Pengaruh Kebisingan Kebisingan .1 Pengertian Kebisingan

1 Mengurangi kenyamanan dalam bekerja. Batas waktu pemaparan per hari kerja Intensitas kebisingan dalam dBA 2 Mengganggu percakapan atau komunikasi antar pekerja 3 Mengurangi konsentrasi 4 Menurunkan daya dengar 5 Tuli akibat kebisingan Menurut Buchari 2007 bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian, atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan auditori, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan nonauditori seperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performance kerja, kelelahan dan stres kerja. Lebih rinci lagi, maka dapatlah digambarkan pengaruh bising terhadap kesehatan tenaga kerja, sebagai berikut : 1 Gangguan Fisiologis Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, basal metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama dibagian kaki, dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. 2 Gangguan Psikologis Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, emosi dan lain-lain. Pemaparan jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit psikosomatik, seperti : gastristis, penyakit jantung koroner dan lain-lain. 3 Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi ini dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan terutama bagi pekerja yang belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan mengakibatkan bahaya keselamatan dan kesehatan tenaga kerja karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktivitas kerja. 4 Gangguan Keseimbangan Gangguan keseimbangan ini menyebabkan gangguan fisiologis, seperti : kepala pusing, mual dan lain-lain. 5 Gangguan terhadap pendengaran Dapat menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian. Ketulian ini dapat bersifat progresif atau awalnya bersifat sementara tapi bila bekerja terus-menerus di tempat bising tersebut maka daya dengar akan menghilang secara menetap atau tuli. Tabel 2. Jenis-jenis dari Akibat-akibat Kebisingan Jenis-jenis dari akibat-akibat kebisingan Tipe Uraian Akibat-akibat badaniah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan. Akibat-akibat fisiologi Rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanandarah meningkat, sakit kepala, bunyi dering. Akibat Psikologis Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca, dsb. Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telepon, dsb. Sumber : Buchari 2007

2.1.5 Pengendalian Kebisingan

Dalam hal pengendalian suara yang menjadi bagian utamanya adalah sumber, penghubung dan penerima. Secara skematik adalah sebagai berikut : Gambar 2.1. Skema sistem suara Source Path Receiver Sumber source adalah tempat dimana suara tersebut dihasilkan dan penghubung path adalah jalur suara di udara sehingga suara dapat sampai ke penerima receivers atau telinga Anizar, 2009. Menurut Tarwaka 2004 sebelum dilakukan langkah pengendalian kebisingan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana pengendalian yang didasarkan pada hasil penilaian kebisingan dan dampak yang ditimbulkan. Rencana pengendalian dapat disusun berdasarkanjenis-jenis dari akibat-akibat kebisingan yang dilakukan dengan pendekatan melalui perspektif manajemen resiko kebisingan. Langkah manajemen risiko kebisingan tersebut adalah : 1 Mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan yang ada di tempat kerja yang berpotensi menimbulkan penyakit atau cidera akibat kerja. 2 Menilai risiko kebisingan yang berakibat serius terhadap penyakit dan cidera akibat kerja. 3 Mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengendalikan atau meminimalisasi risiko kebisingan. Kebisingan dapat dikendalikan dengan berbagai cara Chandra, 2007, antara lain : 1 Pengurangan sumber kebisingan Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan peredam suara pada sumber kebisingan, melakukan modifikasi mesin atau bangunan, mengganti mesin dan menyusun perencanaan bangunan baru.

Dokumen yang terkait

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010

0 32 53

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

1 5 82

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 2 15

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 5 15

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 6

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 19

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 21