Jenis-jenis Stres Kebisingan .1 Pengertian Kebisingan

dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. 2 Distress Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif bersifat merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran absenteeism yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian. 2.2.3Gejala-gejala Stres Kerja Menurut Sunyoto 2001 gejala-gejala stres di tempat kerja sebagai berikut: 1 Tanda-tanda suasana hati mood Berupa menjadi overexcited, cemas, merasa tidak pasti, sulit tidur malam hari, menjadi mudah bingung dan lupa, menjadi sangat tidak enak dan gelisah, menjadi gugup, Ditandai perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, tidak puas terhadap apa yang dicapai, bingung, gelisah, sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, hilang semangat, menggagap ketika bicara. 2 Tanda-tanda otot kerangka musculoskeletal Berupa jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam atau berdiri di tempat, mengembangkan tic gerakan tidak sengaja, kepala mulai sakit, merasa otot menjadi tegang atau kaku, leher menjadi kaku, lelah, kehabisan tenaga, pusing, gangguan pencernaan, mulut dan kerongkongan kering, tangan dan kaki dingin berkeringat, otot sekitar leher tegang . 3 Tanda-tanda organ-organ dalam badan viseral Berupa perut terganggu, merasa jantung berdebar, banyak keringat, tangan berkeringat, merasa kepala ringan atau akan pingsan, mengalami kedinginan, wajah menjadi panas, mulut menjadi kering, mendengar bunyi berdering dalam kuping, napas tersengal-sengal. 2.2.4Faktor Penyebab Stres Kerja Menurut Patton dalam Tarwaka 2010 bahwa perbedaan reaksi antara individu tersebut sering disebabkan karena faktorpsikologis dan sosial yang dapat merubah dampak stressor bagi individu. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1 Kondisi individu, seperti umur, jenis kelamin, temperamental, genetik, integensia, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain. 2 Ciri kepribadian, seperti introvert atau ekstrovert, tingkat emosional, kepasrahan, kepercayaan diri dan lain-lain. 3 Sosial-kognitif, seperti dukungan sosial, hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi stres kerja adalah yang termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan kerja. Misalnya saja lingkungan kerja fisik kebisingan, penerangan, getaran, lingkungan kerja kimiawi debu, gas pencemaran udara, lingkungan kerja biologis bakteri, virus dan parasit dan lingkungan kerja psikologis penempatan tenaga kerja. Lingkungan kerja fisik atau intrinsik seperti bising merupakan salah satu faktor penyebab stres kerja. Bising merupakan gelombang suara yang dirasakan sebagai gangguan, karena sifatnya yang mengganggu secara psikologik bising adalah penimbul stres stresor. Tidak adanya kendali pada kebisingan akan menimbulkan stres jika berlangsung lama. 4 Strategi untuk menghadapi setiap stres yang muncul. Faktor yang mempengaruhi stres kerja pada individu, antara lain : 1 Usia Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam usia pertengahan 20-an dan kemudian menurun dengan bertambahnya usia. Peran faktor umur memberikan respon terhadap situasi yang potensial menimbulkan stress kerja. Penelitian pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dan dibawah 40 tahun, dengan indikator adrenalin dan tekanan darah, mendapatkan hasil bahwa kelompok umur 40 tahun lebih rentan dalam menghadapi stres kerja Roestam, 2003. 2 Masa kerja Masa kerja dapat diartikan sebagai jangka waktu seseorang bekerja, dihitung dari mulai bekerja sampai sekarang dia masih bekerja. Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja tersebut. 3 Pendidikan Secara umum pendidikan bertujuan mengembangkan dan memperluas pengetahuan, pengalaman serta pengertian individu. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang berpikir secara luas, makin tinggi daya inisiatifnya dan makin mudah pula untuk menemukan cara-cara yang efisien guna menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dampak lain pendidikan adalah bahwa pendidikan dapat bertindak sebagai suatu penunjang dalam mengontrol diri. Tiap-tiap individu melalui pelajaran dalam berbagai aspek kehidupan dapat mempertahankan kesehatan fisik dan mentalnya Setyawati, 2010. 4 Riwayat penyakit Penyakit akan menyebabkan hipo atau hipertensi suatu organ, akibatnya akan merangsang syaraf tertentu. Dengan perangsangan yang terjadi akan menyebabkan pusat syaraf otak akan terganggu atau terpengaruh yang dapat menurunkan kondisi fisik seseo rang Suma’mur, 2014. 5 Kepribadian Faktor kepribadian seseorang ekstrovert atau introvert sangat berpengaruh terhadap stressor yang diterima. Konflik yang diterima oleh dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda satu dengan yang lainnya Tarwaka, 2010. 6 Hubungan sosial Hubungan tidak baik antara karyawan di tempat kerja adalah faktor yang potensial sebagai penyebab terjadinya stress ditempat kerja. Kecurigaan antar pekerja, kurangnya komunikasi, ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda adanya stres akibat kerja Tarwaka, 2010.

2.2.6 Pengaruh Stres Kerja

Pengaruh stres terhadap pekerja bermacam-macam tergantung pada tingkat prediktabilitas dan tingkat kontabilitasnya. Stres dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan pekerja, gangguan di tempat kerja, masyarakat dan keluarganya Setyawati, 2010. Stres kerja dapat menimbulkan reaksi pada tubuh manusia. Reaksi tubuh karena stres akibat kerja yang merupakan masalah kesehatan Roestam, 2003, diantaranya adalah : 1 Penyakit psikis yang diinduksi oleh stres kerja Misalnya jantung koroner, hipertensi, tukak lambung dan gangguan psikomatik lain. Kondisi lain yang juga mungkin terjadi adalah keletihan, sering pilek, gangguan tidur, nafas pendek, sakit kepala, migren, kaki tangan dingin, nyeri kuduk serta pundak, gangguan menstruasi, gangguan pencernaan, muntah, alergi dan serangan asma. 2 Kecelakaan kerja Berbagai data dapat dinyatakan bahwa kecelakaan kerja terjadi 90 karena tindakan yang kurang berhati-hati. 3 Absen kerja Absensi kerja sering terdapat pada pekerja yang sulit menyesuikan diri dengan pekerjaannya. Ketidakhadiran ini biasanya karena gejala sakit psikis ringan. 4 Lesu kerja Terjadi apabila tenaga kerja kehabisan motivasi dalam upaya mencari suatu kinerja yang tinggi. 5 Gangguan jiwa Berupa suatu continnum, mulai gejala subjektif yang mempunyai efek ringan sehari-hari hingga gangguan jiwa mengganggu fungsi pekerjaan.

2.2.7 Pengendalian Stres Akibat Kerja

Cartwright, et. al. dalam Tarwaka 2010 memberikan cara-cara untuk mengurangi stres kerja secara lebih spesifik yaitu melalui : 1 Redesain tugas-tugas pekerjaan, 2 Redesain lingkungan kerja, 3 Menerapkan waktu kerja yang fleksibel, 4 Menerapkan manajemen partisipatoris, 5 Melibatkan karyawan dalam pengembangan karier, 6 Menganalisis peraturan kerja dan menetapkan tujuan, 7 Mendukung aktivitas sosial, 8 Membangun kerja tim yang kompak. 9 Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan yang adil dan lain-lain. Selain cara-cara tersebut diatas, menurut Tarwaka 2010 ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya stres di tempat kerja adalah sebagai berikut : 1 Menghilangkan faktor penyebab stres, khususnya yang berasal dari tasks, organisasi kerja dan lingkungan kerja.

Dokumen yang terkait

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010

0 32 53

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

1 5 82

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 2 15

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 5 15

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 6

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 19

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 21