Rumusan Masalah Kajian Terdahulu Penelitian di bidang ilmu terjemahan tentunya tidak lagi asing bagi pembaca

6

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, agar pembahasan tidak terlalu luas dan dapat terfokus maka peneliti membuat rumusan masalah pada penelitian. Adapun rumusan masalah tersebut adalah: 1. Apa saja makna-makna kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in berdasarkan konteks dan keperihalan keadaan? 2. Berapakah makna ﻝﺎﻗ qāla yang sama dengan makna ﻝﺎﻗ qāla yang telah ditemukan oleh Nurdin? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui makna-makna kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in yang ditentukan maknanya berdasarkan konteks dan keperihalan keadaan. 2. Untuk mengetahui makna ﻝﺎﻗ qāla yang sama dengan makna ﻝﺎﻗ qāla yang telah ditemukan oleh Nurdin. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat baik bagi pembaca khususnya bagi masyarakat, adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Diketahui variasi makna ﻝﺎﻗ qāla yang dapat digunakan untuk menerjemahkan kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in. 2. Diketahui makna ﻝﺎﻗ qāla yang sama dengan makna ﻝﺎﻗ qāla yang ditemukan oleh Nurdin sehingga dapat menguatkan hasil penelitian bahwasannya berkurang atau betambah makna ﻝﺎﻗ qāla yang dapat digunakan untuk Universitas Sumatera Utara 7 menerjemahkan kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits berdasarkan penelitian terdahulu dengan penelitian ini. 3. Mengubah paradigma pesancara pikir masyarakat bahwasanya kata ﻝﺎﻗ qāla tidak hanya diterjemahkan secara leksikal, yakni: bersabda dan berkata dalam menerjemahkan hadits akan tetapi, ada variasi makna ﻝﺎﻗ qāla yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menerjemahkan kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits- hadits nabawi.

1.5 Metode Penelitian

Seorang peneliti harus memilih dan mengetahui metode yang tepat untuk penelitiannya. Metode tersebut yang menjadikan penelitian teratur sehingga peneliti dapat mencapai tujuan yang diharapkan. “Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mancapai maksud dalam ilmu pengetahuan, dsb.; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksankan penelitian dalam mengumpulkan data Djajasudarma, 2006: 1 dan 4”. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan library reseach, yaitu penelitian yang akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku kepustakaan sebagai sumber data Djajasudarma, 2006: 4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya, dan dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah data itu Djajasudarma, 2006: 6. Metode deskriptif akan menggambarkan data penelitian sehingga kata ﻝﺎﻗ qāla dapat terlihat jelas maknanya dari setiap hadits pada hadits Arba’in. Universitas Sumatera Utara 8 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terjemahan kata-kata ﻝﺎﻗ qāla yang terdapat pada hadits Arba’in. Ada 42 hadits pada hadits Arba’in dan setiap hadits terdapat kata ﻝﺎﻗ qāla di dalamnya. Jumlah tersebut merupakan populasi data, maka seluruhnya akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Paham 2006: 26-27 membagi langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian. Langkah-langkah tersebut ada empat 4 fase: persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunanpenulisan laporan. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Persiapan: merumuskan masalah dan menyusun kerangka pikiran. 2. Mengumpulkan data: menemukan buku hadits Arba’in dan makna ﻝﺎﻗ qāla yang ditemukan Nurdin. 3. Pengolahan data: - Membaca, memahami, dan memperhatikan terjemahan kata ﻝﺎﻗ qāla yang tedapat dalam hadits Arba’in. - Menentukan terjemahan kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in berdasarkan konteks dan keperihalan keadaan. - Menyesuaikan makna ﻝﺎﻗ qāla yang telah ditentukan pada hadits Arba’in dengan makna ﻝﺎﻗ qāla yang ditemukan oleh Nurdin untuk mengetahui penemuan makna ﻝﺎﻗ qāla yang sama. - Menganalisis data yang telah diperoleh. 4. Penyusunanpenulisan laporan: pembahasan dan penarikan kesimpulan. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu Penelitian di bidang ilmu terjemahan tentunya tidak lagi asing bagi pembaca

