits ke-12:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ ُﻪُﻛْﺮَﺗ ِءْﺮَﻤْﻟﺍ ِﻡ َﻼْﺳِﺇ ِﻦْﺴُﺣ ْﻦِﻣ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ﺍﺬﻜﻫ ﻩﺮﻴﻏﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ ِﻪﻴِﻨْﻌَﻳ َﻻ ﺎَﻣ
’an abī hurairata raḍiya Allahu ‘anhu qāla: qāla rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaii wa sallama: min
ḥusni islāmi al-mari tarkuhu mā lā ya’nīhi ḥadīśun ḥasanun rawāhu al-
bukhārī wa gairuhu hakażā. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang
tidak berguna baginya.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya untuk menyibukkan diri dengan sesuatu
yang bermanfaat. Beliau mengingatkan umatnya untuk mengerjakan yang
bergunabermanfaat bagi dirinya, karena itu merupakan kebaikan keislaman seseorang. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengingatkan.
Hadits ke-13:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ِﻡِﺩﺎَﺧ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ِﻚِﻟﺎَﻣ ِﻦْﺑ ٍﺲَﻧَﺃ َﺓَﺰْﻤَﺣ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ُﻦِﻣْﺆُﻳ َﻻ : ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟ ﱡﺐِﺤُﻳ ﺎَﻣ ِﻪﻴِﺧَ ِﻷ ﱠﺐِﺤُﻳ ﻰﱠﺘَﺣ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ
ﻢﻠﺴﻣﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī ḥamzata anasin bni mālikin raḍya Allhu ‘anhu khādimi rasūli Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama qāla: lā yuminu aḥadukum ḥattā yuḥibbu liakhīhi mā
yu ḥibbu linafsihi rawāhu Al-bukhārī wa muslimun. Abu Hamzah, Anas bin Malik ra.
menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri.” H.R Bukhari dan Muslim
Universitas Sumatera Utara
36
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan tentang ukhuwah islamiyah. Beliau menegur umatnya agar sesama
muslim tidak saling dengki, karena islam itu satu tubuh. Maka tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Oleh
karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menegur.
Hadits ke-14:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺩْﻮُﻌْﺴَﻣ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ ﱠﻻِﺇ ٍﻢِﻠْﺴُﻣ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ُﻡَﺩ ﱡﻞِﺤَﻳ َﻻ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ِﺔَﻋﺎَﻤَﺠْﻠِﻟ ُﻕِﺭﺎَﻔُﻤْﻟﺍ ِﻪِﻨﻳِﺪِﻟ ُﻙِﺭﺎﱠﺘﻟﺍَﻭ ِﺲْﻔﱠﻨﻟﺎِﺑ ُﺲْﻔﱠﻨﻟﺍَﻭ ﻲِﻧﺍﱠﺰﻟﺍ ُﺐﱢﻴﱠﺜﻟﺍ ٍﺙ َﻼَﺛ ﻯَﺪْﺣِﺈِﺑ
’anibni mas’ūdin raḍiya Allahu ‘anhu qāla: qāla rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: lā yaḥillu damumriin muslimin yasyhadu an lā ilāha illā Allahu wa annī
rasūlu Allahi illā biiḥdā śalāśin: al-śayyibu al-zānī, wannafsu binnafsi, wattāriku lidīnihi al-mufāriqu liljamā’ati rawāhu al-bukhārī wa muslimun. Ibnu Mas’ud ra.
berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah Rasul-Nya, kecuali disebab oleh salah satu
dari tiga hal: tsayyib orang yang sudah menikahjandaduda yang berzina, membunuh orang, meninggalkan agamanya serta memisahkan diri dari jamaah.” H.R Bukhari dan
Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengabarkan kepada umatnya tentang jiwa seorang muslim yang terpelihara. Beliau
mengancam bagi siapa saja yang tsayyib yang berzina, membunuh orang, dan keluar
dari Islam murtad bahkan karena itu darahnya dihalalkan. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ
qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengancam.
Hadits ke-15:
Universitas Sumatera Utara
37
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﱠﻥَﺃ : ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ِ ﱠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻣ : ِ ﱠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻣَﻭ ُﻩَﺭﺎَﺟ ْﻡِﺮْﻜُﻴْﻠَﻓ ِﺮِﺧ ْﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ِ ﱠﻟﺎِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻣَﻭ ْﺖُﻤْﺼَﻴِﻟ ْﻭَﺃ ﺍًﺮْﻴَﺧ ْﻞُﻘَﻴْﻠَﻓ ِﺮِﺧ ْﻵﺍ
ُﻪَﻔْﻴَﺿ ْﻡِﺮْﻜُﻴْﻠَﻓ ِﺮِﺧ ْﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ﻢﻠﺴﻣﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī hurairata raḍiya Allahu ‘anhu: anna rasūla Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama qāla: man kāna yuminu billahi walyaumi al-ākhiri falyaqul khairan au liyaṣmut
wa man kāna yuminu billahi walyaumin al-ākhiri falyukri jārahu, wa man kāna yyuminu billahi walyaumi al-
ākhiri falyukrim ḍaifahu rawāhu al-bukhārī wa
muslimun. Abu Hurairah ra. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang beiman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam;
barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia
memuliakan tamunya.” H.R Bukhari dan Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan tentang etika orang yang beriman. Beliau menyindir bagi mereka yang
beriman kepada Allah untuk; lebih baik diam dari pada berkata buruk, berlaku baik dengan tetangganya, dan memuliakan tamu tanpa melihat kaya atau miskin. Oleh karena
itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menyindir.
Hadits ke-16:
, ﻲِﻨِﺻْﻭَﺃ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻠِﻟ َﻝﺎَﻗ ًﻼُﺟَﺭ ﱠﻥَﺃ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ ْﺐَﻀْﻐَﺗ َﻻ :
, ﺍًﺭﺍَﺮِﻣ َﺩﱠﺩَﺮَﻓ
َﻝﺎَﻗ ْﺐَﻀْﻐَﺗ َﻻ :
ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī hurairata raḍiya Allahu ‘anhu anna rajulan qāla linnabiyyi ṣallā Allhu ‘alaihi wa sallama: au
ṣinī, qāla: lā tagḍab faraddada mirāran, qāla: lā tagḍab rawāhu al- bukhārī. Abu Hurairah ra. menerangkan bahwa ada seorang lelaki berkata kepada
Nabi saw., “Berilah aku nasehat.” Beliau menjawab, “Jangan marah.” Maka diulanginya beberapa kali, kemudian Nabi bersabda, “Jangan marah” H.R Bukhari
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menasehati seseorang agar jangan marah. Hadits ini merupakan nasehat bagi seorang
Universitas Sumatera Utara
38
yang pemarah. Seorang lelaki meminta nasehat kepada beliau, kemudian beliau
menanggapi, karena boleh jadi beliau tahu bahwa lelaki itu sering marah, maka beliau
meminta untuk menahan amarah. Beliau mengulanginya hingga beberapa kali dan beliau
memperjelas nasehatnya untuk menahan amarah. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan menjawab dapat diterjemahkan dengan menanggapi dan
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan memperjelas.
Hadits ke-17:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ِﻝْﻮُﺳَﺭ ْﻦَﻋ , ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺱْﻭَﺃ ِﻦْﺑِﺩﺍﱠﺪَﺷ ﻰَﻠْﻌَﻳ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
َﺐَﺘَﻛ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ : ْﺡِﺮُﻴْﻠَﻓ ُﻪَﺗَﺮْﻔَﺷ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ ﱠﺪِﺤُﻴْﻟَﻭ َﺢْﺑﱠﺬﻟﺍ ﺍﻮُﻨِﺴْﺣَﺄَﻓ ْﻢُﺘْﺤَﺑَﺫ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﺔَﻠْﺘِﻘْﻟﺍ ﺍﻮُﻨِﺴْﺣَﺄَﻓ ْﻢُﺘْﻠَﺘَﻗ ﺍَﺫِﺈَﻓ ٍءْﻲَﺷ ﱢﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ َﻥﺎَﺴْﺣِ ْﻹﺍ
ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ُﻪَﺘَﺤﻴِﺑَﺫ
’an abī ya’lā syaddādibni ausin raḍiya allāhu ‘anhu, ‘an rasūli allāhi qāla: inna allāha kataba al-i
ḥsāna ‘alā kulli syay`in, fa`iżā qataltum fa`aḥsinū al- qitlata, wa iżā żabaḥtum fa`aḥsinū al-żibḥata wa liyuḥidda aḥadukum syafratahu wa ilyuriḥ
żabīḥatahu. Abu Ya’la Syaddad bin Aus menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda
, “Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan ihsan atas segala sesuatu. Maka apabila kalian membunuh di dalam peperangan, lakukanlah dengan baik; jika
kalian menyembeli, maka lakukanlah dengan baik. Hendaklah setiap kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya untuk berlaku ihsan dalam segala hal.
Beliau memberi suatu perintah kepada umatnya untuk berlaku baik dalam segala hal, bahkan saat menyembelih hewan, beliau memerintah untuk mengasah pisau hingga
tajam agar hewan yang disembelih tidak merasakan sakit. Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan memerintah.
Hadits ke-18:
Universitas Sumatera Utara
39
ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ْﻦَﻋ ,ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﻞَﺒَﺟ ِﻦْﺑﺍ ِﺫﺎَﻌُﻣ ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍِﺪْﺒَﻋ ْﻲِﺑَﺃَﻭ َﺓَﺩَﺎَﻨُﺟ ِﻦْﺑ ِﺏُﺪْﻨُﺟ ﱟﺭَﺫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ
َﻝﺎَﻗ :
ﻩﺍﻭﺭ ٍﻦَﺴَﺣ ٍﻖُﻠُﺨِﺑ َﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ِﻖِﻟﺎَﺧَﻭ ﺎَﻬُﺤْﻤَﺗ َﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ َﺔَﺌﱢﻴﱠﺴﻟﺍ ِﻊِﺒْﺗَﺃَﻭ َﺖْﻨُﻛ ﺎَﻤُﺜْﻴَﺣ ِ ﱠﷲ ِﻖﱠﺗﺍ ﺢﻴﺤﺻ ﻦﺴﺣ :ﺦﺴﻨﻟﺍ ﺾﻌﺑ ﻲﻓﻭ ,ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ :ﻝﺎﻗﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ
’an abī żarrin jundubi bni junādata, wa abī ‘abdi al-raḥmani mu’āżi ibni jabalin raḍiya Allahu ‘anhuā, ‘an rasūli Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama qāla: ittaqi Allaha
ḥaiśumā kunta, wa atbi’i al-sayyiata al-ḥasanata tamḥuhā wa khāliqi al-nāsa bikhuluqin
ḥasanin rawāhu al-tarmiżī wa qāla: ḥadīśun ḥasanun, wa fī ba’ḍi al- nusakhi:
ḥasanun ṣaḥīḥun. Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman
Mu’adz bin Jabal ra. menerangkan, Rasulullah saw. bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya
kebaikan itu akan menghapuskannya. Dan pergauilah manusia dengan akhlak terpuji.” H.R Tirmidzi dan ia berkata, “Ini adalah hadits hasan” dan di sebagian kitab
disebutkan sebagai hadits hasan shahih
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya tentang taqwa kepada Allah dan akhlak
yang terpuji. Beliau mengajak umatnya untuk tetap berada di jalan yang benar
istiqamah dan pendirian yang baik akhlak yang baik, yaitu bertakwa kepada Allah di manapun berada, membalas kejelekan dengan kebaikan, dan bergaul dengan akhlak
yang terpuji. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengajak.
Hadits ke-19: Pertolongan dan Perlindungan Allah
ًﺎﻣْﻮَﻳ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ َﻒْﻠَﺧ ُﺖْﻨُﻛ : َﻝﺎَﻗ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺱﺎَﺒَﻋ ِﻦْﺑ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ِﺱﺎَﺒَﻌﻟﺍ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻘَﻓ
: َﻚُﻤﱢﻠَﻋُﺃ ﻲﱢﻧِﺇ , ُﻡ َﻼُﻏ ﺎَﻳ
ﺍَﺫِﺇَﻭ , َﱠﷲ ِﻝَﺄْﺳﺎَﻓ َﺖْﻟَﺄَﺳ ﺍَﺫِﺇ َﻚَﻫﺎَﺠُﺗ ُﻩْﺪِﺠَﺗ َ ﱠﷲ ِﻆَﻔْﺣﺍ , َﻚْﻈَﻔْﺤَﻳ َ ﱠﷲ ِﻆَﻔْﺣﺍ : ٍﺕﺎَﻤِﻠَﻛ ٍءْﻲَﺸِﺑ ﱠﻻِﺇ َﻙﻮُﻌَﻔْﻨَﻳ ْﻢَﻟ ٍءْﻲَﺸِﺑ َﻙﻮُﻌَﻔْﻨَﻳ ْﻥَﺃ ﻰَﻠَﻋ ْﺖَﻌَﻤَﺘْﺟﺍ ِﻮَﻟ َﺔﱠﻣُ ْﻷﺍ ﱠﻥَﺃ ْﻢَﻠْﻋﺍَﻭ , ِﱠﻟﺎِﺑ ْﻦِﻌَﺘْﺳﺎَﻓ َﺖْﻨَﻌَﺘْﺳﺍ
ُﻪَﺒَﺘَﻛ ْﺪَﻗ ُﻡ َﻼْﻗَ ْﻷﺍ ِﺖَﻌِﻓُﺭ , َﻚْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ُﻪَﺒَﺘَﻛ ْﺪَﻗ ٍءْﻲَﺸِﺑ ﱠﻻِﺇ َﻙﻭﱡﺮُﻀَﻳ ْﻢَﻟ ٍءْﻲَﺸِﺑ َﻙﻭﱡﺮُﻀَﻳ ْﻥَﺃ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﻌَﻤَﺘْﺟﺍ ِﻮَﻟَﻭ , َﻚَﻟ ُ ﱠﷲ
ٌﺢﻴِﺤَﺻ ٌﻦَﺴَﺣ ٌﺚﻳِﺪَﺣ ﺍَﺬَﻫ َﻝﺎَﻗ ُﻒُﺤﱡﺼﻟﺍ ِﺖﱠﻔَﺟَﻭ ﺢﻴﺤﺻ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ :ﻝﺎﻗﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
Universitas Sumatera Utara
40
ﻲِﻓ َﻚْﻓِﺮْﻌَﻳ ِءﺎَﺧﱠﺮﻟﺍ ﻲِﻓ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻑﱠﺮَﻌَﺗ َﻚَﻣﺎَﻣَﺃ ُﻩْﺪِﺠَﺗ َ ﱠﷲ ِﻆَﻔْﺣﺍ َﻚْﻈَﻔْﺤَﻳ َ ﱠﷲ ِﻆَﻔْﺣﺍ :ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﺮﻴﻏ ﺔﻳﺍﻭﺭ ﻲﻓﻭ ,
ِﺮْﺒﱠﺼﻟﺍ َﻊَﻣ َﺮْﺼﱠﻨﻟﺍ ﱠﻥَﺃ ْﻢَﻠْﻋﺍَﻭ ,ﻚﺌﻄﺨﻴﻟ ﻦﻜﻳ ﻢﻟ ﻚﺑﺎﺻﺃ ﺎﻣﻭ ,ﻚﺒﻴﺼﻴﻟ ﻦﻜﻳ ﻢﻟ ﻙﺄﻄﺧﺃﺎﻣ ﻥﺃ ﻢﻠﻋﺍﻭ ِﺓﱠﺪﱢﺸﻟﺍ .
