5.3. Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja
Hasil uji statistik korelasi spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara paparan kebisingan dengan stres kerja, dengan nilai
signifikansi p = 0,001 atau p ≤ 0,05.
Hasil uji statistik korelasi spearman juga menunjukkan nilai korelasi r = 0,851. Nilai r tersebut digunakan untuk mengetahui besar sumbangan variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan rumus koefisien determinan. Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
diketahui dengan
menggunakan rumus
koefisien determinandengan
perhitungannya menunjukkan bahwa sumbangan paparan kebisingan terhadap stres kerja adalah 72,42 dan sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor individu
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini, antara lain : 1. Pendidikan
Secara umum pendidikan bertujuan mengembangkan dan memperluas pengetahuan, pengalaman serta pengertian individu. Semakin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah seseorang berpikir secara luas, makin tinggi daya inisiatifnya dan makin mudah pula untuk menemukan cara-cara yang efisien guna
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dampak lain pendidikan adalah bahwa pendidikan dapat bertindak sebagai suatu penunjang dalam mengontrol diri. Tiap-
tiap individu melalui pelajaran dalam berbagai aspek kehidupan dapat mempertahankan kesehatan fisik dan mentalnya Setyawati, 2010.
2. Kepribadian Faktor kepribadian seseorang ekstrovert atau introvert sangat
berpengaruh terhadap stressor yang diterima. Konflik yang diterima oleh dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda satu dengan yang lainnya
Tarwaka, 2010. 3. Hubungan Sosial
Hubungan tidak baik antara karyawan di tempat kerja adalah faktor yang potensial sebagai penyebab terjadinya stres ditempat kerja. Kecurigaan antar
pekerja, kurangnya komunikasi, ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda adanya stres akibat kerja Tarwaka, 2010.