dikehendakinya. Kemampuan masyarakat untuk berkembang secara mandiri berkorelasi positif dengan kemampuannya untuk berperan dan juga dengan
kemampuannya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
F. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Kesejahteraan sosial dalam undang-undang dasar no. 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan sosial, pasal 2 ayat 1 adalah sebagai berikut:
9
kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman
lahir dan batin, yang memungkinkan setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,
keluarga serta masyarakat dan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Adapun pengertian kesejahteraan sosial pada dasarnya diciptakan atas kompromi tiga elemen yaitu, 1. Sejauh mana masalah sosial diatur. 2. Sejauh mana
kebutuhan dapat dipenuhi 3. Sejauh mana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat dipenuhi.
10
Sedangkan pemberdayaan berasal dari kata ”daya” yang mendapat awalan ber- menjadi kata ”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai
daya. Daya artinya kekuatan, berdaya berarti memiliki kekuatan. Kata ”berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan –m- dan akhiran –an menjadi
9
Muhidin, Syarif, “Pengantar Kesejahteraan Sosial, Bandung :STKS, 1997 h.5
10
James Midgley, “Pembangunan Sosial:Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial” Jakarta:Diperta Islam Depag, 2005 h.21
”pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. kata pemberdayaan dalam bahasa indonesia merupakan
terjemahan dari ”empowerment” yang berasal dari kata ”power”. Pemberdayaan sebagai terjemahan dari ”empowerment” menurut Merriem
Webster dalam Roesmidi dan Riza, 2006:2 mengandung dua pengertian:
11
1. To give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi kecakapan atau
kemampuan atau memungkinkan untuk. 2. To give power or authority to, yang berarti memberi kekuasaan. Dari pengertian diatas maka kata pemberdayaan dapat diartikan
sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau kekuatan serta memberikan kekuasaan kepada masyarakat atau individu agar menjadi lebih berdaya.
Adapun pengertian pemberdayaan menurut beberapa ahli dibawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan sebagai berikut:
12
1. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung ife,
1995 2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dimana seseorang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan diatas, dan mempengaruhi terhadap
kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan,
dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang
11
Drs.H.Roesmidi M.M dan Dra.Riza Lisyanti, “Pemberdayaan Masyarakat” Bandung: Algaprint, 2006 h.2
12
Edi Suhartom, Ph.D, “Membangunan Masyarakat, Memberdayakan Rakyat” Bandung: Rafika Aditama, 2005 h.58-59
lain yang menjadi perhatiannya parsons, et.al, 1994 3. Pemberdayaan menunjuk pada pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial smit dan
levin 1987 4. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya
Rappaport, 1984. Dari definisi diatas menurut Edi, pemberdayaan dapat dilihat sebagain proses dan tujuan. Pemberdayaan menurutnya merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial.
13
Sedangkan menurut Roesmidi dan Riza, pemberdayaan diartikan sebagai mendorong klien untuk menentukan sendiri apa yang
harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi, mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam menentukan hari depannya.
14
Dalam kajian pemberdayaan, pemberdayaan komunitas seringkali menggunakan istilah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sendiri dapat diartikan
sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan.
15
13
Ibid, h.59-60
14
Drs.H.Roesmidi M.M dan Dra.Riza Lisyanti, opcit, h.4
15
Gunawan Sumodiningrat, “Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial” Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999 h.133
Jadi pemberdayaan masyarakat adalah upaya sistematis untuk memberikan kekuatan terhadap kelompok lemah dalam masyarakat melalui proses penyadaran
agar mampu mengatasi permasalahan yang mereka hadapi sendiri, sehingga mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam membentukhari depannya. Dalam
hal ini pemberdayaan adalah memempukan dan memandirikan masyarakat. Dalam kerangka demikian maka pendekatan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan
melalui tiga jurusan: pertama, menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Kedua, penguatan potensi dan daya yang dimiliki oleh
masyarakat. Ketiga, pemberdayaan yang juga berarti melindungi.
16
Selain ketiga pendekatan tersebut, Edi menambahkan dua pendekatan lagi yaitu melalui
penyokongan adalah memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya, dan pemeliharaan yaitu
memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
17
G. Proses Pemberdayaan Masyarakat.