ﺍًﺮْﺴُﻳ ِﺮْﺴُﻌْﻟﺍ َﻊَﻣ ﱠﻥَﺃَﻭ ِﺏْﺮَﻜْﻟﺍ َﻊَﻣ َﺝَﺮَﻔْﻟﺍ ﱠﻥَﺃَﻭ
’an abī al-‘abbāsi ‘abdillahibni ‘abbāsin raḍiya Allahu ‘anhumā qāla: kuntu khalfa al- nabiyyi
ṣallā Allahu ‘alaihi wasallama yauman, faqāla: yā gulāmu, innī u’allimuka kalimātin: iḥfaẓi Allaha yaḥfaẓka, iḥfaẓi Allha tajidhu tujāhaka iżā sa`alta fas`ali
Allaha, wa iżā ista’anta fasta’in billahi, wa’lamu anna al-ummata lawijtama’at ‘alā an yanfa’ūka bisyai`in lam yanfa’ūka illā bisyai`in qad katabahu Allahu laka, wa
inijtama’ū ‘alā an yaḍurrūka bisyai`in lam yaḍurrūka illā bisya`in qad katabahu ‘alaika, rufi’ati al-
aqlāmu wajaffati al-ṣuḥufi rawāhu al-tarmiżī wa qāla: ḥadīśu ḥasanun wa fī riwāyatin gairu al-tarmiżī: iḥfaḥẓi Allaha tajjidhu amāmaka, ta’arraf
ilallahi fī al-rakhā`i ya’rifka fī al-syiddati wa’lam anna mā akhṭa`aka lam yakun liyu
ṣībaka, wa mā aṣābaka lam yakun liyukhṭi`aka, wa’lam anna al-naṣra ma’a al-ṣabri, wa anna al-faraja ma’a al-karbi, wa anna ma’a al-‘usri yusran. Abu Abbas Abdillah
bin Abbas ra. berkata, suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw., lalu beliau bersabda
, “Wahai pemuda Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah maka Ia akan menjagamu; jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya
bersamamu; bila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada-Nya; bila engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada Allah.
Ketahuilah bahwa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu
kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah kepadamu. Dan seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang merugikanmu, maka mereka tidak akan
bias merugikanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah terhadapmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya’.” H.R
Tirmidzi, dan dia menyatakan sebagai hadits hasan shahih Menurut riwayat selain Tirmidzi dijelaskan, “Jagalah Allah, niscaya engkau akan
bersama-Nya. Kenalilah Allah diwaktu lapang, niscaya Ia mengenalimu di waktu susah. Ketahuilah bahwa kemenangan beserta kesabaran, kebahagian bersama kedukaan, dan
setiap kesulitan ada kemudahan.”
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa
Rasulullah memberitahu tentang pertolongan dan perlindungan Allah. Beliau berpesan
kepada Abu Abbas Abdillah Rasul juga perna mendoakannya, karena dia merupakan
seorang anak yang pantas mendapatkan pesan dari rasul. Beliau berpesan agar meminta
pertolongan hanya kepada Allah dan meminta perlindungan hanya kepada Allah, karena
Universitas Sumatera Utara
41
Allah yang telah menetapkan segala sesuatu kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan berpesan.
Hadits ke-20:
َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺭﺎَﺼْﻧَﻷْﺍَﻭ ٍﺮْﻤَﻋ ِﻦْﺑ َﺔَﺒْﻘُﻋ ٍﺩْﻮُﻌْﺴَﻣ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ :
َﻝﺎَﻗ :
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰَﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ َﺖْﺌِﺷ ﺎَﻣ ْﻊَﻨْﺻﺎَﻓ ِﻲْﺤَﺘْﺴَﺗ ْﻢَﻟ ﺍَﺫِﺇ :ﻰﻟﻭﻷﺍ ِﺓﱠﻮُﺒﱡﻨﻟﺍ ِﻡ َﻼَﻛ ْﻦِﻣ ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻙَﺭْﺩَﺃ ﺎﱠﻤِﻣ ﱠﻥِﺇ
ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
׳an abī mas׳ūdin ׳uqbata bni ׳amrin wal-anṣāriyyi raḍiya allāhu ׳anhu qāla : qāla rasūlu allāhi ṣalla allāhu ׳alayhi wa sallama : inna mimmā adraka an-nāsu min kalāmi
an-nubuwwati al- ūlā : iżā lam tastaḥyi fa-ṣna׳ mā syi’ta rawāhu al-bukhāriy. Abu
Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian
yang pertama ialah, ‘Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekendak hatimu’.” H.R Bukhri
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan tentang malu adalah sebagian dari iman. Beliau mengingatkan umatnya
bahwa malu sebagian dari iman merupakan sifat terpuji dan dipandang baik dan telah dikenal dari perkataan para nabi sejak dulu. Maka jika tidak malu, berbuatlah sesukamu
namun, hal itu merupakan ancaman dan peringatan keras bukan perintah, karena Rasul telah mengajarkan hal yang harus ditinggalkan. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengingatkan.
Hadits ke-21:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻲِﻔَﻘﱠﺜﻟﺍ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ َﻥﺎَﻴْﻔُﺳ , َﺓَﺮْﻤَﻋ ْﻲِﺑَﺃ : َﻞْﻴِﻗَﻭ ,ﻭٍﺮْﻤَﻋ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
ْﻞُﻗ , ِﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ : ُﺖْﻠُﻗ .
َﻙَﺮْﻴَﻏ ﺍًﺪَﺣَﺃ ُﻪْﻨَﻋ ُﻝَﺄْﺳَﺃ َﻻ , ًﻻْﻮَﻗ ِﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ ﻲِﻓ ﻲِﻟ َﻝﺎَﻗ
. ْﻢِﻘَﺘْﺳﺎَﻓ ِ ﱠﻟﺎِﺑ ُﺖْﻨَﻣﺁ ْﻞُﻗ :
ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ
׳an abī ׳amrin-w, waqīla : abī ׳amrata, sufyāna bni ׳abdi allāhi aṡ-ṡaqafiyyi raḍiya allāhu ׳anhu qāla : qultu : yā rasūla allāhi, qul lī fī al-islāmi qaulan, lā as-alu ׳anhu
a ḥadan gairaka. Qāla : qul āmantu billāhi fa-staqim. rawāhu muslim. Abu Amr, ada
yang menyebutnya Abu Amrah Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafy ra. berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku suatu ungkapan tentang Islam yang
Universitas Sumatera Utara
42
tak akan kutanyakan kepada seorang pun selain Engkau” Beliau bersabda, ‘Katakan, ‘Amantu Billah aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamah-lah’.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah berbicara tentang istiqamah dan iman. Seseorang meminta kepada Rasul
untuk mengajarkan satu kalimat tentang Islam yang mudah dimengerti dan tidak akan
ditanyakan kepada orang lain kecuali beliau. Maka beliau menanggapi permintaan
tersebut dengan mengatakan agar dia beriman kepada Allah, kemudian istiqamah. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menanggapi.
Hadits ke-22:
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ َﻝَﺄَﺳ ًﻼُﺟَﺭ ﱠﻥَﺃ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺭﺎَﺼْﻧَ ْﻷﺍ ِﷲ ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑِﺮِﺑﺎَﺟ ِﷲ ِﺪْﺒَﻋ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ُﺖْﻣﱠﺮَﺣَﻭ َﻝ َﻼَﺤْﻟﺍ ُﺖْﻠَﻠْﺣَﺃَﻭ َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ ُﺖْﻤُﺻَﻭ , ِﺕﺎَﺑﻮُﺘْﻜَﻤْﻟﺍ ِﺕﺍَﻮَﻠﱠﺼﻟﺍ ُﺖْﻴﱠﻠَﺻ ﺍَﺫِﺇ َﺖْﻳَﺃَﺭَﺃ : َﻝﺎَﻘَﻓ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ
؟َﺔﱠﻨَﺠْﻟﺍ ُﻞُﺧْﺩَﺃَﺃ ,ﺎًﺌْﻴَﺷ َﻚِﻟَﺫ ﻰَﻠَﻋ ْﺩِﺯَﺃ ْﻢَﻟَﻭ , َﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ َﻝﺎَﻗ
ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ . ْﻢَﻌَﻧ : .
ُﻪﱠﻠِﺣ ﺍًﺪِﻘَﺘْﻌُﻣ ُﻪُﺘْﻠَﻌَﻓ : َﻝَﻼَﺤْﻟﺍ ُﺖْﻠَﻠْﺣَﺃ ﻰَﻨْﻌَﻣَﻭ , ُﻪُﺘْﺒَﻨَﺘْﺟِﺍ : َﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ ُﺖْﻣﱠﺮَﺣ ﻰَﻨْﻌَﻣ َﻭ
׳an abī ׳abdi allāhi jābiribni ׳abdi allāhi al-anṣāriyyi raḍiya allāhu ׳anhumā anna rajulan sa-
ala rasūla allāhi ṣalla allāhu ׳alayhi wa sallama faqāla : ara aita iżā ṣallaitu a
ṣ-ṣalawāti al-maktūbāti, ramaḍāna wa aḥlaltu al-ḥalāla wa ḥarramtu al-ḥarāma, wa lam azid
׳alā żalika syai-an, a’adkhulu al-jannata? Qāla: na׳am. rawāhu muslim Wa ma
׳nā ḥarramtu al-ḥarāma : ijtanabtuhu, wa ma׳nā aḥlaltu al-ḥalāla: fa׳altuhu mu
׳taqidan ḥillahu. Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari ra. menerangkan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah saw., ia berkata,
“Bagaimana pendapatmu, jika aku telah mengerjakan shalat maktubah shalat fardu lima waktu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang
haram dan aku tidak menambahnya dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk surga?” Beliau menjawab, ‘Ya’.” H.R Muslim
Makna “mengharamkan yang haram” adalah menjauhinya sedangkan “menghalalkan yang halal” berarti melakukannya dengan penuh keyakinan akan kehalalannya.
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah membicarakan tentang jalan menuju surga. Seorang lelaki meminta pendapat
Universitas Sumatera Utara
43
beliau tentang: jika telah mengerjakan shalat, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan dia bertanya, apakah dengan melakukan hal
itu dapat masuk surga. Maka beliau menjawabnya ‘Ya’ bahwa hal itu dapat
memasukkan seseorang ke surga. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla telah tepat
diterjemahkan dengan menjawab.
Hadits ke-23:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺮَﻌْﺷَﻷﺎٍﻤِﺻﺎَﻋ ِﻦْﺑ ِﺙِﺭﺎَﺤﻟﺍ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ :
ِﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ُﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻦْﻴَﺑ ﺎَﻣ - َُﻸْﻤَﺗْﻭَﺃ- ِﻥَ َﻶْﻤَﺗ ِ ﱠ ِﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ ِ ﱠﷲ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳَﻭ , َﻥﺍَﺰﻴِﻤْﻟﺍ ُ َﻸْﻤَﺗ ِ ﱠ ِﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ , ِﻥﺎَﻤﻳِ ْﻹﺍ ُﺮْﻄَﺷ ُﺭﻮُﻬﱡﻄﻟﺍ
ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﱡﻞُﻛ , َﻚْﻴَﻠَﻋ ْﻭَﺃ َﻚَﻟ ٌﺔﱠﺠُﺣ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍَﻭ , ٌءﺎَﻴِﺿ ُﺮْﺒﱠﺼﻟﺍَﻭ , ٌﻥﺎَﻫْﺮُﺑ ُﺔَﻗَﺪﱠﺼﻟﺍَﻭ , ٌﺭﻮُﻧ ُﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍَﻭ , ِﺽْﺭَ ْﻷﺍَﻭ ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ﺎَﻬُﻘِﺑﻮُﻣ ْﻭَﺃ ﺎَﻬُﻘِﺘْﻌُﻤَﻓ , ُﻪَﺴْﻔَﻧ ٌﻊِﻳﺎَﺒَﻓ ,ﻭُﺪْﻐَﻳ
׳an abī mālikin al-
ḥāriṡi bni ׳āṣimin al-asy׳ariyyi raḍiya allāhu ׳anhu qāla : qāla rasūlu allāhi ṣalla allāhu ׳alaihi wa sallama : aṭ-ṭahūru syaṭru al-īmāni, wa al-ḥamdu lillāhi
tamla’ al- mīzāni, wa subḥāna allāhi wa al-ḥamdu lillāhi tamlāni -au tamla’u- mā baina
as- samā’i wa al-arḍi, wa aṣ-ṣalātu nūrun, wa aṣ-ṣadaqatu burhānun,w a aṣ-ṣabru
ḍiyā’un, wa al-qur’ānu ḥujjata laka au ׳alaika, kullu an-nāsu yagdū, fabāyi׳u nafsahu, famu
׳tiquhā au mūbiquhā rawāhu muslim
.
