kritik dari masyarakat sebelum suatu keputusan ditetapkan. Adanya timbal balik dari masyarakat harus diutarakan kepada pemerintah. Karena tingkat kekurangan
suatu program akan tahu pada siapa yang menjalankan dalam hal ini masyarakat harus ada respon yang positif dari semua kalangan agar pemberdayaan yang
dilakukan berhasil. Kolaborasipembuatan keputusan bersama, masyarakat bukan sebagai
penggagas kolaborasi, tetapi masyarakat dilibatkan untuk merancang dan mengambil keputusan bersama, sehingga peran masyarakat secara signifikan dapat
mempengaruhi hasilkeputusan.
5
Kalau dalam membuat keputusan masyarakat tidak dilibatkan, maka akan terjadi kerancuan yang berdampak negatif rasa kepedulian dan kepemilikan tidak
ada. Pemberdayaankendali, masyarakat memiliki kekuasaan dalam mengawasi secara langsung keputusan yang telah diambil dan menolak pelaksanaan keputusan
yang bertentangan dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan prosedur dan indikator kinerja yang mereka tetapkan bersama. Masyarakat tidak
hanya dijadikan sebagai obyek tetapi juga subyek yang menjalankan program yang direncanakan bersama.
D. Bentuk Partisipasi Masyarakat
Secara sederhana partisipasi bisa diartikan sebagai keikutsertaan seseorang, kelompok, atau masyarakat dalam program pembangunan. Pernyataan ini
5
Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan Bandung:Humaniora, 2008, hal. 101
mengandung arti seseorang, kelompok atau masyarakat senantiasa dapat memberikan kontribusisumbangan yang sekiranya mampu untuk menunjang
keberhasilan program pembangunan dengan berbagai bentuk atau jenis partisipasi. Bentuk partisipasi yang dimaksud ialah macamnya sumbangan yang
diberikan seseorang, kelompok atau masyarakat yang berperan diantaranya bentuk- bentuk partisipasi: partisipasi buah pikiran, yang diberikan partisipan dalam
pertemuan atau rapat. Kehadiran seseorang dalam pertemuan akan mempengaruhi bagi masyarakat yang lain agar dapat ikut serta dalam memberikan sumbangsih
pemikiran. Partisipasi tenaga, yang diberikan partisipan dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau pembangunan desa pertolongan bagi orang lain. Partisipasi
harta benda, yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain dengan memberikan makanan atau
minuman seadanya tanpa ada timbal balik jasa.
6
Partisipasi ketrampilan dan kemahiran, yang diberikan orang untuk mendorong aneka ragam bentuk usaha dan industri. Masyarakat yang memiliki
keahlian agar dapat mendongkrak kaum muda dalam berwirausaha untuk menciptakan lapanngan kerja. partisipasi sosial, yang diberikan orang sebagai tanda
keguyuban, misalnya turut serta arisan, koperasi, melayat dalam peristiwa kematian, kondangan dalam peristiwa pernikahan dan sebagainya.
Ada juga partisipasi dalam bentuk memperhatikan atau menyerap dan
6
Ibid, hal. 103
memberikan tanggapan terhadap informasi baik dengan maksud menerima, mentaati, memenuhi, melaksanakan, mengiayakan dalam arti menerima maupun
menolak pendapat dengan syarat. Meskipun hanya dengan bentuk mengiakan itu merupakan bentuk partisipasi yang harus hargai.
E. Mendorong dan Menggerakkan Partisipasi