Partisipasi Masyarakat Terhadap Badan Keswadayaan Masyarakat

orang termasuk koordinator BKM Kalisuren. Peran masyarakat khususnya masyarakat kelurahan Kalisuren yang tergolong pada keluarga kurang mampu sangat antusias merespon program BKM, terutama dalam mengajukan usulan kredit sebagai KSM. Peran masyarakat tersebut bukan sesuatu yang dianggap sudah wajar adanya, sebab seseorang untuk mengajukan suatu usulan kredit dalam PNPM Mandiri diisyaratkan untuk terlebih dahulu membentuk KSM serta membuat dan mengisi Formulir Usulan Kredit yang menuntut satu kecermatan dan keakuratan, utamanya menyangkut rincian kebutuhan, modal swadaya awal, perkiraan pemasaran, dan lain sebagainya. Mengingat tingkat pengetahuan dari warga masyarakat yang tergolong kurang mampu relatif masih rendah, maka keharusan membuat usulan berupa proposal membuat masyarakat harus berupaya lebih keras lagi seperti misalnya berkonsultasi dengan pengurus BKM ataupun Fasilitator Kelurahan FASKEL. Meskipun menurut beberapa kalangan masyarakat, adanya keharusan menyusun proposal bantuan kredit adalah sesuatu yang biasa, namun bagi masyarakat kalangan bawah yang tergolong miskin hal itu menjadi luar biasa dan sangat memberatkan. Masyarakat m e m buat usulan usahanya berupa proposal tetapi masyarakat harus mengisi form-form dari BKM kemudian yang diajukan oleh KSM calon penerima bantuan masih belum baku dan sering berubah-ubah. 2 Dari keadaan yang demikian itu maka banyak KSM yang ‘frustasi’ dan tidak 2 Hasil Wawancara dengan Bapak lr. Sundari Koordinator BKM, 15 Mei 2009 mau lagi memperbaiki proposalnya, sehingga pada akhirnya mereka tidak jadi mengajukan usulan bantuan kredit dari PNPM Mandiri. Kadar peran masyarakat dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri bisa dibilang cukup tinggi, walaupun hanya pada tahapan untuk mengikuti pelaksanaan program saja sedang pada tahapan perencanaan dan pengamanan terhadap keberlangsungan program masih belum nampak. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat untuk mengikuti program PNPM Mandiri di Kelurahan Kalisuren, walaupun kemampuan BKM untuk memenuhi keinginan para KSM relatif terbatas. Ini terlihat dalam proposal yang sudah masuk di BKM, namun sampai penelitian dilaksanakan juga masih ada yang belum direalisasikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa walaupun terdapat hambatan yang dirasakan oleh masyarakat, namun toh pada akhirnya mereka bersedia berpartisipasi untuk mengikuti program yang disediakan. Dengan demikian masyarakat akan aktif berperan dalam suatu program pembangunan, apabila mereka dapat merasakan sendiri dan terbukti bisa menguntungkan dirinya. Secara garis besar peran masyarakat terhadap Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dalam PNPM Mandiri di kelurahan Kalisuren antara lain adalah dengan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang terdiri dari keluarga miskin guna bersama mengikatkan diri untuk menerima, mengelola dan bertanggungjawab terhadap bantuan yang telah diterimanya. Kelompok Swadaya Masyarakat ini juga berupaya memaksimalkan bantuan kredit modal kerja bergulir untuk kegiatan usaha ekonomi produktif guna memperbaiki kondisi ekonominya. Kelompok Swadaya Masyarakat Kalisuren KSM secara aktif mengikuti pelatihan-pelatihan ketrampilan untuk menunjang tiap-tiap individu dengan mengikuti pelatihan pembuatan tempe, pelatihan tata rias, dalam rangka penciptaan lapangan baru atau menyempurnakan usaha lama, dan masyarakat juga turut andil dalam perbaikan infrastruktur jalan di Kelurahan Kalisuren dan pembangunan sarana sanitasi.

B. Proses Partisipasi Masyarakat Terhadap Badan Keswadayaan

Masyarakat BKM dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri di Kelurahan Kalisuren Mengingat pentingnya peran kelompok masyarakat, utamanya yang menjadi kelompok sasaran target group, dalam mencapai tujuan program pembangunan, maka sangat diperlukan upaya konkret dari masyarakat serta penyelenggara pembangunan untuk memaksimalkan PNPM Mandiri. Dan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM Kelurahan Kalisuren telah melakukan beberapa proses serta upaya yang konkret seperti berikut. a Menggalakkan Pertemuan dan Diskusi PNPM Mandiri Upaya menggugah peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Kelurahan Kalisuren melalui pertemuan dan diskusi, diawali pada tahapan mempersiapkan pembentukan BKM. Karena eksistensi BKM merupakan syarat utama dan pertama diluncurkannya proyek PNPM Mandiri di suatu Kelurahan atau Desa. Oleh karena itu pihak-pihak terkait yang terdiri dari pihak Pemerintah Daerah yang dalam hal ini BAPPEDA menugaskan aparatnya yang bertindak sebagai Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK, bersama pihak Konsultan Managemen Wilayah KMW menugaskan Fasilitator Kelurahan FASKEL untuk mengadakan sosialisasi kepada warga masyarakat kelurahan. Teknis pertemuan PNPM Mandiri dilaksanakan disetiap Rukun Tetangga dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat di satuan wilayah tersebut. Pihak kelurahan mengundang semua RW dan RT masing-masing, RT membawa 8 orang diantaranya, tokoh masyarakat dan tokoh agama hadir dalam sosialisasi yang dikomando langsung oleh Lurah Kalisuren. Bahkan yang menghadiri acara itu ada fasilitator dan aparat dari kecamatan. Dalam kurun waktu sekitar 2 bulan, masyarakat Kelurahan Kalisuren berhasil membentuk kepengurusan BKM, dalam suatu musyawarah warga Kelurahan Kalisuren dengan acara tunggal rapat pembentukan dan pemilihan pengurus BKM pada tanggal 12 Desember 2003, dalam sosialisasi dihadiri 200 orang. 3 Tabel I. 10 Ada 49 yang hadir dalam pertemuan tersebut. Setelah lurah memaparkan mengenai program nasional juga dijelaskan oleh fasilitator kelurahan. Sosialisasi PNPM mandiri tidak hanya langsung kepada masyarakat tetapi juga melalui media telekomunikasi dan media surat kabar. Apalagi ketika awal kali muncul PNPM 3 Hasil Wawancara dengan Hj.Ulfa Bendahara BKM, 29 Juli 2010 Lingkup Yang Diundang Yang Hadir RW 6 200 RT 45 Masyarakat 8 org x 45 360 411 200

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI

0 3 2

Dampak Pemberian Pinjaman Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Badan Keswadayaan Masyarakat Bina Bersama Kelurahan Pampangan Padang).

0 0 6

Evaluasi sistem pemberian kredit pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan : studi kasus di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) `Tridaya waru Mandiri` Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 153