Abu Malik Al-Harits Al-Asy’ari ra.
berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Kesucian adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah memberatkan timbangan, subhanallah walhamdulillah memenuhi
ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah nur cahaya, sabar adalah plita, Al- Qur’an adalah hujjah pedoman bagimu dan atasmu akan mendorongmu masuk surga
jika kamu selalu menerapkan isinya dan mendorongmu masuk neraka jika kamu tidak menerapkan isinya ketika di dunia. Semua orang bekerja sama ada yang menjual
dirinya, sehingga ia menjadi merdeka atau malah celaka.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan tentang semua kebaikan adalah shadaqah. Beliau
menggambarkan pahala dari suatu kebaikan dan kebaikan itu merupakan shadaqah. Gambaran itu seperti, Alhamdulillah memberatkan timbangan, subhanallah
walhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah nur cahaya,
Universitas Sumatera Utara
44
sabar adalah plita, Al-Qur’an adalah hujjah dan semuanya mendorong untuk masuk surga. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menggambarkan.
Hadits ke-24:
ُﻪﱠﻧَﺃ ﱠﻞَﺟَﻭﱠﺰَﻋ ِﻪﱢﺑَﺭ ْﻦَﻋ ِﻪْﻳِﻭْﺮَﻳ ﺎَﻤْﻴِﻓ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ , ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺭﺎَﻔَﻐﻟﺍ ﱟﺭَﺫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ﱞﻝﺎَﺿ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ .ﺍﻮُﻤَﻟﺎَﻈَﺗ َﻼَﻓ ﺎًﻣﱠﺮَﺤُﻣ ْﻢُﻜَﻨْﻴَﺑ ُﻪُﺘْﻠَﻌَﺟَﻭ ﻲِﺴْﻔَﻧ ﻰَﻠَﻋ َﻢْﻠﱡﻈﻟﺍ ُﺖْﻣﱠﺮَﺣ ﻲﱢﻧِﺇ ْﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ : ﺎَﻳ . ْﻢُﻜْﻤِﻌْﻁُﺃ ﻲِﻧﻮُﻤِﻌْﻄَﺘْﺳﺎَﻓ , ُﻪُﺘْﻤَﻌْﻁَﺃ ْﻦَﻣ ﱠﻻِﺇ ٌﻊِﺋﺎَﺟ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ ْﻢُﻛِﺪْﻫَﺃ ﻲِﻧﻭُﺪْﻬَﺘْﺳﺎَﻓ , ُﻪُﺘْﻳَﺪَﻫ ْﻦَﻣ ﱠﻻِﺇ
ُﺮِﻔْﻏَﺃ ﺎَﻧَﺃَﻭ , ِﺭﺎَﻬﱠﻨﻟﺍَﻭ ِﻞْﻴﱠﻠﻟﺎِﺑ َﻥﻮُﺌِﻄْﺨُﺗ ْﻢُﻜﱠﻧِﺇ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ ْﻢُﻜُﺴْﻛَﺃ ﻲِﻧﻮُﺴْﻜَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻪُﺗْﻮَﺴَﻛ ْﻦَﻣ ﱠﻻِﺇ ٍﺭﺎَﻋ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﻲِﻌْﻔَﻧ ﺍﻮُﻐُﻠْﺒَﺗ ْﻦَﻟَﻭ ,ﻲِﻧﻭﱡﺮُﻀَﺘَﻓ ﻱﱢﺮَﺿ ﺍﻮُﻐُﻠْﺒَﺗ ْﻦَﻟ ْﻢُﻜﱠﻧِﺇ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ ْﻢُﻜَﻟ ْﺮِﻔْﻏَﺃ ﻲِﻧﻭُﺮِﻔْﻐَﺘْﺳﺎَﻓ ,ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ َﺏﻮُﻧﱡﺬﻟﺍ
ْﻢُﻜَﺴْﻧِﺇَﻭ ْﻢُﻛَﺮِﺧﺁَﻭ ْﻢُﻜَﻟﱠﻭَﺃ ﱠﻥَﺃ ْﻮَﻟ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ .ﻲِﻧﻮُﻌَﻔْﻨَﺘَﻓ َﺩﺍَﺯ ﺎَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍﺪِﺣﺍَﻭ ٍﻞُﺟَﺭ ِﺐْﻠَﻗ ﻰَﻘْﺗَﺃ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﻜﱠﻨِﺟَﻭ
ٍﺪِﺣﺍَﻭ ٍﻞُﺟَﺭ ِﺐْﻠَﻗ ِﺮَﺠْﻓَﺃ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﻜﱠﻨِﺟَﻭ ْﻢُﻜَﺴْﻧِﺇَﻭ ْﻢُﻛَﺮِﺧﺁَﻭ ْﻢُﻜَﻟﱠﻭَﺃ ﱠﻥَﺃ ْﻮَﻟ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ .ﺎًﺌْﻴَﺷ ﻲِﻜْﻠُﻣ ﻲِﻓ َﻚِﻟَﺫ ,
ٍﺪِﺣﺍَﻭ ٍﺪﻴِﻌَﺻ ﻲِﻓ ﺍﻮُﻣﺎَﻗ ْﻢُﻜﱠﻨِﺟَﻭ ْﻢُﻜَﺴْﻧِﺇَﻭ ْﻢُﻛَﺮِﺧﺁَﻭ ْﻢُﻜَﻟﱠﻭَﺃ ﱠﻥَﺃ ْﻮَﻟ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ .ﺎًﺌْﻴَﺷ ﻲِﻜْﻠُﻣ ْﻦِﻣ َﻚِﻟَﺫ َﺺَﻘَﻧ ﺎَﻣ .
َﺮْﺤَﺒْﻟﺍ َﻞِﺧْﺩُﺃ ﺍَﺫِﺇ ُﻂَﻴْﺨِﻤْﻟﺍ ُﺺُﻘْﻨَﻳ ﺎَﻤَﻛ ﱠﻻِﺇ ﻱِﺪْﻨِﻋ ﺎﱠﻤِﻣ َﻚِﻟَﺫ َﺺَﻘَﻧ ﺎَﻣ ُﻪَﺘَﻟَﺄْﺴَﻣ ٍﻥﺎَﺴْﻧِﺇ ﱠﻞُﻛ ُﺖْﻴَﻄْﻋَﺄَﻓ ,ﻲِﻧﻮُﻟَﺄَﺴَﻓ َﺮْﻴَﻏ َﺪَﺟَﻭ ْﻦَﻣَﻭ , َﱠﷲ ِﺪَﻤْﺤَﻴْﻠَﻓ ﺍًﺮْﻴَﺧ َﺪَﺟَﻭ ْﻦَﻤَﻓ ,ﺎَﻫﺎﱠﻳِﺇ ْﻢُﻜﻴﱢﻓَﻭُﺃ ﱠﻢُﺛ ْﻢُﻜَﻟ ﺎَﻬﻴِﺼْﺣُﺃ ْﻢُﻜُﻟﺎَﻤْﻋَﺃ َﻲِﻫ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ ﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎَﻳ
. ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ُﻪَﺴْﻔَﻧ ﱠﻻِﺇ ﱠﻦَﻣﻮُﻠَﻳ َﻼَﻓ َﻚِﻟَﺫ
’ an abī żarrin al-gifāriyyi raḍiya Allahu ‘anhu, ‘aninnabiyyi ṣallā Allahu ‘alaihi wa
sallama fīmā yarwīhi ‘an rabbihi ‘azza wajalla annahu qāla: yā ‘ibādī innī ḥarramtu al- ẓulma ‘alā nafsī wa ja’altuhu bainakum muḥarraman falā taẓālamū. Yā ‘ibādī kullukum
ḍallun illā man aṭ’amtuhu, fastahdūnī ahdikum Yā ‘ibādī kullukum jā‘i’un illā man kasautuhu, fastaksūnī aksukum. Yā ‘ibādī innakum tukhṭi‘ūna billaili wannahāri, wa anā
agfiru al- żunūba jamī’an, fastagfirūnī agfirlakum yā ‘ibādī innakum lan tablugū ḍarrī
fata ḍurrūnī, wa lan tablgū naf’ī fatanfa’ūnī. Yā ‘ibādī lau anna awwalakum wa
ākhirakum wa insakum wa jinnakum kānū ‘alā atqā qalbi rajulin wāḥidin minkum māzāda żālika fī mulkī syaian. Yā ‘ibādī lau anna awwalakum wa ākhirakum wa
insakum wa jinnakum kānū ‘alā atqā qalbi wāḥidin minkum mā naqaṣa żālika min mulkī syaian. Yā ‘ibādī lau anna awwalakum wa ākhirakum wa insakum wa jinnakum qāmū fī
Universitas Sumatera Utara
45
ṣa’īdin wāḥidin, fasaalūnī, faa’ṭaitu kullu wāḥidin masalatahu mā naqaṣa żalika mimmā ‘indī illā kamā yanquṣu al-mikhyaṭu iżā udkhila al-baḥru. Yā ‘ibādī innamā hiya
a’mālukum uḥṣīhālakum śumma uwaffīkum iyyāhā, faman wajada khairan falyaḥmadi Allaha, wa man wajada gairu żalika falā yalūmanna illā nafsahu rawāhu muslimun.
Abu Dzar Al-Ghifari ra. menerangkan bahwa Nabi saw. bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya ‘Azza wa Jalla, sesungguhnya Dia berfirman, “Wahai
hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman itu haram di antara kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling menzalimi.
‘Wahai hamba-Ku, kamu semua tersesat, kecualiang Ku-beri petunjuk. Oleh karena itu, mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku berikan kepadamu.’
‘Wahai hamba-Ku, kamu semua lapar, kecuali yang Ku-beri makan. Oleh karena itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu.’
‘Wahai hamba-Ku, kamu semua telanjang, kecuali yang Ku-beri pakaian. Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu.’
‘Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kamu semua berbuat salah di malam dan siang hari. Sedangkan Aku mengampuni semua dosa. Oleh karena itu, mohonlah ampun kepada-
Ku, niscaya Aku mengampunimu.’ Wahai hamba-Ku, kamu tidak akan mampu memberi mudharat untuk-Ku sehingga bisa
menimpakan mudharat kepada-Ku. Dan kamu tidak akan mampu memberi manfaat untuk-Ku sehingga bisa memberi manfaat kepada-Ku.’
‘Wahai hamba-Ku, meskipun yang pertama dan yang terakhir, baik jin maupun manusia di antara kamu berada pada hati orang yang paling bertakwa di antara kamu, maka hal
itu tidak akan menambah apapun terhadap kekuasaan-Ku.’ ‘Wahai hamba-Ku, meskipun yang pertama dan yang terakhir, baik jin maupun
manusia berada pada hati orang yang paling jahat di antara kamu, maka hal itu tidak akan mengurangi apapun dari kekuasaan-Ku.’
‘Wahai hamba-Ku, mskipun yang petama dan yang terakhir, baik jin maupun manusia, berkumpul di sebuah bukit dan mohon kepada-Ku. Lalu Aku mengabulkan permohonan
mereka masing-masing, maka hal itu tidak mengurangi sedikitpun apa-apa yang ada pada-Ku.’
‘Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mencatat amalmu dan membalasnya. Oleh karena itu, barang siapa mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah. Dan
barang siapa mendapatkan selan itu, maka jaganlah mencelah, selain dirinya sendiri’.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan firman Allah kepada umatnya tentang larangan berbuat zalim. Firman Allah yang disampaikan oleh beliau yaitu, sesungguhnya Allah telah mengharamkan
kezaliman terhadap diri-Nya dan Allah menjadikan kezaliman itu haram di antra hamba-
Universitas Sumatera Utara
46
Nya. Maka janganlah saling menzalimi di antara kalian. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla
yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menyampaikan.
Hadits ke-25:
ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻠِﻟ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ , َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ِﺏﺎَﺤْﺻَﺃ ْﻦِﻣ ﺎًﺳﺎَﻧ ﱠﻥَﺃ : ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱟﺭَﺫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ,
ُﻡﻮُﺼَﻧ ﺎَﻤَﻛ َﻥﻮُﻣﻮُﺼَﻳَﻭ ,ﻲﱢﻠَﺼُﻧ ﺎَﻤَﻛ َﻥﻮﱡﻠَﺼُﻳ , ِﺭﻮُﺟُ ْﻷﺎِﺑ ِﺭﻮُﺛﱡﺪﻟﺍ ُﻞْﻫَﺃ َﺐَﻫَﺫ , ِﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ .
ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣَﺃ ِﻝﻮُﻀُﻔِﺑ َﻥﻮُﻗﱠﺪَﺼَﺘَﻳَﻭ َﻝﺎَﻗ
. ًﺔَﻗَﺪَﺻ ٍﺔَﺤﻴِﺒْﺴَﺗ ﱢﻞُﻜِﺑ ْﻢُﻜَﻟ ﱠﻥِﺇ ؟َﻥﻮُﻗﱠﺪﱠﺼَﺗ ﺎَﻣ ْﻢُﻜَﻟ ُ ﱠﷲ َﻞَﻌَﺟ ْﺪَﻗ َﺲْﻴَﻟ َﻭَﺃ :
ٍﺮَﻜْﻨُﻣ ْﻦَﻋ ٍﻲْﻬَﻧَﻭ , ًﺔَﻗَﺪَﺻ ِﻑﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ ٍﺮْﻣَﺃَﻭ , ًﺔَﻗَﺪَﺻ ٍﺔَﻠﻴِﻠْﻬَﺗ ﱢﻞُﻛَﻭ , ًﺔَﻗَﺪَﺻ ٍﺓَﺪﻴِﻤْﺤَﺗ ﱢﻞُﻛَﻭ , ًﺔَﻗَﺪَﺻ ٍﺓَﺮﻴِﺒْﻜَﺗ ﱢﻞُﻛَﻭ ؟ٌﺮْﺟَﺃ ﺎَﻬﻴِﻓ ُﻪَﻟ ُﻥﻮُﻜَﻳَﻭ ُﻪَﺗَﻮْﻬَﺷ ﺎَﻧُﺪَﺣَﺃ ﻲِﺗﺄَﻳَﺃ , ِﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ :ﺍﻮُﻟﺎَﻗ . ًﺔَﻗَﺪَﺻ ْﻢُﻛِﺪَﺣَﺃ ِﻊْﻀُﺑ ﻲِﻓَﻭ , ًﺔَﻗَﺪَﺻ
َﻝﺎَﻗ :
ﻩﺍﻭﺭ ٌﺮْﺟَﺃ ُﻪَﻟ َﻥﺎَﻛ ِﻝ َﻼَﺤْﻟﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬَﻌَﺿَﻭ ﺍَﺫِﺇ َﻚِﻟَﺬَﻜَﻓ ؟ٌﺭْﺯِﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻥﺎَﻛَﺃ , ٍﻡﺍَﺮَﺣ ﻲِﻓ ﺎَﻬَﻌَﺿَﻭ ْﻮَﻟ ْﻢُﺘْﻳَﺃَﺭَﺃ ﻢﻠﺴﻣ
’an abī żarrin raḍiya Allahu ‘anhu: anna nāsan min aṣḥābi rasūli Allahi ṣallā Allahu ‘alayhi wa sallama, qālū linnabiyyi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: yā rasūla Allahi,
żahaba ahlu al-duśūri bil‘ujūri, yuṣallūna kamā nuṣallī, wa yaṣūmūna kamā naṣūmu, wa yata
ṣaddaqūna bifuḍūli amwālihim. Qāla: awalaisa qad ja’ala Allahu lakum mā ta
ṣaddaqūna? Innalakum bikulli tasbīḥatin ṣadaqatan, wa kulli takbīratin ṣadaqatan, wa kulli ta
ḥmīdatin ṣadaqatan, wa kulli tahlīlatin ṣadaqatan, wa amrin bilma’rūfi ṣadaqatan, wa nahyin ‘an munkarin ṣadaqatan, wa fī buḍ’i aḥadikum ṣadaqatan. Qālū:
yā rasūla Allahi, aya‘tī aḥadunā syahwatuhu wa yakūna lahu fīhā ajrun? Qāla: araaitum lau wa
ḍa’ahā fī ḥarāmin, akāna ‘alaihi wizrun? Fakażalika iżā waḍa’ahā fī al-
ḥalāli kāna lahu ajrun rawāhu muslimun. Abu Dzar ra. menerangkan bahwa sebagian sahabat Rasulullah saw. berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-
orang kaya itu pergi dengan banyak pahala. Mereka mengerjakan shalat sebagaimana yang kami kerjakan, mereka berpuasa sebagaimana yang kami kerjakan, dan mereka
bershadaqah dengan kelebihan harta yang mereka miliki sementar kami tidak bisa melakukannya.’
Beliau bersabda, ‘Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu untuk kalian yang bisa kalian shadaqahkan?; sesungguhnya setiap tasbih subhanallah adalah shadaqah,
setiap takbir Allahu Akbar adalah shadaqah, setiap tahmid Alhamdulillah adalah shadaqah, setiap tahlil laa ilaa ha illallah adalah shadaqah, menyeruh kepada
kebaikan adalah shadaqah, mencegah yang munkar adalah shadaqah, dan bersetubuh dengan istri adalah shadaqah.’
Universitas Sumatera Utara
47
Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologisnya kepada istrinya juga mendapat pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah
jika ia menyalurkan pada yang haram itu berdosa?, maka demikian pula apabila ia menyalurkannya pada yang halal, maka ia juga akan mendapatkan pahala’.” H.R
Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengatakan tentang karunia dan luasnya rahmat Allah. Sebagian sahabat
berkata kepada beliau bahwa orang kaya mati dengan membawa banyak pahala, salah satunya dikarenakan banyaknya harta mereka sehingga dapat dishadaqahkan sementara,
mereka sebagian sahabat tidak memilikinya. Maka beliau menanggapi perkataan itu,
bahwasannya bukan hanya harta yang dapat dishadaqahkan, setiap tasbih, takbir, tahmid, tahlil, menyeruh kebaikan, mencegah kemungkaran, dan bersetubuh dengan
istri, itu semua adalah shadaqah. Kemudian sahabat bertanya tetang menyalurkan hasrat
biologisnya dengan istri, apakah mendapatkan pahala. Beliau menjawab bahwasannya
jika menyalurkannya dengan yang halal maka berpahala, begitupun sebaliknya jika menyalurkannya dengan yang haram maka berdosa. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menanggapi dan
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan menjawab telah tepat dalam terjemahannya.
Hadits ke-26:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ﻰَﻣ َﻼُﺳ ﱡﻞُﻛ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ْﻭَﺃ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﻠِﻤْﺤَﺘَﻓ ِﻪِﺘﱠﺑﺍَﺩ ﻲِﻓ َﻞُﺟﱠﺮﻟﺍ ُﻦﻴِﻌُﺗَﻭ , ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ِﻦْﻴَﻨْﺛ ِﻻﺍ َﻦْﻴَﺑ ُﻝِﺪْﻌَﺗ : ُﺲْﻤﱠﺸﻟﺍ ِﻪﻴِﻓ ُﻊُﻠْﻄَﺗ ٍﻡْﻮَﻳ ﱠﻞُﻛ , ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ُﻂﻴِﻤُﺗَﻭ ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ِﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻬﻴِﺸْﻤَﺗ ٍﺓَﻮْﻄُﺧ ﱡﻞُﻛَﻭ , ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ُﺔَﺒﱢﻴﱠﻄﻟﺍ ُﺔَﻤِﻠَﻜْﻟﺍَﻭ , ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ُﻪَﻋﺎَﺘَﻣ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻪَﻟ ُﻊَﻓْﺮَﺗ
ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ِﻖﻳِﺮﱠﻄﻟﺍ ِﻦَﻋ ﻯَﺫَ ْﻷﺍ ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an abī hurairata raḍiya Allahu ‘anhu qāla: qāla rasūlu Allahi ṣallā Allahu ‘alaihi wa sallama: kullu sulāmā minānnasi ‘alaihi ṣadaqatun, kullu yaumin taṭlu’u fīhi al-syamsu:
Universitas Sumatera Utara
48
ta’dilu baina iśnaini ṣadaqatun, wa tu’īnu al-rajula fī dabbatihi fataḥmiluhu ‘alaihā au tarfa’u lahu matā’ahu ṣadaqatun, walkalimatu al-ṭayyibatu ṣadaqatun, wa bikulli
khu ṭwatin tamsyīhā ilā al-ṣalāti ṣadaqatun wa tumīṭu al-ażā ‘aniṭṭarīqi ṣdaqatun
rawāhu al-bukharī wa muslimun. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah bersabda, “Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shadaqahnya setiap hari ketika
matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah shadaqah, menolong seseorang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkatkan
barang ke atas kendaraannya adalah shadaqah, kata-kata yang baik adalah shadaqah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah shadaqah, dan membersihkan
rintangan dari jalan adalah shadaqah.” H.R Bukhari dan Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengatakan untuk mendamaikan orang yang bertikai dengan adil. Beliau
memberitahu bahwa setiap anggota tubuh dapat berbuat shadaqah dan amalan lain yang
dapat disebut dengan shadaqah. sebagian ulama berpendapat shadaqah yang dimaksud adalah anjuran bukan shadaqah wajib, karena beliau mengatakan bahwa mengadili orang
yang bertikai dengan adil merupakan shadaqah. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan memberitahu.
Hadits ke-27:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﻦَﻌْﻤَﺳ ِﻦْﺑ ِﺱﺍَﻮﱠﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ﺎَﻣ ُﻢْﺛِ ْﻹﺍَﻭ , ِﻖُﻠُﺨْﻟﺍ ُﻦْﺴُﺣ ﱡﺮِﺒْﻟَﺍ : ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻊِﻠﱠﻄَﻳ ْﻥَﺃ َﺖْﻫِﺮَﻛَﻭ َﻚِﺴْﻔَﻧ ﻲِﻓ َﻙﺎَﺣ
ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻴَﺗَﺃ : َﻝﺎَﻗ ﱢﻱِﺪَﺳَ ْﻷﺍ َﺔَﺼِﺑﺍَﻭ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻘَﻓ :
. ْﻢَﻌَﻧ : ُﺖْﻠُﻗ ؟ﱢﺮِﺒْﻟﺍ ِﻦَﻋ ُﻝَﺄْﺴَﺗ َﺖْﺌِﺟ
َﻝﺎَﻘَﻓ ﻲِﻓ َﺩﱠﺩَﺮَﺗَﻭ ِﺲْﻔﱠﻨﻟﺍ ﻲِﻓ َﻙﺎَﺣ ﺎَﻣ ُﻢْﺛِ ْﻹﺍَﻭ ُﺐْﻠَﻘْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﱠﻥَﺄَﻤْﻁﺍﻭ ُﺲْﻔﱠﻨﻟﺍ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﺖﱠﻧَﺄَﻤْﻁﺍ ﺎَﻣ ﱡﺮِﺒْﻟﺍ , َﻚَﺒْﻠَﻗ ِﺖْﻔَﺘْﺳِﺍ :
, ﻞﺒﻨﺣ ﻦﺑ ﺪﻤﺣﺃ : ﻦﻴﻣﺎﻣﻹﺍ ﻱﺪﻨﺴﻣ ﻲﻓ ﻩﺎﻨﻳﻭﺭ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ َﻙْﻮَﺘْﻓَﺃَﻭ ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻙﺎَﺘْﻓَﺃ ْﻥِﺇَﻭ ِﺭْﺪﱠﺼﻟﺍ
ﻦﺴﺣ ﺩﺎﻨﺳﺈﺑ ﻲﻣﺭﺍﺪﻟﺍﻭ
’an al- nawwāsibni sam’āna raḍiya Allāhu ‘anhu ‘aninnabiyyi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa
sallama qāla: al-birru ḥusnu al-khuluqi, waliśmu mā ḥāka fī nafsika wa karihta ‘an ya
ṭṭali’a ‘alaihi al-nāsu. rawāhu muslimun. Wa ‘an wābiṣatabni ma’badin raḍiya Allāhu ‘an qāla: ‘ataitu rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama faqāla: jita
Universitas Sumatera Utara
49
tasalu ‘anilbirri? Qultu: na’ am. Faqāla: istafti qalbaka, al-birru maṭmaannat ilaihi al-
nafsu wa ṭmaanna ilaihi al-qalbu waliśmu mā ḥāka fī al-nafsi wa taraddada fī al-ṣadri
wa in aftāka al-nāsu wa aftauka ḥadīśun ḥasanun rawainahu fī musnadī al-imāmaini: a
ḥmadubni ḥanbalin waddarimī bi‘isnādi ḥasanin. Nawwas bin Sam’an ra. berkata,
Nabi saw. bersabda, “Kebajikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka apabila masalah itu diketahui orang
lain.” H.R Muslim Dalam hadits yang diterangkan oleh Wabishah bin Ma’bad ra., ia berkata, Aku
mendatangi Rasulullah saw., beliau bertanya, “Engkau datang untuk bertanya tentang bebajikan?” Aku menjawab, “Ya benar.” Beliau bersabda, “Tanyakan pada hatimu
sendiri. Kebaikan adalah seseuatu yang membuat jiwamu tenang dan hatimu tentram, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa
gunda dalam dada, meski telah berulang kali manusia memberi fatwa kepadamu.” Ini adalah hadits hasan yang kami riwayatkan dari dua imam, Imam Ahmad bin Hanbal
dan Imam ad-Darimi dengan sanad hasan
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan tentang antara kebajikan dan dosa. Beliau menyadarkan umatnya
bahwa kebajikan merupakan akhlak terpuji dan dapat membuat pelakunya menjadi baik jiwa tenang dan hati tentram, sedangkan dosa meresahkan jiwa. Kemudian Rasul
bertanya kepada seseorang yang mendatanginya dan orang tersebut ingin bertanya tentang kebajikan. Beliau menyadarkan orang tersebut untuk menanyakan hatinya,
apakah yang perbuatan yang diakukannya membuat tenang dan tentram. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menyadarkan dan kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahkan bertanya telah tepat pada
terjemahannya. Hadits ke-28:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻨَﻈَﻋَﻭ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺔَﻳِﺭﺎَﺳ ِﻦْﺑ ِﺽﺎَﺑْﺮِﻌْﻟﺍ ٍﺢْﻴِﺠَﻧ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ,
ﺎﻨﺻﻭﺄﻓ ٍﻉﱢﺩَﻮُﻣ ُﺔَﻈِﻋْﻮَﻣ َﺎﻬّﻧﺄﻛ ,ﷲ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﺑ :ﺎﻨﻠَﻘَﻓ , ُﻥﻮُﻴُﻌْﻟﺍ ﺎَﻬْﻨِﻣ ْﺖَﻓَﺭَﺫَﻭ , ُﺏﻮُﻠُﻘْﻟﺍ ﺎَﻬْﻨِﻣ ْﺖَﻠِﺟَﻭ ًﺔَﻈِﻋْﻮَﻣ َﻝﺎَﻗ
ﻯَﺮَﻴﺴﻓ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﺶِﻌَﻳ ْﻦَﻣ ُﻪﱠﻧِﺈَﻓ , ٌﺪْﺒَﻋ ﻢﻜﻴﻠﻋﺮﻣﺄﺗ ْﻥِﺇَﻭ ِﺔَﻋﺎﱠﻄﻟﺍَﻭ ِﻊْﻤﱠﺴﻟﺍَﻭ , ﱠﻞَﺟَﻭﱠﺰَﻋ ِ ﱠﷲ ﻯَﻮْﻘَﺘِﺑ ْﻢُﻜﻴِﺻﻭُﺃ :
Universitas Sumatera Utara
50
ْﻢُﻛﺎﱠﻳِﺇَﻭ ِﺬِﺟﺍَﻮﱠﻨﻟﺎِﺑ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ ﺍﻮﱡﻀَﻋ , َﻦﻴﱢﻳِﺪْﻬَﻤْﻟﺍ َﻦﻳِﺪِﺷﺍﱠﺮﻟﺍ ِءﺎَﻔَﻠُﺨْﻟﺍ ِﺔﱠﻨُﺳَﻭ ﻲِﺘﱠﻨُﺴِﺑ ﻢﻜْﻴَﻠَﻌَﻓ ,ﺍًﺮﻴِﺜَﻛ ﺎًﻓ َﻼِﺘْﺧﺍ ﺢﻴﺤﺻ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ :ﻝﺎﻗﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻭ ﺩﻭﺍﺩﻮﺑﺍ ﻩﺍﻭﺭ ٌﺔَﻟ َﻼَﺿ ﺔﻋﺪﺑ ﻞﻛ ّﻥِﺈَﻓ , ِﺭﻮُﻣُ ْﻷﺍ ِﺕﺎَﺛَﺪْﺤُﻣَﻭ
’an ‘abī najīḥin al-‘irbāḍi bni sāriyata raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: wa ‘aẓanā rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama mau’iẓatan wajilat minhā al-qulūbu, wa żarafat
minhā al-‘uyūnu, faqulnā: yā rasūla Allāhi, kaannahā mau’iẓatu muwaddi’in faausinā, qāla: ūṣīkum bitaqwā ‘azza wajalla, wassam’i waṭṭā’ati wa in taammara ‘alaikum
‘abdun, fainnahu man ya’isy minkum fasa yarā ikhtilāfan kaśīran, fa’alaikum bisunnatīy
wa sunnati al- khlafā‘i al-rasyidīna al-mahdiyyīna, ‘aḍḍū ‘alaihā binnawājidi wa
‘iyyākum wa muḥdaśāti al-umūri, fainna kulla bid’atin ḍalālatun rawāhu ‘abū dāruda wa al-
tarmiżī wa qāla: ḥadīśun ṣaḥīḥun. Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah ra. berkata, “Rasulullah saw. memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang menggetarkan
hati dan dapat menghancurkan air mata.” Kami berkata, “Wahai Rasulullah, seakan- akan ini nasehat perpisahan, karena itu berilah kami wasiat”
Beliau bersabda, “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah swt., mendengarkan perintah dan taat meski yang memerintah kalian seorang budak. Siapa
pun di antara kalian yang masih hidup, niscaya akan menyaksikan banyak perselisahan. Karena itu berpegang teguhlah kepada sunahku dan sunah para Khulafah Rasyiddin
yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham. Dan hindarilah hal-hal yang baru dalam soal agama, karena semua yang baru adalah
bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” H.R Abu Daud dan Tirmidzi, dan dia mengatakan bahwa ini adalah hasan shahih
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya untuk menjalankkan perbuatan sunah dan menghindari
bid’ah. Beliau memberi nasehat yang menggetarkan hati, sehingga sahabat merasa ini merupakan nasehat terahkir, karena itu mereka meminta wasiat dari beliau. Kemudian
beliau menanggapinya dengan wasiat agar mereka bertakwa kepada Allah, yaitu
berpegang teguh dengan sunah dan menghindari bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menanggapi.