atau pendengar. Kegiatan ini telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya khususnya bagi yang tertarik dengan kajian bahasa. Jadi, tidak heran telah banyak kajian-kajian terdahulu yang terkait dengan penerjemahan, diantaranya: 1. Ahmad Asri Lubis 2014 dengan judul Padanan Kata Kerja ﻝﻮﻘﻳ -ﻝﺎﻗ: Menyingkap Kevariasian dan Kekayaan Makna dalam Bahasa Indonesia. Penelitian tersebut menyingkap banyaknya variasi makna kata kerja ﻝﻮﻘﻳ -ﻝﺎﻗ dalam Q.S Al-Baqarah dan telah ditemukan empat puluh 40 variasi makna kata kerja ﻝﻮﻘﻳ -ﻝﺎﻗ yang dapat digunakan dalam menerjemahkan kata kerja tersebut. 2. Nur Rahmawati 2011 dengan judul Terjemahan Kata Ar-Ruh dalam Terjemahan Tafsir Qur’an Karim Karya Mahmud Yunus. Penelitian tersebut mengkaji analisis kata ar-Ruh dalam Tafsir Qur’an karya Mahmud Yunus dengan teori yang berkaitan dengan polisemi dan homonim. Kata ruh dikatakan polisemi karena terdapat banyak arti dan masih saling berhubungan. Dikatakan homonim karena kata ruh artinya ada yang saling tidak berhubungan seperti arti ruh badan dan pertolongan. 3. Nurdin Lubis 2009 dengan judul Qala Wa Musytaqatuha Wa Imkan Tarjamatuha Al-Mutanawiah. Penelitian tersebut membahas tentang Universitas Sumatera Utara 10 problematika kata ﻝﺎﻗ qāla dan mustaqnya dalam Al-Kitab al-Jāmi’ li Fadlāil al-Qur’an al-Karim al- ahādits al-latī waradat fi-Fadlāil al-Suwar wa al-Ăyāt. Dengan memperhatikan kontekstual maka ditenemukan 25 variasi makna kata ﻝﺎﻗ qāla yang dapat digunakan untuk menerjemahkan kata tersebut. Nurdin Lubis 2009 membahas tentang problematika kata ﻝﺎﻗ qāla dan mustaqnya dalam Al-Kitab al- Jāmi’ li Fadlāil al-Qur’an al-Karim al-ahādits al-latī waradat fi- Fadlāil al-Suwar wa al-Ăyāt yang banyak ditemui kata ﻝﺎﻗ qāla di dalamnya. Penelitiannya berusaha mempertahankan kontekstual hadits yang disebut maqul al-qauli isi dari apa yang diucapkan, sehingga menghasilkan banyak varian kata untuk menerjemahkan kata ﻝﺎﻗ qāla dan mustaqnya dalam teks hadits nabawi maupun teks lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin menemukan makna ﻝﺎﻗ qāla 25 kata, di antaranya: menceritakan, mengungkapkan, menjelaskan, mengaku, menegaskan, mengeluh, berwasiat, bertannya, menjawab, perintah, mengajak, berdoa, membaca, lanjut, memberitahu, dan lain-lain. Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Nurdin. Seperti yang telah dijelaskan, penelitian ini sama dengan penelitian Nurdin perbedaannya; pada penelitian ini menganalisis kata ﻝﺎﻗ qāla yang terdapat dalam hadits Arba’in. Sepanjang yang diketahui, sampai saat ini belum ada ditemui kajian penerjemahan kata ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in. Penelitian ini akan menentukan terjemahan makna ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Aba’in dan membandingkannya dengan makna ﻝﺎﻗ qāla yang ditemukan oleh Nurdin. Kegiatan tersebut akan diketahui seberapa banyak makna ﻝﺎﻗ qāla pada hadits Arba’in. Dengan demikian, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum dan khususnya dapat menginspirasi bagi penerjemah yang lain. Universitas Sumatera Utara 11

2.2 Landasan Teori