1.4 Manfaat Penelitian
1. Sumber informasi bagi pihak manejemen mengenai kondisi umum tenaga kerja dan masalah kesehatan yang dialami oleh tenaga kerja bagian Power House di
PT. Humbahas Bumi Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
2. Masukan kepada pihak manajemen mengenai alternatif yang dapat dipergunakan untuk mengatasi dampak atau bahaya yang ditimbulkan oleh
kebisingan di bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai kebisingan dan pengaruhnya terhadap gejala stres kerja pada tenaga kerja bagian Power
House di PT.Humbahas Bumi Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap
kenyamanan dan kesehatan manusia Sasongko, 2000. Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan
keselamatan. Kebisingan merupakan salah satu faktor fisik lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan dampak pada gangguan pendengaran audiotory dan extra audiotory seperti stres kerjapsikologik, hipertensi, kelelahan kerja dan perasaan
tidak senang annoyance Tana, 2002. Definisi bising menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor Per. 13MEN2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerjaadalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Bising
dalam kesehatan kerja, diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara kuantitatif peningkatan ambang pendengaran maupun
secara kualitatif penyempitan spektrum pendengaran, berkaitan dengan faktor
intensitas, frekuensi, durasi dan pola waktu. Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta
dapat menimbulkan ketulian. Suara di tempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja
occupational hazard saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan Tigor, 2009, secara :
1 Fisik menyakitkan telinga pekerja. 2 Psikis mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi.
2.1.2 Jenis-jenis Kebisingan
Jenis kebisingan yang sering ditemukan menurut Suma’mur 2014 adalah: 1 Kebisingan menetap berkelanjutan tanpa putus-putus dengan spektrum
frekuensi yang lebar steady state, wide band noise, misalnya bising mesin, kipas angin, dapur pijar dan lain-lain.
2 Kebisingan menetap berkelanjutan dengan spektrum frekuensi tipis steady state, narrow band noise, misalnya bising gergaji sirkuler, katup gas dan
lain-lain. 3 Kebisingan terputus-putus intermittent, misalnya lalu lintas, suara kapal
terbang di bandara. 4 Kebisingan impulsif impact or impulsive noise, seperti bising pukulan palu,
tembakan bedil atau meriam dan ledakan. 5 Kebisingan impulsif berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan atau
tempaan tiang pancang bangunan.