Universitas Sumatera Utara
51
Hadits ke-29:
ِﻦَﻋ ْﻲِﻧُﺪِﻋﺎَﺒُﻳ َﻭ َﺔﱠﻨَﺠَﻟﺍ ْﻲِﻨُﻠِﺧْﺪُﻳ ٍﻞَﻤَﻌِﺑ ْﻲِﻧْﺮِﺒْﺧَﺃ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ : ُﺖْﻠُﻗ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﻞَﺒَﺟ ِﻦْﺑ ِﺫﺎَﻌُﻣ ْﻦَﻋ ,
ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ
: ِﻪِﺑ ْﻙِﺮْﺸُﺗ َﻻَﻭ َ ﱠﷲ ُﺪُﺒْﻌَﺗ : ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻰَﻠَﻌَﺗ ُ ﱠﷲ ُﻩَﺮﱠﺴَﻳ ْﻦَﻣ ﻰَﻠَﻋ ٌﺮﻴِﺴَﻴَﻟ ُﻪﱠﻧِﺇَﻭ , ٍﻢﻴِﻈَﻋ ْﻦَﻋ َﺖْﻟَﺄَﺳ ْﺪَﻘَﻟ
. َﺖْﻴَﺒْﻟﺍ ﱡﺞُﺤَﺗَﻭ , َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ ُﻡﻮُﺼَﺗَﻭ , َﺓﺎَﻛﱠﺰﻟﺍ ﻲِﺗْﺆُﺗَﻭ , َﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ ُﻢﻴِﻘُﺗَﻭ ,ﺎًﺌْﻴَﺷ
َﻝﺎَﻗ :
: ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ِﺏﺍَﻮْﺑَﺃ ﻰَﻠَﻋ َﻚﱡﻟُﺩَﺃ َﻻَﺃ
: َﻼَﺗ ﱠﻢُﺛ , ِﻞْﻴﱠﻠﻟﺍ ِﻑْﻮَﺟ ْﻦِﻣ ِﻞُﺟﱠﺮﻟﺍ ُﺓ َﻼَﺻَﻭ , َﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ُءﺎَﻤْﻟﺍ ُﺊِﻔْﻄُﻳ ﺎَﻤَﻛ َﺔَﺌﻴِﻄَﺨْﻟﺍ ُﺊِﻔْﻄُﺗ ُﺔَﻗَﺪﱠﺼﻟﺍَﻭ , ٌﺔﱠﻨُﺟ ُﻡْﻮﱠﺼﻟﺍ
ﱠﻢُﺛ . َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ - َﻎَﻠَﺑ ﻰﱠﺘَﺣ- ِﻊِﺟﺎَﻀَﻤْﻟﺍ ِﻦَﻋ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻨُﺟ ﻰَﻓﺎَﺠَﺘَﺗ َﻝﺎَﻗ
ِﻩِﺩﻮُﻤَﻋَﻭ ِﻪﱢﻠُﻛ ِﺮْﻣَ ْﻷﺍ ِﺱْﺃَﺮِﺑ َﻙُﺮِﺒْﺧُﺃ َﻻَﺃ : ,
ِﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ﻰَﻠَﺑ : ُﺖْﻠُﻗ . ِﻪِﻣﺎَﻨَﺳ ِﺓَﻭْﺭِﺫَﻭ َﻝﺎَﻗ
ِﻪِﻣﺎَﻨَﺳ ُﺓَﻭْﺭِﺫَﻭ , ُﺓ َﻼﱠﺼﻟﺍ ُﻩُﺩﻮُﻤَﻋَﻭ , ُﻡ َﻼْﺳِ ْﻹﺍ ِﺮْﻣَ ْﻷﺍ ُﺱْﺃَﺭ : ﱠﻢُﺛ . ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ
َﻝﺎَﻗ ﻭ ِﻪِﻧﺎَﺴِﻠِﺑ َﺬَﺧَﺄَﻓ , ِﱠﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ﻰَﻠَﺑ : ُﺖْﻠُﻘَﻓ . ِﻪﱢﻠُﻛ َﻚِﻟَﺫ ِﻙ َﻼَﻤِﺑ َﻙُﺮِﺒْﺧُﺃ َﻻَﺃ :
َﻝﺎَﻗ َﻚْﻴَﻠَﻋ ﱠﻒُﻛ :
ﱠﻲِﺒَﻧ ﺎَﻳ : ُﺖْﻠُﻗ .ﺍَﺬَﻫ ؟ِﻪِﺑ ُﻢﱠﻠَﻜَﺘَﻧ ﺎَﻤِﺑ َﻥﻭُﺬَﺧﺍَﺆُﻤَﻟ ﺎﱠﻧِﺇَﻭ , ِﱠﷲ
َﻝﺎَﻘَﻓ ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ﻲِﻓ َﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﱡﺐُﻜَﻳ ْﻞَﻫَﻭ ُﺫﺎَﻌُﻣ ﺎَﻳ َﻚﱡﻣُﺃ َﻚْﺘَﻠِﻜَﺛ :
ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ :ﻝﺎﻗﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ْﻢِﻬِﺘَﻨِﺴْﻟَﺃ ُﺪِﺋﺎَﺼَﺣ ﱠﻻِﺇ ْﻢِﻫِﺮِﺧﺎَﻨَﻣ ﻰَﻠَﻋ : َﻝﺎَﻗ ْﻭَﺃ - ْﻢِﻬِﻫﻮُﺟُﻭ ﻰَﻠَﻋ ﺢﻴﺤﺻ
’an mu’ażi bni jabalin raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: qultu: yā rasūla Allāhi ‘akhbirnī bi’amalin yudkhilunīy al-jannata wa yubā’idunīy ‘aninnāri, qāla: laqad sa‘alta ‘an
‘a ẓīmin, wa ‘innahu layasīrun ‘alā man yassarahu Allāhu ta’ālā ‘alayhi: ta’budu Allāha
lā tusyriku bihi syaian, wa tuqīmu al-ṣalāti, wa tu‘tī al-zakāta, wa taṣūmu ramaḍāna, wa ta
ḥujju al-baita. Śumma qāla: ‘alā ‘adulluka ‘alā ‘abwābi al-khairi: al-ṣawmu junnatun, wa
ṣṣadaqatu tuṭfi‘u al-khaṭi‘ata kamā yuṭfi‘u al-mā‘unnār, wa ṣalātu al-rajli fī jawfi al-laili, śumma talā: tatajāfā junūbuhum ‘anilmaḍāji’i - ḥattā balaga –
ya’malūna. Śumma qāla: alā ukhbiruka birasi al-amri wa ‘amūdihi wa żirwati sanāmihi. Qultu: balā yā rasūla Allāhi. Qāla: rasu al-amri al-islāmu, wa ‘amūduhu al-
ṣalātu, wa żirwatu sanāmihi al-jihādu. Śumma qāla: ‘alā ukhbiruka bimilāki żālika kullihhi. Faq
ultu: balā yā rasūla Allāhi, faakhaża bilisānihi wa qāla: kuffa ‘alaika hażā. Qultu: yā nabiyya Allāhi, wa innā lamuā khażūna bimā natakallamu bihi? Faqāla:
śakilatka ummuka wa hal yakubbu al-nāsa finnāri ‘alā wujūhihim - au qāla: ‘alā manājirihim illā ḥaṣāidu alsinatihim rawāhu al-tarmiżiy wa qāla: ḥadīśun ḥasanun
ṣaḥīḥun. Mu’adz bin Jabal ra. berkata, “Aku pernah berkata, ‘Wahai Rasuullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke surga dan mnjauhkanku
dari neraka’.” Beliau menjawab, “Engkau menanyakan sesuatu yang besar, namun hal itu menjadi
ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah swt. Kamu menyembah Allah dan
Universitas Sumatera Utara
52
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.”
Kemudian Beliau bersabda, “Inginkah engkau kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan?; puasa adalah perisai, shadaqah itu dapat menghapus kesalahan
sebagaimana air dapat menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam.” Kemudian beliau membaca Surat As-Sajdah ayat 16, ‘Tatajaafaa junuubuhum ‘anil
madhaaji’i… hingga… ya’maluun Lambung –lembung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas.’
Kemudian Beliau bersabda, “Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?” Aku menjawab, “Ingin, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan pucaknya adalah jihad.”
Lalu beliau bersabda, “Maukah kalian kuberi tahu kunci dari semua ini?” Aku menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Maka beliau menunjukkan lidahnya seraya
bersabda
, “Kendalikan ini” Aku bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah kami akan
dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang kami lakukan?” Beliau bersabda, “Celakalah engkau hai Mu’az Bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api
neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka?” H.R Tirmidzi dan dia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan tentang pntu-pintu kebaikan. Sahabat bertanya tentang amal
yang memasukkan ke surga dan menjauhkan dari neraka. Beliau menjawab, agar
beriman kepada Allah dengan tidak menyekutukannya, shalat, zakat, puasa Ramadhan,
dan haji ke Baitullah. Kemudian beliau menyabungnya dengan memberi tahu pintu-
pintu kebaikan, pokok dari segala urusan, dan kunci dari semua masuk surga. Maka
beliau memperlihatkan lidahnya agar mereka dapat mengendalikan perkataan.
Kemudian ada yang bertanya, apakah akan dimintai pertanggungjawaban dengan yang
dikatakan. Maka beliau menjawab bahwa yang menjerumuskan manusia ke neraka
adalah akibat lidah meraka perkataan. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan menjawab telah tepat pada terjemahannya dan kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan sambung, memperlihatkan, dan menjawab.
