yang sangat penting dimaksudkan untuk memperjelas fokus penelitian atau permasalahan yang akan diteliti.
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian dilakukan. Mengacu pada lokasi ini yaitu wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam
masyarakat.Adapun penentuan lokasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Kanigaran. Alasan pemilihan lokasi ini karena kecamatan Kanigaran merupakan
lokasi dengan jumlah penerima PKH terbanyak se-kota Probolinggo ditahun 2014. Kanigaran merupakan kecamatan terbanyak yang menerima bantuan PKH karena
jumlah penduduk dari kecamatan Kanigaran terpadat se-kota Probolinggo. Jumlah angka pengangguran tertinggi ditempati oleh kecamatan Kanigaran. Sehingga tingkat
kemiskinan di kecamatan ini juga tergolong tinggi. Dengan banyaknya jumlah peserta PKH, implementasi akan lebih jelas terlihat dilapangan.
3.4 Penentuan Informan
Informan adalah orang-orang tertentu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang diperlukan oleh peneliti di dalam proses penelitiannya. Informan
terbagi menjadi dua bagian yaitu informan pokok dan informan tambahan. Informan pokok merupakan informan yang menguasai penuh mengenai informasi yang
diinginkan oleh peneliti mengenai program. Dalam menentukan informan penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel dari sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah
peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang sedang diteliti, yang menjadi kepedulian dalam pengambilan sampel penelitian kualitatif adalah tuntasnya
pemerolehan informasi dengan keberagaman variasi yang ada, bukan pada banyak sampel sumber data. Sugiyono,2009:218
Purposive sampling digunakan untuk menentukan informan pokok dan informan tambahan. Informan pokok merupakan informan utama dalam penelitian ini dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Implementor program sebagai implementor kebijakan yang memahami
implementasi program sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan yaitu Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo dan Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas
Sosial Kota Probolinggo 2.
Pendamping PKH yang secara langsung turun lapangan dan berinteraksi dengan KSM juga mengkoordinir seluruh pendamping di Kecamatan Kanigaran dan
Pendamping yang paling lama mengkoordinir kelompok KSM di Kecamatan Kanigaran
3. Bersedia menjadi informan dan mengikuti prosedur penelitian sampai dengan
tahap akhir Sedangkan untuk informan tambahan dalam penelitian ini adalah KSM Keluarga
Sangat Miskin penerima bantuan PKH dikecamatan Kanigaran dengan kriteria sebagai berikut:
1. KSM sebagai ketua kelompok
2. KSM yang paling komitmen dalam pelaksanaan PKH
3. KSM yang kurang komitmen dalam pelaksanaan PKH
3.5 Pengumpulan Data