Universitas Sumatera Utara
53
Hadits ke-30:
َﻢﱠﻠَﺳِﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ْﻦَﻋ , ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺮِﺷﺎَﻧ ِﻦْﺑ ِﻡْﻮُﺛْﺮُﺟ ﱢﻲِﻨَﺸُﺨﻟﺍ َﺔَﺒَﻠْﻌَﺛ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
: ﱠﻥِﺇ
َﺖَﻜَﺳَﻭ ,ﺎَﻫْﻮُﻜِﻬَﺘْﻨَﺗ َﻼَﻓ َءﺎَﻴْﺷَﺃ َﻡﱠﺮَﺣَﻭ ,ﺎَﻫْﻭُﺪَﺘْﻌَﺗ َﻼَﻓ ﺍًﺩْﻭُﺪُﺣ ﱠﺪَﺣَﻭ ,ﺎَﻫْﻮُﻌﱢﻴَﻀُﺗ َﻼَﻓ َﺾِﺋﺍَﺮَﻓ َﺽَﺮَﻓ ﻰَﻠَﻌَﺗ َﷲ ﻩﺮﻴﻏﻭ ﻲﻨﻄﻗﺭﺍﺪﻟﺍ ﻩﺍﺭﻭ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ ﺎَﻬْﻨَﻋ ﺍْﻮُﺜَﺤْﺒَﺗ َﻼَﻓ - ٍﻥﺎَﻴْﺴِﻧ َﺮْﻴَﻏ ْﻢُﻜَﻟ ًﺔَﻤْﺣَﺭ- َءﺎَﻴْﺷَﺃ ْﻦَﻋ
’an ‘abī śa’labata al-khusyaniyyi jurśūmibni nāsyirin raḍiya Allāhu ‘anhu ‘an rasūli Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama qāla: inna Allāha ta’ālā faraḍa farāiḍa falā
tu ḍayyi’ūhā, waḥadda ḥudūdan falā ta’tadūhā, wa ḥarrama asy-yāa falā tantahikūhā,
wa sakata ‘an asy- yāa - raḥmatan lakum gairu nisyānin – falā tabḥaśū ’anhā ḥadīśun
ḥasanan rawāhu al-dāruqiṭniyyu wa gairuhu. Abu Tsa’labah Al Khusyaniy Jurtsum bin Nasyir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “ Sesungguhnya Allah telah menetapkan
sejumlah kewajiban, maka janganlah meremehkannya. Dia telah meletakkan batasan- batasan hokum maka janganlah kalian melanggarnya; Dia telah mengharamkan
sejumlah perkara, maka janganlah kalian jatuh ke dalamnya; Dia juga telah mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat untuk kalian dan bukan karena lupa,
maka janganlah mempersoalkannya apa yang telah didiamkan oleh Allah.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan lain-lain
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
mengabarkan tentang rambu-rambu Allah. Beliau menghimbau umatnya agar jangan
meremehkan kewajiban yang ditetapkan Allah, karena Dia telah meletakkan rambu- rambu hukum; jangan jatuh kepada yang telah diharamkan-Nya, dan jangan
mempersoalkan yang telah didiamkan-Nya, karena itu merupakan rahmat. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemhkan dengan menghimbau.
Hadits ke-31:
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ٌﻞُﺟَﺭ َءﺎَﺟ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺪِﻋﺎَﺴﻟﺍ ٍﺪْﻌَﺳ ِﻦْﺑ ِﻞْﻬَﺳ ِﺱﺎﱠﺒَﻌﻟﺍ ْﻲِﺑَﺍ ْﻦَﻋ :
َﻝﺎَﻘَﻓ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ .
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﻲِﻨﱠﺒَﺣَﺃَﻭ ُ ﱠﷲ ﻲِﻨﱠﺒَﺣَﺃ ُﻪُﺘْﻠِﻤَﻋ ﺍَﺫِﺇ ٍﻞَﻤَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﻲِﻨﱠﻟُﺩ , ِﱠﷲ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ َﻝﺎَﻘَﻓ
ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ْﺪَﻫْﺯﺍ :
Universitas Sumatera Utara
54
ﺪﻴﻧﺎﺳﺄﺑ ﻩﺮﻴﻏﻭ ﻪﺟﺎﻣ ﻦﻳﺍ ﻩﺍﺭﻭ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻚﱡﺒِﺤُﻳ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﻱِﺪْﻳَﺃ ﻲِﻓ ﺎَﻤﻴِﻓ ْﺪَﻫْﺯﺍَﻭ , ُﱠﷲ َﻚﱠﺒِﺤُﻳ ﺔﻨﺴﺣ
’an ‘abī al-‘abbāsi sahlibni sa’din al-sā’idiyyi raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: jāa rajulun ilā al-nabiyyi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama faqāla: yā rasūlu Allāhi, dullaniy ‘alā
‘amalin iżā amiltuhu aḥabbaniya Allāhu wa aḥabbaniya al-nāsu. Faqāla: izhad fiddunyā yuḥibbuka Allāhu, wazhad fīmā ‘inda al- nāsi yuḥibbuka al-nāsu ḥadīśun
ḥasanun rawāhu ibnu mājah wa gairuhu bi‘asānida ḥasanati. Abul Abbas Sahl bin Saad As-Saidi ra. berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata,
‘Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amal yang apabila aku mengamalkannya, niscaya aku akan dicintai Allah dan dicintai manusia’. Rasulullah saw. bersabda,
‘Zuhud-lah tehadap apa yang ada di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhud- lah terhadap apa yang ditangan manusia maka manusia pun akan mencintaimu.” H.R
Ibnu Majah dan yang lain-lain dengan sanad hasan
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan tentang hakikat zuhud. Ada seorang lelaki meminta kepada
Rasul agar ditunjukkan amalan yang apabila dilakukan niscaya akan dcintai Allah dan
manusia. Kemudian beliau menganjurkan kepada lelaki tersebut untuk zuhud terhadap
apa yang di dunia dan apa yang di tangan manusia. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menganjurkan.
Hadits ke-32:
َﻢﱠﻠَﺳ َﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﱠﻥَﺃ : ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﻱِﺭْﺪُﺤﻟﺍ ٍﻥﺎَﻨِﺳ ِﻦْﺑ ٍﺪْﻴِﻌَﺳ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
: َﺭَﺮَﺿ َﻻ
. ﺍﺪﻨﺴﻣ ﺎﻤﻫﺮﻴﻏﻭ ﻲﻨﻄﻗﺭﺍﺪﻟﺍﻭ ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍ ﻩﺍﻭﺭ ,ﻦﺴﺣ ﺚْﻳﺪﺣ َﺭﺍَﺮِﺿ َﻻَﻭ
ﺄﻁﻮﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﻚﻟﺎﻣ ﻩﺍﻭﺭﻭ ﻕﺮﻁ ﻪﻟﻭ ، ﺪﻴﻌﺳ ﺎﺑﺃ ﻂﻘﺳﺄﻓ ,ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻦﻋ ,ﻪﻴﺑﺃ ﻦﻋ ﻰﻴﺤﻳ ﻦﺑ ﻭﺮﻤﻋ ﻦﻋ :ﻼﺳﺮﻣ
ﺎﻀﻌﺑ ﺎﻬﻀﻌﺑ ﻱﻮﻘﻳ ﻯﺮﺧﺃ
’an ‘abī sa’īdin sa’dibni sinānin al-ḥudriy raḍiya Allāhu ‘anhu: ‘anna rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama qāla: lā
ḍarara wa lā ḍirāra ḥadīśun ḥasanun, rawāhubni mājah waddāraquṭniyyu wa gairu humā musnadan. Wa rawāhu mālikun fī
al-uwa ṭai mursalan: ‘an ‘amribni yaḥya ‘an ‘abīh i, ‘annabiyyi ṣallā Allāhu ‘alai hi wa
Universitas Sumatera Utara
55
sallama, faasqa ṭa abā sa’īdin, wa lahu ṭaruqun yuqawwiy ba’ḍuhā ba’ḍan. Abu Said
bin Malik bin Sinan Al-Khudriy ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian saling merugikan”. H.R Ibnu Majah, Daraquthni dan lain-lainnya, hadits ini
hasan, juga diriwayatkan oleh Malik dalam kitabnya Al-Muwattha’ sebagai hadits mursal, dari Amr bin Yahya, dari bapaknya, dari Nabi saw. dengan begitu dia
meniadakan Abi Sa’id. Hadits ini mempunyai beberapa jalur, tiap-tiap jalur menguatkan yang lain
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan tentang larangan berbuat mudharat. Beliau melarang umatnya agar
tidak berbuat saling merugikan, yaitu membalas perbuatan orang yang merugikan kamu dengan balasan yanag setara dan tidak membela kebenaran. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ
qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan melarang.
Hadits ke-33:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ِﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ﱠﻥَﺃ :ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺱﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ْﻢُﻫﺍَﻮْﻋَﺪِﺑ ُﺱﺎَﻨﻟﺍ ﻲَﻄْﻌُﻳ ْﻮَﻟ : ,
ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ َﺮَﻜْﻧَﺃ ْﻦَﻣ ﻰﻠَﻋ َﻦْﻴِﻤَﻴْﻟﺍَﻭ ﻲِﻋﱠﺪُﻤْﻟﺍ ﻰﻠَﻋ َﺔَﻨﱢﻴَﺒﻟﺍ ﻦِﻜَﻟ , ْﻢُﻫَءﺎَﻣِﺩَﻭ ٍﻡْﻮَﻗ َﻝﺍَﻮْﻣَﺃ ٌﻝﺎَﺟِﺭ ﻰَﻋﱠﺩ َﻻ ﻦﻴﺤﻴﺤﺼﻟﺍ ﻲﻓ ﻪﻀﻌﺑﻭ ,ﺍﺬﻜﻫ ﻩﺮﻴﻏﻭ ﻲﻘﻬﻴﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’anibni ‘ abbāsin raḍiya Allāhu ‘anhumā: inna rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alai hi wa
sallama: lauyu’ ṭā al-nāsu bid’awāhum ladda’ā rijālun ‘amwāla qaumin wa dimā‘ahum,
lākini al-bayyinatu ‘alā al-mudda’ī walyamīnu ‘alā man ‘ankara ḥadīśun ḥ asanun,
rawāhu al-baihaqī wa gairuhu hakażā, wa ba’ ḍuhu fī al-ṣaḥīḥīn. Ibnu Abbas ra.
Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya setiap orang dipenuhi dakwaannya, tentu ada orang menuntut atas harta dan darah suatu kaum. Akan tetapi, bukti harus diajukan
oleh pendakwa dan sumpah harus diucapkan oleh orang yang menolak tuduhan.” H.R Baihaqi dan yang lain, hadits hasan, sebagian terdapat dalam shahih Bukhari dan
Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
menyampaikan dasar-dasar hukum dalam Islam. Beliau menetapkan bagi siapa saja
yang terdakwa, jika ingi menyangkal dakwaan tuduhan maka harus bersumpah, karena jika tidak bersumpah akan banyak orang yang menuntut harta dan darah suatu kaum.
Universitas Sumatera Utara
56
Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menetapkan.
Hadits ke-34:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ َﻝﺎَﻗ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ﱢﻱِﺭْﺪُﺨﻟﺍ ٍﺪْﻴِﻌَﺳ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ ُﻝْﻮُﻘَﻳ
: ْﻦَﻣ
ِﻥﺎَﻤﻳِ ْﻹﺍ ُﻒَﻌْﺿَﺃ َﻚِﻟَﺫَﻭ , ِﻪِﺒْﻠَﻘِﺒَﻓ ْﻊِﻄَﺘْﺴَﻳ ْﻢَﻟ ْﻥِﺈَﻓ , ِﻪِﻧﺎَﺴِﻠِﺒَﻓ ْﻊِﻄَﺘْﺴَﻳ ْﻢَﻟ ْﻥِﺈَﻓ , ِﻩِﺪَﻴِﺑ ُﻩْﺮﱢﻴَﻐُﻴْﻠَﻓ ﺍًﺮَﻜْﻨُﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﻯَﺃَﺭ ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ
’a n ’abī sa’īdin al-khudriyyi raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: sami’tu rasūlu Allāhi ṣallā
Allāhu ‘alaihi wasallama yaqūlu: man ra’ā minkum munkaran falyugayyirhu biyadihi, fain lam yasta
ṭi’ fabilisānihi, fain lam yastaṭi’ fabiqalbihi, wa liżaka yastaṭi yasta
ṭi’aḍ’afu al-yastaṭi’īmāni rawāhu muslimun. Abu Said Al-Khudriy ra. berkata,
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaklah ia merubah dengan tangannya; bila ia tidak mampu, maka
dengan lisannya; dan kalau tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah
mengabarkan umatnya untuk menyingkirkan kemungkaran. Maka beliau mewajibkan
kepada siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya mencegahnya dengan tangan, jika tidak sanggup maka dengan nasehat, jika tidak sanggup juga maka dengan hatinya
merasa tidak senang atau tidak setuju karena itu adalah selemah-lemah iman. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mewajibkan.
Hadits ke-35:
: َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ
َﻝﺎَﻗ َﻻَﻭ ,ﺍﻮُﺸَﺟﺎَﻨَﺗ َﻻَﻭ ,ﺍﻭُﺪَﺳﺎَﺤَﺗ َﻻ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻟﺎہﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ﻮُﺧَﺃ ُﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ,ﺎًﻧﺍَﻮْﺧِﺇ ِ ﱠﷲ َﺩﺎَﺒِﻋ ﺍﻮُﻧﻮُﻛَﻭ , ٍﺾْﻌَﺑ ِﻊْﻴَﺑ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻜُﻀْﻌَﺑ ْﻊِﺒَﻳ َﻻَﻭ ,ﺍﻭُﺮَﺑﺍَﺪَﺗ َﻻَﻭ ,ﺍﻮُﻀَﻏﺎَﺒَﺗ
Universitas Sumatera Utara
57
ﱢﺮﱠﺸﻟﺍ َﻦِﻣ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ِﺐْﺴَﺤِﺑ , ٍﺕﺍﱠﺮَﻣ َﺙ َﻼَﺛ ِﻩِﺭْﺪَﺻ ﻰَﻟِﺇ ُﺮﻴِﺸُﻳَﻭ ﺎَﻨُﻫﺎَﻫ ﻯَﻮْﻘﱠﺘﻟﺍ ُﻩُﺮِﻘْﺤَﻳ َﻻَﻭ , ُﻪُﺑِﺬْﻜَﻳ َﻻَﻭ , ُﻪُﻤِﻠْﻈَﻳ َﻻ ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ُﻪُﺿْﺮِﻋَﻭ ُﻪُﻟﺎَﻣَﻭ ُﻪُﻣَﺩ : ٌﻡﺍَﺮَﺣ ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ﱡﻞُﻛ , َﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ُﻩﺎَﺧَﺃ َﺮِﻘْﺤَﻳ ْﻥَﺃ
’an ’abī hurayrata raḍiya Allāhu ‘anhu qāla: qāla rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama: lā taḥādū, wa lā tanājasyū, wa lā tabāgaḍū, wa lā tadābarū, wa lā yabi’
ba’dukum ‘alā bai’i ba’ḍin, wa kūnū ‘ibādallāhi ’ikhwānan, al-muslimu akhū al-muslimi lā yaẓlimu, wa lā yakżibuhu, wa lā yaḥqiruhu, al-taqwā hāunā wa yusyīru ilā ṣadrihi
śalāśa marrātin, biḥasbi imriin minasysyarri ’an yaḥqira akhāhu al-muslima, kullu al- muslimi ‘alā al-muslimi ḥarāmun: damuhu wa māluhu wa ’irḍuhu rawāhu muslimun.
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Jangan saling menghasut, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi dan janganlah sebagian dari kalian
membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.
Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka jangan berlaku aniaya kepadanya, jangan menelantarkannya, jangan membohonginya, dan merendahkannya.
Taqwa itu di sini, beliau mengucapkan ini sambil menunjuk ke dadanya dan mengulanginya hingga tiga kali. Cukuplah seseorang dikategorikan jelek apabila ia
merendahkan saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah haram bagi muslim yang lain.” H.R Muslim
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya tentang ukhuwah dan hak-hak muslim.
Beliau memberikan nasehat agar setiap muslim jangan saling menghasud, menipu,
membenci, membelakangi, dan jangan membeli barang yang telah dibeli orang lain. Setiap muslim itu bersaudara, maka jangan berlaku aniaya terhadap mereka sesama
muslim karena darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah haram bagi muslim yang lain. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menasehati.
Hadits ke-36:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ , ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ْﻦِﻣ ًﺔَﺑْﺮُﻛ ٍﻦِﻣْﺆُﻣ ْﻦَﻋ َﺲﱠﻔَﻧ ْﻦَﻣ : ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ َﺮﱠﺴَﻳ ٍﺮِﺴْﻌُﻣ ﻰَﻠَﻋ َﺮﱠﺴَﻳ ْﻦَﻣَﻭ , ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ِﺏَﺮُﻛ ْﻦِﻣ ًﺔَﺑْﺮُﻛ ُﻪْﻨَﻋ ُ ﱠﷲ َﺲﱠﻔَﻧ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺏَﺮُﻛ
Universitas Sumatera Utara
58
ِﻥْﻮَﻋ ﻲِﻓ ُﺪْﺒَﻌْﻟﺍ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻣ ِﺪْﺒَﻌْﻟﺍ ِﻥْﻮَﻋ ﻲِﻓ ُ ﱠﷲَﻭ ِﺓَﺮِﺧ ْﻵﺍَﻭ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ُ ﱠﷲ ُﻩَﺮَﺘَﺳ ﺎًﻤِﻠْﺴُﻣ َﺮَﺘَﺳ ْﻦَﻣَﻭ ِﺓَﺮِﺧ ْﻵﺍَﻭ ْﻦِﻣ ٍﺖْﻴَﺑ ﻲِﻓ ٌﻡْﻮَﻗ َﻊَﻤَﺘْﺟﺍ ﺎَﻣَﻭ . ِﺔﱠﻨَﺠْﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ﺎًﻘﻳِﺮَﻁ ِﻪِﺑ ُﻪَﻟ ُ ﱠﷲ َﻞﱠﻬَﺳ ﺎًﻤْﻠِﻋ ِﻪﻴِﻓ ُﺲِﻤَﺘْﻠَﻳ ﺎًﻘﻳِﺮَﻁ َﻚَﻠَﺳ ْﻦَﻣَﻭ . ِﻪﻴِﺧَﺃ
ُﻢُﻬْﺘﱠﻔَﺣَﻭ , ُﺔَﻤْﺣﱠﺮﻟﺍ ُﻢُﻬْﺘَﻴِﺸَﻏَﻭ , ُﺔَﻨﻴِﻜﱠﺴﻟﺍ ُﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﺖَﻟَﺰَﻧ ﱠﻻِﺇ , ْﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ ُﻪَﻧﻮُﺳَﺭﺍَﺪَﺘَﻳَﻭ ِ ﱠﷲ َﺏﺎَﺘِﻛ َﻥﻮُﻠْﺘَﻳ , ِﱠﷲ ِﺕﻮُﻴُﺑ ﻢﻠﺴﻣ ﻆﻔﻠﻟﺍ ﺍﺬﻬﺑ ﻩﺍﻭﺭ ُﻪُﺒَﺴَﻧ ِﻪِﺑ ْﻉِﺮْﺴُﻳ ْﻢَﻟ ُﻪُﻠَﻤَﻋ ِﻪِﺑ َﺄﱠﻄَﺑ ْﻦَﻣَﻭ , ُﻩَﺪْﻨِﻋ ْﻦَﻤﻴِﻓ ُ ﱠﷲ ُﻢُﻫَﺮَﻛَﺫَﻭ , ُﺔَﻜِﺋ َﻼَﻤْﻟﺍ
’an ’abī hurairata raḍiya Allāhu ‘anhu, ‘aninnabiyyi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama qāla: man naffasa ‘an muminin kurbatan min kurabi al-dunyā naffasa Allāhu ‘anhu
kurbatan min kurabin yawmi al- qiyāmati, wa man yassara ‘alā mu’sirin yassara Allāhu
‘alaihi fiddunyā wal-ākhirati wa man satara musliman satarahu Allāhu fiddunyā wal- ākhirati wallāhu fī ‘auni al-‘abdi mā kāna al-‘abdu fī ‘auni akhīhi. Wa man salaka
ṭarīqan yaltamisu fīhi ‘ilman sahhala Allāhu lahu bihi ṭarīqan ilaljannati.
Wa mājtama’a qaumun fī baitin min buyūti Allāhi, yatlūna kitāba Allāhi wa yatadā
rasūnahu bainakum, illā nazalat ‘alaihimussakīnatu, wa gasyiyathumurraḥmatu, wa ḥaffathumulmalāikatu, wa żakarahumullāhi fīman ‘indahu, wa man ba
ṭṭa abihi
‘amalahu lam yusri’ bihi nasabuhu rawāhu bihāżā al-lafẓu muslimun. Abu Hurairah
ra. berkata, Nabi saw. bersabda, “Barang siapa yang membebaskan orang mukmin dari kesempitan dunia, maka Allah akan membebaskan dari kesempitan di hari Kiamat.
Barang siapa yang memberi kemudahan orang yang mengalami kesulitan maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat.Barang siapa menutup aib
orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya.Barang siapa yang
meniti jalan untuk memperoleh ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah masjid, membaca
kitab Allah dan mempelajarinya, niscaya turun kepada mereka ketentraman, rahmat meliputi mereka, para malaikat berkerumun di sekelilingnya dan Allah menyebut-
nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya selalu terlambat kurang, maka nasabnya tidak akan dapat
menyempurnakannya.” H.R Muslim, dengan lafadz seperti ini
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa
Rasulullah menyampaikan rangkuman dari berbagai kebaikan. Beliau menunjukkan
keutamaan bagi setiap muslim dengan melakukan berbagai kebaikan terhadap sesama seperti, memberi kemudahan orang yang mengalam kesulitan maka Allah akan
memudahkannya, menutupi aib sesama muslim maka Allah akan menutupi aibnya, dan siapa saja yang melakukan kebaikan yang lainnya maka Allah akan memberikan
Universitas Sumatera Utara
59
balasannya. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menunjukkan.
Hadits ke-37:
َﻭ َﻙَﺭﺎَﺒَﺗ ِﻪﱢﺑَﺭ ْﻦَﻋ ِﻪْﻳِﻭﺮَﻳ ﺎَﻤْﻴَﻓ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ِﻝْﻮُﺳَﺭ ْﻦَﻋ , ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺱﺎَﺒَﻋ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ :
َﻝﺎَﻗ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ُ ﱠﷲ ﺎَﻬَﺒَﺘَﻛ ﺎَﻬْﻠَﻤْﻌَﻳ ْﻢَﻠَﻓ ٍﺔَﻨَﺴَﺤِﺑ ﱠﻢَﻫ ْﻦَﻤَﻓ َﻚِﻟَﺫ : َﻦﱠﻴَﺑ ﱠﻢُﺛ ِﺕﺎَﺌﱢﻴﱠﺴﻟﺍَﻭ ِﺕﺎَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ َﺐَﺘَﻛ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ
ﻰَﻟِﺇ ٍﻒْﻌِﺿ ِﺔَﺋﺎِﻣ ِﻊْﺒَﺳ ﻰَﻟِﺇ ٍﺕﺎَﻨَﺴَﺣ َﺮْﺸَﻋ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ﱠﻞَﺟَﻭ ﱠﺰَﻋ ُ ﱠﷲ ﺎَﻬَﺒَﺘَﻛ ﺎَﻬَﻠِﻤَﻌَﻓ ﺎَﻬِﺑ ﱠﻢَﻫ ْﻥِﺇَﻭ , ًﺔَﻠِﻣﺎَﻛ ًﺔَﻨَﺴَﺣ ُ ﱠﷲ ﺎَﻬَﺒَﺘَﻛ ﺎَﻬَﻠِﻤَﻌَﻓ ﺎَﻬِﺑ ﱠﻢَﻫ ْﻥِﺇَﻭ , ًﺔَﻠِﻣﺎَﻛ ًﺔَﻨَﺴَﺣ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ُ ﱠﷲ ﺎَﻬَﺒَﺘَﻛ ﺎَﻬْﻠَﻤْﻌَﻳ ْﻢَﻠَﻓ ٍﺔَﺌﱢﻴَﺴِﺑ ﱠﻢَﻫ ْﻥِﺇَﻭ , ٍﺓَﺮﻴِﺜَﻛ ٍﻑﺎَﻌْﺿَﺃ
ﻑﻭﺮﺤﻟﺍ ﻩﺬﻬﺑ ﺎﻤﻬﻴﺤﻴﺤﺻ ﻲﻓ ﻢﻠﺴﻣ ﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﺭﻭ ًﺓَﺪِﺣﺍَﻭ ًﺔَﺌﱢﻴَﺳ
’anibni ‘abbāsin raḍiya Allāhu ‘anhumā, ‘an rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alai hi wa sallam
a fīmā yarwīhi ‘an rabbihi tabāraka wa ta’ālā qāla: inna Allāha kataba al- ḥasanāti wassayyiāti śumma bayyana: faman hamma bi
ḥasanatin falam ya’malhā katabahā Allāhu ‘indahu ḥasanatan kāmilatan, wa in hamma bihā fa’amilahā katabahā
Allāhu ‘indahu ‘asyra ḥasanātin ilā sab’imiati ḍi’fin ilā aḍ’āfin kaśīratin, wa in hamma bisayyiatin falam ya’m
alhā katabahā Allāhu ‘indahu ḥasanatan kāmilatan, wa in hamma bihā fa’amilahā katabahā Allāhu sayyiatan wāḥidatan rawā al-bukhariy wa
muslimun fī ṣaḥīḥīhumā bihāżihi al-ḥurūfi. Ibnu Abbas ra. meriwayatkan dari Nabi saw. mengenai apa yang beliau ceritakan dari Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi.
Allah firman, “Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan dan kejelekan, kemudian menjelaskannya. Barang siapa hendak melakukan kebaikan dan dia tidak jadi
melakukannya, Allah akan mencatatnya di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna. Bila ia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar melakukannya, Allah akan mencatat di
sisi-Nya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat,bahkan berlipat ganda banyaknya.
Jika ia hendak melakukan kejelekan dan tidak jadi melakukannya, Allah mencatat di sisi-Nya sebagai satu kebaikan dan kalau ia hendak melakukan kejelekan kemudian
benar-benar melakukannya, maka Allah hanya mencatat di sisi-Nya satu kejelekan.” H.R Bukhari- Muslim di dalam Shahih mereka
Hadits di atas tidak ditemukan kata ﻝﺎﻗ qāla dari Rasulullah, sehingga makna ﻝﺎﻗ
qāla tidak ada pada hadits ini.
Universitas Sumatera Utara
60 Hadits ke-38:
ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ : َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠّﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ْﻲِﺑَﺃ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
ﻯَﺩﺎَﻋ ْﻦَﻣ : ﻱِﺪْﺒَﻋ ُﻝﺍَﺰَﻳ ﺎَﻣَﻭ , ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﺖْﺿَﺮَﺘْﻓﺍ ﺎﱠﻤِﻣ ﱠﻲَﻟِﺇ ﱠﺐَﺣَﺃ ٍءْﻲَﺸِﺑ ﻱِﺪْﺒَﻋ ﱠﻲَﻟِﺇ َﺏﱠﺮَﻘَﺗ ﺎَﻣَﻭ ِﺏْﺮَﺤْﻟﺎِﺑ ُﻪُﺘْﻧَﺫﺁ ْﺪَﻘَﻓ ﺎًّﻴِﻟَﻭ ﻲِﻟ
ُﻩَﺪَﻳَﻭ ِﻪِﺑ ُﺮِﺼْﺒُﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ُﻩَﺮَﺼَﺑَﻭ , ِﻪِﺑ ُﻊَﻤْﺴَﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ُﻪَﻌْﻤَﺳ ُﺖْﻨُﻛ ُﻪُﺘْﺒَﺒْﺣَﺃ ﺍَﺫِﺈَﻓ , ُﻪﱠﺒِﺣُﺃ ﻰﱠﺘَﺣ ِﻞِﻓﺍَﻮﱠﻨﻟﺎِﺑ ﱠﻲَﻟِﺇ ُﺏﱠﺮَﻘَﺘَﻳ ُﻪﱠﻧَﺬﻴِﻋُ َﻷ ﻲِﻧَﺫﺎَﻌَﺘْﺳﺍ ِﻦِﺌَﻟَﻭ , ُﻪُﺘْﻴَﻄْﻋُﺃ ﻲِﻨَﻟَﺄَﺳ ْﻥِﺇَﻭ ,ﺎَﻬِﺑ ﻲِﺸْﻤَﻳ ﻲِﺘﱠﻟﺍ ُﻪَﻠْﺟِﺭَﻭ ,ﺎَﻬِﺑ ُﺶِﻄْﺒَﻳ ﻲِﺘﱠﻟﺍ
ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’an ‘abī hurairata raḍiya Allāhu ‘anha qāla: qāla rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa
sallam: inna Allāha ta’alā qāla: man ‘ādā lī waliyyan faqad āżantuhu bilḥarbi wa mā
taqarraba ilayya ‘abdī bisyaiin ‘aḥabba ilayya mimmā iftaraḍtu ‘alaihi, wa mā yazālu ‘abdī yataqarrabu ilayya binnawāfili ḥattā uḥibbuhu, fa iżā aḥbabtuhu kuntu sam’ahu
al- lażī yasma’u bihi, wa baṣaruhu al -lażī yubṣiru bihi wayadahu al-latī yabṭisyu bihā,
wa rijlahu al- latī yamsyī bihā, wa in saalanī a’ṭaituhu, wa lainista’āżanī lau’īżannahu
rawāhu al-bukharī. Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, “Barang siapa yang memusuhi para wali-Ku maka Aku menyatakan
perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Kucintai dari pada apa yang telah Aku wajibkan.
Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekati Aku dengan ibadah sunah hingga Aku mencintainya, maka ketika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia
gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat,menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat dan menjadi kakinya yang ia
gunakan untuk berjalan. Seandainya ia meminta kepada-Ku niscaya akan Ku-beri dan seandainya ia memohon perlindungan-Ku pasti Aku akan melindunginya. H.R
Bukhari
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa
Rasulullah menyampaikan firman Allah tentang sarana-sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beliau telah sampaikan firman Allah bahwasannya mendekatkan diri
kepada Allah dengan tidak henti-hentinya melakukan ibadah sunah hingga Allah mencintainya. Jika Allah telah cinta, maka seandainya dia meminta dan memohon
perlindungan niscaya Allah akan mewujudkannya. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemakan dengan menyampaikan.
Universitas Sumatera Utara
61 Hadits ke-39:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ﱠﻥَﺃ :ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺱﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ
: ﻲِﺘﱠﻣُﺃ ْﻦَﻋ ْﻲِﻟَﺯَﻭﺎَﺠَﺗ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ :
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﺍﻮُﻫِﺮْﻜُﺘْﺳﺍ ﺎَﻣَﻭ , َﻥﺎَﻴْﺴﱢﻨﻟﺍَﻭ , َﺄَﻄَﺨْﻟﺍ ﺎﻤﻫﺮﻴﻏﻭ ﻲﻘﻬﻴﺒﻟﺍ ﻭ ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍ ﻩﺍﺭﻭ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ
’anibni ‘abbāsin raḍiya Allāhu ‘anhumā: anna rasūla Allāhi ṣallā Allāhu ‘alaihi wa sallama qāla: inna Allāha tajāwajallīy ‘an ummatī: al-khaṭaa, wannisyāna, wa
māstukrihū ‘alaihi ḥadīśun ḥasanun rawāhu ibnu mājahu wa al-baihaqīy wa gairu
humā. Ibnu Abbas ra. berkata bahwa Rasululloh saw. bersabda, Sesungguhnya Allah swt. Mengampuni beberapa kesalahan umatku yang disebabkan keliru, lupa, dan karena
dipaksa. Hadits hasan ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengabarkan umatnya tentang kesulitan akan dimudahkan. Beliau
memaklumi kesalahan yang disebabkan keliru, lupa, dan karena dipaksa. Hadits ini
terkait ketika turun Q.S 2: 284 sehingga para sahabat merasa tertekan, lalu Allah menrunkan Q.S 2: 286 sebagai rahmat yang menjadikan kemudahan dalam kesulitan.
Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan memaklumi.
Hadits ke-40:
ﱠﻲَﺒِﻜْﻨَﻤِﺑ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِ ﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﺬَﺧَﺃ : َﻝﺎَﻗ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑﺍ ِﻦَﻋ َﻝﺎَﻘَﻓ
ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻦُﻛ : ,
َﺡﺎَﺒﱠﺼﻟﺍ ِﺮِﻈَﺘْﻨَﺗ َﻼَﻓ َﺖْﻴَﺴْﻣَﺃ ﺍَﺫِﺇ : ُﻝﻮُﻘَﻳ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ َﺮَﻤُﻋ ُﻦْﺑﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ ٍﻞﻴِﺒَﺳ ُﺮِﺑﺎَﻏ ْﻭَﺃ , ٌﺐﻳِﺮَﻏ َﻚﱠﻧَﺄَﻛ َﻚِﺗْﻮَﻤِﻟ َﻚِﺗﺎَﻴَﺣ ْﻦِﻣَﻭ , َﻚِﺿَﺮَﻤِﻟ َﻚِﺘﱠﺤِﺻ ْﻦِﻣ ْﺬُﺧَﻭ , َءﺎَﺴَﻤْﻟﺍ ِﺮِﻈَﺘْﻨَﺗ َﻼَﻓ َﺖْﺤَﺒْﺻَﺃ ﺍَﺫِﺇَﻭ
ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
’anibni ‘umara ra ḍiya Allāhu ‘anhumā qāla: ‘akhaża rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alahi
wa sallama bimankibayya faqāla: kun fiddunyā kaannaka gairibun, au gābiru sabīlin wa kāna ibnu ‘umara ra
ḍiya Allāhu ‘anhumā yaqūlu: iżā amsaita falā tantaẓiri al - ṣabaḥa, wa iżā aṣbaḥta falā tantaẓiri al-masāa, wa khuż min ṣiḥḥatika limaraḍika, wa
min ḥayātika limawtika rawāhu al-bukhariy. Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah saw.
memegang pundakku lalu bersabda, “ Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyeberangi jalan. Ibnu Umar ra. berkata, ‘Bila engkau berada di
sore hari, maka janganlah menunggu datangnya pagi; dan bila engkau di pagi hari,
Universitas Sumatera Utara
62
maka jangan menunggu datangnya sore. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakit, dan waktu hidupmu sebelum matimu”. H.R Bukhari
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah mengabarkan kepada umatnya agar mengambil dunia untuk keselamatan di
akhirat. Beliau menganjurkan agar menjadi seperti orang asing yang hanya sementara di suatu tempat dunia dan memanfaatkan yang ada. anjuran itu merupakan
perumpamaan manusia di dunia yang sementara agar memanfaatkannya untuk mendapatkan keselamatan di akhirat. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menganjurkan.
Hadits ke-41:
: َﻝﺎَﻗ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ِﺹﺎَﻌﻟﺍ ِﻦْﺑ ﻭِﺮْﻤَﻋ ِﻦْﺑ ِﷲِﺪْﺒَﻋ ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ْﻲِﺑَﺃ ِﻦَﻋ
ﻝﺎﻗ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝْﻮُﺳَﺭ
: َﻢﱠﻠَﺳَﻭ
ﺩﺎﻨﺳﺈﺑ ﺔﺠﺤﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ ﻰﻓ ﻩﺎﻨﻳﻭﺭ ,ﺢﻴﺤﺻ ﺚﻳﺪﺣ ِﻪِﺑ ُﺖْﺌِﺟﺎَﻤِﻟ ﺎًﻌِﺒَﺗ َﻥْﻮُﻜَﻳ ﻰَﺘَﺣ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ ُﻦِﻣْﺆُﻳَﻻ ﺢﻴﺤﺻ
’an ‘abī muḥammadin ‘abdillāhibni ‘amribni al-‘āṣi raḍiya Allāhu ‘anhumā qāla: qāla rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alai hi wa sallama: lā yuminu aḥadukum ḥattā yakūnu
tabi’an limajitubihi ḥadiśun ṣaḥīḥun, rawaināhu fī kitābin al -ḥajjati biisnādi
ṣaḥīḥun. Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amru bin Al-‘Ash ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda
, “Tidak sempurna iman seseorang dari kalian hingga hawa nafsunya tunduk mengikuti apa yang telah aku bawah.” Hadits hasan yang diriwayatkan di dalam kitab
Hujjah yang disusun oleh Abu Alfath Nashr Ibnu Ibrahim Al-Maqdisy dengan sanad shahih
Hadits di atas mengandung kabar duka. Konteks menjelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan kepada umatnya untuk mengikuti syariat Allah. Hadits ini menyangkut
adanya peristiwa Zubair yang mengalami sengketa dengan tetangganya, maka Rasul
mengadilinya bahwa tidak sempurna iman seseorang hingga hawa nafsunya tunduk
Universitas Sumatera Utara
63
mengikuti yang telah dibawa beliau syariat islam. Oleh karena itu, kata ﻝﺎﻗ qāla yang
diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan mengadili.
Hadits ke-42:
َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ َﻝْﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﷲ َﻲِﺿَﺭ ٍﺲَﻧَﺃ ﻦَﻋ ُﻝْﻮُﻘَﻳ
: :
ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﷲ َﻝﺎَﻗ ,
َﻡَﺩﺁ َﻦْﺑﺍ ﺎَﻳ َﻥﺎَﻨَﻋ َﻚُﺑﻮُﻧُﺫ ْﺖَﻐَﻠَﺑ ْﻮَﻟ , َﻡَﺩﺁ َﻦْﺑﺍ ﺎَﻳ .ﻲِﻟﺎَﺑُﺃ َﻻَﻭ َﻚﻴِﻓ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ َﻚَﻟ ُﺕْﺮَﻔَﻏ ﻲِﻨَﺗْﻮَﺟَﺭَﻭ ﻲِﻨَﺗْﻮَﻋَﺩ ﺎَﻣ َﻚﱠﻧِﺇ
ُﻙِﺮْﺸُﺗ َﻻ ﻲِﻨَﺘﻴِﻘَﻟ ﱠﻢُﺛ ﺎَﻳﺎَﻄَﺧ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ِﺏﺍَﺮُﻘِﺑ ﻲِﻨَﺘْﻴَﺗَﺃ ْﻮَﻟ َﻚﱠﻧِﺇ , َﻡَﺩﺁ َﻦْﺑﺍ ﺎَﻳ . َﻚَﻟ ُﺕْﺮَﻔَﻏ ﻲِﻨَﺗْﺮَﻔْﻐَﺘْﺳﺍ ﱠﻢُﺛ , ِءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﺢﻴﺤﺻ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ ﻝﺎﻗﻭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ًﺓَﺮِﻔْﻐَﻣ ﺎَﻬِﺑﺍَﺮُﻘِﺑ َﻚُﺘْﻴَﺗَ َﻷ ,ﺎًﺌْﻴَﺷ ﻲِﺑ
’an anasin ra ḍiya Allāhu ‘anhu qāla: sami’tu rasūlu Allāhi ṣallā Allāhu ‘alahi wa
sallama yaq ūlu: qāla Allāhu ta’ālā: yabna ādama, innaka mā da’autanī wa rajawtanī
gafart u laka ‘alā mā kāna fīhi wa lā ubālī. yabna ādama, lau balagat żunūbuka ‘anāna
alsamāi, śumma istagfartanī gafartu laka. yabna ādama, innaka lau ataitanī biqurābi al-ar
ḍi khaṭāyā śumma laqītanī lā tusyriku bī syaian, laataituka biqurābihā magfiratan rawāhu al-tarmiżiy wa qāla ḥadīśun ḥasanun ṣaḥīḥun. Anas ra. berkata,
Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, Allah swt., berfirman, “Wahai anak Adam selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni segala dosamu
yang telah lalu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam jikalau dosamu membumbung setinggi langit lalu engkau minta
ampunan-Ku, pasti engkau-Ku ampuni. Wahai anak Adam andai engkau datang kepada- Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam
keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, pasti Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” H.R Tirmidzi dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih
Hadits di atas mengandung kabar gembira. Konteks menjelaskan bahwa
Rasulullah menyampaikan firman Allah tentang luasnya ampunan Allah. Beliau menyampaikan bahwasannya ampunan Allah sangat luas, bahkan Allah akan
mengampuni segala dosa selama engkau berdoa dan berharap kepada-Nya. Oleh karena itu, kata
ﻝﺎﻗ qāla yang diterjemahakan bersabda dapat diterjemahkan dengan menyampaikan.
Universitas Sumatera Utara
64
Keterangan dari hasil analisis 42 hadits pada hadits Arba’in di atas: - Telah ditemukan 35 makna kata
ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in. - Makna
ﻝﺎﻗ qāla pada lima 5 hadits dari 42 hadits memiliki makna yang sesuai tetap pada terjemahan, yaitu makna; menjawab hadits-2, 22, 25, dan 29 dan bertanya
hadits-27. - Dari 42 hadits ada dua 2 hadits yang tidak ditemui kata
ﻝﺎﻗ qāla Rasulullah sehingga tidak ada penentuan makna kata
ﻝﺎﻗ qāla.
3.2 Makna ﻝﺎﻗ qāla Sesuai Konteks pada Hadits Arba’in